Mama perlu tunda pemberian madu untuk bayi di bawah usia 1 tahun karena bisa menimbulkan risiko kesehatan serius. Berikut penjelasannya dan alternatif pemanis untuk bayi selain madu dan gula.
Mengapa Tidak Boleh Berikan Madu untuk Bayi Sebelum Usia 1 Tahun?
Bayi di bawah usia 1 tahun tidak boleh diberikan madu. Pemberian madu bagi bayi bisa menyebabkan berbagai risiko masalah kesehatan, seperti:
1. Botulisme
Madu dapat menyebabkan botulisme pada bayi karena mengandung spora bakteri Clostridium botulinum.
Bayi di bawah 1 tahun belum memiliki sistem imun yang kuat untuk melawan racun dari bakteri tersebut. Gejala botulisme pada bayi antara lain:
- Otot lemas.
- Sulit menelan.
- Konstipasi (susah BAB).
- Menangis lemah.
- Kesulitan bernapas.
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), sekitar 273 kasus botulisme bayi di Amerika Serikat terjadi akibat konsumsi madu. Meski tergolong jarang, dampaknya bisa sangat serius.
2. Obesitas
Meski alami, madu tetap mengandung gula sederhana cukup tinggi.
Jika madu untuk bayi diberi sejak dini dan terlalu sering, ia jadi terbiasa mengonsumsi makanan dengan rasa manis. Hal ini bisa meningkatkan obesitas saat si Kecil tumbuh besar.
Selama masa awal pertumbuhan, bayi belum butuh tambahan pemanis dalam makanannya. ASI, buah, atau MPASI tanpa tambahan gula sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Baca Juga: MPASI 6 Bulan: Tekstur, Porsi, Jadwal, dan Menu
3. Kerusakan Gigi
Gula pada madu dapat menempel di gigi bayi, sehingga menjadi tempat yang cocok bagi bakteri untuk berkembang biak.
Bakteri tersebut dapat memfermentasi gula menjadi asam yang merusak lapisan luar gigi. Akibatnya, risiko kerusakan gigi sejak dini seperti, gigi berlubang atau karies gigi, bisa terjadi.
Kapan Madu Boleh Diberikan pada Bayi?
Madu hanya boleh dikonsumsi jika si Kecil sudah genap berusia 1 tahun. Madu tidak boleh diberikan pada bayi berusia kurang dari 12 bulan karena berisiko meningkatkan banyak masalah kesehatan.
Di usia 1 tahun ke atas, sistem pencernaan dan kekebalan tubuh bayi sudah lebih matang dan mampu menangkal bakteri seperti Clostridium botulinum.
Meski begitu, hanya berikan madu dalam jumlah kecil dan tidak terlalu sering. Hindari pemberian gula tambahan, sirup, atau pemanis lain pada bayi di bawah usia 2 tahun.
Baca Juga: 15 Buah untuk Bayi 6 Bulan yang Aman untuk MPASI
Alternatif Aman Pengganti Madu untuk Bayi
Mama bisa berikan rasa manis pada MPASI dengan memberikan alternatif aman pengganti madu untuk si Kecil. Misalnya:
1. ASI
Di awal pemberian MPASI 6 bulan, Mama bisa menambahkan ASI di setiap makanannya.
Menambahkan ASI ke makanan bayi tidak hanya mengenalkannya akan rasa manis, tetapi juga dapat mendorongnya agar mau mencoba rasa makanan baru.
2. Pisang
Pisang tinggi akan kalium dan karbohidrat sehingga baik sebagai sumber energi si Kecil. Pilihlah pisang matang yang ditandai dengan adanya bintik-bintik kecokelatan pada kulitnya.
Jenis pisang untuk bayi ini lebih mudah dicerna dan terbukti membantu mengurangi masalah sembelit.
3. Apel
Untuk menambah rasa manis alami di MPASI, Mama bisa menghaluskan buah apel menjadi saus.
Apel tinggi serat sehingga berperan sebagai prebiotik untuk menjaga kesehatan pencernaan bayi.
Apel juga memiliki manfaat lain yang baik bagi kesehatan si Kecil. Misalnya, memperkuat tulang dan menjaga sistem kekebalan tubuh.
4. Wortel
Alternatif aman pengganti madu untuk bayi berikutnya adalah wortel. Wortel dapat bantu menghilangkan rasa asam dan pahit pada setiap makanan.
Wortel berkhasiat untuk menjaga kesehatan mata, meningkatkan sistem imun tubuh, mengatasi masalah sembelit, serta mendukung kesehatan tulang si Kecil.
Baca Juga: Manfaat Keju untuk MPASI, Cara Mengolah, dan Resepnya
5. Jagung
Jika ingin menambah cita rasa manis pada makanan, Mama bisa mengolah jagung sebagai menu MPASI.
Selain tinggi karbohidrat, jagung mengandung banyak nutrisi penting seperti serat, folat, zinc, vitamin B, fosfor, dan vitamin C.
6. Pir atau Pepaya
Pir dan pepaya matang memiliki tekstur lembut dan rasa manis sehingga cocok digunakan sebagai alternatif aman pengganti madu bagi bayi. Keduanya juga kaya vitamin C dan serat.
7. Ubi Jalar
Ubi mengandung rasa lebih manis sehingga cocok dijadikan menu camilan MPASI bayi usia 6 bulan ke atas.
Mama bisa mengolahnya dengan cara dikukus atau direbus, kemudian dihaluskan.
Ubi jalar juga tinggi akan vitamin A yang baik untuk menjaga kesehatan mata dan kulit, serta memperkuat imun tubuh bayi.
Baca Juga: 9 Pilihan Finger Food untuk Bayi dan Tips Pemberiannya
8. Kurma
Kurma bagus dijadikan sebagai alternatif aman pengganti madu untuk bayi.
Selain mengandung gula alami, kurma merupakan buah kaya energi, zat besi, magnesium, dan kalsium.
Itulah penjelasan mengenai waktu pemberian madu untuk si Kecil. Semoga artikel ini bermanfaat ya, Ma!
Temukan juga lebih banyak inspirasi lezat dan bernutrisi melalui E-book Kreasi MPASI untuk Imunitas si Kecil. Dapatkan ragam menu variatif agar si Kecil tidak cepat bosan!