Perkembangan Bayi Usia 12 Bulan dan Stimulasi Pertumbuhan
Loading...
burger menu
perkembangan-bayi-usia-12-bulan_large
Tumbuh Kembang

Perkembangan Bayi Usia 12 Bulan dan Cara Optimalkannya

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Pertambahan Berat dan Tinggi Badan Bayi 12 Bulan
  • Seperti Apa Perkembangan Bayi Usia 12 Bulan?
  • Apa Saja yang Harus Diajarkan pada Anak Usia 1 Tahun?

Pada usia 12 bulan, kemampuan motorik halus dan kasar bayi sudah semakin baik sehingga si Kecil akan semakin menunjukkan kemandiriannya. Misalnya saja, sudah bisa makan sendiri dan berjalan 2-3 langkah tanpa bantuan Mama. Rasa ingin tahu dan minat belajar si Kecil juga semakin tinggi sehingga ia makin aktif bergerak untuk mengeksplorasi berbagai hal di sekitarnya.

Ketahui perkembangan bayi 12 bulan selengkapnya dengan membaca artikel ini hingga selesai, yuk!

Pertambahan Berat dan Tinggi Badan Bayi 12 Bulan

Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) Mama dapat mengetahui apakah pertumbuhan bayi 12 bulan normal atau tidak dari pertambahan berat dan panjang badan serta lingkar kepalanya. 

Idealnya, anak usia 12 bulan memiliki berat badan 3 kali lipat dari berat lahir, panjang badan bertambah 50% dari panjang lahir, dan lingkar kepala naik 10 cm dari saat lahir. 

Apabila dilihat dari tabel Standar Antropometri Anak Kemenkes RI dan WHO, berat dan panjang badan serta lingkap kepala bayi 12 bulan adalah: 

Bayi Perempuan

  • Berat Badan : 7,9 - 10,1 kg.

  • Panjang Badan : 71,4 - 76,6 cm.

  • Lingkar Kepala : 43,5 - 46,3 cm.

Bayi Laki-Laki

  • Berat Badan : 8,6 - 10,8 kg.

  • Panjang Badan : 73,4 - 78,1 cm.

  • Lingkar Kepala : 44,8 - 47,4 cm.

Walau begitu, Mama perlu mengingat pertumbuhan setiap anak berbeda-beda. Jangan langsung mengira anak kurang gizi jika ia terlihat sedikit lebih kurus dari teman sebayanya. 

Jangan pula langsung berpikir anak mengalami obesitas ketika pipinya terlihat lebih tembem daripada anak lain. Sebab, ada banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian berat dan tinggi badan si Kecil. 

Asalkan si Kecil sehat, mau makan dengan lahap, aktif bergerak, serta tidak menunjukkan tanda-tanda keterlambatan perkembangan, Mama tidak perlu terlalu khawatir. 

Untuk memastikan apakah si Kecil tumbuh sesuai dengan acuan, Mama perlu membawanya untuk menjalani pemeriksaan secara teratur. Untuk bayi usia 12 hingga 36 bulan, ia perlu mendapatkan pemeriksaan 3 bulan sekali. 

Namun, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter spesialis anak ketika Mama curiga si Kecil mengalami hambatan pertumbuhan. 

Baca juga: Cara Merawat Si Kecil Usia 1 Tahun

Seperti Apa Perkembangan Bayi Usia 12 Bulan?

Tidak terasa ya, Ma, tiba-tiba si Kecil sudah merayakan ulang tahun pertama. Rasanya baru kemarin ia belajar berguling di atas playmat. Sekarang ia sudah bisa bergerak keliling ruangan menggunakan kaki mungilnya. 

Kemampuannya untuk bergerak secara mandiri ini ternyata memberikan rasa percaya diri dan sense of control yang besar lho, Ma, untuk si Kecil. 

Selain itu, bayi 12 bisa bisa apa lagi? Berikut daftar milestone yang umumnya akan dicapai si Kecil pada usia 12 bulan: 

1. Berjalan Sendiri

Memasuki usia 12 bulan, kekuatan tulang dan otot si Kecil sudah cukup mantap untuk menopang berat badannya. Jadi, ia sudah lebih pintar untuk berdiri sebentar tanpa tumpuan dan berjalan sambil berpegangan pada furnitur atau tangan Mama. 

Setelah menguasai keterampilan untuk berdiri sendiri, si Kecil mungkin akan segera bisa berjalan 2 sampai 3 langkah tanpa bantuan apapun. 

2. Duduk Tanpa Bantuan

Selain mulai bisa berjalan, si Kecil juga sudah pintar duduk sendiri dan berganti posisi tanpa bantuan. Misalnya dari duduk lalu berdiri, dari berdiri kembali ke posisi duduk, atau dari berjongkok ke berdiri.  

Mama dapat membantu keterampilan motorik kasar si Kecil dengan membiarkan bayi bermain di lantai dengan permukaan yang rata dan empuk. Dengan begitu, si Kecil dapat merangkak, berguling, duduk, berdiri, dan lain sebagainya dengan lebih leluasa tanpa takut mendapat benturan keras ketika terjatuh. 

3. Mengenali Orang di Sekitarnya

Di usia 12 bulan, si Kecil mulai bisa mengenali wajah orang-orang yang berada di sekitarnya. Kemampuan tersebut membuat si Kecil tampak malu-malu ketika bertemu dengan orang-orang baru. 

Ia mungkin akan menyembunyikan muka dan mengintip kecil dari balik bahu Mama ketika ada kakak sepupu atau tante dan om yang belum pernah ditemui sebelumnya. 

Peningkatan kemampuan tersebut juga mungkin membuat si Kecil menangis heboh saat ditinggalkan oleh Mama atau Papa ke toilet sebentar dan dititipkan pada tante yang belum ia kenal. 

Jadi, bayi menangis bukan karena ia anak nakal yang rewel, ya. Itu artinya ia sedang belajar mengembangkan kemampuan sosial dan emosional untuk mengenali orang-orang di sekitarnya. 

4. Mencari Perhatian Mama

Ah, semakin pintar saja bayi mungil Mama di usia 12 bulan. Di usia ini, ia sudah tahu bagaimana cara mendapatkan perhatian, lho!

Ia akan mencoba menirukan suara atau kata-kata yang Mama ucapkan untuk mendapatkan perhatian. Selain menirukan ucapan Mama, pada usia 12 bulan, si Kecil juga akan berceloteh menggunakan berbagai nada suara sehingga terdengar seperti sedang mengajak Mama mengobrol, memekik dengan nada tinggi, dan tertawa.  

Baca juga: Durasi Jam Tidur Bayi Sesuai Usia dan Cara Tepat Mengaturnya

5. Mengucapkan Kata Sederhana

Selain menirukan ucapan Mama, si Kecil juga sudah mulai bisa mengucapkan 1 atau 2 kata sederhana seperti mama, papa, da-da, atau uh-oh. Ia juga sudah tahu siapa namanya sendiri dan mengenali orang yang ditemuinya sehari-hari. 

Jadi ketika Mama menanyai si Kecil, “Mana Papa?” atau, “Mana Nenek?” mereka akan mengerti dan menunjuk orang yang dimaksud.

 

Bukan itu saja, pada akhir usia 12 bulan, si Kecil juga biasanya sudah mampu mengenali dan mengerti arti beberapa kata yang sering digunakan seperti sepatu, susu, atau makan. 

6. Bereaksi ke Sumber Suara

Perkembangan selanjutnya pada bayi usia 12 bulan adalah munculnya rasa penasaran yang besar. Oleh karena itu, ketika ada sumber suara yang menarik, ia akan segera menengokkan kepalanya dan berusaha menemukan sumber suara tersebut. 

Hal ini juga berlaku ketika Mama memanggil nama si Kecil, ya! Ia akan menoleh untuk mencari dari sebelah mana Mama memanggil dirinya. Apakah Mama memanggil dari dapur? Atau dari ruang tengah? 

7. Mencoba Pakai Baju Sendiri

Selain dapat mengeksplor ruangan dengan bantuan yang lebih sedikit dari Mama, si Kecil juga akan menunjukkan kemandiriannya saat memakai baju. 

Sehabis mandi dan akan memakai baju, si Kecil akan menjulurkan lengannya atau kakinya untuk membantu Mama dan memperlihatkan bahwa “Aku sudah bisa lho!”. 

Mama bisa bantu meningkatkan kemandirian dan keterampilan si Kecil memakai baju dengan memintanya berdiri saat akan memakai celana atau membantu menarik kakinya keluar saat akan melepas celana. 

Baca juga: 15 Cara Ampuh Menyapih Anak agar Tidak Rewel pada Malam Hari

8. Sudah Tahu Apa yang Ia Mau

Kemampuan sosial dan emosional si Kecil pada usia 12 bulan sudah semakin berkembang, hal tersebut membuat si Kecil tahu apa yang ia inginkan. 

Ia mulai memiliki mainan favorit yang mungkin akan dibawa kemanapun ia pergi atau dimainkan setiap hari. Selain itu si Kecil juga sudah bisa menentukan mana buku cerita yang ia sukai. 

Saat ingin mendengarkan cerita tersebut ia akan mengambil buku dan memberikannya pada Mama. 

9. Mencorat-coret di Kertas

Seiring berkembangnya koordinasi mata dan tangan si Kecil, ia akan tertarik untuk mengambil benda-benda di sekitarnya lalu memegangnya di tangan kanan dan kiri. Setelah itu, ia akan mulai membentur-benturkan kedua benda yang ia pegang. 

Selain itu, pada usia 12 bulan si Kecil juga sudah mengembangkan pincer grasp, jadi ia bisa mengambil benda-benda kecil seperti sereal atau remahan biskuit yang rontok menggunakan jempol dan jari telunjuknya.

Mama juga sudah bisa mengajak si Kecil membereskan mainannya karena ia bisa memasukkan benda-benda ke dalam container dan mengambilnya kembali. 

Dan ketika Mama menyediakan alat tulis yang mudah digenggam kemudian memberikan contoh untuk doodling, si Kecil mungkin sudah bisa menirukannya. Ia akan dengan mantap latihan memegang alat tulis dan menggoreskannya di atas kertas. 

10. Bisa Minum dari Cangkir 

Bayi usia 12 bulan sudah bisa minum dari cangkir tanpa tutup lho, Ma. Tapi ia belum bisa minum sendiri ya, cangkir tanpa tutup masih harus dipegangi dan dikontrol oleh Mama. 

Perkembangan ini disebabkan oleh semakin berkembangnya motorik oral bayi sehingga ia bisa mengendalikan jumlah air yang masuk ke mulutnya tanpa tersedak. 

Apabila Mama ingin mencari tahu sudah sejauh mana perkembangan keterampilan si Kecil menjelang usia 1 tahun, yuk coba tes 8 Winning Skills. Ada Stimulation Kit yang bisa Mama download di akhir tes secara gratis!

Apa Saja yang Harus Diajarkan pada Anak Usia 1 Tahun?

Mama, perlu diingat bahwa perkembangan bayi yang satu dengan bayi lainnya tidak bisa sama persis, ya. Jadi wajar jika bayi Mama masih butuh waktu sedikit lebih lama untuk berlatih. 

Nah, untuk bantu si Kecil agar lebih cepat mencapai milestones-nya, Mama dapat memberikan stimulasi berikut ini secara konsisten: 

1. Mendorong dan Menarik Mainan

Mama dapat membantu si Kecil agar semakin lancar berjalan dengan memberikan mainan yang seperti stroller boneka, mainan shopping cart, baby push walker, atau mainan lain yang bisa didorong dan ditarik. 

Biarkan ia mendorong mainannya berkeliling ruangan secara mandiri. Mama cukup selalu mengawasi pergerakan si Kecil dan membantunya ketika ia membutuhkan. 

2. Menangkap dan Melempar Bola

Untuk membantu perkembangan koordinasi mata dan tangan si Kecil, Mama dapat mengajaknya untuk menangkap dan melempar bola. Mama dapat menggunakan bola karet yang memiliki permukaan lembut.

Tunjukkan kepada si Kecil bagaimana cara melempar bola kemudian bagaimana cara menangkapnya. Mulai dengan menggunakan bola berukuran besar. Jika si Kecil sudah pintar lempar-tangkap dengan bola besar, Mama dapat menaikkan level kesulitannya dengan melempar bola yang lebih kecil.  

3. Membaca Buku

Membaca buku cerita bergambar dengan intonasi yang menarik dan ekspresi muka yang tepat secara rutin akan membantu perkembangan kemampuan berbahasa dan komunikasi si Kecil. 

Kegiatan ini dapat membuat kamus kosakata si Kecil semakin kaya dan bagaimana cara menggunakan kata-kata tersebut di dalam kalimat. 

Jangan lupa motivasi si Kecil untuk menunjuk pada karakter dan objek tertentu yang ada di dalam buku ketika Mama membacakan buku cerita, ya. Supaya kata-kata yang Mama kenalkan menjadi lebih bermakna baginya. 

Ajak juga ia menirukan beberapa kata sederhana yang Mama ucapkan seperti, “Ini buah apa, Nak, yang ada di pohon? Ini namanya buah apel? A-pel!”

Berikan juga pujian dengan nada ceria ketika si Kecil mau mencoba menirukan kata-kata Mama agar ia semakin termotivasi. 

Baca Juga: 6 Ide Aktivitas Stimulasi untuk Anak Usia 1 Tahun

4. Mengajarkan Kosakata Baru

Selain dari membaca buku, Mama juga bisa bantu membangun kosakata si Kecil dengan mengajaknya menyebut nama-nama benda dan orang-orang di sekitarnya. 

Contohnya ketika melihat seekor kucing melintasi halaman belakang, Mama bisa mengatakan, “Lihat, Nak, ada kucing lucu! Kucingnya berwarna putih. Bunyinya meong-meong.” 

Cara lainnya, adalah dengan terus mengajaknya ngobrol sambil menjalani berbagai aktivitas sehari-hari. Jadi, Mama bisa menjelaskan kembali yang mereka lakukan, seperti “Wah, Adik lagi beres-beres mainan sendiri, ya?” ketika melihat si Kecil mencoba memasukkan mainan ke dalam boks.

Atau, narasikan apa yang sedang Mama lakukan atau apa yang sedang si Kecil lakukan bersama Mama. Misalnya: 

“Mama sedang menyiapkan makan siang untuk Adik. Nih, wortelnya mau mama potong kecil-kecil. Adik nanti makan dengan lahap ya, supaya perutnya kenyang dan punya tenaga untuk main lagi.” 

Jika si Kecil menimpali ucapan Mama dengan celotehan, berikan respon yang tepat ya, Ma. Misalkan si Kecil bilang, “Tel. Mam,” Mama dapat menanggapi dengan mengatakan, “Iya, ini Mama sedang potong wortel. Wortel untuk makan siang Adik nanti.” 

5. Beri Pemahaman Mana yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

Karena si Kecil sudah mulai memahami hal-hal yang ada di sekitarnya, Mama bisa beri tahu hal-hal apa saja yang boleh ia lakukan dan yang tidak seharusnya dilakukan.

Sebagai contoh, ketika si Kecil mencoba melompat turun dari atas sofa ke lantai mainan, Mama bisa beri tahu kalau hal tersebut tidak baik untuk dilakukan dengan berkata, “Nak, kalau lompat-lompat nanti kamu bisa jatuh. Sakit, lho, rasanya.” Kemudian, Mama bisa memberitahu si Kecil bagaimana cara turun dari sofa yang benar. Tentu dengan bahasa yang baik dan bisa dimengerti oleh si Kecil ya.

6. Latih Kemandirian Anak

Menginjak usia 1 tahun, si Kecil juga sudah mulai bisa dilatih untuk mandiri lewat aktivitas sederhana. Misalnya menggunakan sendok untuk makan sendiri dan minum dari gelas sendiri, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, dan belajar menyikat gigi. 

Mama juga bisa mengajarkannya melepas pakaian, sepatu, dan kaos kaki, meletakkan baju kotor di keranjang, dan meletakkan sepatu di tempat yang seharusnya.

Hal yang paling penting adalah tetap dampingi si Kecil saat sedang melakukan hal-hal tersebut karena bisa saja ia menemukan kesulitan dan butuh bantuan. 

7. Ajarkan Pola Makan Sehat

Bukan hanya stimulasi lewat berbagai kegiatan saja, Ma, si Kecil juga membutuhkan asupan nutrisi yang memadai agar dapat tumbuh secara optimal. Terlebih lagi di periode emas ini.

Saat berusia 12 bulan, si Kecil memerlukan energi tambahan sebesar 550 kilo kalori per hari. Untuk mencukupinya, Mama perlu memberikan MPASI bergizi seimbang sebanyak 3-4 kali sehari diikuti dengan pemberian camilan 1-2 kali sehari. 

Usahakan MPASI yang Mama siapkan mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan seperti serat, protein, vitamin (C, D, E, B Kompleks, dll), lemak (omega 3 dan 6), serta mineral (zat besi, kalsium, Magnesium, dan lain sebagainya.)

Untuk informasi lebih lanjut mengenai tips mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil memasuki usia 1 tahun, Mama bisa download eksklusif e-book Nutrisi dan Gizi untuk Imunitas Anak secara gratis agar ia tumbuh menjadi pemenang di masa depan!

Lalu, seperti apa perkembangan si Kecil di usia 1 tahun nanti?

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. ‌PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020. (2020). http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf
  2. IDAI | Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 1). (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1
  3. Head circumference for age. (2023). Who.int. https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards/head-circumference-for-age
  4. Your toddler’s developmental milestones at 1 year. (2020). Unicef.org. https://www.unicef.org/parenting/child-development/your-toddlers-developmental-milestones-1-year
  5. Developmental Milestones: 12 Months. (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Developmental-Milestones-12-Months.aspx
  6. My baby is turning a year old this month. Should she be talking by now? (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/tips-tools/ask-the-pediatrician/Pages/one-year-old--Should-she-be-talking-by-now.aspx#:~:text=Around%20the%20time%20they%20reach,%2C%20%E2%80%9CWhere%20is%20daddy%3F%22
  7. Speech milestones for babies to look out for. (2023). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/language-development/art-20045163#:~:text=By%20the%20end%20of%2012%20months&text=Say%20a%20few%20words%2C%20such,Turn%20and%20look%20towards%20sounds.
  8. CDC. (2023, January 23). Important Milestones: Your Baby By One Year. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-1yr.html#openDrinksCup
  9. Why Is It Important to Read to Your Child? - Child Mind Institute. (2023, January 19). Child Mind Institute. https://childmind.org/article/why-is-it-important-to-read-to-your-child/
  10. IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
Artikel Terkait