Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Tabel Berat Badan Ideal Anak Menurut WHO - Nutriclub
Tumbuh Kembang

Tabel Berat Badan Ideal Anak Usia 1-5 Tahun Menurut WHO

Article Oleh : Mauliyana Puspa Adityasari 03 April 2023

Idealnya, berat badan anak yang ideal akan terus bertambah seiring umurnya juga bertambah. Pertambahan berat badan (BB) pun menjadi salah satu indikator pertumbuhan anak yang mudah terlihat, selain pertambahan tinggi badan dan lingkar kepala. Nah, salah satu memantau perkembangan BB anak dari tahun ke tahun adalah lewat tabel pengukuran berat badan sesuai usia menurut WHO dan IDAI. 

Baca Juga: Aspek Fisik Dalam Perkembangan Otak Si Kecil

Tabel Berat Badan Ideal Anak Usia 1-5 Tahun

Pada dasarnya, mengukur tinggi dan berat badan secara akurat sangat penting tujuannya untuk memantau kesehatan si Kecil juga laju pertumbuhannya.

Berikut adalah tabel berat badan anak yang telah dirancang berdasarkan berbagai sumber penelitian. Tabel berat badan ideal anak menurut WHO di bawah ini dapat dijadikan referensi untuk membantu mengetahui berat badan ideal anak dari usia 1 tahun sampai 5 tahun:
 

Usia Laki - Laki Perempuan

2 tahun

9,7 - 15,3 kg

9- 14,8 kg

3 tahun

11,3 - 18,3 kg

10,8 - 18,1 kg

4 tahun

12,7 - 21,2 kg

12,3 - 21,5 kg

5 tahun

14,1 - 24,2 kg

13,7 - 24,9 kg


Meski demikian, Mama perlu tahu bahwa berat badan si Kecil bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan atau genetik. Pertambahan berat badan anak pun bisa dipengaruhi oleh asupan makanan bernutrisi dan kegiatan fisiknya sehari-hari. Yang terpenting sebetulnya bukan seberapa cepat berat badan anak naik, tapi bagaimana dan berapa berat yang dicapai setelahnya. Oleh karena itu, Mama harus selalu memantau pertumbuhan si Kecil.

Baca Juga: Kunci Sehat Menambah Berat Badan Balita 

Pentingnya Memantau Berat Badan Anak

Mengutip IDAI, momen 1000 hari pertama kehidupan si Kecil merupakan masa pertumbuhan tercepatnya, karena di masa ini terjadi pembentukan otak dan organ penting lain. 1.000 hari pertama kehidupan ini dimulai dari awal kehamilan hingga saat anak usia 2 tahun

Mama bisa mengetahui pertumbuhan bayi usia satu tahun normal atau tidak dengan cara memantau berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala si Kecil. Apakah berat badannya telah mencapai tiga kali berat lahir, panjang badan naik 50 persen dari panjang lahir, dan lingkar kepala naik sekitar 10 cm atau tidak.

Meski demikian, setiap anak akan bertumbuh dengan kecepatan yang berbeda sehingga perlu pengukuran berkala untuk memastikan tidak adanya kelainan pada si Kecil. Mama, juga bisa membawa si Kecil ke posyandu atau dokter anak secara rutin agar pengukuran pertumbuhan anak lebih akurat.

Setiap bulannya, si Kecil akan diukur berat badan, tinggi badan serta lingkar kepalanya. Jadi, Mama akan tahu apakah si Kecil beratnya sudah ideal sesuai dengan usianya atau belum.

Menurut IDAI, lingkungan bio-fisiko-psikososial yang memenuhi syarat dapat mempengaruhi pertumbuhan si Kecil agar optimal. Selain itu, faktor intrinsik seperti genetik, kelainan kongenital atau kelainan bawaan, dan hormonal, serta faktor ekstrinsik seperti kualitas dan kuantitas nutrisi, penyakit kronik, dan gangguan emosional juga dapat menjadi faktor yang bisa mempengaruhi kualitas pertumbuhan anak. 

Perlu pengukuran antropometri secara berkala untuk mengetahui perubahan pertumbuhan si Kecil, Ma. Jika hanya mengukur satu kali, tentu Mama tidak akan mengetahui apakah pertumbuhan si Kecil terjadi peningkatan atau penurunan.

Jangan lupa untuk membawa anak ke pelayanan kesehatan seperti Posyandu atau dokter anak secara rutin. Data pertumbuhan seperti berat badan anak, tinggi badan, dan lingkar kepalanya juga harus diplot di kurva pertumbuhan. Hal tersebut agar Mama bisa mengetahui skala pertumbuhannya.

Baca Juga: Dampak Berat Badan Kurang terhadap Perkembangan Anak

Cara Menambah Berat Badan Anak

Tentunya sebagai orangtua akan merasa khawatir jika berat badan anak tidak sesuai dengan kurva yang ideal menurut WHO. Apabila terjadi demikian, baiknya Mama segera konsultasikan ke dokter ahli untuk mendapat penanganan.

Namun, ada berbagai tips yang bisa Mama lakukan untuk menambah berat badan si Kecil, seperti:

1. Tambahkan Asupan Lemak Sehat

Cara menambah berat badan bisa dengan menambahkan asupan lemak pada makanan si Kecil. Misalnya keju, alpukat, mentega, dan minyak zaitun.

Ya, minyak zaitun memiliki banyak manfaat untuk tubuh anak. Kandungan asam oleat pada minyak zaitun dapat mengurangi peradangan pada si Kecil. Selain itu ada juga lemak omega 3 yang baik untuk meningkatkan kognitifnya.

2. Konsumsi Makanan Tinggi Kalori

Kebutuhan kalori setiap anak berbeda-beda sesuai dengan usianya, Ma.

Untuk anak berusia 2-3 tahun membutuhkan 1.000 Kkal setiap hari. Sementara anak usia 4-8 tahun sekitar 1.200 - 1.400 Kkal per hari. Untuk menambah berat badan anak, Mama bisa juga memberikan si Kecil makanan tinggi kalori, seperti telur, alpukat, pisang, salmon, dan daging sapi.

Alpukat merupakan salah satu buah dengan jumlah kalori yang tinggi, serta sumber mineral dan vitamin. Dalam setengah buah alpukat mengandung 160 kalori. Alpukat juga memiliki banyak manfaat, misalnya untuk mencegah konstipasi atau sembelit.

Baca Juga: 5 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

3. Atur Jam Makan Si Kecil

Mengatur jadwal makan si Kecil dapat membantu mendorong kebiasaan makan yang teratur. Anak juga jadi memahami konsep lapar dan kenyang, sehingga si Kecil tidak akan melewatkan waktu makannya. Menurut IDAI, idealnya anak perlu makan utama sebanyak 3 kali dalam sehari, dan 1-2 kali untuk makanan selingan.

4. Konsumsi Makanan Bernutrisi Seimbang

Sediakan makanan dengan gizi dan bernutrisi seimbang untuk si Kecil. Mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang artinya adalah anak mendapatkan asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan serat yang cukup. Jadi tidak hanya berfokus pada penambahan berat badan saja, tapi juga dengan kesehatan dan pertumbuhan si Kecil.

5. Mengatur Waktu Minum saat Anak Makan

Anak yang terlalu banyak minum saat makan dapat membuat si Kecil jadi lebih cepat kenyang, sehingga harus menyelesaikan waktu makannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi waktu minum saat anak sedang makan. 

Itu dia berbagai cara yang bisa Mama lakukan untuk menambah berat badan si Kecil. Namun, jika beratnya masih tidak bertambah atau tidak sesuai dengan kurva, segera konsultasikan ke dokter, ya, Ma.

Mama juga bisa bertanya langsung dengan team Nutriclub Expert Advisor untuk berkonsultasi mengenai pola makan, asupan gizi, dan kesehatan si Kecil.

Butuh informasi lain mengenai kecukupan gizi anak? Yuk, download e-book eksklusif “Nutrisi dan Gizi untuk Imunitas Anak” secara gratis melalui website Nutriclub. Jadikan ini sebagai bekal si Kecil untuk menang agar ia tumbuh menjadi pemenang di masa depan!

  1. IDAI | Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 1). (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1
     
  2. IDAI | Kurva Pertumbuhan WHO. (2019). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/professional-resources/kurva-pertumbuhan/kurva-pertumbuhan-who
     
  3. IDAI | Pemantauan Pertumbuhan Anak. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pemantauan-pertumbuhan-anak
     
  4. McDermott, A. (2016, June 2). How Many Calories Are in an Avocado? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/food-nutrition/calories-in-avocado
     
  5. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2034/bagaimana-mengatasi-berat-badan-kurang-pada-anak
     
  6. Lewis, R. (2020, July 21). How To Increase Your Baby’s Weight. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/how-to-increase-baby-weight#tips
floating-icon