Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu

Nutrisi

Panduan MPASI 6 Bulan, Resep, dan Jadwal Makannya

Article Oleh : Annisa Amalia Ikhsania 30 Januari 2023

Pemberian ASI eksklusif sudah tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan energi dan nutrisi si Kecil ketika berusia 6 bulan. Ini menandakan bahwa si Kecil membutuhkan pemberian MPASI 6 bulan pertama.

Penting bagi Mama memahami tentang pengaturan jumlah, komposisi, dan jenis makanan yang tepat guna memastikan si Kecil terhindar dari risiko malnutrisi yang berakibat pada gangguan pertumbuhan dan perkembangannya. Terlebih, pemberian MPASI juga menjadi proses anak belajar melatih keterampilan dan kebiasaan makan yang sehat. 

Lalu, apa saja makanan yang dapat diperkenalkan pertama kali pada si Kecil dan bagaimana aturan pemberian MPASI 6 bulan pertama?

Kapan MPASI Boleh Diberikan?

Makanan pendamping ASI dapat mulai diberikan jika bayi usia 6 bulan sudah menunjukkan tanda siap MPASI. Berikut adalah tanda-tanda bayi siap MPASI:

  • Kepala bayi sudah tegak.

  • Duduk sendiri atau dengan bantuan.

  • Refleks menjulurkan lidah berkurang.

  • Tertarik melihat orang makan.

  • Mencoba meraih makanan.

  • Membuka mulut jika disodori sendok atau makanan.

Sebelum mengenalkan MPASI untuk pertama kalinya kepada si Kecil, Mama perlu tahu kenapa MPASI diberikan di usia 6 bulan. Begini, Ma. Idealnya, sejak baru lahir sampai usia 6 bulan bayi sebaiknya mendapatkan ASI eksklusif. 

Akan tetapi umumnya setelah usia 6 bulan, ia perlu diberikan makanan bayi atau mendapatkan ASI dan MPASI secara bersamaan. Ini karena kebutuhan nutrisi bayi sudah tidak lagi dapat terpenuhi sepenuhnya hanya dari ASI. 

Namun perlu diingat ya, Ma, pemberian MPASI untuk bayi 6 bulan tentu harus tetap dilakukan bersamaan dengan ASI agar lebih optimal untuk memenuhi kebutuhan gizi si Kecil. 

Bagaimana Aturan Pemberian MPASI 6 Bulan Pertama?

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi usia 6 bulan sudah boleh diberikan MPASI yang terbuat dari beras dan bertekstur halus encer (puree). Bubur nasi cair direkomendasikan sebagai MPASI pertama karena beras minim risiko memicu reaksi alergi.

Setelah anak sudah terbiasa dengan tekstur MPASI cair, maka konsistensinya bisa ditingkatkan secara bertahap menjadi lebih kental. Secara bertahap teksturnya bisa diganti makanan yang dilumatkan hingga halus (mashed) setelah usianya mencapai 9 bulan, atau dicincang setelah usianya 12 bulan.

MPASI berbentuk lumat bisa diberikan 2 kali sehari berupa buah atau biskuit (yang direndam air matang). Sebagai awal porsi makanan pertama untuk bayi 6 bulan, cukup 2-3 sendok makan dulu (atau setengah mangkuk berukuran 250 ml) yang diberikan 2-3 kali sehari.

Pada usia 6 bulan pertama, si Kecil baru bisa menerima MPASI dalam jumlah kecil setiap kali makan. Jadi, Mama tak perlu cemas. Bila si Kecil memberi tanda ia lapar, Mama bisa memberinya makan. Di antara jadwal makan utamanya, Mama boleh memberikan 1-2 kali makanan selingan (snack) dengan tetap rutin memberikan ASI.

Berikut tips tambahan pemberian MPASI yang perlu Mama ketahui:

  • Harus sabar dan secara aktif memberi semangat agar si Kecil mau makan. Namun, jika benar-benar tidak ingin makan, jangan memaksanya ya, Ma.

  • Mama perlu cari tahu bagaimana bedanya reaksi si Kecil lapar dan kenyang. 

  • Mengenalkan makanan bayi pada usia 6 bulan perlu dilakukan 10-15 kali mencoba.

  • Pastikan selalu menjaga kebersihan saat mengolah, menyiapkan, dan pada akhirnya memberikan MPASI. 

  • Makanan bayi 6 bulan harus dalam kondisi dingin sebelum diberikan kepada bayi.

  • Berikan si Kecil sendok khusus dan biarkan mereka mencoba makan sendiri.

  • Mama bisa mengenalkan MPASI bayi 6 bulan yang berisiko memunculkan reaksi alergi satu per satu, dalam jumlah yang sangat kecil. Tujuannya agar bisa mengetahui jika tubuh si Kecil mengalami alergi. Beberapa makanan yang dimaksud yaitu biji-bijian yang dihaluskan, ikan, kacang-kacangan yang dihancurkan, kedelai, kerang, makanan yang mengandung gluten (gandum), susu sapi (dalam masakan atau dicampur dengan makanan), dan telur.

  • Berikan finger food sesekali untuk membantu si Kecil mengenal tekstur yang berbeda dan melatih koordinasi tangan-mata mereka.

  • Hindari menambahkan garam atau gula ke dalam makanan bayi 6 bulan ya, Ma! Sebab, bayi tidak boleh makan makanan asin karena bisa mengganggu fungsi ginjal dan gula yang dapat memicu kerusakan gigi.

Sembari mengenalkan makanan padat, Mama disarankan untuk tetap menyusui sampai minimal usia bayi 12 bulan, ya. 

Gizi yang Harus Terkandung dalam MPASI Pertama Bayi

MPASI pertama untuk bayi 6 bulan sebaiknya bubur nasi kental cair karena beras minim risiko memicu reaksi alergi. Kuncinya jangan dibuat sampai terlalu encer untuk mencegah kandungan zat gizi dan kalorinya berkurang.

Sebagai isian bubur atau menu pendampingnya, Mama bisa tambahkan  “lauk” protein berupa daging, ayam, ikan, telur, tahu, tempe, hingga sayur tinggi protein yang telah dilumatkan atau disaring sampai halus.

Buah-buahan juga boleh mulai dikenalkan bersamaan dengan MPASI pertama. Sebagai contoh, tomat saring, pisang lumat halus, serta pepaya lumat atau air jeruk manis. Sebisa mungkin kenalkanlah si Kecil dengan MPASI menu lengkap dari segi jenis dan variasi bahan makanannya agar ia mendapatkan semua zat gizi yang dibutuhkan, seperti protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, sampai lemak sehat.

Namun, mengingat zat besi adalah nutrien yang paling tidak harus terpenuhi kebutuhannya setelah bayi genap berusia enam bulan, maka MPASI pertama bayi idealnya mencakup makanan yang tinggi zat besi.

Selain itu, makanan padat pertama yang baik untuk si Kecil adalah juga yang mengandung zat besi, zinc, dan vitamin A. Sebab, meski semua kandungan zat tersebut ada pada ASI, jumlahnya sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan bagi bayi.

MPASI Pertama untuk Bayi 6 Bulan Sebaiknya Apa?

Berikut penjabaran menu MPASI pertama yang cocok untuk bayi 6 bulan beserta penjelasan lebih detailnya:

1. Daging, Ikan, dan Telur (Protein Hewani)

Daging (ayam, sapi, dan kambing), hati ayam dan sapi, ikan, dan telur adalah protein hewani yang menjadi salah satu sumber gizi paling penting untuk bayi. Daging harus ada dalam makanan pertama bayi usia 6 bulan ini dan diberikan sebanyak 1-2 ons dalam sehari karena nutrisi di dalamnya dapat mencegah stunting.

Protein akan diurai di dalam tubuh menjadi asam amino untuk membangun otot dan tulang bayi. Jenis makanan ini juga biasanya termasuk tinggi kandungan zat besi dan omega-3 yang bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil.

Zat besi diperlukan untuk membuat hemoglobin, yang berfungsi membawa oksigen dalam sel darah merah ke seluruh bagian tubuh. Adanya kandungan zat besi pada daging bisa membantu mencegah anemia yang berisiko menyebabkan stunting.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi makan makanan mengandung omega-3 dan DHA memiliki kemampuan atensi (perhatian) yang lebih panjang, keterampilan koordinasi tangan dan mata yang lebih baik, juga keterampilan sosial dan hasil skor tes kecerdasan yang lebih baik.

Pastikan Mama memasak daging, telur, dan ikan sampai benar-benar matang sempurna, ya! Jangan berikan anak makanan setengah matang, karena sistem pencernaannya masih sensitif. Hindari juga memberikan seafood yang mengandung merkuri dalam kadar terlalu tinggi. 

Selain dari daging dan ikan, Mama juga bisa mendapatkan protein hewani dari produk olahan susu, seperti keju dan yogurt.

2. Protein Nabati

Peran protein hewani sangat besar untuk mendukung tumbuh kembang anak dalam 1.000 hari pertama kehidupannya. Itu kenapa Kemenkes RI mewajibkan makanan sumber protein hewani ada di dalam MPASI bayi dalam rangka pencegahan stunting. 

Sebaliknya, protein nabati tidak begitu direkomendasikan sebagai langkah utama dalam pencegahan stunting karena tidak memiliki kandungan asam amino lengkap yang dibutuhkan anak untuk mencapai tinggi optimalnya.

Namun untuk melengkapi kebutuhan gizi harian si Kecil, Mama boleh menambahkan sumber protein nabati seperti tahu dan tempe serta kacang-kacangan seperti edamame yang direbus dan dilumatkan untuk makanan pertama bayi.

Jadi, sebisa mungkin tetap utamakan pemberian MPASI berbahan dasar daging atau ikan, Ma, supaya si Kecil bisa tumbuh optimal.

3. Buah dan Sayur

Sayur dan buah dapat dikenalkan secara bersamaan. Namun, tahukah Mama bahwa sebenarnya bayi belum begitu perlu makan banyak buah dan sayur? Bahkan, porsi buah dan sayur yang bayi butuhkan dalam sehari hanya sebanyak 2-4 ons saja.

Menurut IDAI, serat dari buah dan sayuran justru dapat menghambat penyerapan zat gizi penting pada bayi sehingga jumlah asupannya tidak usah terlalu banyak dalam menu makanan pertamanya. 

IDAI menganjurkan hanya memberikan buah dan sayur sebagai makanan selingan (snack) di sela-sela waktu makan utama, tapi jaraknya jangan terlalu dekat dengan waktu makan berikutnya. Mama bisa mengolah potongan mangga, apel, blueberry, kiwi, pir, stroberi, pepaya, alpukat, semangka, melon, pisang, atau jeruk menjadi puree buah

Baca Juga: 8 Pilihan Buah yang Baik untuk MPASI Bayi 6 Bulan

Jadwal Makan MPASI Bayi 6 Bulan

Mama perlu mengatur jadwal makan bayi 6 bulan seefektif mungkin. Jangan sampai pemberian ASI terlalu dekat dengan waktu makannya agar ia tetap mau makan dan menyusui seperti biasa.

Berikut adalah contoh jadwal MPASI 6 bulan pertama menurut IDAI yang bisa Mama jadikan panduan: 

  • Pukul 06.00: minum ASI setelah bangun tidur.

  • Pukul 09.00: sarapan MPASI.

  • Pukul 11.00: minum ASI.

  • Pukul 12.00: makan siang MPASI.

  • Pukul 14.00: minum ASI.

  • Pukul 16.00: snack sore, seperti biskuit atau buah-buahan.

  • Pukul 18.00: minum ASI sampai si Kecil tertidur.

Baca Juga: Bagaimana Tips Aman Melatih Si Kecil untuk Makan?

 

Ide Resep MPASI 6 Bulan yang Enak dan Mudah Dibuat

Supaya si Kecil makin lahap dan tidak bosan dengan pilihan menu yang ada, Mama bisa mengganti menu dan mengkreasikannya. Nah, apa saja jenis resep menu MPASI untuk bayi 6 bulan yang praktis dicoba di rumah? Yuk, kita simak daftarnya di bawah ini, Ma!

1. Puree Kentang Wortel

Ide resep MPASI 6 bulan yang bisa Mama buat di rumah adalah puree kentang dan wortel. Ini adalah makanan bayi 6 bulan yang memiliki kandungan gizi dan manfaat untuk tumbuh kembang.

Kentang dapat menjadi sumber energi bagi si Kecil. Sementara itu, wortel memberikan manfaat baik untuk mata dan imunitas tubuh. 

Bahan yang dibutuhkan:

  • 5 sdm nasi putih.

  • 1 batang seledri.

  • 1 buah wortel berukuran kecil.

  • 1 buah kentang berukuran kecil.

Cara membuat:

  1. Cuci bersih seledri, juga wortel dan kentang yang sudah dikupas sebelumnya. 

  2. Masak nasi putih hingga menjadi bubur, lalu tambahkan seledri.

  3. Kukus wortel dan kentang sampai empuk. Setelah matang, saring bubur, wortel, dan kentang.

  4. Campur semua bahan dan aduk merata. 

  5. MPASI puree kentang wortel siap disajikan.

2. Sup Labu

Tekstur labu yang lembut membuat labu ini sangat cocok sebagai alternatif menu MPASI 6 bulan pertama. Terlebih, labu kaya akan gizi untuk si Kecil karena mengandung vitamin A, C, E, dan mineral. 

Bahan yang dibutuhkan:

  • Labu kuning secukupnya.

  • Air.

Cara membuat:

  1. Haluskan labu dengan blender.

  2. Jika labu sudah halus, masukkan ke dalam panci dan tambahkan sedikit air.

  3. Panaskan sampai mendidih, angkat.

  4. Tunggu sampai tidak terlalu panas dan sup labu kuning siap disantap si Kecil.

3. Bubur Telur Puyuh Hati Ayam

Ide resep menu MPASI 6 bulan berikutnya adalah bubur telur puyuh hati ayam. Simak cara membuatnya di bawah!

Bahan yang dibutuhkan:

  • 60 gram nasi.

  • 5 telur puyuh, potong kecil-kecil.

  • 15 gram hati ayam, cincang halus.

  • 15 gram buncis, potong kecil-kecil.

  • 7,5 ml minyak jagung, untuk menumis.

  • 1 siung bawang putih.

  • 1 butir bawang merah.

Cara membuat:

  1. Tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan hati ayam, telur puyuh, dan buncis lalu masak hingga berubah warna dan matang.

  2. Tambahkan nasi, lalu saring hingga teksturnya sesuai yang diinginkan.

4. Bubur Ikan Salmon

Bayi Mama juga bisa mulai diberi makan salmon, lho! Kandungan asam lemak omega 3-nya sangat baik untuk perkembangan otak si Kecil. Yuk, buat di rumah, Ma!

Bahan yang dibutuhkan:

  • 2 sdm oat. 

  • 2 potong daging ikan salmon.

  • 100 ml air matang.

  • 1 siung bawang putih, geprek.

  • Perasan air jeruk nipis.

  • Seledri secukupnya.

Cara membuat:

  1. Pertama-tama, lumuri ikan salmon dengan air jeruk nipis selama 10 menit.

  2. Kukus salmon yang telah dilumuri dengan air jeruk nipis bersama bawang putih geprek dan seledri.

  3. Kukus selama 30 menit.

  4. Selagi menunggu salmon siap, masak oat hingga matang.

  5. Campurkan salmon dan oat dalam satu wadah.

  6. Blender salmon dan oat hingga lunak, kemudian saring.

  7. Bubur ikan salmon siap disajikan.

Baca Juga: Kumpulan Resep Bubur Bayi Usia 6 Bulan dan 7 Bulan

5. Puree Alpukat dan Pisang

Selain sayur-sayuran, ragam buah-buahan juga bisa dijadikan sebagai pilihan makanan bayi pertama yang menyegarkan. Cara membuatnya pun sangat mudah, Ma. 

Bahan yang dibutuhkan:

  • 1 buah pisang. 

  • 1 buah alpukat.

Cara membuat:

  1. Masukkan buah alpukat dan pisang ke dalam mangkuk, lalu haluskan dengan menggunakan garpu.

  2. Tambahkan sedikit ASI jika ingin mendapatkan konsistensi MPASI bayi 6 bulan yang lebih halus.

  3. MPASI bayi siap disajikan!

Semoga informasi seputar makanan atau MPASI pertama untuk bayi 6 bulan di atas bisa menjawab rasa penasaran Mama, ya. Meskipun memberikan makanan pada bayi 6 bulan memang belum leluasa, tapi bukan berarti Mama tidak bisa berkreasi dalam menyajikan menu makan yang sehat dan lezat. Baik Mama dan si Kecil masih sama-sama belajar dan berproses.

Untuk informasi lebih lanjut seputar pemenuhan nutrisi bayi dan perencanaan MPASI pertamanya, Mama bisa konsultasi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor, ya!

  1. IDAI | Makanan Pendamping ASI (MPASI). (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/makanan-pendamping-asi-mpasi
  2. IDAI | Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
comment-icon comment-icon