Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Tumbuh Kembang

Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Article Oleh : Febriyani Suryaningrum 02 November 2021

Setiap langkah dalam proses tumbuh kembang anak adalah momen berharga yang tak dapat diulang. Namun, perhatian ekstra khusus harus benar-benar Mama dan Papa fokuskan pada periode 1000 hari pertama kehidupan anak atau 1000 HPK.

Alasannya karena di sepanjang periode ini pertumbuhan anak sedang berlangsung sangat cepat. Pada periode inilah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang.

Oleh karena itu, 1000 HPK disebut juga dengan istilah periode emas alias the golden period atau window of opportunity. Memastikan 1000 hari pertama kehidupan si Kecil berlangsung optimal adalah bekal terbaik yang dapat Mama siapkan agar ia tumbuh menjadi pemenang di masa depan.

Apa Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan pada Anak?

Kapan 1000 HPK dimulai? 1000 hari pertama kehidupan atau 1000 HPK merupakan periode fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari). 

Pada periode ini, otak si Kecil berkembang dengan sangat pesat, jauh lebih pesat daripada periode usia lain kehidupan si Kecil. Sel-sel otak berkembang dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-cabangnya sehingga terbentuklah jaringan saraf yang kompleks. 

Kemudian saat usia si Kecil memasuki 2 tahun, perkembangan otaknya sudah mencapai 80% dari otak dewasa. Nah, bagaimana otak si Kecil beradaptasi dengan lingkungan turut menentukan bagaimana seorang anak akan tumbuh. 

Selain disebut sebagai periode emas kehidupan, 1000 HPK juga disebut sebagai periode kritis perkembangan dimana kemampuan dan struktur fungsi tubuh anak menjadi lebih kompleks. 

Contohnya ketika kemampuan bayi mungil Mama bertambah, dari bisa berguling ke kanan dan ke kiri saja hingga kemudian bisa merangkak.   

Dan, bukan hanya perkembangan otaknya saja yang melesat pesat. Pertumbuhan badan si Kecil pun bertambah dengan sangat signifikan pada periode ini. Ketika mendapatkan nutrisi dan stimulasi yang baik, memasuki usia 22 bulan si Kecil sudah mencapai setengah tinggi dari orang dewasa. 

Oleh karena itu, periode usia 0-24 bulan juga merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pemulihan jika ada gangguan perkembangan dan pertumbuhan. Apabila pada periode ini gangguan perkembangan dan pertumbuhan tidak ditangani dengan baik, akibat yang ditimbulkan dapat dirasakan oleh si Kecil hingga ia dewasa. 

Baca juga: Kebiasaan Tidur Mempengaruhi Otak Anak

Apa yang Harus Dilakukan pada 1000 HPK?

Agar si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik, ada setidaknya 6 upaya yang perlu Mama dan Papa lakukan dengan seksama. Berikut penjelasannya: 

1. Penuhi Kebutuhan Gizi Sejak Masa Kehamilan

Pemberian asupan nutrisi yang baik untuk si Kecil tidak hanya dilakukan setelah ia memulai MPASI. Pemberian nutrisi esensial dalam takaran yang tepat perlu dilakukan sejak masa kehamilan melalui pola makan yang sehat.

Bahkan 3 bulan sejak masa perencanaan kehamilan, Mama sangat disarankan untuk mendapatkan suplementasi beberapa jenis vitamin dan mineral seperti zat besi, asam folat, zat besi, kalsium, vitamin D, DHA, dan iodin.

Sederet vitamin dan mineral tersebut memegang kunci penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak si Kecil di dalam kandungan. 

Apabila merasa ragu, Mama dapat berkonsultasi dulu ke dokter kandungan kepercayaan untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang suplemen apa saja yang diperlukan, brand mana yang direkomendasikan, dan seberapa besar dosis hariannya. 

Nah, di antara zat penting tersebut, ibu hamil paling sering kekurangan zat besi. Bila kekurangan zat penting tersebut, maka bayi berisiko mengalami  perkembangan yang terhambat, gangguan kongenital, dan gangguan kognitif. 

Selain itu, melalui laman websitenya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga menyatakan bahwa bayi yang mengalami kekurangan gizi di dalam kandungan dan telah melakukan adaptasi metabolisme dan endokrin (jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon) tubuh secara permanen, akan kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan kaya gizi pasca lahir. 

Akibatnya, ketika diberikan asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan normalnya si Kecil mudah mengalami obesitas dan mengalami gangguan toleransi terhadap glukosa. 

Baca juga: Mengenal Alergi ASI Pada Si Kecil

2. Berikan ASI Eksklusif Minimal 6 Bulan

Mama pasti sudah memahami bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena kandungan nutrisi dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap usus. Jadi, tubuh si Kecil dapat secara efektif menggunakan nutrisi di dalam ASI untuk pertumbuhan dan perkembangannya. 

Saking pentingnya peran ASI, dalam 1 jam kehidupan pertama si Kecil lahir di dunia, bayi perlu mendapatkan IMD (Inisiasi Menyusui Dini). 

Setelah lahir dan dibersihkan, bayi diletakkan di atas perut atau dada Mama agar ia secara alami mencari sendiri sumber ASI dan menyusu. Proses ini sangat bermanfaat karena bayi akan mendapatkan kolostrum yang kaya akan protein dan zat kekebalan tubuh. 

Oh iya Ma, kolostrum hanya akan diproduksi oleh tubuh selama 1 hingga 5 hari setelah kelahiran si Kecil, ya. Jadi pastikan Mama dapat memberikan ASI pada periode waktu tersebut. 

Mama juga dapat memastikan untuk mendapatkan IMD dengan memberitahukan hal ini pada dokter yang akan membantu persalinan Mama. 

Setelah menjalankan IMD, teruskan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan. Nutrisi dari ASI saja sudah cukup untuk mencegah terjadinya malnutrisi. 

Selepas usia 6 bulan barulah si Kecil membutuhkan nutrisi tambahan dari MPASI. Walau begitu, Mama perlu melanjutkan pemberian ASI hingga usianya 2 tahun. 

Menurut penelitian, anak yang mendapatkan ASI akan tumbuh menjadi anak yang lebih matang, asertif, dan mampu memperlihatkan progresifitas (kemampuan berpikir maju secara psikologis) yang lebih tinggi daripada anak yang tidak mendapatkan ASI. 

Selain itu, IDAI juga memaparkan hasil penelitian bahwa anak yang mendapatkan ASI dalam periode waktu 6 bulan atau lebih memiliki IQ yang lebih tinggi sehingga secara signifikan mempengaruhi perkembangan kognitif si Kecil di masa depan. 

Bahkan bayi yang terlahir secara prematur dan mendapatkan ASI eksklusif memiliki IQ 8.3 poin lebih tinggi daripada bayi prematur yang mendapatkan asupan nutrisi dari susu formula. 

Proses memberikan ASI bagi si Kecil memang tidak mudah, Ma. Nantinya, akan ada berbagai macam emosi dan kondisi tubuh yang menyertai proses meng-ASI-hi si Kecil. Oleh karena itu, dukungan orang-orang terdekat, seperti Papa, Kakek, Nenek, dan anggota keluarga lain, sangat diperlukan.

3. Mulai Pola Makan yang Sehat

Seiring anak memasuki usia enam bulan, maka kebutuhan nutrisi anak bertambah dan tidak dapat dipenuhi hanya dengan ASI. Di masa inilah, MPASI menjadi sumber nutrisi tambahan bagi si Kecil. 

MPASI yang diberikan harus mencakup gizi yang lengkap dan seimbang, terutama dalam hal energi, protein, dan mikronutrien.

Hal yang penting untuk dicatat adalah Mama perlu memberikan makanan kaya zat besi (hati ayam, daging merah) dan ikan segar minimal 2 kali dalam seminggu agar si Kecil tidak mengalami anemia defisiensi zat besi. 

Nah, pada masa MPASI ada makanan yang harus dihindari oleh si Kecil, antara lain: 

  • Makanan dengan kandungan gula atau garam atau lemak yang berlebihan (minuman kaleng, jus instan, minuman manis kotakan).

  • Madu harus dihindari selama satu tahun pertama kehidupan karena adanya bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan botulisme.

Selain memenuhi asupan nutrisinya, Mama perlu menerapkan feeding rules dan membuat jadwal yang konsisten agar tubuhnya memiliki regulasi rasa lapar dan kenyang yang baik. 

Ketika regulasi rasa lapar dan kenyang si Kecil sudah terbentuk dengan baik, Mama akan terhindar dari kepusingan drama GTM (gerakan tutup mulut) maupun makan diemut. Jadi, lebih mudah bagi Mama untuk memberikan asupan nutrisi yang diperlukan.

Baca juga: 10 Cara Stimulasi Terbaik untuk Bayi Usia 7 Bulan

4. Hindari Paparan Zat Berbahaya

Di dunia yang semakin hiruk pikuk ini, paparan zat berbahaya seperti sayuran berpestisida, asap rokok, asap kendaraan, dan asap industri ada dimana-mana. 

Demi menjaga kesehatan si Kecil, Mama perlu membersihkan sisa pestisida yang masih menempel pada buah dan sayur yang akan dikonsumsi. Caranya, rendam buah dan sayur di dalam air garam kemudian bilas dengan air bersih mengalir hingga bersih. 

Kemudian, paparan  zat berbahaya yang terdapat pada udara dapat mengakibatkan peradangan pada tubuh Mama. Peradangan dapat mempengaruhi kesehatan plasenta yang menghubungkan tubuh Mama dan janin di dalam kandungan. 

Selain itu, paparan zat berbahaya di udara juga dapat membuat paru-paru si Kecil tidak berkembang dengan sempurna, berat badan kelahiran yang rendah, hingga meningkatkan risiko kematian pada bayi. 

Oleh karena itu, pastikan Mama menghindari tempat-tempat yang penuh dengan polusi udara dan jauhi orang yang sedang merokok. Nah, apabila Mama memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya hentikan dulu selama masa kehamilan agar si Kecil tumbuh dengan sehat. 

Lebih lanjut, selama masa kehamilan dan menyusui Mama juga perlu menghindari konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol pada 3 bulan pertama kehamilan dapat membuat si Kecil memiliki fitur wajah abnormal. 

Selain itu, konsumsi alkohol juga akan menyebabkan gangguan pertumbuhan sistem saraf pusat bayi, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan permasalahan perilaku bayi. 

Mengubah kebiasaan sehari-hari memang tidak mudah, tapi kami yakin Mama bisa melakukan hal tersebut demi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal selama 1000 hari pertama kehidupannya. Semangat ya, Ma!

5. Berikan Kasih Sayang pada si Kecil

Agar si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik, Mama perlu memastikan ia menerima kasih sayang yang cukup dan merasa aman. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang dibesarkan dengan pola asuh yang baik dan penuh cinta dari pengasuh utamanya memiliki ukuran hippocampus hampir 10% lebih besar daripada anak-anak yang dibesarkan tanpa cinta dan kasih sayang. 

Hippocampus merupakan bagian otak yang sangat mempengaruhi kemampuan belajar, ketajaman ingatan, dan respon anak terhadap stres. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengasuh anak dengan penuh cinta kasih agar otak anak dapat berkembang secara optimal. 

Baca juga: 7 Stimulasi yang Tepat untuk Bayi Usia 8 Bulan

6. Rutin Konsultasi ke Dokter

Proses menjadi ibu bukanlah hal yang mudah. Mulai dari masa kehamilan, melahirkan, hingga merawat si Kecil sepanjang hari tanpa henti merupakan proses yang menguras emosi dan energi. 

Hal tersebut sering membuat para Ibu menjalani proses kehamilan hingga pengasuhan dengan rasa gelisah, sedih, dan kesepian. Hal ini normal dan terjadi karena tubuh Ibu secara alami mengalami perubahan produksi hormon, mood, dan pola hidup. 

Mama, jika merasakan hal tersebut segera mencari bantuan kepada pasangan, anggota keluarga terdekat, atau bantuan tenaga kesehatan profesional. 

Sebab rasa stres Mama akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil, bahkan saat ia masih berada di dalam kandungan. 

Pertama, stress dapat membuat tekanan darah Mama tinggi serius bernama preeclampsia yang meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan lahir dengan berat badan yang rendah. 

Sekarang Mama sudah mengetahui dengan baik bahwa dasar pembentukan otak, kesehatan, dan perilaku si Kecil terjadi pada 1000 hari pertama kehidupannya. Oleh karena itu, mari kita memanfaatkan masa ini sebaik-baiknya dengan nutrisi yang lengkap dan optimal.

Agar bisa lebih maksimal menemani tumbuh kembang si Kecil, Mama juga bisa download e-book eksklusif Panduan Dukung Imun si Kecil dalam 1000 HPK secara gratis sebagai bekal untuk jadikan si Kecil pemenang di masa depan!

  1. DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KOTA PONTIANAK. (2022). Pontianak.go.id. https://dppkbpppa.pontianak.go.id/informasi/berita/1000-hpk-adalah-fase-kehidupan#:~:text=1000%20HPK%20adalah%20fase%20kehidupan%20yang%20dimulai%20sejak%20terbentuknya%20janin,mulai%20terbentuk%20dan%20terus%20berkembang.

  2. IDAI | Pentingnya Pemantauan Tumbuh Kembang 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pemantauan-tumbuh-kembang-1000-hari-pertama-kehidupan-anak

  3. IDAI | Air Susu Ibu dan Tumbuh Kembang Anak. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-tumbuh-kembang-anak

  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.). Www.kemkes.go.id. https://www.kemkes.go.id/article/view/17012300003/kualitas-manusia-ditentukan-pada-1000-hari-pertama-kehidupannya.html

  5. Vitamins and other nutrients during pregnancy. (2020). Marchofdimes.org. https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/pregnancy/vitamins-and-other-nutrients-during-pregnancy

  6. CDC. (2022, November 4). Alcohol Use During Pregnancy. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/fasd/alcohol-use.html#:~:text=Growth%20and%20central%20nervous%20system,stop%20alcohol%20use%20during%20pregnancy.

  7. Pregnant women may want to avoid air pollution in days before delivery | NIH MedlinePlus Magazine. (2020). NIH MedlinePlus Magazine. https://magazine.medlineplus.gov/article/pregnant-women-may-want-to-avoid-air-pollution-in-days-before-delivery#:~:text=Polluted%20air%20may%20cause%20inflammation,babies%20admitted%20to%20the%20NICU.

  8. Bal, R., & Karyakram, S. (2018). Journey of The First 1000 Days Foundation for a Brighter Future. https://nhm.gov.in/images/pdf/programmes/RBSK/Resource_Documents/Journey_of_The_First_1000_Days.pdf

  9. Will stress during pregnancy affect my baby? (2023, March 3). Https://Www.nichd.nih.gov/. https://www.nichd.nih.gov/health/topics/preconceptioncare/conditioninfo/stress

  10. Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2015). Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia: Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi. IDAI. https://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Rekomendasi-Pemberian-Makan-Berbasis-Bukti-1.pdf

comment-icon comment-icon