Loading...
Banner Artikel Manfaat Keju untuk MPASI, Jenis yang Aman, dan Ide Resepnya Banner Artikel Manfaat Keju untuk MPASI, Jenis yang Aman, dan Ide Resepnya
Nutrisi

Manfaat Keju untuk MPASI, Jenis yang Aman, dan Ide Resepnya

Foto Reviewer Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 20 Juni 2024

Diperbarui: 18 September 2025


  • Bolehkan Bayi Makan Keju untuk MPASI?
  • Manfaat Keju untuk Tumbuh Kembang Bayi
  • Jenis Keju yang Aman untuk MPASI
  • Cara Mengolah Keju untuk MPASI
  • Resep MPASI Olahan Keju yang Praktis
  • Tips Penting Sebelum Memberikan Keju pada Bayi

Keju termasuk sumber protein hewani dan kalsium yang baik. Namun, mulai kapan bayi boleh makan keju untuk MPASI dan apa sajakah manfaatnya? Yuk, simak artikelnya berikut ini!

Bolehkan Bayi Makan Keju untuk MPASI?

Bayi boleh dikenalkan keju sejak usia 6 bulan. Namun, pastikan dulu bahwa tidak ada riwayat alergi makanan dalam keluarga. Sebab, keju adalah salah satu bahan makanan pemicu alergi. 

Keju dapat memicu alergi jika diberikan langsung di MPASI pertama pada bayi yang memiliki alergi. Jika bayi menunjukkan gejala alergi seperti muntah, diare, atau ruam di kulit, segera hentikan pemberian keju dan konsultasikan dengan dokter. 

Jika bayi tidak memiliki riwayat alergi makanan dalam keluarga, keju dapat diberikan setelah bayi terbiasa dengan beberapa makanan padat asli.

Pemberiannya juga perlu menyesuaikan kemampuan makan bayi dan toleransi porsi si Kecil agar lebih aman dicerna. Mulailah dari keju parut sebagai topping atau isian, atau potongan kecil yang bisa digenggam sebagai perkenalan pertama.

Manfaat Keju untuk Tumbuh Kembang Bayi

Keju kaya nutrisi penting seperti kalsium, fosfor, protein, zinc, lemak sehat, selenium, riboflavin, serta vitamin A dan B12 yang mampu optimalkan tumbuh kembang bayi. Berikut segala manfaatnya:

1. Optimalkan Perkembangan Otak

Keju mengandung protein dan zinc yang saling berkontribusi terhadap perkembangan otak bayi.

Protein membantu pertumbuhan sel-sel otak yang sehat dan pengembangan memori jangka panjang. Zinc berperan penting untuk perkembangan kognitif, termasuk daya ingat dan kemampuan belajarnya.

Manfaat keju untuk MPASI juga datang dari vitamin B12 yang berperan dalam membentuk dan memelihara sel otak. Vitamin B12 juga bantu memproduksi sel darah merah yang mengalirkan oksigen ke otak.

2. Mendukung Imunitas

Belum banyak orang tua yang tahu bahwa keju bermanfaat untuk mendukung sistem imun bayi. Ini karena keju termasuk makanan sumber probiotik yang bisa memelihara koloni bakteri baik yang hidup di usus.

Koloni bakteri baik inilah yang bertanggung jawab terhadap 80% kerja sistem imun bayi untuk melawan bakteri dan virus penyebab infeksi penyakit.

Baca Juga: Panduan Lengkap Memberikan MPASI Pertama untuk Bayi 6 Bulan

3. Memperkuat Tulang

Salah satu manfaat keju untuk MPASI adalah memperkuat tulang berkat kandungan kalsium dan vitamin D-nya. 

Vitamin D dapat membantu menyerap kalsium menjadi lebih maksimal untuk mengoptimalkan pertumbuhan serta kepadatan tulang bayi. 

Kadar protein tinggi di dalam keju juga dapat bantu optimalkan pertumbuhan jaringan tulang.

4. Menjaga Kesehatan Gigi

Kandungan kalsium, fosfor, dan vitamin D pada keju juga berperan penting untuk menjaga kesehatan gigi bayi di masa teething.

Kalsium bermanfaat untuk menjaga tulang rahang sehat dan kuat dalam menahan gigi pada tempatnya. 

Vitamin D juga dapat bantu mencegah radang gusi dan gigi berlubang yang berisiko merusak giginya selama masa pertumbuhan.

5. Mendukung Perkembangan Otot

Manfaat keju untuk bayi juga berasal dari kandungan protein dan vitamin D yang berfungsi dukung tumbuh kembang otot serta jaringan tubuh bayi. 

6. Menambah Energi

Selain tinggi protein, keju juga merupakan sumber lemak tambahan yang bagus untuk menambah kalori dalam MPASI bayi. 

Menurut situs Panganku Kemenkes RI, sepotong kecil keju bisa mengandung 326 kkal yang cukup sebagai cadangan ekstra energi bayi karena di usia ini ia sedang aktif-aktifnya bermain.

Cadangan energi yang cukup juga membantu si Kecil tidak cepat jatuh sakit karena kecapekan.

7. Meningkatkan Kualitas Tidur

Keju mengandung asam amino triptofan yang berperan penting dalam produksi serotonin di otak. Serotonin kemudian diubah menjadi melatonin, yaitu hormon yang mengatur siklus tidur anak.

Dengan kadar melatonin yang seimbang, Si Kecil cenderung tidur lebih nyenyak dan berkualitas. Pola tidur yang baik sangat penting di masa pertumbuhan karena saat tidur, tubuh anak memperbaiki sel-sel dan memproduksi hormon pertumbuhan.

Selain itu, tidur yang cukup juga membantu memperkuat sistem imun tubuh anak. Dengan begitu, risiko bayi mudah sakit akibat kelelahan bisa lebih ditekan.

Jenis Keju yang Aman untuk MPASI

Jenis keju yang aman untuk bayi adalah keju full-fat yang sudah melalui proses pasteurisasi. Pasteurisasi penting untuk mengurangi risiko bakteri berbahaya pada produk olahan susu. 

Beberapa contoh keju yang bisa diberikan sebagai menu MPASI adalah: 

  • Keju cheddar
  • Keju mozzarella
  • Keju parmesan
  • Cream cheese
  • Ricotta
  • Cottage cheese
  • Monterey jack

Hindari pemberian keju biru, keju mentah yang belum dipasteurisasi, atau keju dengan rasa sangat kuat dan asin. Jenis tersebut berisiko tinggi mengandung bakteri serta natrium berlebihan yang tidak baik untuk bayi.

Cara Mengolah Keju untuk MPASI

Agar manfaat keju dapat maksimal untuk tumbuh kembang si Kecil, Mama perlu memperhatikan cara memilih, menyajikan, dan membatasi takaran hariannya. 

1. Pilih Keju Terbaik

Pastikan produk keju yang Mama gunakan tidak mengandung tambahan gula, garam, atau perasa buatan. Tambahan bahan ini bisa mengganggu sistem pencernaan bayi yang masih sensitif.

Selain itu, pilih keju dengan label full-fat atau whole milk karena lemak sehat di dalamnya penting untuk pertumbuhan otak bayi.

Jangan lupa, pastikan juga keju sudah dipasteurisasi agar aman dari risiko bakteri berbahaya.

2. Sajikan Sesuai Tahapan Tekstur MPASI

Keju dapat disajikan sesuai dengan tahap perkembangan makan bayi. Untuk bayi yang baru mulai MPASI, keju bisa diparut halus lalu ditaburkan di atas bubur atau puree agar lebih mudah ditelan.

Seiring bertambahnya usia, keju bisa dilelehkan pada sayuran kukus, dicampur ke dalam pasta lembut, atau digunakan sebagai isian omelet. Dengan variasi penyajian ini, bayi dapat mengenal rasa dan tekstur baru secara bertahap.

3. Batasi Porsinya

Pemberian keju sebaiknya tidak berlebihan. Berikan sekitar 20-30 gram per hari, tergantung usia bayi dan asupan gizi lainnya. Takaran ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tambahan protein dan kalsium.

Jika keju diberikan terlalu banyak, terutama yang asin, maka dapat menambah beban kerja ginjal si Kecil.

Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk menyeimbangkan konsumsi keju dengan sumber makanan sehat lainnya.

Baca Juga: Pilihan Camilan Bayi 6 Bulan yang Lezat dan Bergizi

Resep MPASI Olahan Keju yang Praktis

Agar lebih bervariasi dan si Kecil tidak cepat bosan, Mama dapat mencoba resep MPASI dengan keju berikut ini:

1. Puree Spinach Potato With Cheese 

Bahan yang diperlukan:

  • 1 genggam daun bayam, cuci bersih. 
  • 1 buah kentang berukuran sedang, cuci bersih dan kupas kulitnya.
  • 20 gram keju parmesan, parut. 
  • ASI secukupnya. 
  • ¼ unsalted butter

Cara membuat:

  1. Rebus daun bayam yang sudah dicuci bersih selama beberapa saat. Di waktu yang sama, kukus kentang sampai empuk.
  2. Jika sudah, campurkan parutan keju parmesan, kukusan kentang, dan rebusan daun bayam ke dalam blender. Masukkan unsalted butter. Haluskan. 
  3. Tambahkan sedikit ASI bila diperlukan untuk mendapatkan tekstur MPASI yang encer halus.
  4. Saring halusan keju dan bayam, lalu sajikan.

2. Pasta Saus Keju

Bahan yang diperlukan: 

  • 100 gram pasta jenis apa saja.
  • 3 sdm puree wortel (opsional). 
  • Parutan keju cheddar secukupnya. 

Cara membuat: 

  1. Rebus air sampai mendidih. Masukkan pasta dan rebus sampai matang. Jika sudah matang, segera tiriskan. 
  2. Dalam sebuah mangkuk, campurkan rebusan pasta, puree wortel, dan parutan keju cheddar.
  3. Aduk merata dan resep MPASI keju ini siap disajikan.

3. Cheesy Omelette

Bahan yang diperlukan:

  • 1 butir telur omega-3
  • 1 sdt air matang. 
  • 1 sdm keju parut, jenis apa saja. 
  • 1 sdt butter atau minyak zaitun. 

Cara membuat:

  1. Kocok telur dan air dalam sebuah mangkuk. 
  2. Lelehkan butter di atas teflon panas. 
  3. Masukkan telur yang sudah dikocok ke atas teflon. Masak beberapa saat.
  4. Taburkan keju parut di atas omelette, masak selama 30 detik. 
  5. Angkat dan sajikan sebagai MPASI si Kecil.

4. Cheese Corn Porridge

Bahan yang diperlukan:

  • 1 batang jagung manis, cuci bersih. 
  • 100 gram keju cheddar parut.
  • ½ unsalted butter. 

Cara membuat:

  1. Parut jagung manis terlebih dahulu. 
  2. Tuang ke dalam panci berisi air. Masukkan unsalted butter.
  3. Masak sampai mendidih.
  4. Jika sudah matang, masukkan parutan keju ke dalamnya. 
  5. Siap disajikan. 

5. Saus Keju Celup

Bahan yang diperlukan:

  • ½ cangkir cream cheese. 
  • ½ fresh cream. 
  • Potongan buah apa saja yang disukai si Kecil. 

Cara membuat:

  1. Haluskan cream cheese dan fresh cream dalam blender sampai teksturnya halus. 
  2. Jika sudah dihaluskan, dinginkan di dalam kulkas selama 30 menit.
  3. Sajikan sebagai camilan bersama dengan berbagai macam buah-buahan.

Dapatkan inspirasi menu MPASI kaya nutrisi untuk bantu meningkatkan imunitas si Kecil di E-book Kreasi MPASI untuk Imunitas si Kecil! Koleksi inspirasi menunya variatif, jadi si Kecil tidak cepat bosan.

Baca Juga: 8 Pilihan Buah yang Baik untuk MPASI Bayi 6 Bulan

Tips Penting Sebelum Memberikan Keju pada Bayi

Sebelum memasukkan keju ke dalam menu MPASI, Mama perlu memperhatikan beberapa hal penting. Tujuannya agar pemberian keju aman, bergizi, dan tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi si Kecil.

1. Kenali Risiko Alergi

Tidak semua bayi bisa langsung menerima keju dengan baik. Beberapa bayi mungkin menunjukkan reaksi alergi terhadap protein susu sapi yang terkandung di dalamnya.

Tanda alergi bisa berupa gatal atau ruam pada kulit, muntah, diare, hingga sesak napas. Jika gejala ini muncul, segera hentikan pemberian keju dan konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

2. Cara Menyimpan Keju yang Aman

Keju harus disimpan dengan benar agar tetap aman dikonsumsi. Simpan keju di wadah kedap udara dalam kulkas untuk menjaga kesegarannya dan mencegah kontaminasi bakteri.

Jangan menyimpan keju lebih dari 3-5 hari setelah kemasan dibuka. Selalu periksa ada tidaknya perubahan tekstur, munculnya jamur, atau bau menyengat, karena ini bisa menjadi tanda keju sudah tidak layak dikonsumsi.

Penting diketahui bahwa keju merupakan salah satu bahan yang berisiko menyebabkan alergi. Oleh karena itu, selalu perhatikan kondisi si Kecil setelah mengonsumsi keju untuk MPASI sehari-harinya.

Semoga artikel ini membantu!

Informasi yang Wajib Mama Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Editorial Team. (2020, December). Your baby’s first solid foods. Nhs.uk. https://www.nhs.uk/baby/weaning-and-feeding/babys-first-solid-foods/
  2. Editorial Team. (2020, December). What to feed young children. Nhs.uk. https://www.nhs.uk/baby/weaning-and-feeding/what-to-feed-young-children/
  3. Cleveland Clinic. (2022, March 24). Serotonin: What Is It, Function & Levels. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/22572-serotonin
  4. Brinkman, J. E., Reddy, V., & Sharma, S. (2023, April 3). Physiology of Sleep. Nih.gov; StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482512/
  5. England, L. (2024). Why Quality Sleep Is Key for Children’s Health and Ways to Get More - UF Health. Ufhealth.org. https://ufhealth.org/stories/2024/why-quality-sleep-is-key-for-childrens-health-and-ways-to-get-more
  6. Editorial Team. (2020, December). Foods to avoid giving babies and young children. Nhs.uk. https://www.nhs.uk/baby/weaning-and-feeding/foods-to-avoid-giving-babies-and-young-children/
  7. Editorial Team. (2022). Fats. Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/fat.html
  8. Editorial Team. (2024). Milk Allergy in Infants. Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/milk-allergy.html
  9. Arora, M. (2018, May 4). Cheese for Babies: Health Benefits, Recipes & Precautions. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/cheese-for-babies-health-benefits-precaution-and-more/
  10. Marcin, A. (2020, September 21). Baby and cheese: Age, best and Worst Options, and benefits. Healthline. http://www.healthline.com/health/baby/baby-cheese#takeaway
  11. WebMD. (2023). B12 Deficiency in Children: What to Know. WebMD. https://www.webmd.com/diet/b12-deficiency-children
  12. Kemenkes Republik Indonesia. Data Komposisi Pangan Indonesia - Beranda. (n.d.). Www.panganku.org. https://www.panganku.org/id-ID/semua_nutrisi
  13. and, D. (2023, November 22). Calcium, vitamin D and phosphorus. Rdhm.org.au. https://www.rdhm.org.au/oral-health-advice/teeth-tips/calcium-vitamin-d-and-phosphorus
  14. CDC. (2023, April 4). Vitamin B12 . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/breastfeeding/breastfeeding-special-circumstances/diet-and-micronutrients/vitamin-b12.html
  15. CDC. (2023, April 13). FAQs . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/faqs.html#
  16. Which Cheeses are Best for Baby? - Solid Starts. (2024). Solidstarts.com. https://solidstarts.com/foods/cheese/
Artikel Terkait