Memulai MPASI 6 bulan perlu persiapan matang. Berikut adalah panduan lengkap untuk Mama memulai pemberian MPASI untuk bayi 6 bulan, dari menu pertama, tekstur, hingga jadwalnya.
Tanda Bayi 6 Bulan Siap MPASI Menurut IDAI
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), MPASI dapat mulai diberikan jika bayi usia 6 bulan sudah menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
- Bisa duduk sendiri.
- Mampu menegakkan kepala.
- Refleks menjulurkan lidah berkurang.
- Bayi tertarik melihat makanan orang lain.
- Bayi mencoba meraih makanan.
- Membuka mulut apabila diberi sendok atau makanan.
Tekstur dan Porsi MPASI Pertama Bayi 6 Bulan
Hari pertama MPASI bagusnya makan apa? Mama bisa pilih bahan makanan segar, mudah dicerna, bebas pengawet, dan rendah risiko alergi.
Pastikan tekstur MPASI 6 bulan adalah makanan lumat atau semi encer (puree). Jangan terlalu cair seperti air atau terlalu kental sehingga susah ditelan oleh bayi yang baru kenal makanan.
Bayi 6 bulan sudah bisa makan MPASI 2-3 sendok makan atau ½ mangkuk berukuran 250 ml dengan 1-2 kali makan camilan (snack).
Jika bayi sudah terbiasa makan, konsistensinya bisa dinaikkan bertahap setiap bulannya. Berikan MPASI 3 kali sehari dan menyusu tiap 3-4 jam.
Baca Juga: Tekstur MPASI 6 Bulan dan Cara Mengenalkannya
Makanan untuk MPASI 6 Bulan Pertama
Tahukah Mama, makanan apa yang bisa dimakan bayi berusia 6 bulan? Nah, Mama bisa berikan sumber makanan sebagai berikut:
1. Protein Hewani
Protein hewani harus ada dalam MPASI 6 bulan karena kandungan zat besinya bantu cegah anemia. Ada pula asam amino yang membangun otot dan tulang untuk cegah stunting.
Contoh protein hewani yang bagus untuk MPASI bayi 6 bulan adalah:
- Daging merah (daging sapi, kambing)
- Daging ayam
- Hati ayam
- Hati sapi
- Ikan
- Telur
- Keju
- Yogurt
Mama boleh menyajikan menu MPASI double prohe untuk si Kecil. Menyajikan 2 jenis protein hewani dalam 1 menu MPASI bayi 6 bulan justru bagus untuk saling melengkapi.
2. Protein Nabati
Contoh sumber protein nabati adalah tempe, tahu, bayam, edamame, brokoli, kentang, alpukat, dan chia seed. Jenis protein ini tak mempunyai asam amino sekomplit protein hewani.
Namun, Kemenkes RI menyarankan menu MPASI bayi 6 bulan perlu mengandung protein nabati untuk melengkapi asupan protein si Kecil sebagai langkah pencegahan stunting.
Misalnya, MPASI bubur daging dan tahu serta kacang edamame rebus yang dilumatkan.
3. Lemak Baik
Sumber lemak baik berasal dari kandungan DHA dan EPA, yakni asam lemak omega-3 yang berfungsi optimalkan kognitif bayi.
EPA dan DHA banyak ditemukan dalam ikan laut berminyak seperti sarden, teri, salmon, dan tuna.
Minyak ikan, kacang-kacangan seperti kenari, kedelai, hingga tahu, kubis, dan alpukat juga kaya omega-3 yang bagus untuk MPASI 6 bulan.
Baca Juga: 15 Jenis Ikan untuk MPASI yang Tinggi Omega-3 dan DHA
4. Serat
Serat juga menjadi salah satu kebutuhan gizi penting untuk jaga kesehatan cerna bayi. Tak perlu langsung banyak memasukkan serat, karena justru bisa menghambat penyerapan nutrisi penting pada bayi.
Serat bisa didapat dari pilihan sayuran dan buah untuk MPASI, seperti:
- Pisang;
- Brokoli;
- Bayam;
- Labu kuning;
- Semangka;
- Buah naga;
- Alpukat;
- Kiwi;
- Pir;
- Tomat;
- Pepaya;
- Apel;
- Jagung;
- Mangga.
Sayur bisa ditambahkan dalam menu makan utama, misalnya bubur tim brokoli dan daging. Buah bisa diberikan sebagai makanan selingan atau snack di antara waktu makan.
5. Pantangan Makanan
Beberapa pantangan makanan saat MPASI 6 bulan pertama bayi di antaranya:
- Madu untuk bayi, meningkatkan risiko botulisme karena saluran pencernaan yang belum berkembang.
- Gula, memicu kerusakan gigi.
- Garam, kebanyakan garam tidak baik untuk ginjal si Kecil yang belum matang.
Contoh Jadwal Makan Bayi 6 Bulan
Membuat jadwal makan penting agar si Kecil bisa belajar pola makan teratur. Berikut contoh jadwal pemberian MPASI 6 bulan menurut IDAI yang bisa dijadikan panduan:
Jam |
Jenis Aktivitas |
07.00 pagi |
Minum ASI setelah bangun tidur |
09.00 pagi |
Sarapan MPASI |
11.00 pagi |
Minum ASI |
13.00 siang |
Makan siang MPASI |
15.00 siang |
Minum ASI |
17.00 sore |
Snack sore, seperti puree biskuit atau aneka buah |
19.00 malam |
Minum ASI |
Mama perlu atur jadwal makan bayi 6 bulan seefektif mungkin agar tidak berdekatan dengan waktu menyusui, sehingga ia tetap mau makan dan menyusu seperti biasa.
Selain itu, yuk unduh juga E-Book Kreasi MPASI untuk mendapat lebih banyak menu MPASI demi meningkatkan imunitas dan kecerdasan otak si Kecil. Koleksi inspirasi menunya variatif, jadi si Kecil tidak cepat bosan!
Prinsip Pemberian MPASI
Menurut Kemenkes RI, MPASI 6 bulan dapat diberikan pada si Kecil dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:
- Waktu yang tepat. Pastikan MPASI harus mulai dikenalkan saat bayi menginjak usia 6 bulan.
- Higienis. MPASI harus disiapkan dan disimpan secara higienis. Begitu pula dengan peralatan makan si Kecil harus dibersihkan dengan sabun khusus bayi.
- Kecukupan gizi. MPASI harus mengandung karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta vitamin dan mineral. Pertimbangkan pula usia, jumlah, frekuensi, tekstur, dan variasi makanannya.
- Berikan MPASI sesuai jadwal. MPASI diberikan sesuai jadwal, yakni tiga kali makanan utama dan dua kali camilan dalam porsi kecil.
Baca Juga: 15 Makanan Bayi 6 Bulan untuk Kecerdasan Otak dan Ide Menunya
Ide Menu MPASI 6 Bulan Pertama
Berikut inspirasi menu MPASI untuk bayi 6 bulan yang praktis dicoba di rumah:
1. Bubur Telur Puyuh Hati Ayam
Ide resep menu MPASI pertama adalah bubur telur puyuh hati ayam yang tinggi zat besi.
Bahan yang dibutuhkan:
- 60 gram nasi.
- 5 telur puyuh, potong kecil-kecil.
- 15 gram hati ayam, cincang halus.
- 15 gram buncis, potong kecil-kecil.
- 7,5 ml minyak jagung, untuk menumis.
- 1 siung bawang putih, haluskan.
- 1 butir bawang merah, haluskan.
Cara membuat:
- Tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan telur puyuh, hati ayam, dan buncis lalu masak hingga berubah warna dan matang.
- Masukkan nasi, saring sampai mendapat tekstur yang diinginkan.
- Resep satu ini cocok untuk MPASI 6 bulan si Kecil dan bisa disajikan untuk 1-2 porsi makan.
2. Bubur Singkong Isi Ikan dan Ayam dengan Saus Jeruk
Jika bosan mengolah nasi, Mama bisa ganti sumber karbohidrat dengan singkong. Kemudian, olah bersama sumber protein seperti ikan dan ayam.
Bahan yang dibutuhkan:
- 75 gram singkong putih, rebus dan haluskan.
- 2 sdm datar daging ikan kembung cincang halus.
- 2 sdm datar daging ayam cincang rebus.
- 250 ml kaldu ayam.
- 1 sdt minyak kelapa.
- 2 sdm bayam segar, potong halus.
- 1 lembar daun salam.
- 1 batang sereh.
- 1 siung bawang merah.
- 1 siung bawang putih.
- 3 buah jeruk manis kecil, ambil sarinya.
Cara membuat:
- Tumis bumbu halus terlebih dahulu. Lalu, masukkan daun salam dan sereh.
- Tambahkan air kaldu, masukkan singkong putih, daging ikan, dan daging ayam. Aduk-aduk sampai setengah matang.
- Masukkan daun bayam, aduk sampai matang. Jika airnya sudah mengental, tuang air matang.
- Angkat, lalu saring halus atau diblender. Sebelum disajikan, tambahkan saus jeruk.
3. Bubur Sup Daging Kacang Merah
Daging sapi merupakan sumber protein hewani sekaligus makanan tinggi zat besi yang baik untuk daya tahan tubuh serta meningkatkan fungsi kognitif bayi.
Bahan yang dibutuhkan:
- 6 sdm nasi.
- 3 sdm daging ayam cincang.
- ½ butir telur ayam.
- 1 sdm buncis.
- 1 sdm wortel.
- 1 sdm kacang merah.
- 1 batang daun bawang.
- 1 batang seledri.
- 300 ml kaldu ayam.
- ½ sdt minyak untuk menumis.
- 2 siung bawang merah.
- 2 siung bawang putih.
Cara membuat:
- Didihkan air kaldu ayam, masukkan kacang merah dan masak sampai empuk.
- Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan daging ayam cincang, masak sampai berubah warna.
- Masukkan tumisan daging ayam ke dalam air kaldu sampai tekstur daging empuk.
- Masukkan nasi, buncis, dan wortel.
- Tambahkan kocokan telur, aduk merata dan masak sampai matang.
- Haluskan bubur sampai mendapatkan konsistensi yang diinginkan. Lalu, sajikan pada si Kecil.
Baca Juga: Manfaat Keju untuk MPASI, Cara Mengolah, dan Resepnya
4. Puree Alpukat dan Pisang
Aneka buah-buahan juga bisa Mama gunakan sebagai alternatif MPASI bayi 6 bulan yang menyegarkan. Cara membuatnya pun sangat mudah, Ma.
Bahan yang dibutuhkan:
- 1 buah pisang.
- 1 buah alpukat.
Cara membuat:
- Masukkan buah alpukat dan pisang dalam mangkuk, haluskan menggunakan garpu.
- Mama bisa menambahkan sedikit ASI untuk mendapat tekstur MPASI bayi 6 bulan yang lebih encer.
- MPASI bayi siap disajikan untuk menu makan utama ataupun selingan bayi! Resep ini cukup untuk 1-2 kali makan.
5. Puree Brokoli dan Ubi
Puree brokoli dan ubi tinggi akan kandungan nutrisi dan manfaat bagi tumbuh kembangnya.
Bahan yang dibutuhkan:
- 175 gram ubi jalar.
- 100 gram brokoli potong.
- 30 ml ASI perah.
Cara membuat:
- Kupas ubi jalar dan potong dadu. Masukkan ke dalam panci, rebus dengan air secukupnya sampai mendidih. Tutup panci dan biarkan ubi matang sempurna.
- Masukkan brokoli ke dalam panci. Masak sampai mendidih dan tekstur brokoli sudah empuk.
- Haluskan ubi jalar dan brokoli yang sudah direbus menggunakan blender. Tambahkan ASI perah yang sudah disiapkan.
- Sajikan puree brokoli dan ubi untuk si Kecil sebagai makanan utama. Resep ini cukup untuk 1-2 porsi makan.
Baca Juga: 30 Menu MPASI 6 Bulan Selama Sebulan yang Bergizi Tinggi
Tips Praktis untuk Mama
Pastikan Mama melakukan tips praktis mempersiapkan hingga menyimpan MPASI 6 bulan dengan langkah berikut:
1. Cara Menyiapkan MPASI
Gunakan bahan segar, cuci bersih, dan masak hingga matang. Hindari menggunakan bumbu penyedap atau bumbu berlebihan.
2. Cara Menyimpan MPASI
MPASI bisa disimpan pada wadah tertutup di dalam kulkas maksimal 24 jam. Untuk stok lebih lama, bisa disimpan dalam freezer hingga 1 minggu lamanya.
3. Cara Menghangatkan MPASI
Hangatkan MPASI dengan metode steam atau rendam wadah dalam air panas. Hindari menggunakan microwave langsung karena dapat memanaskan makanan dengan tidak merata.
Semoga informasi seputar makanan atau MPASI 6 bulan pertama di atas bisa menjawab rasa penasaran Mama, ya.
Jangan lupa download Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh 1000 Hari Pertama untuk dapatkan panduan lengkap dan eksklusif seputar cara pemenuhan nutrisi penting untuk daya tahan tubuh anak, cara stimulasi yang optimal, hingga strategi menjaga kesehatan si kecil di 1000 hari pertama usianya. Unduh sekarang, gratis!