Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

Manfaat dan Jadwal Vaksin Hepatitis B pada Bayi - Nutriclub
Imunitas

Manfaat dan Jadwal Pemberian Vaksin Hepatitis B pada Bayi

Article Oleh : Mauliyana Puspa Adityasari 11 Agustus 2023

Sebagai orang tua, Mama perlu mendukung kekebalan tubuh si Kecil dengan melengkapi imunisasi dasar. Memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal akan memberikan si Kecil perlindungan yang optimal terhadap banyak penyakit serius sekaligus mencegah penularan pada orang-orang di sekitar. Salah satu jenis imunisasi dasar yang wajib diberikan pada bayi adalah vaksin hepatitis B. 

Apa Manfaat Vaksin Hepatitis B?

Vaksin hepatitis B adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus hepatitis B yang menyebabkan peradangan akut atau kronis pada organ hati.

Virus hepatitis B itu sendiri menular melalui kontak dengan darah dan cairan tubuh dari individu yang terinfeksi. Ketika virus ini masuk ke tubuh, virus akan menyerang hepatosit, yaitu sel-sel hati yang penting untuk menjalankan fungsi hati normal. Sistem kekebalan tubuh lalu akan merespons infeksi dengan merangsang peradangan, yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati. 

Infeksi hepatitis B adalah penyakit menular serius yang dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang. Infeksi kronis hepatitis B dapat berlangsung hingga seumur hidup dan meningkatkan risiko terjadinya sirosis hati, kanker hati, atau gagal hati.

Pencegahan infeksi hepatitis B hanya dapat dilakukan dengan vaksin. Pemberian vaksin menjadi langkah efektif dan terbukti aman mencegah penyakit ini. 

Di Indonesia, vaksin hepatitis B termasuk dalam program imunisasi wajib yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan.

Vaksin hepatitis B pada bayi dapat menciptakan kekebalan jangka panjang. Sebagian besar bayi yang mendapat vaksin hepatitis B secara lengkap terlindungi dari infeksi hepatitis B setelah masa kanak-kanak hingga dewasa. Pemberian imunisasi tidak hanya memberikan perlindungan kepada bayi yang divaksinasi, tapi juga membantu mencegah penyebaran penyakit menular ke orang lain di sekitarnya. 

Maka dari itu, penting bagi Mama untuk memastikan si Kecil melengkapi imunisasi hepatitis B sesuai jadwal yang ditetapkan oleh IDAI.

Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Anak Sehat dan Punya Imunitas yang Baik

Kapan Vaksin Hepatitis B Diberikan pada Bayi?

Setiap jenis vaksin sudah mempunyai aturan jadwal dan dosisnya masing-masing mengikuti setiap usia bayi. Berdasarkan jadwal imunisasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2023, vaksin hepatitis B wajib diberikan pada bayi sebanyak 4 kali dosis utama dan 1 kali booster dengan jadwal sebagai berikut:

  • Dosis 1: segera setelah lahir sebelum berusia 24 jam, yang didahului dengan penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya.

  • Dosis 2: usia 2 bulan.

  • Dosis 3: usia 3 bulan.

  • Dosis 4: usia 4 bulan.

  • Dosis booster: usia 18 bulan.

Setelah melengkapi 4 dosis wajib, si Kecil dapat diberikan vaksin booster untuk meningkatkan dan memastikan imun yang telah terbentuk pada dosis sebelumnya.

Pada beberapa kasus, terutama jika bayi terlahir dari ibu yang membawa virus hepatitis B dalam darahnya, vaksin dapat langsung diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir.

Selain itu, pemberian vaksin hepatitis B juga sedikit berbeda untuk bayi yang lahir secara prematur. Bila bayi prematur memiliki berat badan lahir rendah (BBLR), pemberian dosis pertama vaksin hepatitis B perlu ditunda dan dianjurkan ketika bayi berusia 2 bulan atau berat badan telah mencapai 2.000 gram. Hal ini dikarenakan vaksin hepatitis B tidak dapat bekerja dengan optimal pada bayi yang memiliki berat badan di bawah 2.000 gram.

Bayi dengan BB lahir kurang dari 2 kilogram perlu mendapatkan 3 dosis rutin selain suntikan vaksin hepatitis B pertama mulai dari 1 bulan, dengan total 4 dosis.

Vaksin hepatitis B diberikan melalui injeksi intramuskular. Lokasi penyuntikkan yang disarankan untuk newborn dan bayi adalah di otot paha luar.

Baca Juga: 7 Penyebab Anak Gampang Sakit yang Harus Diwaspadai

Bagaimana Jika Bayi Telat Vaksin Hepatitis B?

Imunisasi bertujuan membuat anak terlindung dari sejumlah jenis penyakit menular lewat pembentukan zat antibodi yang berasal dari vaksin. Karena itulah, pemberian vaksin harus sesuai jadwal dan idealnya tidak boleh terlambat untuk mencapai efek perlindungan yang maksimal. Jadwal imunisasi dibuat sedemikian rupa dibuat berdasarkan rekomendasi WHO dan organisasi profesi yang berkecimpung dalam imunisasi setelah melalui uji klinis. 

Jika seorang anak telat diimunisasi, ada peningkatan risiko tertular penyakit yang sebenarnya sudah bisa dicegah dengan vaksin.

Ini karena setelah mendapatkan dosis pertama, tubuh bayi sebenarnya sudah menghasilkan respon imunologis untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit. Meski begitu, efek proteksinya masih di bawah ambang normal atau belum mencapai perlindungan untuk kurun waktu yang panjang. 

Maka, pemberian vaksinasi tetap harus dilengkapi semua dosisnya sesuai jadwal di tahapan usia bayi agar tercapai kadar perlindungan yang optimal. Jika ada imunisasi yang belum diberikan sesuai jadwal yang seharusnya, atau imunisasi tertunda, imunisasi pun harus secepatnya diberikan atau dikejar.

Sebuah studi menunjukkan kekuatan imun ketika bayi mendapatkan vaksin hepatitis B bertahan setidaknya selama 30 tahun jika diberikan sejak usia kurang dari 6 bulan. Vaksin ini dapat memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit klinis dan infeksi virus hepatitis B kronis.

Untuk memastikan bahwa si Kecil terlindungi dari hepatitis B, mintalah tes darah sederhana untuk memeriksa “titer antibodi” yang akan memastikan apakah vaksinasi berhasil.

Untungnya, vaksin hepatitis B termasuk salah satu jenis imunisasi yang bisa dikejar. Akan tetapi, mengejar ketertinggalan imunisasi hepatitis B tetap mesti memperhatikan aturan batas umur dan jenisnya.

Cara Mengejar Ketertinggalan Vaksin Hepatitis B

Mama tidak perlu mengulang seri vaksin hepatitis B jika melewatkan salah satu dosisnya untuk si Kecil.

Misalnya, jika si kecil sudah mendapatkan dosis pertamanya sewaktu lahir tapi melewatkan jadwal dosis kedua di usia 2 bulan. Mama tidak usah mengulang dosisnya dari awal, tapi segeralah dapatkan dosis ke-2 kapan saja Mama bisa. Yang penting, pastikan untuk si kecil mendapatkan suntikan ke-3 setidaknya dua bulan kemudian.

Contoh lainnya, jika si Kecil sudah mendapatkan dua dosis pertama sesuai jadwal tapi melewatkan dosis yang ketiga. Maka, langsung jadwalkan saja suntikan ke-3 itu sesegera mungkin saat Mama bisa. Jika si Kecil tidak mendapatkan dosis ketiga sesuai jadwal, masih dapat diberikan suntikan terakhir setidaknya setelah berusia 4 bulan.

Namun, perlu Mama ingat pemberian vaksinasi sesuai jadwal akan membentuk kekebalan tubuh si Kecil dengan baik sejak dini. 

Jadi, daripada terlewatkan, lebih baik buatlah pengingat jadwal vaksinasi sesuai jadwal di ponsel atau kalender pribadi, serta patuhi petunjuk dokter. Dengan memiliki pengingat atau jadwal yang baik, Mama dapat memastikan bahwa bayi mendapatkan vaksinasi tepat waktu sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan.

Baca Juga: 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Anak Imunisasi

Apa Efek Samping Vaksin Hepatitis B?

Vaksin hepatitis B telah terbukti menjadi pilihan yang aman dan efektif dalam melindungi dari infeksi virus hepatitis B. 

Seperti halnya dengan vaksin lainnya, vaksin hepatitis ini juga memiliki potensi untuk menyebabkan efek samping. Umumnya, efek samping yang paling sering terjadi bersifat ringan dan hanya berlangsung selama 1-2 hari.

Efek samping  Efek samping yang paling umum dialami oleh bayi setelah mendapatkan vaksin hepatitis B adalah demam dan nyeri pada area suntikan. Efek samping ini tergolong normal karena terjadi sebagai bentuk respons tubuh dalam mengenali antigen yang terdapat vaksin dan pembentukan kekebalan baru.

Pada umumnya, efek samping imunisasi pun termasuk mudah ditangani dan berlangsung sementara. Mama perlu ingat bahwa manfaat dari vaksinasi jauh lebih besar daripada efek samping yang mungkin terjadi.

Jika Mama butuh solusi lebih lanjut seputar cara meredakan tangis dan demam setelah bayi imunisasi, yuk, kunjungi Health Immune Checker. Selain itu, Mama bisa dapatkan panduan untuk optimalkan daya tahan tubuh si Kecil dengan men-download E-Book 1000 HPK sekarang juga secara gratis!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Safety Information for Hepatitis B Vaccines. (2023). https://www.cdc.gov/vaccinesafety/vaccines/hepatitis-b-vaccine.html
  2. ‌CDC. (2022, March 30). Frequently Asked Questions for Health Professionals. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/hepatitis/hbv/hbvfaq.htm
  3. ‌Hepatitis B Foundation: Hepatitis B Vaccination. (2023). Hepb.org. https://www.hepb.org/prevention-and-diagnosis/vaccination/
  4. ‌Your Child’s Immunizations: Hepatitis B Vaccine (HepB) (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/hepb-vaccine.html
  5. ‌Tesini, B. L. (2022, October 6). Hepatitis B Virus (HBV) Infection in Newborns. MSD Manual Consumer Version; MSD Manuals. https://www.msdmanuals.com/home/children-s-health-issues/infections-in-newborns/hepatitis-b-virus-hbv-infection-in-newborns
  6. Stanford Medicine Children’s Health. (2019). Stanfordchildrens.org. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=hepatitis-b-hbv-in-children-90-P02222
  7. ‌Hepatitis B - Symptoms and causes. (2022). Mayo Clinic; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-b/symptoms-causes/syc-20366802
  8. IDAI | Imunisasi penting untuk mencegah penyakit berbahaya. (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/imunisasi-penting-untuk-mencegah-penyakit-berbahaya?fbclid=IwAR0EcsQ3rEo8sRQKvyOvhSYHRPPRIn3cwcPz1_gSJbxrMuoiAA4o8DCqLSk
  9. ‌Rokom. (2018, April 28). Berikan Anak Imunisasi Rutin Lengkap, Ini Rinciannya. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180428/5625737/berikan-anak-imunisasi-rutin-lengkap-rinciannya/
  10. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/sudah-lengkap-ini-daftar-imunisasi-untuk-bayi-baru-lahir
  11. ‌Rokom. (2020, July 28). Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Hepatitis B dari Ibu Ke Anak. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200728/5234554/kemenkes-prioritaskan-eliminasi-hepatitis-b-ibu-anak/
  12. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/?p=7381
Artikel Terkait