- Pembahasan dalam artikel :
- Apa Itu MPASI?
- Kapan Mulai Pemberian MPASI?
- Tahapan Pemberian MPASI
Seiring berjalannya waktu, si Kecil membutuhkan tambahan nutrisi selain ASI untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya. Inilah saatnya Mama memberikan makanan pendamping ASI, atau yang disingkat dengan MPASI. Pada artikel berikut ini akan dibahas lebih lengkap tentang apa itu MPASI serta aturan pemberiannya pada si Kecil. Simak selengkapnya, ya, Ma.
Apa Itu MPASI?
MPASI adalah makanan pendamping yang dapat diberikan sejak bayi usia 6 bulan. Sebab, pada usia ini ASI saja tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan. Gizi berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang bayi.
ASI memang tetap menjadi asupan nutrisi utama bagi bayi hingga usia 2 tahun atau lebih. Sementara itu, MPASI diberikan secara bertahap untuk melengkapi kebutuhan gizi si Kecil.
Salah satu tujuan pemberian MPASI yaitu untuk mengenalkan bayi dengan berbagai jenis makanan dan rasa yang beragam, sehingga akan membantunya dalam pembentukan kebiasaan makan yang sehat, mengurangi risiko alergi makanan, dan mempersiapkan bayi untuk makanan padat yang lebih kompleks di masa depan.
Baca Juga: Mengenal Pola Makan Clean Eating dan Manfaatnya Bagi Imun Anak
Kapan Mulai Pemberian MPASI?
Penting untuk Mama memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama karena manfaatnya yang banyak untuk kesehatan bayi. Manfaat itu termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah infeksi, mengurangi risiko alergi, dan mendukung perkembangan kognitif.
Setelah memasuki usia 6 bulan, ASI sudah tidak lagi mampu melengkapi seluruh kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan si Kecil.
Usia 6 bulan merupakan fase peralihan di mana bayi memerlukan asupan gizi lebih banyak yang tidak dapat diperoleh dari ASI, terutama zat besi. Pada fase ini, otot-otot tubuh bayi, termasuk otot yang mendukungnya untuk duduk dan otot-otot rahang yang membantu dalam proses mengunyah, telah mencapai perkembangan yang memadai.
Selain itu, sistem pencernaan bayi sudah cukup baik untuk menerima makanan selain ASI, termasuk produksi enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan. Sehingga, bayi usia 6 bulan telah memiliki kemampuan untuk mengolah dan menyerap protein, lemak, dan karbohidrat dari makanan selain ASI.
Setelah bayi berusia 6 bulan, sistem kekebalan tubuh bayi juga biasanya telah mengalami perkembangan yang signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan awal kelahirannya. Hal ini berarti hanya akan ada sedikit kemungkinan bagi bayi untuk mengalami reaksi alergi atau ketidakcocokan terhadap makanan baru yang diperkenalkan dalam MPASI.
Baca Juga: 8 Pilihan Buah yang Baik untuk MPASI Bayi 6 Bulan
Tahapan Pemberian MPASI
Pemberian MPASI dapat Mama lakukan secara bertahap sesuai usia si Kecil. Hal ini dilakukan agar memperkenalkan bayi pada berbagai jenis makanan secara perlahan, secara tekstur, frekuensi, dan porsi yang tepat agar nutrisi yang didapat lebih optimal. Berikut ini tahapan pemberian MPASI yang perlu Mama ketahui.
1. Usia 6 Bulan
Pada MPASI 6 bulan, makanan padat merupakan hal baru bagi si Kecil. Umumnya, banyak bayi yang menolak ketika sesuap makanan padat masuk ke dalam mulutnya. Untuk itu, Mama tidak perlu khawatir akan hal ini, sebab masih dalam tahap wajar.
Bayi membutuhkan proses untuk makan. Dari yang sebelumnya hanya mendapat asupan ASI, kini harus mencoba makanan lain dengan tekstur dan rasa yang berbeda.
Saat memulai MPASI, Mama harus memberikan makanan dengan tekstur yang sangat lembut agar mudah dicerna oleh si Kecil, seperti bubur. Penting juga untuk memperhatikan konsistensi bubur saat pemberian MPASI karena jumlah kalori dan zat besi pada semangkuk bubur cair akan lebih sedikit daripada bubur kental. Pastikan Mama menyajikan makanan tidak terlalu cair atau terlalu kental agar si Kecil mendapatkan nutrisi yang maksimal.
Pemberian tekstur yang lembut ini juga bertujuan agar bayi tidak tersedak ketika makan. Selain itu, Mama harus memperhatikan porsi bagi bayi yang memulai MPASI. Berikan si Kecil makanan sekitar 2-3 sendok makan makanan padat dalam sekali makan. Sebab, perut bayi masih berukuran kecil.
2. Bayi 7-8 Bulan
Pada usia 7-8 bulan perkembangan kemampuan makan si Kecil sudah semakin pesat. Sebab, bayi sudah mulai terbiasa dengan makan makanan padat yang sedikit menggumpal atau kental.
Si Kecil sudah memiliki sedikit kemampuan mengunyah dan menelan makanan. Meskipun pada tahap ini bayi masih belum mempunyai gigi, ia sudah belajar mengunyah sejak pertama kali mencoba makanan padat.
Pada tahapan MPASI ini, si Kecil sudah dapat menunjukkan refleks pada lidahnya untuk mendorong makanan ke dalam mulut dan mampu menelannya dengan lancar. Maka dari itu, Mama dapat mulai memberikan MPASI dengan tekstur yang lebih padat.
Setiap kali diperkenalkan dengan MPASI bertekstur baru, si Kecil mungkin akan merasa tidak nyaman dan bereaksi dengan melepehkan atau bahkan muntah sebagai respon awal terhadap perubahan tersebut. Reaksi ini normal karena bayi memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan makanan baru.
Maka dari itu, penting untuk memulai dengan memberikan porsi yang kecil dan mengenalkan tekstur makanan yang lebih kasar secara bertahap. Dengan begitu, tubuh si Kecil dapat beradaptasi lebih baik serta memperkuat keterampilan mengunyah dan menelan makanan seiring berjalannya waktu.
Untuk frekuensi makan pada tahap ini, Mama bisa memberikan si Kecil 2-3 kali makan utama, kemudian bisa ditambahkan 1-2 kali makanan selingan setiap harinya. Sementara itu, jumlah porsi makanan yang diberikan yaitu setengah mangkuk ukuran 250 mililiter (ml).
3. Usia 9-12 Bulan
Semakin bertambahnya usia, kemampuan makan si Kecil akan semakin meningkat. Pada usia 9-12 bulan, si Kecil umumnya telah mengembangkan kemampuan menelannya dengan baik.
Bahkan di usia ini, beberapa bayi sudah mulai tumbuh gigi yang dapat membantu mengunyah makanan lebih baik lagi. Kemampuan motorik halus bayi juga terjadi peningkatan yang pesat, seperti mulai pandai memegang sendok dan mengarahkan makanannya menuju mulut.
Untuk meningkatkan tahap perkembangan motorik dan mengajarkan cara mengunyah makanan, Mama dapat kenalkan berbagai tekstur makanan padat. Mama bisa memilih makanan yang telah dicincang halus (minced) atau dicacah lebih kasar (chopped). Selain itu, tahapan MPASI ini menjadi waktu yang tepat untuk memperkenalkan finger food.
Penting untuk memperkenalkan finger food secara bertahap, Ma. Berikan makanan yang mudah dipegang dan dimakan sendiri, serta bebas dari risiko tersedak. Sebaiknya hindari makanan yang kecil, bulat, keras, atau licin karena dapat meningkatkan risiko tersedak.
Beberapa makanan bisa saja tersangkut di saluran pernapasan dan sulit dikeluarkan jika bayi tidak dapat menelannya. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak memberikan biji-bijian, kacang-kacangan yang utuh, atau anggur sebagai finger food si Kecil.
4. Usia 12-24 Bulan
Bayi berusia 12 bulan umumnya sudah mampu beradaptasi dengan berbagai bentuk makanan yang Mama sajikan, meskipun ia belum mampu mengunyah makanan dengan sempurna.
Mama dapat mengajak si Kecil untuk makan bersama dengan keluarga. Pada tahapan ini, bayi sudah boleh mengonsumsi makanan yang serupa dengan apa yang Mama, Papa, dan anggota keluarga lainnya makan.
Perlu diingat bahwa kemampuan mengunyah si Kecil masih dalam tahap perkembangan. Maka dari itu, Mama sebaiknya menyajikan porsi makanan secara bertahap. Sebagai panduan umum, Mama bisa mulai memberikan porsi sekitar tiga perempat (¾) dari mangkuk berukuran 250 ml untuk setiap kali makan.
Dengan memberikan porsi yang sesuai, si Kecil akan lebih mudah mengelola makanannya dan belajar mengunyah dengan baik. Mama juga perlu mengamati apakah si Kecil menunjukkan tanda-tanda kenyang atau masih ingin makan lebih banyak, sehingga porsi makanan dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhannya.
Hal penting lainnya yaitu apabila bayi berusia 12-15 bulan mengalami kesulitan dalam menelan berbagai jenis finger food, sebaiknya segeralah bawa bayi untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Sebab, hal ini dapat menunjukkan adanya masalah perkembangan atau masalah sensorik yang perlu ditangani dengan segera.
Nah itulah beberapa hal penting yang perlu Mama ketahui tentang pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Tidak bisa dipungkiri, fase ini dapat menjadi hal yang sangat menantang bagi Mama. Jadi, teruslah berusaha untuk selalu memberikan asupan bernutrisi agar si Kecil dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Temukan juga berbagai panduan mendukung daya tahan tubuh si Kecil yang dilengkapi dengan tips untuk dukung tumbuh kembangnya di The Parent’s Guide Academy, Ma!