Zat besi adalah salah satu zat gizi paling penting untuk tumbuh kembang bayi. Maka itu, penting untuk Mama memahami manfaat zat besi untuk bayi dan apa saja dampak jika asupannya kurang. Yuk, cari tahu!
Manfaat Zat Besi untuk Bayi
Bayi usia 0–5 bulan butuh 0,3 mg zat besi per hari yang bisa didapat dari ASI, sedangkan bayi usia 6–11 bulan butuh hingga 11 mg zat besi per hari dari kombinasi ASI dan MPASI. Kenapa zat besi penting untuk bayi?
1. Mendukung Pembentukan Sel Darah Merah
Manfaat zat besi untuk bayi yang utama adalah mendukung pembentukan hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Kekurangan zat besi bisa menurunkan hemoglobin dan memicu anemia pada bayi. Anemia berisiko menghambat perkembangan kognitif pada masa awal kehidupan bayi, seperti kemampuan belajar dan memori.
Anemia juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga bayi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
2. Dukung Perkembangan Otak dan Fungsi Kognitif
Zat besi juga termasuk nutrisi penting untuk perkembangan otak bayi. Zat besi membantu pembentukan myelin, lapisan pelindung saraf yang mempercepat pengiriman sinyal antar sel otak dan penting untuk proses belajar serta berpikir si Kecil.
Selain itu, zat besi membantu produksi neurotransmiter, yaitu senyawa yang membantu komunikasi antar sel-sel otak. Komunikasi antar sel yang baik berpengaruh langsung pada perhatian, emosi, dan daya ingat anak sejak dini.
Zat besi juga membantu mengangkut oksigen ke otak. Kekurangan zat besi bisa mengganggu suplai oksigen ke otak yang berdampak negatif pada fungsi kognitif bayi dalam jangka panjang.
3. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Manfaat zat besi untuk bayi bukan hanya mendukung tumbuh kembang, tapi juga berperan menjaga daya tahan tubuh bayi. Mineral ini membantu pembentukan sel imun, seperti limfosit, yang mampu melawan infeksi.
Bayi yang cukup zat besi biasanya punya daya tahan tubuh lebih kuat dan tidak gampang sakit dibanding bayi yang kekurangan zat besi.
Jika bayi kekurangan zat besi, produksi sel imun pun bisa terganggu sehingga ia jadi lebih rentan terhadap infeksi virus maupun bakteri.
Baca Juga: 10 Nutrisi Penguat Imun Anak untuk Kesehatan yang Optimal
4. Mendukung Pertumbuhan Fisik yang Optimal
Zat besi juga mendukung metabolisme dan produksi energi untuk tumbuh kembang fisik bayi.
Bayi yang mendapat zat besi cukup dari ASI dan MPASI umumnya menunjukkan perkembangan berat dan panjang badan yang optimal sesuai tahapan usianya.
Si Kecil pun tampak lebih aktif dan bertenaga dibanding bayi lain yang mungkin asupannya tidak optimal.
5. Menjaga Nafsu Makan yang Sehat
Belum banyak orang tua yang memahami bahwa susah makan pada bayi bisa jadi penyebabnya adalah kekurangan zat besi.
Manfaat zat besi untuk bayi salah satunya adalah meningkatkan nafsu makan. Pasalnya, zat besi berperan penting mengatur produksi leptin, yaitu hormon yang membantu mengontrol rasa kenyang melalui jaringan lemak.
Jika kadar zat besi tercukupi, kerja hormon leptin jadi lebih seimbang. Nafsu makan pun kembali normal, dan si Kecil bisa lebih semangat untuk makan dan beraktivitas!
Dampak Kekurangan Zat Besi pada Bayi
Setelah tahu manfaatnya yang cukup penting, sekarang saatnya Mama kenali risiko jika asupan zat besi si Kecil kurang!
1. Gangguan Perkembangan Kognitif dan Motorik
Kadar zat besi dalam tubuh penting untuk pembentukan mielin. Jika proses ini terganggu, kemampuan belajar dan gerak si Kecil bisa ikut terhambat.
Bayi Mama bisa jadi lebih lambat merespons suara panggilan atau butuh waktu lebih lama untuk belajar duduk, meraih mainan, atau merangkak.
Dampaknya juga bisa bersifat jangka panjang. Nantinya, perkembangan keterampilan motorik si Kecil bisa terganggu dan memengaruhi potensinya untuk berprestasi di sekolah.
2. Penurunan Sistem Imun Bayi
Penelitian menunjukkan bahwa zat besi dibutuhkan untuk membantu pembentukan sel imun, terutama limfosit. Limfosit adalah sel yang berperan penting dalam melawan kuman di tubuh.
Saat tubuh tidak mendapat cukup zat besi, tubuh bayi jadi kurang siap saat harus melawan infeksi. Sistem imun yang biasanya cepat tanggap melawan kuman justru lebih dulu melemah.
Jadi meski si Kecil terlihat sehat, kekurangan zat besi bisa membuatnya lebih rentan terhadap penyakit yang datang tiba-tiba.
3. Risiko Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi masih jadi tantangan besar di banyak negara, bahkan tidak hanya di negara berkembang. Penyebab utamanya karena asupan zat besi dari makanan sehari-hari belum cukup.
Awalnya, anemia defisiensi zat besi pada bayi sering kali tidak terlihat jelas, Ma. Namun, seiring waktu, gejalanya bisa semakin parah. Nah, berikut beberapa tanda yang bisa Mama perhatikan:
- Wajah pucat
- Mudah lelah saat bermain
- Kurang nafsu makan
- Lemas atau kurang aktif
- Rewel tanpa sebab
- Sulit fokus saat beraktivitas
Jika dibiarkan, kekurangan zat besi bisa berdampak jangka panjang, Ma. Tumbuh kembang si Kecil bisa terhambat, bahkan kemampuan belajarnya di sekolah bisa ikut terganggu.
Cara Optimalkan Asupan Zat Besi pada Bayi
1. Kombinasikan Sumber Zat Besi Hewani dan Nabati
Salah satu cara terbaik untuk bantu penyerapan zat besi si Kecil adalah dengan mengombinasikan makanan sumber zat besi hewani dan nabati dalam satu menu.
Zat besi dari daging merah, ayam, atau ikan lebih mudah diserap tubuh. Namun, kalau Mama kombinasikan dengan sayur seperti bayam atau kacang-kacangan, manfaatnya bisa makin terasa, lho.
Dengan itu, Mama bisa membantu tubuh si Kecil menyerap zat besi dari bahan nabati lebih efektif. Si Kecil pun bisa mendapatkan asupan zat besi yang optimal untuk tumbuh kembangnya.
2. Berikan Makanan Kaya Vitamin C
Agar manfaat zat besi untuk bayi lebih optimal, kombinasikan dengan sumber vitamin C. Cara ini efektif untuk membantu penyerapan zat besi.
Vitamin C banyak terdapat dalam buah dan sayuran seperti tomat, brokoli, paprika, jeruk, dan beri yang bisa jadi pelengkap dalam menu MPASI si Kecil.
Sebagai contoh, Mama bisa sajikan daging cincang dengan saus tomat atau tumisan brokoli. Selain lezat, menu ini bantu tubuh si Kecil menyerap zat besi lebih optimal untuk tumbuh kembangnya.
Download Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh 1000 Hari Pertama untuk panduan lengkap dan eksklusif seputar cara pemenuhan nutrisi penting untuk daya tahan tubuh anak, cara stimulasi yang optimal, hingga strategi menjaga kesehatan si kecil di 1000 hari pertama usianya. Gratis!
Baca Juga: Panduan Lengkap Pemberian MPASI Pertama untuk Bayi 6 Bulan
3. Hindari Konsumsi Penghambat Penyerapan Zat Besi
Beberapa jenis makanan dan minuman bisa menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh, terutama zat besi non-heme yang berasal dari sumber nabati.
Zat-zat berikut sebaiknya diwaspadai konsumsinya agar manfaat zat besi untuk bayi bisa tetap optimal:
- Fitat, yang ada dalam biji-bijian utuh, kacang-kacangan dan biji-bijian
- Polifenol dan tanin dalam minuman seperti teh hitam, teh hijau, dan kopi
- Kalsium dalam jumlah besar (300 mg atau lebih)
- Asam oksalat yang terdapat dalam beberapa sayuran seperti bayam mentah
4. Memasak dengan Cast Iron Pan
Faktanya, memasak dengan wajan besi bisa meningkatkan kadar zat besi ke dalam makanan.
Namun, jumlahnya berbeda-beda tergantung jenis makanan yang dimasak, durasi memasaknya, dan kondisi permukaan wajan.
Penelitian tentang ini masih terbatas, tetapi sebagai upaya mendukung tumbuh kembang si Kecil secara optimal, Mama bisa mencobanya!
5. Bantu dengan Suplemen Zat Besi
Di usia awal kelahiran, bayi punya cadangan zat besi dari lahir yang cukup untuk beberapa bulan pertama. Namun setelah usia 4 bulan, kebutuhan zat besi mulai meningkat.
Jika pola makan si Kecil belum mencukupi, misalnya hanya mengandalkan ASI tanpa MPASI kaya zat besi, maka kebutuhan zat besinya bisa tidak terpenuhi.
Dalam kondisi ini, dokter biasanya akan merekomendasikan pemberian suplemen zat besi untuk mencegah risiko kekurangan sejak awal masa tumbuh kembangnya.
Tentu saja, Mama perlu konsultasi dulu ke dokter sebelum memberikan suplemen agar dosis dan cara pemberiannya aman sesuai kebutuhan si Kecil.
Demikian ulasan seputar pentingnya zat besi untuk tumbuh kembang si Kecil yang perlu Mama ketahui. Masih butuh insight baru dari ahli di tengah kesibukan Mama? Jangan ragu untuk diskusi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor, tim ahli terpercaya di bidang nutrisi, parenting, dan tumbuh kembang anak. Hadir 24/7 untuk bantu Mama, gratis dan tanpa perlu buat janji.