Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
6 Cara Alami Menurunkan Demam pada Bayi Tanpa Obat

Kesehatan

6 Cara Alami Menurunkan Demam pada Bayi Tanpa Obat

Article By : Annisa Amalia Ikhsania

Ketika bayi demam, banyak orang tua yang cemas melihat kondisi si Kecil sehingga terburu-buru memberikan obat penurun panas. Akan tetapi, demam atau panas sebetulnya reaksi tubuh yang masih tergolong normal dan tidak selalu membahayakan. Oleh karena itu, menurunkan panas pada bayi tidak selalu memerlukan obat-obatan.

Yuk, ketahui apa saja penyebab serta cara alami menurunkan demam pada bayi yang bisa dilakukan di rumah!

Apa Penyebab Demam pada Bayi?

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), suhu tubuh normal bayi adalah 36,5 - 37 derajat Celcius. Bayi dikatakan demam ketika suhu tubuh berada di atas 38 derajat Celsius, baik ketika diukur dengan termometer di ketiak, mulut, maupun dubur. 

Suhu tubuh lazimnya naik turun sepanjang waktu, misalnya suhu tubuh akan menurun pada pagi hari dan akan kembali meningkat pada malam hari. Selain itu, suhu tubuh juga dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan aktivitas fisik. Jadi, demam atau naiknya suhu tubuh tidak selalu menandakan penyakit yang berat.

Ketika sakit pun, demam merupakan hal yang wajar dialami bayi sebagai respon alami sistem imunnya melawan virus atau bakteri penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh. 

Lebih lengkapnya, berikut beberapa penyebab demam pada bayi yang perlu Mama ketahui. 

1. Infeksi 

Sebagian besar penyebab demam pada bayi adalah karena adanya infeksi, baik virus maupun bakteri. Demam akan membantu sistem imun tubuh dalam melawan infeksi dengan menstimulasi sistem kekebalan tubuh secara alami.

2. Bayi Mengenakan Pakaian Tebal

Pada bayi, terutama bayi baru lahir, dapat mengalami demam karena pakaian yang dikenakan terlalu tebal, terlalu lama berada di luar ruangan yang terik, serta dibedong dan diberi selimut yang cukup tebal saat cuaca atau suhu lingkungan sedang panas. 

Hal tersebut karena sistem pengatur suhu tubuh si Kecil belum sebaik usia balita atau anak-anak, sehingga meningkatkan suhu tubuhnya di atas normal, tapi tidak terlalu tinggi.

3. Efek Setelah Imunisasi

Demam adalah salah satu efek samping yang yang lumrah terjadi setelah imunisasi. Mengapa demikian? 

Ini karena setelah bayi diimunisasi, sistem kekebalan tubuhnya akan teraktivasi. Aktivasi sistem kekebalan tubuh ini normalnya akan meningkatkan suhu tubuh si Kecil.

4. Bayi Tumbuh Gigi

Menurut American Academy of Pediatrics, umumnya bayi akan mengalami demam ringan setiap kali ada pertumbuhan gigi baru. Demam itu sendiri terjadi karena proses gigi yang bertumbuh naik akan membuka permukaan gusi sehingga memicu peradangan pada jaringan gusi sekitarnya.

Meski begitu, tidak semua bayi yang sedang tumbuh gigi pasti akan mengalami demam, kok, Bun. Saat bayi tumbuh gigi, si Kecil akan mengalami demam, tapi biasanya suhu tubuh bayi tidak melebihi 37,8 derajat Celcius. Jadi, jangan dulu buru-buru khawatir, Ma.

Cara Alami Menurunkan Demam pada Bayi

Demam pada bayi sebetulnya bisa ditangani secara mandiri di rumah. Untuk menurunkan panas bayi, ada beberapa hal yang dapat Mama dan Papa lakukan berikut ini.

1. Terus Berikan ASI yang Cukup

Cara alami menurunkan demam pada bayi adalah dengan terus memberikan ASI yang cukup sesuai dengan kebutuhan si Kecil. Tujuannya adalah untuk menghindari risiko dehidrasi yang dapat sangat membahayakan bayi.

ASI mengandung sel kekebalan tubuh dari Ibu yang dapat mencegah terjadinya reaksi alergi, diare, pneumonia, dan infeksi lainnya dalam tubuh anak.

Namun jika bayi Mama sudah berusia 6 bulan atau lebih, pemberian ASI dapat diselingi dengan air mineral, kuah sup hangat, atau cairan oralit khusus bayi untuk bantu mengembalikan cairan tubuhnya. Oralit dapat diberikan terutama jika demam disertai gejala muntah atau diare.

Setelah diberikan cairan, pastikan bayi menunjukkan tanda-tanda terhidrasi dengan baik, seperti mengeluarkan air mata ketika menangis, mulutnya lembap, dan popoknya basah.

2. Kompres dengan Air Hangat

Cara alami menurunkan demam pada bayi bisa dilakukan Mama dengan mengompres bayi dengan kain waslap yang dicelup ke air hangat suam kuku. Peras dulu kainnya agar air tidak menetes-netes di badan bayi.

Ketika si Kecil tidur, letakkan kain kompres di dahi, lipatan ketiak, leher, dan lipatan pahanya agar suhu tubuh si Kecil cepat turun. 

Hindari menggunakan kompres air dingin atau es, karena bisa menyebabkan si Kecil menggigil dan suhu tubuhnya semakin meningkat.

Hindari pula mengompres tubuh bayi dengan menggunakan cairan alkohol. Ini karena alkohol dapat mengiritasi atau melukai saluran pernapasan dan kulit bayi Mama.

3. Mandikan dengan Air Hangat

Mama bisa memandikan bayi dengan air hangat untuk menurunkan panasnya.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal Annals of Tropical Paediatrics mengemukakan, mandi air hangat terbukti dapat mengurangi demam selama 1-30 menit setelah mandi.

Namun untuk menurunkan demam pada bayi dengan cara ini, hindari memandikannya dengan air dingin ya, Ma. Ini karena bisa membuatnya menggigil, sehingga berakibat pada meningkatnya suhu tubuh si Kecil.

4. Pakaikan Bayi Pakaian yang Nyaman

Setelah mandi, segera keringkan tubuh si Kecil menggunakan handuk lembut dan pakaikan pakaian yang nyaman sebagai cara alami menurunkan panas pada bayi. Pilihlah pakaian yang berbahan tipis dan adem, supaya panas dari tubuh bayi bisa cepat keluar. 

Sebaiknya, hindari memakaikan pakaian tebal atau berlapis-lapis dan jangan membedong bayi. Sebab, pakaian tebal dan berlapis-lapis justru dapat meningkatkan suhu tubuh bayi dan memerangkap panas dalam tubuhnya.

Kalau si Kecil merasa kedinginan, Mama bisa memberikan selimut sampai dia merasa hangat lagi.

5. Pastikan Suhu Ruangan Sejuk

Cara menurunkan panas pada bayi secara tradisional berikutnya bisa dengan menjaga suhu kamar dan ruangan supaya tetap sejuk. Hal ini dapat membantu melindungi bayi dari udara panas yang membuat demamnya memburuk.

Mama juga dapat menggunakan kipas angin untuk menyejukkan udara agar panas pada bayi cepat turun. Namun, jangan mengarahkannya secara langsung ke tubuh bayi, ya.

6. Biarkan si Kecil Cukup Istirahat

Tips berikutnya untuk menurunkan panas pada bayi, yaitu dengan membiarkan si Kecil cukup beristirahat dan berbaring di tempat tidurnya. Dengan tidur atau istirahat, metabolisme anak akan menurun.

Selain itu, cobalah mengurangi aktivitas dan jam bermain untuk usia anak yang lebih tua, serta perbanyak waktu istirahat untuk sementara waktu sampai demamnya benar-benar mereda. 

Mama juga bisa cari tahu informasi lebih lanjut tentang cara menurunkan demam pada bayi melalui Health Immune Checker

Baca Juga: Cara Cermat Menghadapi Demam pada Anak

Ciri Demam yang Harus Diwaspadai pada Bayi

Setelah mengetahui cara-cara di atas untuk menurunkan demam pada bayi, Mama dan Papa juga perlu mengamati kondisinya secara langsung saat mereka demam. 

Untuk itu, Mama dan Papa perlu waspada jika muncul tanda-tanda berikut ini saat bayi demam dan baiknya langsung membawa si Kecil ke dokter atau unit gawat darurat di rumah sakit.

  • Bayi tidak mau menyusu atau minum cairan lainnya.

  • Bayi demam disertai gejala diare dan muntah berkelanjutan.

  • Bayi mengalami gejala dehidrasi, seperti wajah pucat, tidak keluar air mata saat menangis, si Kecil tidak aktif dan lemas.

  • Nyeri telinga dan nyeri tenggorokan pada bayi yang berusia lebih tua.

  • Demam dialami bayi di bawah usia 3 bulan dengan panas mencapai 38 derajat Celcius atau lebih.

  • Demam dialami bayi usia 3–6 bulan dengan suhu tubuh mencapai 39 derajat Celcius atau lebih.

  • Demam pada anak usia kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum.

  • Bayi usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya.

  • Bayi tidak merespon atau susah dibangunkan atau tidak bisa bergerak.

  • Bayi sulit bernapas.

  • Bibir, lidah, dan kuku bayi tampak berwarna kebiruan.

  • Ubun-ubun bayi terlihat membonjol atau cekung.

  • Ada kekakuan di leher bayi,

  • Nyeri kepala hebat.

  • Nyeri perut hebat atau muntah-muntah.

  • Terdapat ruam atau bintik-bintik berwarna keunguan seperti memar.

  • Bayi menangis, rewel, dan gelisah terus menerus.

  • Posisi tubuh condong ke depan dan tidak dapat mengontrol air liur.

  • Buang air kecil menjadi sedikit atau jarang.

Jika demam pada bayi belum juga reda setelah 3-4 hari meski Mama sudah melakukan berbagai cara di atas, Mama bisa memberikan obat penurun panas hanya dengan persetujuan dokter terlebih dahulu agar cara pemberian dan dosisnya tepat.

Obat-obatan untuk menurunkan demam juga biasanya hanya diberikan pada bayi yang sudah berusia lebih dari 6 bulan sesuai dengan dosis anjuran dari dokter. Mama juga dapat berkonsultasi secara online dengan tim Nutriclub Expert Advisor yang siap 24 jam untuk menjawab pertanyaan Mama terkait kesehatan dan tumbuh kembang bayi secara langsung.


 

Jangan pernah memberikan obat-obatan kepada bayi tanpa persetujuan dokter. Jangan pula berikan obat ibuprofen dan aspirin untuk bayi di bawah usia 6 bulan. Sebab, obat tersebut berisiko memicu kemunculan sindrom Reye, yaitu penyakit langka berbahaya yang dapat menyebabkan pembengkakan pada hati dan otak.

Baca Juga: Seputar Skin to Skin Contact Saat Anak Demam

Itulah informasi mengenai penyebab dan cara alami menurunkan demam pada bayi, serta kondisi demam yang perlu diwaspadai. Dapatkan juga Ebook panduan eksklusif untuk mendukung daya tahan tubuh anak di 1000 hari pertamanya di sini.

Semoga informasi ini berguna, ya Ma!

  1. Murren-Boezem J. Fevers [Internet]. 2018 [cited 2021 April 22]. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/fever.html
  2. Demam pada anak. Sari Pediatri. 2000;2(2):103-108.
  3. Fever in babies [Internet]. New York: WebMD LLC; 2020 [cited 2021 April 22]. Available from: https://www.webmd.com/parenting/baby/fever-in-babies#1
  4. American Academy of Paediatrics. Treating a fever without medicine [Internet]. Illinois: AAP; [updated 2015 November 21; cited 2021 April 22]. Available from: https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/fever/Pages/Treating-a-Fever-Without-Medicine.aspx
  5. Sick baby? when to seek medical attention [Internet]. Rochester: MFMER; 2019 [cited 2021 April 22]. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20047793
  6. Baby Center. https://www.babycenter.com/health/illness-and-infection/fever-and-your-baby-or-child_84#how-to-treat-a-fever-in-your-baby-or-child. Diakses pada 11 November 2022.
  7. Healthline. https://www.healthline.com/health/parenting/how-to-bring-down-baby-fever. Diakses pada 11 November 2022.
  8. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/demam-kapan-harus-ke-dokter. Diakses pada 11 November 2022.
  9. Annals of Tropical Paediatrics. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9425385/. Diakses pada 11 November 2022.
comment-icon comment-icon