Penyakit pada bayi usia 0-6 bulan yang umum perlu diketahu. Tujuannya, agar bisa memberikan pertolongan pertama yang tepat.
Mengapa Bayi Usia 0-6 Bulan Rentan Terkena Penyakit?
Bayi cenderung mudah sakit karena sistem imunnya masih belum sepenuhnya kuat untuk melawan kuman penyebab penyakit.
Bayi juga sering terpapar lingkungan baru dan kontak dengan orang dewasa lainnya yang meningkatkan risiko penularan infeksi.
Hal ini karena sistem tubuh bayi masih belum berkembang sepenuhnya, keterlambatan penanganan bisa memberikan risiko komplikasi yang tinggi, terutama bila bayi lahir prematur.
Apa Saja Penyakit Umum pada Bayi Usia 0-6 Bulan?
Bayi lebih rentan terkena penyakit karena sistem imunnya belum sekuat orang dewasa. Berikut ini adalah penyakit umum pada bayi baru lahir 0-6 bulan:
1. Penyakit Kuning
Sebanyak 60% bayi baru lahir mengalami penyakit kuning atau jaundice. Penyakit bayi 0-6 bulan ini juga umum dialami oleh bayi prematur yang lahir di minggu 35-37 kehamilan.
Penyebab penyakit kuning adalah peningkatan bilirubin dalam darah karena liver bayi belum bisa bekerja optimal untuk membuang ekstra bilirubin. Gejala terlihat pada bayi usia 2–3 hari.
Penyakit kuning biasanya tidak berbahaya dan akan berangsur pulih dalam 10–14 hari.
2. Demam
Demam adalah kondisi suhu tubuh bayi naik mencapai 38°C atau lebih.
Demam pada bayi bukan penyakit, melainkan gejala saat sistem imun aktif melawan penyakit, biasanya akibat infeksi virus dan bakteri.
Jika usia bayi masih di bawah 3 bulan dan suhu demam lebih dari 38°C, segera bawa ke UGD.
Baca Juga: 10 Obat Penurun Panas Alami dan Aman untuk Bayi 0-6 Bulan
3. Batuk Pilek
Batuk pilek (selesma) merupakan salah satu penyakit pada bayi usia 0-6 bulan yang paling umum. Bayi bisa bapil sebanyak 6-8 kali dalam setahun.
Penyebab umum batuk pilek adalah virus influenza. Gejala yang umum, yaitu hidung tersumbat atau meler (pilek), batuk, demam ringan, rewel, liur berlebih (ngeces), dan tidak mau menyusu.
Jika bayi berusia di bawah 3 bulan dan mengalami bapil, segera bawa ke dokter untuk memastikan tidak ada kondisi berbahaya lainnya.
4. Infeksi Telinga
Infeksi telinga (otitis media) adalah penyakit bayi 0-6 bulan akibat infeksi virus atau bakteri di balik gendang telinga.
Gejala infeksi telinga pada bayi adalah:
- Sering menarik atau menggosok telinganya.
- Lebih rewel dari biasanya.
- Demam 38°C-40°C.
- Mulai bernapas lewat mulut.
- Terdengar lebih sering mengorok.
- Menolak menyusu dan tidak mau berbaring.
- Keluar cairan kuning, coklat, atau putih dari telinga (tanda gendang telinga pecah).
5. Flu Singapura
Flu Singapura adalah penyakit pada bayi usia 0-6 bulan yang disebabkan oleh infeksi virus Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71.
Flu Singapura disebut juga Hand, Foot, and Mouth Disease. Penyakit ini sangat mudah menular.
Gejala flu Singapura biasanya muncul bertahap. Awalnya, bayi demam selama 1-2 hari, lalu muncul sariawan bintik-bintik merah di rongga mulut. Setelahnya, ruam merah di telapak tangan dan kaki.
6. Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Meski merupakan penyakit umum pada bayi baru lahir, RSV merupakan infeksi saluran pernapasan serius yang bisa menyebabkan bronkiolitis dan pneumonia.
Gejala bayi sakit akibat RSV meliputi pilek, batuk, dan kesulitan bernapas. Bayi lahir prematur lebih berisiko mengalami komplikasi serius akibat RSV.
Ketika terkena RSV, bayi di bawah usia 12 bulan perlu rawat inap agar mendapatkan perawatan medis maksimal.
7. Roseola
Roseola adalah penyakit pada bayi 0-6 bulan akibat Human herpesvirus tipe 6 (HHV-6) dan tipe 7 (HHV-7). Gejalanya cukup ringan, tapi cenderung mudah menular.
Ketika terinfeksi, si Kecil biasanya demam, batuk, pilek, diare hingga ruam. Roseola umumnya berlangsung selama 4 hari dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya.
8. Biang Keringat
Biang keringat termasuk salah satu penyakit pada bayi usia 0-6 bulan yang umum. Penyebabnya adalah kelenjar keringat bayi yang tersumbat sehingga keringat terperangkap di bawah kulit.
Gejalanya berupa bintik-bintik kecil kemerahan atau bruntusan berisi air yang muncul di wajah, leher, atau dada. Rasanya sangat gatal dan panas.
9. Eksim
Eksim atau dermatitis atopik adalah penyakit kulit yang paling sering dialami oleh anak-anak, terutama pada usia bayi.
Eksim menyebabkan kulit kering, kemerahan dan bersisik yang gatal di wajah, leher, lipatan siku atau lutut, serta pergelangan kaki. Gejalanya hilang timbul, tapi bersifat kronis (berlangsung lama).
Penyebab eksim pada bayi, di antaranya faktor genetik (keturunan), lingkungan, gangguan fungsi pelindung kulit, faktor kekebalan tubuh, dan infeksi.
Baca Juga: 10 Penyakit Kulit pada Bayi dan Cara Tepat Mengatasinya
10. Anemia
Anemia adalah penyakit pada bayi usia 0-6 bulan, umumnya disebabkan kekurangan zat besi.
Anemia rentan terjadi pada bayi yang tidak ASI eksklusif, tidak mendapatkan MPASI tinggi zat besi, atau Mama kekurangan zat besi selama hamil dan menyusui.
Anemia defisiensi zat besi harus segera ditangani sebelum ia berusia 2 tahun agar tumbuh kembangnya tidak terganggu.
11. Sariawan
Sariawan pada bayi disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Gejala bayi sakit sariawan adalah plak putih di dalam mulut yang perih sehingga bayi sulit menyusu.
Sariawan rentan terjadi jika bayi atau ibu mengonsumsi antibiotik karena antibiotik bisa mengganggu keseimbangan flora normal di tubuh.
Bayi juga bisa sariawan saat ia memasukkan benda dengan Candida albicans ke mulut.
12. Perut Kembung
Perut kembung disebabkan oleh gelembung udara yang terperangkap di dalam perut.
Gejala yang sering muncul ketika perut bayi kembung adalah rewel, mengerutkan wajah, menggeliat lebih sering, menarik kaki ke arah dada, nafsu makan turun, dan tidur tidak nyenyak.
13. Diare
Diare termasuk penyakit pada bayi usia 0-6 bulan yang umum. Sebagian besar kasus diare pada bayi disebabkan infeksi rotavirus.
Ketika bayi diare, waspada dengan risiko dehidrasi. Untuk mencegah dehidrasi, tingkatkan frekuensi menyusui. Hindari memberikan oralit tanpa resep dokter.
14. Konstipasi
Konstipasi (sembelit) terjadi ketika bayi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu, dengan feses keras dan kering yang susah dikeluarkan.
Mengejan saat sembelit bisa terasa sakit sehingga bayi jadi lebih rewel dan menangis kesakitan. Penyebab konstipasi bisa berupa perubahan pola makan atau kurangnya cairan.
15. Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah penyakit pada bayi usia 0-6 bulan akibat infeksi virus, bakteri, atau parasit pada saluran pencernaan yang menyebabkan muntah dan diare.
Penyakit ini dapat menimbulkan risiko dehidrasi, terutama jika bayi tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup.
Untuk menghindari risiko dehidrasi, berikan ASI setiap kali si Kecil muntah. Untuk bayi berusia dibawah 6 bulan, sebaiknya segera bawa ke dokter.
Baca Juga: 10 Tanda Bayi 1 Bulan Sehat yang Bisa Mama Pantau
Bagaimana Cara Agar Bayi Tidak Mudah Sakit?
Agar imun bayi kuat dan tidak mudah sakit, Mama bisa ikuti cara-cara berikut untuk mencegah penyakit pada bayi:
- ASI eksklusif.
- Vaksin wajib sesuai jadwal imunisasi terbaru IDAI.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh bayi.
- Cuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah mengganti popok bayi.
- Jauhkan bayi dari orang yang sedang sakit.
- Hanya memberikan antibiotik sesuai resep dokter.
- Bersihkan fasilitas umum dengan tisu antiseptik sebelum digunakan oleh si Kecil.
- Rutin mengusap gusi dan lidah dengan kasa basah.
- Penuhi waktu tidur bayi selama 14-17 jam sehari untuk usia 0-3 bulan dan 12-16 jam sehari untuk usia 4-12 bulan.
- Berikan MPASI sejak anak usia 6 bulan dengan makanan sehat bergizi seimbang secara teratur.
- Ajak bayi berjemur dengan aman untuk mendapatkan vitamin D yang cukup.
- Suplementasi vitamin yang disarankan oleh IDAI, yaitu vitamin D 400 IU untuk bayi 0-12 bulan.
Pastikan Mama terus mendukung kekebalan tubuh si Kecil melalui nutrisi, kebersihan, dan stimulasi yang tepat di 1000 hari pertama kehidupannya. Download Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh 1000 Hari Pertama untuk dapatkan tips lengkap dan panduan dari para ahli untuk bantu si Kecil tumbuh kuat dan sehat sejak dini.
Kapan Harus Segera ke Dokter atau UGD?
Sebagai penanganan penyakit umum pada bayi baru lahir, bawa bayi ke dokter bila si Kecil menunjukkan beberapa gejala ini:
- Tidak mau menyusu.
- Tampak lemas dan lebih sering tidur.
- Pusar atau penis bayi mengeluarkan cairan atau berdarah.
- Demam lebih dari 38°C pada bayi <3 bulan.
- Diare atau sembelit.
- Muntah-muntah.
- Sesak napas, batuk, dan nyeri telinga.
- Perubahan kulit drastis (ruam luas, kuning parah)
- Dehidrasi (jarang pipis, mulut kering)
- Timbul cairan pada mata.
Segera ke IGD bila bayi menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Perdarahan nonstop.
- Kejang.
- Kulit atau bibir tampak ungu, biru, atau abu-abu.
- Rewel semakin parah atau nonstop.
Untuk mencegah penyakit pada bayi usia 0-6 bulan, pastikan si Kecil mendapatkan ASI yang cukup dan pastikan Mama Papa jaga kebersihan diri, lingkungan, dan bayi. Bila sudah mendapatkan MPASI, selalu berikan makanan yang bergizi seimbang.
