- Pembahasan dalam artikel :
- Apa Penyebab Anak Susah Makan?
- Bagaimana Cara Mengatasi Anak Susah Makan?
Anak susah atau sering memilih-milih makanan kerap menjadi tantangan yang harus dihadapi setiap orang tua. Padahal, di masa pertumbuhannya anak membutuhkan asupan gizi dari makanan yang harus dipenuhi dengan baik untuk mendukung perkembangannya. Lantas, bagaimana cara mengatasi anak susah makan agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi? Tenang Ma, tim ahli Nutriclub akan membantu Mama dalam menemukan solusinya.
Apa Penyebab Anak Susah Makan?
Ada beberapa alasan yang bisa menjadi penyebab anak susah makan. Pada bayi yang berusia enam bulan ke atas, penyebab anak susah makan paling utama bisa jadi karena ia masih merasa “asing” dengan makanan yang mungkin masih baru baginya, baik dari segi aroma, bentuk, tampilan, tekstur, atau rasa makanan. Anak-anak di usia ini mungkin masih terbiasa dengan makanan lunak dari MPASI-nya.
Selain itu, sistem pencernaan bayi yang belum sempurna, sedang tumbuh gigi, alergi makanan, atau sedang sakit bisa saja membuatnya tidak ingin makan.
Pada anak yang usianya sudah lebih besar, atau memasuki usia toddler, penyebab anak susah makan bisa jadi karena mereka merasa bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Kelelahan setelah beraktivitas dan sekolah, juga bisa membuatnya tidak mau makan.
Anak yang susah makan biasanya menunjukkan reaksi atau perilaku sebagai berikut:
-
Si Kecil akan menjauhkan wajahnya dari sendok.
-
Memalingkan kepalanya dan menjauhi makanan.
-
Menutup mulut saat Mama hendak menyuapi atau menyendoki makanan.
-
Memuntahkan makanannya.
-
Menolak mengonsumsi makanan tertentu berdasarkan warna atau teksturnya.
-
Memilih jenis makanan baru dan hanya mau mengonsumsi makanan tersebut.
-
Tidak mau mencoba makanan baru.
-
Tidak tertarik lagi pada makanan yang sebelumnya jadi favorit.
-
Hanya mau makan dengan sendok atau garpu.
Sebetulnya, selama pertumbuhan berat badan si Kecil berada dalam batas normal dan sesuai dengan usianya, Mama tidak perlu khawatir.
Meski begitu, kebiasaan susah makan dan memilih-milih makanan bisa berdampak buruk pada kesehatan anak. Ini ditandai dengan tumbuh kembang balita yang terganggu, meningkatkan risiko depresi, cemas, hingga memburuknya hubungan orang tua dan anak.
Jadi, jika Mama khawatir tentang masalah makan si Kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak guna mendapatkan diagnosa yang lebih khusus dan spesifik. Karena, setiap anak memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda, Ma.
Baca Juga: Tips untuk Melatih Si Kecil Siap Makan
Bagaimana Cara Mengatasi Anak Susah Makan?
Anak yang susah makan dan suka pilih-pilih makan sering kali membuat orang tua frustasi. Memaksa anak agar mau makan tentu bukan hal yang bijak. Memaksa anak agar mau makan justru bisa membuat mereka merasa waktu makan adalah hal yang menakutkan.
Jika anak Mama sudah lebih besar, coba ajak si Kecil bicara kemudian tanyakan apa masalah dan keluhan yang sedang ia rasakan. Di samping itu, perhatikan juga apa jenis makanan favorit dan makanan yang kurang disukai anak.
Namun, bagaimana bila si Kecil belum bisa bicara? Apa yang dapat Mama lakukan untuk mengatasi masalah susah makan pada si Kecil agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi? Berikut beberapa cara mengatasi anak susah makan yang bisa Mama lakukan di rumah.
1. Berikan Makanan dalam Porsi Kecil Namun Sering
Daripada harus menyajikan makanan dalam porsi besar tapi tidak habis, cobalah porsi makan anak lebih kecil dalam porsi kecil tapi cukup sering sebagai salah satu cara mengatasi anak susah makan.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan agar Mama bisa memberi jarak minimal tiga jam sebelum masuk ke waktu makan selanjutnya.
Dengan begitu, anak akan lebih merasakan kapan lapar dan kapan kenyang. Hal ini membuat porsi makannya lebih pas saat waktu makan tiba.
Jika diterapkan secara rutin, cara ini setidaknya dapat membantu mengatur jadwal makannya sehingga lama-kelamaan, masalah anak susah makan bisa teratasi dengan baik.
2. Sajikan Makanan dengan Tampilan Menarik
Menyajikan makanan dengan tampilan menarik juga bisa menjadi cara mengatasi anak yang susah makan. Jadi, jika selama ini Mama selalu memberikan anak makan dengan tampilan biasa, cobalah cara lain untuk menyajikannya.
Misalnya, berikan anak sepiring makanan dengan tampilan menarik dengan membentuk bulatan nasi menjadi bentuk wajah. Kemudian, gunakan sayuran dan lauk pauk menjadi rambut atau potongan tubuh.
Mama bisa membentuk selada hijau sebagai sebuah mahkota atau rambut, irisan rumput laut untuk membentuk anggota tubuh di wajah, serta wortel atau mentimun sebagai badan atau tangan.
Baca Juga: Ketika Balita Susah Makan Sayur
3. Buat Jadwal atau Waktu Makan Teratur
Cara mengatasi anak susah makan berikutnya adalah dengan membuat jadwal atau waktu makan teratur. Biasakan anak untuk makan tiga kali makanan utama dan dua kali makanan selingan (camilan sehat) di antara waktu makan utamanya ya, Ma.
Ini juga sekaligus mengajarkannya tentang rutinitas sehari-hari. Dengan demikian, anak Mama jadi tahu kapan waktunya untuk makan, tidur, bermain, dan lainnya.
Pastikan Mama memberi anak makan sesuai jadwal. Sebab, jika anak terlalu lelah berkegiatan, mungkin ia akan menolak makan dan memilih untuk tidur. Alhasil, anak bisa jadi susah makan. Sebaiknya, berikan makanan kecil atau susu sebelum anak tidur siang.
Lalu, minta setiap orang yang ada di rumah atau yang mengasuh anak Mama mengikuti rutinitas yang telah Mama buat untuk diterapkan pada si Kecil.
4. Variasikan Makanan Sekreatif Mungkin
Ketika anak sedang sakit dan tidak mau makan, Mama bisa meningkatkan nafsu makannya dengan memberikan makanan-makanan favoritnya. Lalu, campur atau kombinasikan makanan favoritnya tersebut dengan jenis makanan lain agar asupan nutrisi anak lebih beragam.
Berikan juga berbagai variasi jenis makanan bergizi dan biarkan si Kecil memilih dan mengeksplor makanan yang diinginkan. Jangan memaksa ia untuk mencicipi makanan baru sebagai solusi anak susah makan. Mama mungkin perlu beberapa kali menawarkan makanan baru sebelum si Kecil mau mencobanya.
Pada anak yang masih diperkenalkan dengan MPASI, cobalah memberi makanan seukuran jari (finger food) yang dapat ia pegang sendiri. Hindari makanan yang dapat menyebabkan tersedak, seperti buah anggur atau stroberi utuh, sosis yang besar, permen bulat dan keras, hingga kacang-kacangan.
Sebaliknya, berikan Irisan roti dan pisang sebagai alternatif pilihan makanan. Ini karena si Kecil belum sepenuhnya mampu mengunyah sampai mereka berusia 4 tahun, maka berikanlah makanan dalam bentuk kecil dan mudah dikunyah. Pada tahap ini, jangan lupa Mama selalu mengawasi si Kecil, ya.
5. Variasikan Rasa Makanannya
Tahukah Mama? Terkadang, anak tidak mau makan karena bosan dengan rasa satu makanan yang itu-itu saja dan ingin mencoba rasa makanan lain yang baru.
Nah, Mama bisa memberi variasi makanan dengan rasa yang beragam saat menyajikan makanan atau camilan sehat di siang dan sore hari. Coba berikan rasa makanan yang gurih, atau yogurt, dessert, dan buah-buahan yang manis.
Semakin banyak variasi makanan yang dimakan anak, tentu akan melengkapi nutrisi yang dibutuhkan anak, serta anak bisa mencoba rasa makanan lain yang belum pernah dicicipinya.
Meski begitu, jangan pernah menjanjikan makanan manis untuk anak sebagai hadiah, ya. Misalnya, “Nak, ayo dihabisin makanannya, ya. Kalau enggak, nanti nggak dibeliin es krim, lho!” atau “Kalau sayurnya nggak dimakan, Mama nggak mau beliin cokelat ah.”
Hal tersebut yang akan membuat ketertarikan anak dengan makanan lain selain makanan manis jadi berkurang.
6. Memberi Camilan Sehat
Untuk membangkitkan selera makannya, Mama bisa berkreasi membuat camilan sehat yang menarik bagi si Kecil.
Misalnya, Mama membuatkan camilan dengan cita rasa gurih seperti bitterballen bayam. Mama pasti tidak akan sadar kalau si Kecil bisa menghabiskan bulatan demi bulatan bitterballen.
Selain itu, Mama juga bisa menyajikan camilan sehat dengan cita rasa manis, seperti puding tropical atau churros celup cokelat yang lezat.
7. Memasak Bersama Anak
Ada banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi masalah anak susah makan. Misalnya, mengajak anak bermain masak-masakan atau menyiapkan makan bersama.
Selain menyenangkan, langkah ini juga dapat membantu Mama untuk memperkenalkan dunia makanan pada si Kecil. Ajak pula anak untuk membantu Mama belanja dan biarkan ia memilih makanan yang ia inginkan.
Selanjutnya, Mama bisa mengajak si Kecil untuk membantu menyiapkan makanan di meja makan. Aktivitas seperti ini dapat membantu mendorong perkembangan positif dari perilaku makan anak, Ma.
8. Hindari Pemberian Susu Terlalu Banyak
Susu merupakan salah satu sumber makanan yang punya gizi lengkap, mulai dari kalsium, protein, lemak sehat, karbohidrat, hingga deretan mineral dan vitamin seperti fosfor, vitamin D & E, hingga vitamin B12 yang penting untuk tumbuh kembang optimal si Kecil.
Jadi, alangkah baiknya jika Mama juga melengkapi kebutuhan gizi harian anak lewat pemberian susu pertumbuhan yang terfortifikasi, seperti susu Nutrilon Royal 3.
Nutrilon Royal 3 hadir dengan formula Actiduobio, yaitu kombinasi tepat antara prebiotik FOS:GOS dengan rasio 1:9 serta Omega 3 dan 6 yang teruji klinis mendukung daya tahan dan daya tangkap si Kecil.
Akan tetapi, cukup berikan susu 2 kali sehari saja, ya, Ma. Pagi hari saat sarapan dan malam hari sebelum tidur. Minum susu terlalu sering dalam satu hari pasti akan mengurangi nafsu makan anak karena mereka sudah akan merasa terlalu kenyang dari asupan protein dan karbohidratnya.
9. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman Saat Makan
Ketika waktu makan malam tiba, Mama bisa mengajak anak duduk bersama dengan anggota keluarga yang lain di meja makan. Dengan demikian, si Kecil akan melihat proses makan dan mampu memancingnya untuk mencoba makanan yang ada di meja makan.
Nah, agar sesi makan bersama keluarga bisa dinikmati seluruh anggota, berikut beberapa tips yang bisa Mama coba:
-
Siapkan serbet agar makanan tidak berantakan.
-
Biasakan anak untuk fokus saat makan. Jangan beri anak hp, mainan, atau menonton tv.
-
Saat waktunya makan besar, biasakan untuk mengonsumsi makanan utama dulu, baru minum di sesi akhir.
-
Hindari menyajikan makanan atau memberi makan dalam porsi besar sekaligus. Biasanya anak akan merasa kenyang duluan saat melihat makanan di hadapannya.
-
Ajak si Kecil untuk mencoba makan sendiri.
-
Bila anak menolak makan dengan tanda seperti menangis, menutup mulut, atau memalingkan kepala. Jangan langsung berhenti ya, Ma. Coba tawarkan kembali makanan tanpa memaksanya.
10. Jadilah Contoh yang Baik Bagi Anak
Memberi contoh yang baik pada anak ternyata juga bisa menjadi alternatif cara mengatasi anak yang susah makan, Ma, Ini karena anak merupakan peniru ulung karena melihat tindakan orang-orang di sekelilingnya.
Jadi, sebelum meminta anak untuk mencoba makanan baru atau menghabiskan makanan yang Mama sajikan, berikan contoh dulu.
Mama bisa mengajak si Kecil duduk bersama di meja makan, kemudian berikan anak makanan yang sama dengan yang dimakan oleh anggota keluarga lainnya.
Jika di awal anak tampak ragu untuk mencicipi makanan tersebut, beri contoh dan katakan bahwa makanan tersebut tidak kalah lezat dengan makanan favoritnya.
Ada kalanya Mama dan Papa mungkin sama-sama punya kebiasaan suka memilah-milah makanan atau tidak menyukai jenis makanan tertentu.
Dalam kondisi ini, tak heran jika nantinya anak juga akan meniru kebiasaan orang tua yang satu ini. Agar anak tidak susah makan makanan tertentu, sebaiknya hindari menunjukkan sikap tersebut di depan anak, ya.
Baca Juga: 5 Langkah Mudah Penuhi Gizi Seimbang Si Kecil
Nah itu dia berbagai cara mengatasi susah makan pada anak yang bisa Mama lakukan di rumah. Memang bukan perkara mudah, ya, Ma?
Namun, jika Mama sudah mencoba berbagai upaya di atas, anak masih tetap susah makan dan bahkan berat badannya turun terus, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis anak guna mengetahui penyebab dan penanganannya dengan tepat.
Agar bisa lebih maksimal memantau tumbuh kembang si Kecil, Mama bisa menanyakan segala hal terkait pola makan anak ke tim Nutriclub Expert Advisor untuk dapatkan jawaban lengkapnya dari para ahli.
Nah untuk mengetahui lebih banyak lagi soal pemenuhan gizi harian anak untuk mengoptimalkan imunitas tubuhnya, Mama bisa juga mengunduh e-book eksklusif Nutrisi dan Gizi untuk Imunitas Anak secara gratis. Yuk, download sekarang!