Loading...
Banner Artikel 15  Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi dan Kapan Harus ke Dokter
Kesehatan

15 Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi dan Kapan Harus ke Dokter

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 15 Januari 2020

Diperbarui: 27 November 2025


  • Apakah Batuk Pilek pada Bayi Berbahaya?
  • Berapa Lama Batuk Pilek pada Bayi Bisa Sembuh?
  • Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi Secara Alami di Rumah
  • Kapan Bayi Batuk Pilek Harus ke Dokter?

Batuk pilek pada bayi umumnya bisa sembuh sendiri dalam 7–10 hari karena imun tubuh bayi masih berkembang. Namun, bapil pada bayi perlu diwaspadai jika muncul gejala berat seperti sulit bernapas, demam tinggi, atau berlangsung lebih dari 2 minggu.

Apakah Batuk Pilek pada Bayi Berbahaya?

Batuk pilek (bapil) termasuk salah satu penyakit yang umum dialami bayi. Secara umum, bayi bisa terkena bapil hingga 10 kali dalam setahun karena sistem imunnya belum berkembang optimal.

Batuk dan pilek adalah infeksi saluran pernapasan atas yang biasanya disebabkan virus, terutama rhinovirus. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri.

Sebagai catatan, batuk pilek (selesma) berbeda dengan penyakit flu (influenza). Batuk pilek bisa menjadi gejala flu jika penyakitnya disebabkan oleh virus influenza.

 

Berapa Lama Batuk Pilek pada Bayi Bisa Sembuh?

Biasanya, bayi batuk pilek akan sembuh dalam 7–10 hari. Namun, masih sangat wajar bila batuk pilek berlangsung selama 2 minggu karena sistem imun tubuh bayi masih berkembang.

Segera ke dokter bila hidung bayi meler selama lebih dari 2 pekan, demam, dan batuknya terjadi nonstop.

Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi Secara Alami di Rumah

Meski bukan kondisi mengkhawatirkan, batuk dan pilek dapat ganggu waktu istirahat dan nafsu makan si Kecil. Berikut cara menyembuhkan batuk pilek pada bayi yang alami di rumah:

1. Lanjut Menyusui ASI

Menyusui lebih sering ternyata meringankan gejala batuk dan pilek si Kecil. 

Pemberian ASI eksklusif akan menjaga si Kecil tetap terhidrasi sehingga tubuhnya lebih mudah mengeluarkan lendir-lendir yang membandel. 

2. Gunakan Nasal Aspirator

Bayi belum mampu mengeluarkan ingus sendiri. Di samping itu, hidung yang tersumbat berisiko membuat si Kecil enggan untuk menyusu atau makan. 

Untuk itu, sedot ingus si Kecil secara berkala menggunakan nasal aspirator. Sedot ingus bisa dilakukan sebelum waktu menyusu atau makan MPASI dimulai. 

3. Teteskan Saline 

Apabila ingus pada hidung bayi terlalu pekat dan sulit disedot, cara mengobati batuk pilek pada bayi bisa dilakukan dengan meneteskan saline ke hidung si Kecil. 

Saline nasal drops adalah obat tetes yang terbuat dari air garam steril yang bisa dibeli di apotek terdekat. Cukup teteskan pada setiap lubang hidung si Kecil menggunakan pipet kecil steril. 

Ketika ingus sudah terpecah, sedot hidungnya dengan nasal aspirator. Agar bekerja maksimal, teteskan obat ini sebelum waktu menyusu, MPASI, atau sebelum tidur. 

Baca Juga: Mengenal Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Batuk Pertusis pada Bayi

4. Pijat Lembut Hidung Bayi

Untuk mengatasi lendir saat bayi batuk pilek yang sulit dibersihkan, pijat lembut bagian atas hidung dan di bawah alis bayi menggunakan dua jari. 

Pijatan lembut bisa membantu melegakan saluran pernapasan dan membuat sirkulasi darah si Kecil lebih lancar.

5. Manfaatkan Shower Air Hangat

Shower air hangat bisa menjadi cara mengobati batuk pilek pada bayi karena melegakan gejala batuk pilek bayi, yakni hidung tersumbat.

Caranya, tutup pintu kamar mandi dan nyalakan shower air hangat. Tunggu sampai suhu kamar mandi menghangat dan muncul uap. 

Gendong si Kecil atau dudukkan ia di atas kloset duduk, biarkan ia menghirup uap hangat selama 10–15 menit hingga pernapasannya terasa lega.

6. Nyalakan Humidifier 

Udara kering ternyata menyebabkan lendir di hidung dan tenggorokannya menebal. 

Dengan menyalakan humidifier, udara di sekitar jadi lebih lembap sehingga si Kecil dapat bernapas lebih mudah dan nyaman. 

Namun, pastikan mengganti air dan membersihkan humidifier secara rutin supaya mencegah tumbuhnya bakteri, jamur, dan mikroba jahat lain di dalam kamar. 

7. Pastikan Bayi Cukup Istirahat

Cara mengatasi batuk pilek pada bayi yang paling ampuh adalah dengan cukup istirahat. Jadi, biarkan si Kecil untuk tidur lebih lama. 

Cukup bangunkan si Kecil hanya untuk mengecek suhu badan atau memberikan makanan, ya. 

8. Tinggikan Posisi Kepala saat Tidur

Saat bayi sedang tidur, bantu legakan hidung tersumbat dengan meninggikan posisi kepalanya saat tidur. 

Mama dapat menambahkan handuk tipis atau lipatan kain di bawah sprei tempat tidur untuk menjadi bantalan tidur si Kecil. 

Baca Juga: Flu Singapura pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

9. Oleskan Balsem Pelega Pernapasan

Cara meredakan gejala batuk pilek pada bayi selanjutnya adalah mengoleskan balsem bayi vaporub. Oleskan balsem tipis-tipis di area dada, punggung, atau telapak kaki si Kecil. 

Hindari mengolesi langsung di hidung atau area yang terlalu dekat dengan wajah agar tidak iritasi kulit, iritasi mata, dan tertelan. 

Sebaiknya, konsultasi dulu dengan dokter spesialis anak untuk memilih produk yang paling cocok untuk si Kecil. 

10. Mandikan Air Hangat

Agar badan terasa lebih nyaman saat batuk dan pilek, mandikan si Kecil dengan air hangat. 

Mandi air hangat dapat bantu memecah lendir sehingga lebih mudah dikeluarkan dari hidung, sekaligus menurunkan demam bayi.

11. Jauhkan dari Paparan Alergen

Bayi batuk pilek bisa disebabkan oleh paparan alergen. Oleh karena itu, segera jauhi bayi dari paparan penyebab alergi atau alergen. 

Beberapa contoh alergen bayi, di antaranya debu karpet atau kasur, bulu hewan peliharaan, serbuk sari tanaman, dan lainnya.

12. Usap Punggung Bayi

Bayi sakit bapil akan susah tidur nyenyak dalam keadaan telentang karena hidungnya tersumbat. 

Coba elus punggung bayi dengan lembut sambil tummy time. Posisi ini membantu melegakan hidung tersumbat dan membuatnya merasa lebih nyaman. 

13. Berikan Air Putih Hangat

Jika si Kecil sudah berusia 6 bulan ke atas atau sudah memulai MPASI, coba berikan air putih hangat untuk mengurangi gejala batuk dan pileknya. 

Selain mencegah dehidrasi, air hangat bisa memecah ingus dan dahak sehingga lendir bayi dapat dikeluarkan

14. Berikan Sup Ayam Hangat

Untuk bayi yang sudah MPASI, coba berikan sup ayam hangat yang berisi variasi sayuran dan sumber protein. Ini sangat berguna bantu si Kecil melawan infeksi dalam tubuhnya. 

Konsumsi sup ayam hangat dipercaya bisa meredakan peradangan saluran pernapasan bagian atas, sekaligus meredakan gejala pilek.

15. Beri Sumber Probiotik

Ternyata, gejala batuk pilek bayi bisa reda dengan konsumsi asupan kaya probiotik.

Probiotik meningkatkan sistem imun tubuh dengan menyeimbangkan bakteri baik dalam pencernaan. Ketika imun tubuh membaik, si Kecil dapat melawan infeksi penyebab bapil. 

Saat si Kecil sudah memulai MPASI, coba berikan makanan kaya probiotik, seperti yoghurt. Teksturnya lembut sehingga dapat menenangkan tenggorokan yang meradang. 

Baca Juga: Rentang Suhu Normal Bayi, Cara Mengukur, dan Kapan Harus ke Dokter

Ingin tahu lebih banyak cara menjaga imunitas bayi di 1000 hari pertamanya? Yuk, unduh E-book Panduan 1000 HPK Anak gratis dari Nutriclub dan pelajari panduan perawatan bayi sehat dari ahlinya.

Kapan Bayi Batuk Pilek Harus ke Dokter?

Bila Mama Papa menemukan tanda-tanda di bawah ini, segera bawa ke dokter untuk penanganan dan perawatan lebih lanjut, ya. 

  • Sulit bernapas, lubang hidungnya mengembang setiap kali ia bernapas. 
  • Mengi, yaitu bernapas dengan nada “ngik-ngik” yang melengking.
  • Setiap bernapas tulang rusuk si Kecil terlihat di permukaan kulit. 
  • Bibir membiru. 
  • Telinganya sakit. 
  • Menolak makan dan minum, sehingga menyebabkan dehidrasi
  • Rewel berlebihan, terlalu sering tidur, tidak responsif. 
  • Batuk bertahan selama lebih dari 3 minggu. 
  • Bayi terlihat semakin kesakitan.
  • Demam tinggi >38°C pada bayi kurang dari 3 bulan 

Mama bisa temukan pertolongan pertama terbaik untuk turunkan demam si Kecil akibat batuk pilek di Health Immune Checker. Setiap langkah penangannya aman untuk si Kecil karena sudah diverifikasi dokter ahli, jadi Mama tidak perlu khawatir.

Dengan penanganan cepat, bayi akan segera pulih dan merasa lebih nyaman. Jangan ragu pula untuk diskusi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor, tim ahli terpercaya kami di bidang nutrisi, parenting, kesehatan, dan imunitas anak yang hadir 24/7 untuk bantu Mama, gratis dan tanpa perlu buat janji.

Informasi yang Wajib Mama Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Editorial Staff. Fact Sheet Signs of a well baby. (2013). Health Western Sydney Local Health District. https://www.wslhd.health.nsw.gov.au/ArticleDocuments/197/WSP-003%20signs%20of%20a%20well%20baby.pdf.aspx
  2. Setyanto, Darmawan B. (2015). Flu, Istilah yang Rancu. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/flu-istilah-yang-rancu
  3. Editorial Staff. (2023, September 7). Common Cold (Rhinovirus): Symptoms, Causes & Treatment. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12342-common-cold
  4. Editorial Staff. (2025). Colds (0-12 Months). Seattle Children’s Hospital. https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/colds-0-12-months/
Artikel Terkait