Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Timbul Bintik Merah pada Kulit Bayi, Ini Penyebabnya

Kesehatan

Timbul Bintik Merah pada Kulit Bayi, Ini Penyebabnya


Bintik merah pada kulit bayi sering terjadi, kita harus waspada apakah bintik tersebut karena alergi atau infeksi, sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Penyebab Bintik Merah pada Bayi

Kulit bayi sangat sensitif dibandingkan dengan kulit orang dewasa dan berbagai kelainan kulit dapat menyerang bayi kita. Salah satu bentuknya adalah munculnya bintik-bintik merah pada kulit bayi. Bintik merah pada kulit ada yang bersifat normal atau merupakan gejala dari penyakit kulit dan penyakit lainnya. Oleh sebab itu, identifikasi ciri-ciri dari bentuk bintik merah ini harus diketahui berdasarkan anamnesa  dan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter.

Baca Juga: Cara Mengatasi Biang Keringat pada Balita dan Penyebabnya

Riwayat timbulnya bintik-bintik merah harus ditanyakan kepada Mama si bayi. Mulai dari sudah berapa lama timbul, apakah bertambah banyak, lokasi bintik merah dimana, bagaimana bentuknya pertama kali timbul, apakah ada anggota keluarga yang menderita hal yang sama hingga adakah gejala lain yang menyertai bintik merah tersebut seperti demam, rasa tidak nyaman yang menyebabkan bayi rewel. Selain itu, perlu juga ditanyakan apakah bayi mengkonsumsi obat-obat tertentu atau terkena paparan sesuatu di lingkungannya.Berikut merupakan beberapa penyakit dengan manifestasi bintik-bintik merah pada bayi.

Did you know?

“Bintik merah pada kulit bayi sering terjadi, kita harus waspada apakah bintik tersebut karena alergi atau infeksi, sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.”

dr. Putri Amelia, MKed (Ped), Sp.A

Penyakit Bintik Merah pada Bayi

1. Roseola Infantum

Roseola  Infantum

Roseola Infantum merupakan kelainan kulit yang disebabkan oleh virus herpes jenis HHV-6 dan HHV-7 . Penyakit ini biasanya mengenai bayi yang berusia 6 hingga 12 bulan dan disertai demam tinggi (>400C) selama 3-6 hari, disertai dengan infeksi saluran napas akut, terkadang dapat terjadi kejang. Kelainan kulit yang ditimbulkan berupa bintik-bintik merah yang terdapat pada seluruh kulit. Bintik ini biasanya timbul setelah demam turun.

Penanganan yang dapat dilakukan adalah mengobati gejala yang ditimbulkan dengan pemberian obat penurun panas dan obat anti kejang bila diperlukan. Belum ada terapi antivirus yang dapat digunakan untuk penanganan penyakit ini.Hal ini disebabkan karena penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya. Apabila disertai   dengan infeksi bakteri, maka penambahan antibiotik dapat diberikan.

2. Morbili (campak)

Morbili/Campak

Morbili atau campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus morbili.Bayi yang tidak diberikan vaksin memiliki risiko lebih tinggi terkena campak. Gejala yang sering ditimbulkan adalah demam yang tinggi yang disertai dengan batuk, pilek, peradangan pada mata serta timbulnya bintik-bintik merah pada seluruh tubuh terutama pada muka dan leher. Bintik merah timbul 2-4 hari setelah gejala mereda dan bertahan hingga 3 hari, lalu perlahan menghilang.

Penanganan penyakit ini umumnya ringan ,self limited, sehingga pengobatan nya suportif dengan menghilangkan gejala yang dialami seperti memberikan penurun panas, obat batuk pilek, dan observasi keadaan umum bayi. Komplikasi dapat terjadi pada penyakit ini antara lain peradangan pada telinga tengah (otitis media), peradangan pada otak (encephalitis), serta dapat mengenai berbagai sistem tubuh lainnya seperti saluran napas, ginjal, kulit, dan mata.

3. Dermatitis Atopik

Dermatitis Atopik

Dermatitis atopic merupakan kondisi yang dialami oleh bayi karena adanya factor atopik (alergi). Biasanya bintik-bintik merah dapat timbul terutama pada pipi, tangan, dan kaki.Bayi yang mengalami penyakit ini sering kali pada dewasa akan mengalami manifestasi alergi lain seperti asma atau alergi kulit lainnya. Penanganan yang paling efektif dalam kelainan ini adalah menghindari penyebab alergi. Biasanya, alergi dapat berasal dari berbagai macam komponen seperti makanan atau minuman tertentu, debu, tungau, dingin, dan lain sebagainya. Selain itu, menjaga kelembaban kulit bayi sangat diperlukan dengan mengaplikasikan pelembab pada kulit bayi.

4. Diaper rash (dermatitis karena pemakaian popok)

Diaper rash

Kelainan kulit ini biasa terjadi pada bayi usia 9 hingga 10 bulan. Kelainannya berupa bintik-bintik merah di sekitar selangkangan dan paha bayi. Penyebab ruam popok seperti ini adalah penggunaan popok pada bayi yang menyebabkan kelembaban pada daerah selangkangan menjadi meningkat sehingga risiko terkena jamur meningkat. 

Iritasi yang terjadi juga dapat disebabkan karena meningkatnya pH kulit karena kombinasi feses dan urin yang menumpuk, sehingga dapat meningkatkan permeabilitas kulit. Mengganti popok bayi lebih sering atau tidak menggunakan popok bayi untuk sementara merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk menangani kelainan ini. Pemberian krim yang mengandung zinc atau minyak kastor dapat berfungsi untuk memperbaiki permeabilitas kulit.

5. Erupsi Obat (Reaksi alergi obat)

Erupsi Obat

Apabila bintik-bintik merah tiba-tiba timbul di seluruh tubuh bayi setelah diberikan suatu obat tertentu, kemungkinan besar disebabkan karena reaksi alergi terhadap obat. Kondisi ini cukup serius sehingga bayi harus dengan segera dibawa kerumah sakit.Reaksi alergi yang terjadi terhadap beberapa obat-obatan dapat bersifat cepat ataupun lambat.     

Penyakit lain yang memiliki ciri-ciri adanya bintik merah pada kulit bayi masih banyak. Gigitan serangga, Scarlet Fever, penyakit Kawasaki, Henoch-Schonlein Purpura, Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP), serta infeksi virus lainnya. Oleh karena itu, orang tua hendaklah sangat memperhatikan kesehatan kulit pada bayi.Bintik merah pada bayi merupakan suatu kelainan yang harus segera dicari penyebabnya, sehingga apabila keadaan semakin gawat dapat dengan cepat ditangani.

Itulah tadi informasi terkait apa saja jenis dari bintik merah yang biasa dialami oleh bayi. Semoga Mama sudah dapat membedakannya ya. Jika Mama ingin tahu lebih banyak lagi terkait informasi yang berkaitan dengan segala hal tentang alergi bayi maupun lainnya bisa memanfaatkan tools dari Nutriclub berikut ini: 

Selamat mencoba, ya Ma!

  1. Allmon A, Deane K, Martin KL. Common skin rashes in children. American Family Physician. 2015;92:3: 211-216.
  2. Gorman CR. RoseolaInfantum.[Internet] 2016 [updated 2016-06-06]. Retrieved from: http://emedicine.medscape.com/article/1133023-overview.[05.04.2017]
  3. Perry RT, Halsey NA. The clinical significanceofmeasles : a review. The journal of infectious diseases. 2004; 189 (suppl 1):S4-16.
  4. Schellack N. Skin rashes in children. South African Pharmaceutical Journal. 2011;78(1): 13-22.
  5. Blume JE. Drug Eruption. [Internet] 2016[updated 2016-08-05]. Retrieved from: http://emedicine.medscape.com/article/1049474-overview.[05.04.2017]
comment-icon comment-icon