Loading...
Ukuran Lingkar Kepala Bayi yang Normal Sesuai Usia - Nutriclub
Tumbuh Kembang

Ukuran Lingkar Kepala Bayi yang Normal Sesuai Usianya

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 14 September 2023


  • Pentingnya Mengukur Lingkar Kepala Bayi
  • Ukuran Lingkar Kepala Bayi yang Normal Sesuai Usia
  • Faktor yang Memengaruhi Lingkar Kepala Bayi​​​​​​​
  • Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi

Pertumbuhan bayi umumnya dinilai melalui pengukuran berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala. Artinya, jika data ini mengalami peningkatan, maka pertumbuhan bayi dianggap normal. Tetapi, terkadang orang tua mengabaikan pentingnya mengukur lingkar kepala bayi. Padahal, pengukuran lingkar kepala juga bisa mendeteksi masalah pertumbuhan pada bayi.

Oleh karena itu, Mama perlu mengetahui ukuran lingkar kepala bayi yang normal sesuai usianya dan cara tepat melakukan pengukuran lingkar kepala bayi. Yuk, baca penjelasannya lebih lanjut dalam artikel ini, Ma!

Pentingnya Mengukur Lingkar Kepala Bayi

Ukuran lingkar kepala bayi termasuk sebagai salah satu indikator pertumbuhan, selain dari mengukur berat dan tinggi badan. Tujuannya adalah untuk memantau dimensi dan pertumbuhan otak bayi.

Menurut panduan dari American Academy of Pediatrics (AAP), disarankan agar pengukuran lingkar kepala dilakukan terutama hingga bayi mencapai usia 2 tahun. Sebab, dua tahun pertama usia bayi adalah golden age, yang berarti perkembangan otaknya sedang berlangsung sangat cepat.

Penting untuk tidak mengabaikan pengukuran lingkar kepala ini ya, Ma. Mengapa? Karena melalui pengukuran ini, Mama dapat mendeteksi apakah bayi sedang mengalami gangguan dalam pertumbuhannya atau tidak. Ukuran lingkar kepala yang berada di luar batas normal dapat menjadi petunjuk adanya masalah pertumbuhan atau masalah saraf yang perlu mendapatkan perhatian serius.

Contoh, jika ukuran kepala bayi melebihi batas normal, ini bisa mengindikasikan adanya kondisi seperti hidrosefalus atau makrosefali. Hidrosefalus adalah penumpukan cairan serebrospinal (cairan bening di otak), yang mengakibatkan peningkatan tekanan dan kerusakan jaringan otak.

Sementara itu, makrosefali adalah kondisi medis ketika bayi memiliki lingkar kepala yang jauh lebih besar daripada anak seusianya dengan jenis kelamin yang sama. Makrosefali dengan ubun-ubun terbuka bisa terjadi akibat hidrosefalus atau penyusutan jaringan otak.

Sebaliknya, ukuran kepala yang lebih kecil dari standar mungkin mengindikasikan kondisi yang disebut mikrosefali. Pada kasus anak dengan mikrosefali, otak tidak tumbuh normal selama masa kehamilan atau tidak berkembang seperti seharusnya. Kedua kondisi ini bisa mengakibatkan sejumlah masalah yang berkaitan dengan fungsi otak.

Karena alasan tersebut, penting sekali untuk melakukan pengukuran lingkar kepala pada bayi. Apabila hasil pengukuran menunjukkan adanya kelainan atau lingkar kepala yang tidak sesuai dengan usia, langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengidentifikasi akar masalahnya dan merencanakan intervensi medis dengan segera.

Baca Juga: Tabel Berat Badan Ideal Anak Usia 1-5 Tahun Menurut WHO

Ukuran Lingkar Kepala Bayi yang Normal Sesuai Usia

Pada setiap fase pertumbuhannya, lingkar kepala si Kecil akan mengalami kenaikan ukuran. Pada rentang usia 0 hingga 3 bulan, umumnya lingkar kepala bertambah sekitar 2 centimeter (cm) setiap bulannya.

Kemudian, pada usia 3 hingga 6 bulan, peningkatan rata-rata berada sekitar 1 cm tiap bulannya. Saat masuk usia 7 hingga 12 bulan, atau dalam enam bulan terakhir periode bayi, pertumbuhan lingkar kepala akan melambat menjadi sekitar 0,5 cm per bulan.

Jadi, apabila diakumulasi, selama tahun pertama kehidupan bayi, lingkar kepala umumnya akan meningkat sekitar 12 cm.

Sementara, jika mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), lingkar kepala bayi dari kelahiran hingga usia 2 tahun biasanya berada dalam rentang 35 hingga 49 cm.

Perlu Mama ketahui juga bahwa ukuran kepala pada bayi tidak selalu memiliki proporsi yang sama seperti kepala orang dewasa, jadi tidak perlu khawatir jika kepala bayi terlihat besar menurut Mama.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini merupakan rentang ukuran lingkar kepala bayi normal sesuai usia dan jenis kelaminnya. Berikut lingkar kepala normal pada bayi laki-laki adalah:

  • Usia 0-3 bulan: Lingkar kepala berkisar antara 34,5 - 40,5 cm. Lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika bayi usia 3 bulan, ukuran lingkar kepalanya kurang dari 39,5 cm atau lebih dari 42 cm.

  • Usia 3-6 bulan: Lingkar kepala berkisar antara 40,5 - 43 cm. Jika pada bulan ke-6 lingkar kepalanya masih kurang dari 42 cm atau lebih dari 45 cm, maka bisa jadi bayi menderita masalah kesehatan.

  • Usia 6-12 bulan: Lingkar kepala berkisar antara  43 - 46 cm. Lingkar kepala yang tidak normal saat bayi berusia 12 bulan adalah kurang dari 45 cm atau lebih dari 49,5 cm. 

Sementara itu, lingkar kepala bayi yang normal untuk jenis kelamin perempuan adalah sebagai berikut:

  • Usia 0-3 bulan: Lingkar kepala berkisar antara 34 - 39,5 cm. Jika pada bulan ketiga ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil dari 38 cm atau lebih besar dari 41 cm, maka bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan. 

  • Usia 3-6 bulan: Lingkar kepala berkisar antara 39,5 - 42 cm. Lingkar kepala bayi usia 6 bulan dapat dikatakan tidak normal jika kurang dari 41 cm atau lebih dari 43,5 cm.

  • Usia 6-12 bulan: Lingkar kepala berkisar antara 42- 45 cm. Lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika bayi usia 12 bulan memiliki lingkar kepala di bawah 44,5 cm atau lebih dari 46 cm. 

Pada setiap kunjungan medis, baik oleh dokter maupun bidan, lingkar kepala anak akan diukur dengan teliti dan hasilnya dicatat pada diagram lingkar kepala yang ada di dalam buku catatan kesehatan anak, seperti Kartu Menuju Sehat (KMS). 

Berdasarkan panduan ukuran lingkar kepala untuk bayi yang diberikan oleh IDAI, dokter memiliki kemampuan untuk mengenali tanda-tanda jika lingkar kepala si Kecil tidak sesuai dengan perkembangannya yang mungkin mengindikasikan adanya potensi makrosefali atau mikrosefali.

Oleh karena itu, jika Mama menemukan perbedaan ukuran kepala bayi yang cukup mencolok, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi yang lebih mendalam. Tentunya semakin cepat ditangani, akan semakin baik juga untuk pertumbuhan si Kecil, Ma.

Baca Juga: Cara Pencegahan Stunting pada Masa Golden Age Anak

Faktor yang Memengaruhi Lingkar Kepala Bayi​​​​​​​

Pertambahan ukuran lingkar kepala bayi adalah bagian dari tumbuh kembang anak yang normal dari tahun ke tahun.

Namun yang perlu dipahami juga, Ma, setiap anak pasti melalui tahapan tumbuh kembang yang berbeda antara satu sama lain. Perbedaan ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga berbeda sehingga sangatlah wajar.

Salah satu faktor terbesar yang memengaruhi ukuran lingkar kepala bayi adalah genetik warisan dari orang tua. Selain itu, ada pula beberapa faktor lain yang memengaruhinya, seperti:

  • Asupan nutrisi. Jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi bayi akan memengaruhi pertumbuhannya. Selama masa tumbuh kembangnya, pastikan ia mendapat cukup asupan kalori dan nutrisi. Jika usianya masih di bawah 6 bulan, berikan bayi ASI eksklusif secara rutin. Setelah bayi berusia di atas 6 bulan, Mama bisa tetap memberikan ASI yang disertai dengan pemberian makanan pendamping (MPASI). 

  • Kondisi kesehatan selama hamil. Kesehatan Mama selama masa kehamilan tentu dapat memengaruhi janin dalam kandungan. Maka itu, selama masa kehamilan, Mama dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang baik dan menghindari pola hidup tidak sehat. 

  • Kesehatan Mama setelah melahirkan. Kondisi Mama setelah melahirkan juga turut memengaruhi pertumbuhan si Kecil. Jika Mama mengalami depresi pasca melahirkan, mungkin Mama akan lebih sulit untuk merawat si Kecil. Hal ini dapat menyebabkan bayi mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dari seharusnya. 

Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi

Pada dasarnya, mengukur lingkar kepala bayi bisa dilakukan di rumah. Akan tetapi, pengukuran ini mungkin tidak setepat ketika dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih, Ma.

Selisih satu centimeter (cm) saja bisa memiliki dampak yang cukup signifikan dalam menilai pertumbuhan bayi. Mendapatkan angka yang tepat bisa menjadi tantangan, terutama mengingat bayi cenderung sulit untuk diatur posisinya.

Karena itulah, penting untuk melakukan pengukuran dengan cermat dan menggunakan alat pengukur yang sesuai, seperti pita pengukur yang fleksibel. Setelah itu, ikuti panduan yang tepat dalam proses pengukuran lingkar kepala bayi. Apa saja langkah-langkahnya?

  1. Gunakan pita pengukur yang fleksibel dan tidak dapat meregang saat melakukan pengukuran lingkar kepala bayi.

  2. Posisikan pita pengukur di sekitar kepala bayi di bagian terlebar, yang terletak persis di atas alis dan telinga, serta melingkari bagian belakang kepala tempat kepala menonjol dari leher.

  3. Pastikan bahwa pita pengukur terpasang dengan pas dan nyaman di kepala bayi, lalu catatlah ukuran lingkar kepala ini di area dengan lingkar terbesar. 

  4. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, lakukan pengukuran lingkar kepala sebanyak tiga kali. 

Baca Juga: Mengenal Weight Faltering, Faktor Risiko Stunting pada Anak

Dengan mengikuti panduan tersebut, Mama dapat melakukan pengukuran dengan lebih cermat. Sebab, pengukuran yang tepat dan dilakukan secara teratur termasuk mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala akan mendukung Mama dalam memantau perkembangan dan kondisi kesehatan bayi dengan lebih efektif, memungkinkan si Kecil untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.

Demikian penjelasan lengkap mengenai lingkar kepala bayi normal sesuai dengan usia dan jenis kelaminnya. Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Ma!

Jika Mama masih punya pertanyaan lebih lanjut seputar tumbuh kembang anak, yuk konsultasi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor. Mama bisa menjadwalkan konsultasi langsung bersama Expert Advisor pilihan Mama sesuai kebutuhan, juga atur tanggal dan waktu konsultasinya! 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama

Referensi:

  1. How to measure head circumference, length, and weight in babies. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/baby-development/growth-charts-taking-your-babys-measurements_1620
  2. ‌IDAI | Kurva Pertumbuhan WHO. (2019). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/professional-resources/kurva-pertumbuhan/kurva-pertumbuhan-who
  3. ‌IDAI | PENTINGNYA PENGUKURAN LINGKAR KEPALA DAN UBUN-UBUN BESAR. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pengukuran-lingkar-kepala-dan-ubun-ubun-besar
  4. ‌Growth charts: Taking your baby’s measurements. (2014). BabyCenter Canada. https://www.babycenter.ca/a25008789/growth-charts-taking-your-babys-measurements
  5. ‌Understanding your baby’s growth. (2014). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a25012759/understanding-your-babys-growth
  6. ‌Jones SG;Samanta D. (2022, July 25). Macrocephaly. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32809621/
  7. Understanding your baby’s growth. (2014). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a25012759/understanding-your-babys-growth
Artikel Terkait