Probiotik untuk bayi bermanfaat baik untuk dukung pencernaan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Yuk, simak informasi lengkap seputar probiotik dalam artikel berikut!
Apa Itu Probiotik?
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang biasa dikonsumsi lewat suplemen atau makanan fermentasi, dengan jenis umum seperti Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Saccharomyces boulardii.
Namun, ada pula strain probiotik lainnya yang juga bisa dikonsumsi bayi, seperti Lactobacillus reuteri DSM 17938, Lactobacillus rhamnosus GG, dan Bifidobacterium breve.
Semua strain probiotik tersebut adalah jenis bakteri baik yang bisa ditemukan di berbagai produk makanan hasil fermentasi, seperti yogurt, sauerkraut, keju, kefir, dan kombucha.
Baca Juga: 15 Makanan Bayi 6 Bulan untuk Kecerdasan Otak dan Resepnya
Manfaat Probiotik untuk Bayi
Penelitian secara klinis telah menunjukkan bahwa probiotik untuk bayi bermanfaat untuk kesehatannya secara umum. Berikut penjelasannya secara rinci:
1. Menyehatkan Saluran Pencernaan
Probiotik berperan menjaga kesehatan saluran cerna bayi karena koloni bakteri baik ini dapat membantu melawan bakteri jahat penyebab penyakit pencernaan, seperti diare.
Nah, konsumsi probiotik dari makanan pendamping ASI dapat membantu menjaga keseimbangan alami jumlah bakteri baik di dalam saluran pencernaan si Kecil.
Selain untuk mencegah terjadinya infeksi diare akut, probiotik juga berfungsi untuk meringankan gejala diare pada bayi yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik tertentu.
2. Meningkatkan Imunitas Tubuh
Bayi lahir tanpa memiliki probiotik, tapi perlahan-lahan koloni bakteri baik mulai terbentuk di dalam ususnya lewat pemberian ASI eksklusif.
Probiotik untuk bayi yang mencukupi akan membantu tubuh si Kecil mencapai keseimbangan alami keberadaan bakteri baik dan bakteri jahat di dalam tubuh.
Dengan konsumsi probiotik, si Kecil dapat melawan berbagai ancaman infeksi virus, jamur, dan mikroba berbahaya lain.
Baca Juga: 12 Manfaat Prebiotik untuk Daya Tahan Tubuh Anak
3. Mendukung Perkembangan Sistem Saraf
Tak hanya sistem pencernaan, probiotik ternyata juga berpengaruh terhadap perkembangan otak bayi pasca kelahiran.
Sebab setelah dilakukan penelitian, ternyata perkembangan sel saraf otak sangat dipengaruhi oleh kesehatan sistem pencernaan anak.
Oleh karena itu, asupan probiotik sangat penting terutama pada 1000 hari pertama kehidupan si Kecil.
4. Meringankan Gejala IBS
IBS atau irritable bowel syndrome adalah gangguan yang memengaruhi kesehatan lambung dan usus dengan gejala seperti kram, sakit perut, kembung, diare, atau sembelit.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Professor P Moayyedi dari Department of Medicine, Division of Gastroenterology, McMaster University Medical Centre, asupan probiotik yang cukup dapat membantu meringankan gejala IBS.
Mama dapat mengonsultasikan pemberian probiotik untuk si Kecil pada dokter anak ketika ia mengalami IBS.
5. Membantu Meningkatkan Mood Bayi
Sistem pencernaan yang sehat dapat meningkatkan mood atau suasana hati anak menjadi lebih baik.
Ketika bayi sehat, tentunya ia akan merasa lebih nyaman untuk melakukan berbagai aktivitas seperti bermain bersama Mama, mengeksplorasi lingkungan sekitar, makan, dan BAB.
6. Mengurangi Keparahan Alergi
Probiotik oral untuk bayi terbukti mengurangi keparahan dan mencegah terjadinya alergi, eksim, infeksi saluran pernafasan, dan meningkatkan sistem imun yang dibentuk oleh vaksinasi.
Pada bayi yang berisiko tinggi terkena alergi, pemberian probiotik harus dilakukan sejak sebelum persalinan untuk mengoptimalkan jumlah bakteri baik di jalan lahir bayi.
7. Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi
Probiotik untuk bayi berperan penting dalam menjaga kesehatan mulut dengan membantu menyeimbangkan jumlah bakteri baik dan jahat.
Asupan ini bisa mencegah masalah seperti sariawan, plak, dan karies gigi sejak dini.
Penelitian juga menunjukkan bahwa bakteri probiotik tertentu mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi.
8 Meredakan Kolik
Kolik pada bayi ditandai dengan tangisan hebat selama berjam-jam dan berkaitan dengan ketidakseimbangan flora usus.
Untuk membantu meredakannya, probiotik dapat diberikan sesuai anjuran dokter guna menyeimbangkan bakteri baik dan jahat dalam usus.
Penelitian di jurnal Pediatrics juga menemukan bahwa pemberian probiotik Lactobacillus reuteri DSM 17938 pada bayi kolik dapat menurunkan waktu menangis hingga 50% dalam kurun waktu 21 hari.
9. Mencegah dan Meredakan Diare
Penelitian dari Cochrane menunjukkan bahwa probiotik, termasuk Lactobacillus rhamnosus GG, bisa mempercepat penyembuhan diare akut pada anak-anak.
Durasi diare jadi lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak yang tidak diberi probiotik.
Tak hanya itu, probiotik juga dapat menurunkan frekuensi buang air besar serta risiko diare berat, khususnya saat anak mengalami infeksi saluran cerna.
10. Mengurangi Risiko Eksim
Penelitian dalam jurnal Translational Pediatrics menemukan, pemberian probiotik bisa membantu mencegah dan meredakan gejala eksim pada bayi.
Di sini, probiotik bekerja dengan cara menyeimbangkan sistem imun dan menjaga kesehatan usus yang berperan penting dalam mencegah reaksi alergi pada kulit.
11. Membantu Penyerapan Nutrisi
Manfaat lain dari probiotik untuk bayi juga membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Suplementasi probiotik sejak usia dini dinilai bisa meningkatkan lapisan usus, motilitas usus, serta jumlah bakteri baik yang sehat dalam usus.
Dengan bantuan probiotik, penyerapan nutrisi di tubuh si Kecil bisa jadi lebih optimal, sehingga baik mendukung tumbuh kembangnya.
Baca juga: Jaga Kesehatan Anak dengan Prebiotik FOS dan GOS
Kapan Probiotik Boleh Diberikan pada Bayi?
Probiotik bisa ditemukan dalam makanan fermentasi seperti yogurt, yang cocok diberikan saat bayi mulai MPASI di usia 6 bulan.
Untuk mengantisipasi potensi risiko reaksi alergi, Mama dan Papa disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak sebelum memberikan probiotik dalam bentuk apa pun pada bayi.
Mama juga bisa langsung berkonsultasi dengan tim Nutriclub Expert Advisor terkait segala pertanyaan dan kekhawatiran Mama soal pemberian makanan untuk bayi. Hadir 24/7 untuk bantu Mama, gratis dan tanpa perlu buat janji.
Makanan Sumber Probiotik yang Aman untuk Bayi
Mama bisa mengoptimalkan pemberian probiotik untuk bayi dari sumber makanan berikut:
1. ASI
ASI adalah sumber gizi terbaik, termasuk probiotik bagi bayi. Oleh karena itu, sebisa mungkin diberikan hingga si Kecil berusia 2 tahun.
Setelah si Kecil selesai masa pemberian ASI, Mama bisa mulai memberikan susu yang telah difortifikasi dengan probiotik untuk mendukung kesehatan saluran cernanya.
2. Yogurt
Makanan sumber probiotik selanjutnya adalah yogurt. Selain menyehatkan, tekstur yogurt yang lembut juga sangat cocok untuk diolah sebagai makanan MPASI.
Yogurt aman dikonsumsi oleh bayi 6 bulan ke atas asalkan tidak mengandung madu dan gula tambahan.
Cek juga jumlah CFU (colony forming units) per sajian, tanggal kedaluwarsa, serta cara penyimpanan yogurt. Pilih produk yang telah terdaftar di BPOM dan sesuai anjuran dokter.
3. Tempe
Penelitian Food Quality and Safety menunjukkan bahwa tempe mengandung bakteri baik (probiotik), terutama dari genus Lactobacillus, yang bisa mendukung kesehatan pencernaan.
Khusus untuk bayi, Mama bisa mengolah dan menyajikan tempat yang sudah matang sesuai dengan tekstur MPASI si Kecil.
4. Suplemen Probiotik
Selain dari makanan harian, sumber probiotik bayi juga bisa didapat dari suplemen.
Jurnal Probiotics in Pediatrics: A Review for Practical Use menjelaskan dosis probiotik yang aman untuk anak umumnya sekitar 10 miliar CFU per hari, tergantung pada jenis strain dan tujuan penggunaannya.
Baca Juga: 5 Manfaat Zat Besi untuk Bayi dan Cara Penuhi Kebutuhannya
Apakah Semua Bayi Perlu Probiotik?
Tidak semua bayi butuh probiotik. Pemberian probiotik untuk bayi bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhannya.
Bayi yang menyusu ASI eksklusif dan dalam kondisi sehat mungkin tidak membutuhkan probiotik tambahan.
Namun, pada kondisi medis tertentu probiotik dibutuhkan untuk si Kecil. Itulah mengapa penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter agar penggunaannya tepat.
Apakah Bisa Dicampur MPASI?
Probiotik bisa dicampur dengan MPASI bayi. Namun, pastikan Mama tidak melakukannya saat MPASI sedang dimasak dengan api panas atau ketika masih dalam keadaaan panas.
Ini karena probiotik sangat sensitif terhadap kondisi tertentu, seperti terlalu panas, cahaya, dan kelembapan.
Selain mencampurkan probiotik ke dalam MPASI, Mama bisa dapatkan inspirasi menu MPASI kaya nutrisi untuk bantu meningkatkan imunitas si Kecil di E-book Kreasi MPASI untuk Imunitas si Kecil! Koleksi inspirasi menunya variatif, jadi si Kecil tidak cepat bosan.
Itulah informasi lengkap seputar probiotik untuk bayi. Semoga artikel ini membantu!