Loading...
Banner Artikel 12 Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi Tanpa Obat
Tumbuh Kembang

12 Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi Tanpa Obat

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 02 Juli 2024

Diperbarui: 03 November 2025


  • Kenapa Dahak pada Bayi Sulit Keluar?
  • Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi dengan Aman
  • Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter?

Terapkan cara mengeluarkan dahak pada bayi dengan tepat dapat membantu melegakan pernapasannya saat ia batuk dan pilek, Ma. Catat cara berikut ini agar si Kecil nyaman dan tidak rewel!

Kenapa Dahak pada Bayi Sulit Keluar?

Bayi belum bisa mengeluarkan dahak atau ingus secara optimal karena refleks batuk mereka masih berkembang.

Lendir dari hidung yang tertelan disebut dahak, sedangkan dahak yang naik ke saluran napas bisa menjadi ingus. Keduanya saling terkait dan penting bagi sistem pernapasan bayi.

Tidak usah terlalu khawatir, Ma, karena jika masih dalam jumlah yang normal lendir bermanfaat untuk menjaga saluran hidung dan tenggorokan tetap lembap.

Beberapa hal dapat memicu produksi dahak berlebih, seperti iritasi, alergi, ISPA, atau penyakit pernapasan lain.

Baca Juga: Penyebab Napas Bayi Grok-Grok dan Cara Mengatasinya

 

Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi dengan Aman

Dahak yang tersimpan di saluran pernapasan tentu membuat si Kecil tidak nyaman. Agar cepat sembuh, Mama bisa menerapkan cara mengeluarkan dahak pada bayi berikut ini:

1. Menjemur Bayi

Paparan sinar matahari tidak hanya memperkuat sistem kekebalan tubuh, tapi juga jadi salah satu cara mengeluarkan dahak pada bayi, serta melancarkan saluran pernapasannya.

Tidak perlu terlalu lama, bayi dapat dijemur antara pukul 10 pagi dan 4 sore sebanyak 2 kali sehari selama 5-30 menit untuk membantunya mendapat asupan vitamin D.

2. Tetap Menyusui Bayi

Wajar bila bayi menjadi rewel karena dahaknya menumpuk. Salah satu solusinya, Mama bisa teruskan menyusui si Kecil, bahkan dengan frekuensi yang lebih sering.

Ini karena ASI mengandung antibodi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan akan mempercepat proses penyembuhan penyakit. Dengan begitu produksi dahak akan menurun.

Pada ASI juga terdapat makrofag dan limfosit yang manfaatnya juga sama-sama meningkatkan sistem imunitas bayi.

3. Buat Ruang Uap

Cara mengeluarkan dahak pada bayi berikutnya dengan mengisi ember mandi bayi dengan air panas, tutup pintu, dan membiarkan uap panas memenuhi kamar mandi. 

Setelah itu, masuklah bersama bayi ke dalamnya dan dudukkan di pangkuan Anda. Nikmati uap hangat tersebut selama kurang lebih 15 menit. 

Cara lain yang dapat dilakukan dengan upaya serupa antara lain kompres hangat pada wajah serta mengoleskan minyak eucalyptus di dada atau punggung si Kecil.

4. Berendam Air Hangat

Cara mengeluarkan dahak pada bayi lainnya bisa Mama coba dengan berendam air hangat. Manfaat berendam dan mandi air hangat sama seperti berada di ruang uap. 

Air hangat yang masuk ke pori-pori dan uap hangat yang terhirup dapat membantu mengencerkan dahak dan melancarkan pernapasan. 

5. Cuci Hidung Bayi dengan Larutan Saline

Gunakan kapas basah dan lepaskan kerak dengan cara mengusap lembut. Usaha ini akan membantu membuka ‘jalur’ pernapasan bayi sehingga ia bisa bernapas lebih lega. 

Mama juga bisa menyemprotkan cairan steril saline menggunakan alat khusus ke salah satu lubang hidung.

Lalu tunggu sebentar, maka akan diikuti mengalirnya air bekas cucian dari lubang hidung yang berlawanan.

6. Beri Tepukan Lembut di Punggung

Cara mengeluarkan dahak pada bayi lainnya adalah dengan menelungkupkan tubuhnya di pangkuan.

Kemudian angkat sedikit bagian atas tubuhnya, lalu tepuk lembut punggungnya dengan telapak tangan. 

Tepukan lembut di punggung ini akan membantu meringankan sesak di dadanya akibat dahak, dan memudahkannya untuk batuk.

Baca Juga: 15 Cara Mengatasi Pilek pada Bayi agar Cepat Sembuh

7. Pijat Bayi

Pilihan lain sebagai cara mengeluarkan dahak pada bayi adalah dengan memberikan pijatan lembut di area dada, punggung serta batang hidung, dahi, pelipis, dan tulang pipi bayi. 

Jangan lupa juga teteskan sedikit essential oil pada bantal, selimut, atau baju yang dikenakan si Kecil. Dijamin, tidur bayi juga akan jadi lebih nyenyak setelah itu. 

8. Ubah Posisi Tidur

Posisi tidur atau berbaring cenderung membuat bayi lebih sulit bernapas saat hidung tersumbat atau jalur pernapasannya dipenuhi dahak.

Bantu ia tidur lebih nyaman dengan sedikit meninggikan bantal kepalanya, atau miringkan badannya saat si Kecil tidur. 

9. Gendong dan Peluk si Kecil

Menggendong dan memeluk bayi juga merupakan cara mengeluarkan dahak pada bayi secara alami yang tak kalah efektif.

Tindakan ‘kecil’ dari skin to skin ini dinilai bisa membantu menghangatkan tubuh si Kecil dan membantu mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.

10. Gunakan Humidifier

Humidifier merupakan alat pelembab udara dalam ruangan. Seperti diketahui, kelembaban udara yang baik sangat menunjang kesehatan pernapasan.

Dalam hal ini, humidifier membantu meringankan dahak pada bayi. Agar humidifier bekerja optimal dan mencegah jamur tumbuh di dalamnya, bersihkan alat ini secara berkala.

11. Gunakan Aspirator Hidung

Aspirator hidung atau alat penyedot ingus bayi dapat membantu mengeluarkan lendir berlebih yang menyumbat saluran napas. Cara pakainya cukup mudah, yakni:

  1. Keluarkan udara dari alat tersebut dengan cara memencet bagian bola.
  2. Masukkan ujung karet sedikit demi sedikit ke salah satu lubang hidung bayi. 
  3. Lepaskan pencetan pada bagian bola dari alat penyedot ingus untuk mengeluarkan lendir dari hidung bayi. 
  4. Bersihkan alat penyedot ingus dan ulangi proses untuk lubang hidung lainnya.

Jika hidung bayi masih tersumbat setelah 5-10 menit, Mama bisa mengulangi prosesnya. Namun, hindari melakukannya lebih dari empat kali sehari agar lapisan hidung si Kecil tidak iritasi.

Pastikan juga menyedot ingus dengan lembut karena jika terlalu keras berisiko menyebabkan peradangan atau mimisan. Jika bayi menolak, hentikan dulu dan coba lagi nanti.

12. Hindari Paparan Asap dan Debu

Pastikan lingkungan bayi selalu bersih dan bebas dari asap rokok, debu, serta polusi udara. 

Sebab, paparan zat-zat tersebut dapat mengiritasi saluran napas sehingga memicu produksi dahak yang lebih banyak.

Baca Juga: 15 Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi dengan Mudah

Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter?

Meski umumnya bersifat ringan, segera bawa si Kecil ke dokter jika gejalanya semakin parah dan bayi menunjukkan tanda-tanda ini ini: 

  • Laju pernapasan bayi usia kurang dari 2 bulan lebih dari 60 kali per menit.
  • Lanju napas sama dengan 50 kali permenit pada anak berusia 2-11 bulan.
  • Bayi tidak mau menyusu atau makan sama sekali.
  • Lubang hidung kembang kempis, tanda bayi kesulitan bernapas. 
  • Bayi mengalami retraksi (tulang rusuk bayi ke dalam setiap tarikan napas).
  • Beberapa area kulit, bibir atau lubang hidung membiru.
  • Bayi demam dan muntah, juga popoknya kering seharian. 

Butuh insight dari ahli di tengah kesibukan? Jangan ragu untuk diskusi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor, tim ahli terpercaya kami di bidang nutrisi, parenting, dan tumbuh kembang anak. Hadir 24/7 untuk bantu Mama, gratis dan tanpa perlu buat janji.

Informasi yang Wajib Mama Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Iftikhar, N. (2021, May 24). How to Safely Remove Mucus from Your Baby’s Nose and Mouth. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/how-to-get-mucus-out-of-baby-throat#causes-and-symptoms
  2. Baby Center Editorial Team. (2023). ‌How to use a bulb syringe or nasal aspirator. BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/bathing-body-care/how-to-use-a-bulb-syringe-or-nasal-aspirator-to-clear-a-stuf_482
  3. Secondhand Smoke - It Takes Your Breath Away. (2025). Ny.gov. https://www.health.ny.gov/publications/3432/
  4. ‌Cleveland Clinic. (2023, November 21). Prevent Phlegm in Your Baby’s Throat with a Nasal Aspirator. Health.clevelandclinic.org. https://health.clevelandclinic.org/nasal-aspirator-and-phlegm-in-your-babys-throat
  5. IDAI | Napas Grok-Grok pada Bayi dan Anak, Berbahayakah? (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/napas-grok-grok-pada-bayi-dan-anak-berbahayakah
  6. PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA - 8 Cara Alami untuk Membersihkan Lendir di Tenggorokan dan Paru-paru. (2020). Klikpdpi.com. https://klikpdpi.com/index.php?mod=article&sel=10966
  7. ‌IDAI | Menjemur Bayi dengan Tepat. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/menjemur-bayi-dengan-tepat
  8. IDAI | Amankah Tindakan Cuci Hidung pada Anak? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/amankah-tindakan-cuci-hidung-pada-anak
  9. Ellen Greenlow. (2024, January 9). 5 Ways to Treat Your Baby’s Stuffy Nose. Webmd.com.. https://www.webmd.com/parenting/baby/features/baby-stuffy-nose
  10. Children’s Nebraska. (2024, May 20). Natural Alternatives: Five Home Remedies That Are Safe for Infants. Childrensnebraska.org. https://www.childrensnebraska.org/health-news/natural-alternatives-five-home-remedies-that-are-safe-for-infants/
  11. National Health Services. Diakses 20 Mei 2024. Cold, Coughs and Ear Infections in Children. Nhs.uk. https://www.nhs.uk/conditions/baby/health/colds-coughs-and-ear-infections-in-children/
  12. Zawn Villines. (2023, December 21). 9 Methods to Relieving Congestion in Toddlers. Medicalnewstoday.com. https://www.medicalnewstoday.com/articles/9-methods-for-congestion-relief-in-toddlers#treating-congestion
  13. ‌IDAI. (2013, August 23). Air Susu Ibu dan Kekebalan Tubuh. Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-kekebalan-tubuh‌
  14. Jenna Fletcher. (2024, January 24). What to Know About Congestion in Babies. Medicalnewstoday.com. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325561
  15. IDAI | Hitung Napas Anak: Deteksi Awal Sesak Napas pada Anak dengan Pneumonia. (2017). Idai.or.id.
  16. IDAI | Hitung Napas Anak: Deteksi Awal Sesak Napas pada Anak dengan Pneumonia. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/hitung-napas-anak-deteksi-awal-sesak-napas-pada-anak-dengan-pneumonia
Artikel Terkait