Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Mencegah Flu Singapura pada Bayi

Kesehatan

Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Mencegah Flu Singapura pada Bayi

Article By : Mauliyana Puspa Adityasari

Flu Singapura atau dikenal juga dengan hand, foot, and mouth disease (HFMD) adalah salah satu penyakit infeksi yang sangat rentan menular pada bayi.
Bayi lebih rentan tertular infeksi karena sistem imunnya masih berkembang sehingga belum sekuat orang dewasa untuk menangkal kuman penyebab penyakit.

Bayi dan nak-anak yang sering berada di tempat umum juga berisiko tinggi tertular karena infeksi menyebar melalui kontak langsung dengan orang lain. 
Penyebarannya sangat cepat dari satu orang ke orang lain.

Untuk mencegah penularan flu Singapura pada bayi, mari ketahui selengkapnya tentang penyakit ini mulai dari gejala, pengobatan, dan cara mencegahnya. 

Apa Ciri-ciri Flu Singapura pada Bayi?

Flu Singapura disebabkan oleh virus bernama coxsackievirus a16 dan enterovirus 71.  Bayi yang terinfeksi flu Singapura umumnya mengalami gejala ringan selama 7 hingga 10 hari.

Beberapa ciri-ciri umum yang ditunjukkan bayi setelah terjangkit flu Singapura adalah:

  • Demam.

  • Sering rewel atau menangis.

  • Makan atau menyusui lebih sedikit dari biasanya karena sakit tenggorokan.

  • Muncul ruam di telapak tangan dan telapak kaki. Ruamnya tidak menyebabkan gatal, tapi terkadang melepuh. 

  • Muncul bintik-bintik merah di rongga tenggorokannya.

Gejala flu Singapura biasanya terjadi secara bertahap. Pertama diawali dengan demam, kemudian si Kecil merasa nyeri pada tenggorokannya.

Umumnya demam terjadi selama 1-2 hari, lalu muncul bintik-bintik merah di rongga mulut yang menyebabkan sariawan.

Setelah itu, muncul lagi gejala ruam pada kulit di telapak tangan dan kaki. Biasanya penyakit flu Singapura akan sembuh sendiri setelah 7 - 10 hari.

Baca Juga: Kondisi Gangguan Kulit Yang Umum Terjadi Pada Bayi

Bahayakah Flu Singapura pada Bayi?

Penyakit flu Singapura memang bisa sembuh dengan sendirinya, namun jika si Kecil memiliki tanda di bawah ini, Mama perlu segera bawa ke dokter ahli.

  • Si Kecil tidak bisa minum dengan normal, karena bisa mengalami dehidrasi.

  • Tidak ada respon dari si Kecil.

  • Demam berlangsung lebih dari 3 hari.

  • Gejala tidak membaik setelah 10 hari.

  • Gejalanya semakin parah.

  • Si Kecil masih berusia di bawah 6 bulan.

Meski gejalanya ringan, beberapa kasus flu Singapura bisa menyebabkan komplikasi yang cukup serius. Sebagai contoh, luka pada bagian mulut bisa membuat si Kecil kesulitan menelan ASI sehingga ia jarang menyusu. Kekurangan gizi dan cairan dapat meningkatkan risiko bayi mengalami dehidrasi yang membahayakan.

Beberapa kasus flu Singapura juga bisa menyebabkan keadaan darurat, meskipun jarang terjadi. Berbagai potensi komplikasi flu Singapura meliputi:

  • Kehilangan kuku tangan atau kuku kaki.

  • Virus meningitis.

  • Radang otak.

  • Kelumpuhan.

Jadi, jangan pernah sungkan untuk segera pergi ke dokter jika Mama merasa gejala si Kecil tak kunjung membaik atau justru semakin parah.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Terkena Flu Singapura?

Sebetulnya, tidak ada pengobatan khusus seperti antibiotik untuk menyembuhkan flu Singapura atau penyakit tangan kaki dan mulut. Namun, penyakit ini harus cepat-cepat diatasi karena anak yang terinfeksi flu Singapura bisa menularkan virusnya sejak minggu pertama ia terinfeksi. Ada juga beberapa yang masih menularkan virus meskipun gejalanya sudah hilang. 

Maka untuk mempercepat kesembuhan sekaligus menghentikan rantai penularannya, bayi yang sedang sakit flu Singapura sebaiknya dirawat di rumah sampai benar-benar pulih.

Pengobatannya lebih difokuskan untuk untuk meredakan keluhan atau gejala yang ditimbulkannya, misalnya:

  • Memberikan obat parasetamol untuk menurunkan demam dan ibuprofen untuk meredakan nyeri. Jangan gunakan aspirin, karena dapat menyebabkan penyakit serius pada anak.

  • Tempelkan kompres hangat untuk bantu menurunkan demam. Hindari menggunakan kompres dingin atau kompres gel es agar suhu tubuh si Kecil tidak naik tiba-tiba karena menggigil kedinginan.

  • Oleskan lotion atau bedak dingin untuk menenangkan ruam pada kulit si Kecil.

  • Jika bayi sudah mulai makan MPASI, berikan camilan dingin untuk meredakan nyeri tenggorokannya, seperti puree buah, yogurt tawar, atau potongan buah dingin (bukan beku).

  • Hindari memberikan menu MPASI dengan rasa yang asam karena dapat mengiritasi luka di tenggorokan.

  • Pastikan anak mendapat cairan yang cukup. Apabila bayi masih ASI, perbanyak waktu menyusui. Untuk anak usia 6 bulan ke atas,
    pemberian ASI boleh diselingi dengan air putih. Hindari dulu memberikan makanan atau minuman yang panas seperti sup dan jus buah yang asam karena dapat memperparah gejala sariawan yang dialami.

  • Untuk meredakan rasa gatal akibat lenting-lenting di tangan dan kakinya, Mama bisa memandikan si Kecil dengan air dingin. Setelah mandi, keringkan badannya dengan menepuk-nepuk pelan menggunakan handuk yang lembut.
    Hati-hati agar jangan sampai meletuskan lepuhannya, karena cairan dalam lenting mengandung virus yang bisa tertinggal di handuk dan berisiko menular ke orang lain di rumah.

Baiknya Mama konsultasikan ke dokter anak terlebih dahulu sebelum memberikan obat atau melakukan perawatan rumahan apa pun pada si Kecil yang sedang sakit, ya.

Mama juga bisa kunjungi Health Immune Checker untuk mendapatkan solusi terbaik menurunkan demam pada bayi serta meredakan tangisannya.

Baca Juga: Gatal pada Anak Bayi: 5 Alergi Kulit pada Bayi dan Cara Atasinya

Cara Mencegah Flu Singapura

Flu Singapura sangat mudah menular dari satu orang ke orang lain lewat kontak erat dengan kulit penderita, udara (batuk, bersin), kontak dengan kotoran pasien, dan tidak sengaja memegang benda atau perabot yang terpapar oleh virus.

Karena proses penularannya yang cepat, Mama harus mengetahui cara mencegah agar si Kecil terhindar dari penyakit flu Singapura. Merangkum dari Kemenkes, berikut ini cara mencegah flu Singapura yang bisa Mama dan Papa terapkan bersama anggota keluarga terdekat si Kecil:

1. Rajin Mencuci Tangan

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir merupakan salah satu cara terpenting untuk mencegah penyebaran penyakit. Jadi, selalu ingatkan Papa dan anggota keluarga lain untuk selalu rajin mencuci tangan setelah bermain, sebelum makan, sehabis dari kamar mandi, dan setelah batuk atau bersin. 

2. Tidak Saling Pakai Alat Makan dan Minum yang Sama

Pastikan Mama dan Papa tidak berbagi barang seperti peralatan makan, gelas, handuk, sampai sisir dengan si Kecil. Virus flu Singapura dapat mudah bertahan di permukaan benda, sehingga dapat menularkan kepada si Kecil.

3. Menutup Mulut dan Hidung saat Bersin atau Batuk

Biasakan untuk menutup mulut dan hidung dengan tisu saat bersin dan batuk di dekat bayi. Akan lebih baik lagi jika Mama, Papa, anggota keluarga terdekat bisa memakai masker ketika sakit dan sedang berada di dekat bayi.

Sebab, ada banyak penyakit yang mudah menular lewat air liur atau cairan di hidung, termasuk flu Singapura.

4. Rutin Bersihkan Rumah

Cara mencegah flu Singapura juga bisa dengan membersihkan benda yang sering digunakan banyak orang, misalnya gagang pintu, remote televisi, dan meja. Jangan lupa juga selalu rutin membersihkan mainan bayi agar tidak ada virus atau bakteri yang menempel.

Itu dia ciri-ciri flu Singapura pada bayi serta cara pengobatan dan pencegahannya. Apabila si Kecil sakit, Mama juga bisa kenali kondisi dan ketahui penanganannya dengan berkonsultasi pada tim Nutriclub Expert Advisor yang siap diandalkan untuk menjawab semua kekhawatiran Mama.

Jadi Mama tidak perlu khawatir, ya, dan semoga si Kecil tetap sehat selalu!

  1. IDAI | Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD). (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/hand-foot-mouth-and-disease-hfmd
     
  2. CDC. (2022, August 10). Symptoms and Diagnosis of Hand, Foot, and Mouth Disease. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/about/signs-symptoms.html
     
  3. ‌Guerra, A. M., Orille, E., & Waseem, M. (2022, October 9). Hand Foot And Mouth Disease. Nih.gov; StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431082/
     
  4. ‌Kids Health Information : Hand, foot and mouth disease. (2018). Rch.org.au. https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Hand_foot_and_mouth_disease/
     
  5. Rachel Reiff Ellis. (2014, September 9). Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD). WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/children/guide/hand-foot-mouth-disease
     
  6. ‌WebMD Editorial Contributors. (2020, November 20). Remedies for Hand-Foot-and-Mouth Disease. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/remedies-for-hand-and-foot-and-mouth-disease
     
  7. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2023/kenali-penyakit-hand-foot-and-mouth-disease-hfmd-pada-anak-di-masa-peralihan-musim
     
  8. ‌Hand-foot-and-mouth disease - Symptoms and causes. (2022). Mayo Clinic; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hand-foot-and-mouth-disease/symptoms-causes/syc-20353035
     
comment-icon comment-icon