Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Perkembangan bayi 7 bulan
Tumbuh Kembang

Perkembangan Bayi 7 Bulan dan Stimulasinya

Article Oleh : Annisa Amalia Ikhsania 15 Januari 2020

Apakah perkembangan bayi 7 bulan sudah sesuai dengan milestone-nya? Mulai usia 7 bulan, biasanya bayi sudah mulai bisa mendorong badannya dengan tangan dan kakinya dalam posisi merangkak untuk berganti ke posisi duduk. 

Mari kita simak informasi lengkap mengenai perkembangan bayi usia 7 bulan, sekaligus cara mengoptimalkannya dengan tepat!

Perkembangan Bayi 7 Bulan

Selain pertumbuhan fisiknya, bayi umur 7 bulan sudah bisa menunjukkan banyak perkembangan baru dari aspek kognitif, bahasa, sampai motorik yang pastinya mengejutkan Mama dan Papa. 

Mama pasti akan bertanya-tanya, bayi 7 bulan bisa apa saja, ya? Berikut adalah berbagai perkembangan bayi usia 7 bulan sesuai milestone-nya yang perlu Mama ketahui selengkapnya. 

1. Scooting dan Merayap

Perkembangan bayi 7 bulan yang paling signifikan adalah si Kecil semakin mahir merangkak dengan teknik “scooting”. Scooting itu sendiri adalah cara bayi merangkak dengan menggeser bokongnya.

Si Kecil bisa juga mulai merayap dalam posisi tengkurap, dengan perut menyentuh lantai sambil menggeser tubuh menggunakan lengan dan kakinya.

Tak jarang, si Kecil akan penasaran dengan berbagai mainan atau benda di sekitarnya sehingga ingin bisa bergerak meraihnya, termasuk yang jauh dari pandangan matanya. 

Mengingat bayi sudah semakin aktif bergerak, ada baiknya Mama menciptakan ruangan atau area yang aman untuk mendukung pergerakan si Kecil. 

2. Mulai Belajar Duduk

Selain merangkak, bayi usia 7 bulan juga sudah dapat memutar badan dan menegakkan punggung untuk duduk lebih lama.

Beberapa bayi bisa duduk sendiri di usia 7 bulan tanpa disandarkan oleh Mama atau disangga bantal. Ini karena bayi sekarang sudah bisa menegakkan punggung dan memutar tubuhnya, sehingga ia bisa bermain lebih lama sambil duduk. 

Orang tua bisa melatih kemampuan motorik bayi usia 7 bulan dengan mengajaknya bermain. Meski demikian, untuk berjaga-jaga tak ada salahnya Mama tetap memberikan bantal atau penyangga di balik tubuh si Kecil saat ia sedang belajar duduk atau bermain.

Baca Juga: Apakah Normal Bayi 7 Bulan Belum Bisa Duduk?

3. Pintar Berceloteh

Apalagi perkembangan bayi 7 bulan, ya? Sebagian besar bayi usia 7 bulan sudah pintar berceloteh “ba-ba-ba-ba”, “ma-ma-ma”, “ba-ga”, “ma-ga”, “mmmm”, “bbbbb”, “pa-pa-pa”, dan berkomunikasi melalui berbagai ekspresi wajah dan gerakan tubuh. Akan tetapi, kata-kata yang diucapkan ini tidak memiliki arti dan si Kecil juga belum paham apa yang diucapkannya. 

Selama ia berceloteh, sebisa mungkin respon si Kecil dengan meniru suara ocehannya dan jawab seantusias mungkin, Ma. Sebagai contoh, “Iya, betul. Itu kucing warna putih, Nak.” Si Kecil tentu akan merasa senang bila Mama mendengarkan ocehannya dan meresponnya, seolah-olah Mama paham apa yang diucapkan olehnya. Merespon ocehan si Kecil juga dapat membantunya belajar bicara, lho! 

Ajak juga si Kecil bicara dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Tak ada salahnya Mama melakukan story telling atau bercerita apa saja kepada si Kecil. Contohnya saat tummy time, merangkak, memandikan bayi, memakaikan pakaian, mengganti popok, hingga waktu menyusu dan makan. 

Nah, di usia ini pula si Kecil sudah mampu berkomunikasi secara verbal. Sebagai contoh, ia tahu bahwa melambaikan tangan artinya pamitan sehingga ia akan coba melakukannya ketika Mama atau Papa berangkat ke kantor.

4. Mulai Memahami Ucapan Mama

Menariknya, si Kecil juga sudah bisa memahami kata-kata yang dilontarkan oleh orang tuanya. Misalnya, sudah mengerti kata ‘tidak’ dan ‘jangan’ walaupun ia mungkin tidak akan mematuhi sepenuhnya.

Ia sudah mampu menunjukkan berbagai ekspresi yang menggemaskan. Mulai dari tersenyum lebar, ekspresi kecewa, atau cemberut. Terkadang, ekspresi ini yang ia gunakan untuk berkomunikasi dengan Mama dan Papanya. 

Menggemaskannya, kapan pun Mama memanggil nama si Kecil, ia akan langsung menoleh, bahkan tersenyum. 

5. Memegang Benda dan Makanan dengan Dua Tangan

Tahukah, Ma? Di perkembangan bayi 7 bulan, ia sudah mahir memegang benda menggunakan kedua tangannya. Ia kini sudah bisa memegang benda dengan kedua tangannya, misalnya botol susu atau sippy cup. Beberapa bayi juga sudah ada yang bisa memegang sendok untuk makan. 

Beberapa bayi usia 7 bulan ada yang sudah bisa makan menggunakan sendok. Ibu jari dan jari telunjuknya sudah bisa mengambil objek kecil, seperti finger food. 

Ia pun sudah pandai mengambil benda menggunakan satu tangan lalu memindahkannya ke tangan yang lain. 

6. Tumbuh Gigi

Mama mungkin sudah mulai menyadari ada gigi yang muncul dari gusi si Kecil. Hal ini biasanya menyebabkan produksi air liur si Kecil menjadi berlebihan dan membuatnya mengeces. 

Agar si Kecil nyaman, Mama bisa memberinya mainan lembut untuk digigit (teether) atau potongan buah-buahan dingin. Suhu yang dingin bisa membantu mengurangi rasa sakit akibat tumbuh gigi.

Beberapa bayi mulai mengalami tumbuh gigi di usia 3 bulan, tetapi sebagian besar mulai tumbuh gigi di usia 4-6 bulan. Paling lambat, gigi bayi tumbuh pada usia 12 bulan. Gigi yang biasanya tumbuh pertama kali adalah gigi bagian tengah bawah.

Baca Juga: Normalkah Jika Bayi Tidak Merangkak?

7. Mengenal Wajah Orang di Sekitarnya

Pada perkembangan bayi 7 bulan, ia juga sudah bisa mengenali wajah-wajah anggota keluarga besar selain keluarga intinya. Jadi, ia mulai terbiasa dan nyaman berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya, seperti kakek dan nenek, om dan tantenya, atau bahkan kakak sepupunya.

Namun ketika bertemu dengan orang asing di luar keluarganya sendiri, ia mungkin masih merasa enggan dan bahkan mungkin takut atau menangis. Ini karena mereka mungkin masih butuh waktu untuk mengenal dan beradaptasi dengan orang-orang yang jarang ditemuinya sehari-hari.  

8. Menunjukkan Sedih atau Kekecewaan

Mama merasa si Kecil semakin ‘lengket’ dan susah untuk berpisah dari Mama meskipun sebentar saja? Ini merupakan tanda-tanda si Kecil mulai mengalami separation anxiety. 

Separation anxiety adalah situasi ketika ia merasa sedih dan tak mau berpisah ketika Mama pergi meninggalkan meski untuk sementara, misalnya pergi ke kamar mandi. Si Kecil terus membayangkan wajah Mamanya saat tidak berada di sampingnya.

Untuk mengatasi kecemasan ini, Mama bisa memberikan si Kecil pelukan dan ciuman hangat sebelum Mama meninggalkannya. Lalu, katakan padanya bahwa Mama akan kembali sebentar lagi.

Mungkin si Kecil belum bisa mengerti bahwa Mama akan kembali dalam beberapa jam, tetapi pelukan dan ciuman itu dapat membuatnya nyaman dan merasa aman bersama pengasuhnya.

Mama juga bisa memperkaya wawasan terkait tumbuh kembang si Kecil di setiap fase pertumbuhannya dengan mengunduh Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh di 1000 Hari Pertama karena materinya diberikan langsung oleh para ahli di bidangnya. Gratis!

Perkembangan Berat dan Tinggi Badan Bayi 7 Bulan

Salah satu perkembangan bayi 7 bulan yang dapat Mama pantau langsung adalah pertambahan berat badannya. Secara umum, berat badan bayi 7 bulan setidaknya naik 0.5 kilogram dari berat badannya saat berusia 6 bulan.

Akan tetapi, kenaikan berat badan bayi yang ideal juga harus diikuti oleh pertambahan tinggi badannya juga. Sebab, ini merupakan salah satu acuan untuk menandakan perkembangannya sudah sesuai jalur grafik pertumbuhan WHO.

Menurut Standar Antropometri Anak yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI, tolak ukur berat badan bayi perempuan yang ideal usia 7 bulan memiliki rata-rata 6 sampai 8,2 kg dengan panjang badan kira-kira 63 - 71 cm. Sementara itu, bayi laki-laki usia 7 bulan memiliki berat 6,7 sampai 9,2 kg dengan panjang badan kira-kira 65–73 cm.

Nah, apabila berat badan bayi 7 bulan kurang dari rata-rata di atas, jangan terlalu khawatir dulu. Untuk bisa mengejar pertumbuhannya, Mama dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak guna mendapatkan saran yang tepat terkait kebutuhan gizi si Kecil dan cara memenuhinya.

Memantau perkembangan fisik bayi juga sangat penting untuk mendeteksi risiko masalah kesehatan terkait status gizi, seperti gizi buruk, wasting, stunting, kwashiorkor dan marasmus, hingga obesitas.

Cara Mengoptimalkan Perkembangan Bayi 7 Bulan

Untuk mendukung tumbuh kembang bayi di usia 7 bulan, Mama bisa melakukan berbagai cara stimulasi sederhana. 

Stimulasi perkembangan bayi 7 bulan dapat dilakukan di lingkungan rumah baik berdua saja dengan Mama, maupun bersama anggota keluarga yang lain atau teman sebaya. Berikut di antaranya:

1. Melatih Bayi Merangkak dan Duduk

Merangkak dan duduk merupakan salah satu kemampuan motorik kasar yang penting dikuasai si Kecil. 

Untuk mengajarkan bayi merangkak, Mama bisa menstimulasi si Kecil dengan meletakkan beberapa mainan di luar jangkauan si Kecil. Usahakan agar ia mau merangkak ke arah mainan dengan menggunakan kedua tangan dan lututnya. 

Namun, bila si Kecil sudah mahir merangkak dan Mama ingin mengajarkannya duduk, coba biarkan ia duduk di lantai dengan ditopang oleh bantal.

2. Membacakan Buku

Untuk menstimulasi perkembangan bayi 7 bulan, Mama bisa membacakannya buku. Membacakan buku untuk si Kecil akan meningkatkan kemampuan berbahasanya, sekaligus merupakan bekal agar ia bisa mencintai buku ketika sudah besar nanti. 

Mama boleh memilih buku ukuran besar yang berwarna-warni, buku dengan gambar yang muncul, atau buku dengan gambar ilustrasi yang bertekstur. Terkadang, si Kecil sudah memiliki buku bergambar favoritnya, sehingga Mama bisa membacakannya kepada si Kecil.

Lalu, sebutkan nama gambar yang Mama tunjukkan kepada si Kecil dan minta ia menyebutkan nama-nama gambar di buku tersebut. Pilih gambar menarik yang berwarna-warni (misalnya, gambar binatang, kendaraan, meja, gelas, dan lain-lain) dari buku bergambar. 

Mama bisa melakukan stimulasi ini selama beberapa menit setiap harinya. Tidak hanya mampu meningkatkan kemampuan berbicara dan berbahasanya, momen membaca buku bersama merupakan saat yang tepat untuk bonding dengan si Kecil.

3. Mengajari Si Kecil Minum dengan Sedotan

Ketika si Kecil sudah bisa memakan finger food, maka Mama sudah mulai bisa mengajarkannya cara minum menggunakan sedotan. Bila si Kecil kesulitan menyedot minumannya dan mulai frustasi, lepas tutup gelas dan biarkan ia minum langsung dari gelasnya. 

Semakin cepat Mama mengajarkan si Kecil minum dari gelas, akan semakin mudah bagi si Kecil untuk melepaskan botol susunya. 

4. Mengajak Si Kecil Main Sembunyi Mainan

Salah satu cara menyenangkan untuk mengoptimalkan perkembangan bayi berusia 7 bulan adalah mengajaknya bermain! Pada usia ini, si Kecil sedang senang-senangnya bermain. Ia menyukai mainan yang telah dikenalnya, bahkan memainkannya berulang-ulang. Mama bisa mencoba bermain sembunyi mainan bersamanya. 

Letakkan mainan si Kecil di lantai dan menutup mainan tersebut dengan kain. Buka kain tersebut di hadapan si Kecil dan katakan “Apa ya isinya? Ini dia!", lalu ulangi. Mama juga bisa membiarkan si Kecil membuka kain itu sendiri, karena ia pasti akan sangat menyukainya. 

Mengingat si Kecil mulai memahami bahwa objek yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada, ia juga akan sangat senang bermain dengan benda-benda yang bisa menghilang kemudian muncul kembali. Oleh karena itu, Mama juga bisa mengajaknya bermain cilukba. 

5. Bercermin

Mengajak Si Kecil bercermin ternyata masih menjadi cara stimulasi bayi 7 bulan yang menarik dan menyenangkan. Coba saja dekatkan si Kecil di depan cermin. Kemudian, biarkan ia mengamati dirinya sendiri seraya melakukan tingkah serta aksinya yang beragam dan lucu!

Ketika ia melihat bayangan Mama di cermin, ia akan menengok ke arah Mama dan memastikan Mama ada di luar cermin. Saat ini, si Kecil belum bisa memahami bahwa Mama ada di dalam cermin.

6. Mengasah Gerakan Motorik Halus

Selain menstimulasi kemampuan motorik kasar, Mama juga perlu mengasah gerakan motorik halus di masa perkembangan bayi 7 bulan. Ada beberapa cara untuk mengasah kemampuan satu ini, Ma. 

Pertama, mengajaknya memasukkan benda ke dalam sebuah wadah. Ajari si Kecil memasukkan mainan atau benda kecil ke dalam suatu wadah yang terbuat dari kaleng, karton, kardus, atau botol air mineral bekas. 

Setelah si Kecil memasukkan mainan tersebut ke dalam wadah, minta si Kecil mengeluarkan benda tersebut dan memasukkannya kembali. Pastikan benda-benda tersebut tidak berbahaya. Misalnya, jangan terlalu kecil karena akan membuat si Kecil tersedak bila benda itu tak sengaja tertelan.

Selanjutnya, Mama bisa mengajak si Kecil bermain genderang. Caranya, ambil kaleng kosong bekas. Tutup bagian atas kaleng tersebut dengan plastik atau kertas tebal hingga menjadi seperti genderang. Tunjukkan cara memukul genderang pada si Kecil dengan sendok atau centong kayu hingga menimbulkan suara.

7. Mengajari Bahasa Isyarat

Umumnya, sebagian besar bayi usia 7 bulan sudah bisa memahami bahasa isyarat. Misalnya, melambaikan tangan berarti artinya “selamat tinggal”, menunjuk untuk mengatakan “lihat itu!”, atau menjentikkan jari artinya “memanggil burung”. 

Nah, Mama bisa menstimulasi si Kecil agar semakin mahir terhadap perkembangan bayi 7 bulan ini. Misalnya ketika Papanya pergi, coba lambaikan tangan ke si Kecil sambil berkata "Daa… daa…". Lalu, Mama bisa membantu si Kecil menggerakkan tangannya sebagai tanda membalas lambaian tangan Papa. 

Setelah ia memahami bahasa nonverbal tersebut, ajak si Kecil melambaikan tangannya sendiri ketika Mama atau Papa mengucapkan kata-kata seperti di atas.

Mama juga bisa mengajari kiss bye sebagai tanda berpisah dengan cara meminta si Kecil untuk mencium telapak tangan, lalu melepaskannya sambil berkata “Muah…”.

8. Bersosialisasi atau Playdate

Yuk, ajak si Kecil bermain dengan orang lain, Ma! Ini bisa dengan kakak, nenek, kakek, om, tante, atau sepupunya. Selain meningkatkan kemampuan kognitif dan sosialnya, si Kecil jadi merasa punya teman dan tidak bosan hanya melihat wajah orang tuanya di rumah. 

Sesekali Mama bisa mengajak si Kecil bermain atau bersosialisasi dengan bayi lain seusianya. Misalnya, dengan mengundang teman-teman yang punya anak untuk main di suatu tempat beberapa kali dalam seminggu atau sebulan. 

Jika bermain di rumah, biarkan si Kecil dan bayi-bayi lain duduk di lantai. Kemudian, letakkan sejumlah mainan di sekelilingnya. 

9. Lanjutkan Pemberian ASI dan Makanan Padat

Dalam mendukung perkembangan bayi 7 bulan, Mama harus memerhatikan asupan gizinya. Pemberian ASI eksklusif dan MPASI sangat diperlukan untuk mencukupi kebutuhan gizi si Kecil, Ma.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan MPASI pertama bayi adalah zat nutrisi yang diberikan. 

Selain karbohidrat dan lemak, makanan yang mengandung protein hewani juga harus diberikan. Protein hewani memiliki kandungan asam amino lebih lengkap daripada protein nabati yang dibutuhkan anak untuk mencapai tinggi optimalnya.

Protein dalam pangan hewani berfungsi sebagai pembangun sel-sel tubuh yang sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan anak, memperbaiki serta mengganti jaringan tubuh yang rusak atau mati, juga membantu pembentukan antibodi yang berperan melawan penyakit.

Sumber protein hewani antara lain ikan, daging sapi, daging ayam, dan telur. Adanya kandungan zat besi pada daging sapi bahkan juga bisa membantu mencegah anemia yang berisiko menyebabkan stunting.

Meski demikian, bukan berarti protein nabati tidak boleh dimasukkan ke dalam menu MPASI bayi. Protein nabati seperti dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan boleh diberikan sebagai pelengkap variasi makanan untuk menunjang kebutuhan nutrisi anak.

Selain itu, berikan makanan yang mengandung vitamin dan mineral, seperti seng, zat besi, kalsium, asam folat, serta vitamin seperti vitamin A, C, D, E, B6, B12, yang cukup dan seimbang sehingga kebutuhan gizi anak terpenuhi.

Baca Juga: 9 Pilihan Mainan Edukasi untuk Bayi 7 Bulan

Tanda Keterlambatan yang Perlu Diwaspadai

Proses perkembangan bayi 7 bulan berbeda-beda pada setiap anak, Ma. Apa pun milestone yang diraih si Kecil, tentu akan selalu membuat Mama dan Papa bangga, bukan?

Namun untuk memastikan tumbuh kembangnya sudah sesuai, si Kecil masih perlu dibawa ke dokter untuk kontrol rutin sampai setidaknya usia ​​24 bulan nanti.

Kontrol dokter ini berbeda dengan kunjungan ke dokter ketika bayi memang sakit, cedera, atau terluka. Tujuan kontrol rutin adalah untuk memastikan apakah si Kecil bertumbuh ke arah yang positif sesuai usianya atau tidak.

Umumnya, dokter akan memeriksa seperti apa pertumbuhan berat, tinggi atau panjang badannya, serta lingkar kepalanya. Pemeriksaan lain mungkin juga diperlukan sesuai kebutuhan.

Jadwal kontrol setiap anak bisa sedikit berbeda, tetapi American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bayi mendapatkan pemeriksaan fisik pertama pada saat lahir dan 3 hingga 5 hari setelah lahir. Kemudian, kontrol lanjutan diperlukan secara rutin pada usia 1, 2, 4, 6, 9, 12, 15, 18, dan 24 bulan.

Selama pemeriksaan, dokter juga akan mengecek apakah si Kecil menunjukkan tanda-tanda di bawah ini: 

  • Tidak menanggapi apa pun saat melihat wajah Mama dan Papa. 

  • Tidak merespon apa pun saat mendengar suara Mama dan Papa.

  • Belum bisa mengeluarkan suara apa pun.

  • Tidak tertarik dengan benda ataupun suara di sekitarnya.

  • Belum mampu membuka jari-jari tangan atau menendang. 

  • Sering menekuk kedua kaki. 

  • Tidak merasa terkejut saat mendengar bunyi atau suara cukup keras.

  • Merasa tidak gembira, atau gelisah.

Hal-hal tersebut bisa saja menandakan adanya gangguan atau keterlambatan perkembangan bayi 7 bulan, Mama dan Papa perlu segera berkonsultasi ke dokter apabila si Kecil memperlihatkan salah satu atau berbagai tanda tersebut.

Seperti Apa Perkembangan Bayi 7 Bulan ke 8 Bulan?

Melihat si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Mama. Semoga si Kecil juga melalui setiap fase tumbuh kembangnya dengan optimal ya, Ma! Selanjutnya, akan seperti apa perkembangan bayi usia 8 bulan nanti?

Menjelang usia 8 bulan, si Kecil semakin tidak bisa diam karena sudah bisa merangkak dan menjelajah ke sana kemari. Ia sudah bisa berpegangan pada sofa atau meja, kemudian mendorong dirinya ke posisi berdiri. 

Kemudian, di perkembangan bayi 8 bulan nanti, si Kecil sudah mulai paham makna dari kata “mama”, “papa”, “dadah”, dan “susu. Selain itu, si Kecil sedang senang-senangnya menunjuk sesuatu, entah itu saat ia menjatuhkan mainan atau melihat kucing di luar rumah. 

Di usia 8 bulan, si Kecil juga mulai belajar sebab akibat. Contohnya, bila ia menjatuhkan makanan atau mainan, Mamanya akan bergerak untuk mengambilnya atau bila ia menangis, Mama akan segera menghampirinya. 

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai perkembangan bayi 7 bulan, stimulasi, serta tanda-tanda keterlambatan yang harus Mama perhatikan. 

Pantau selalu berbagai perkembangan si Kecil setiap bulannya di The Parent’s Guide Academy,  sambil terus memberikan nutrisi terbaik dari ASI untuk mendukung imunitasnya, ya!

  1. Watson, S. (2009, October 22). Baby Development: Your 7-Month-Old. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-7-month-old#1
  2. Your baby’s growth and development - 7 months old. (2023, April 3). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/babys-growth-and-development-7-months-old
  3. Verywell. (2018). Your 7-Month-Old Baby’s Milestones and Development. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/your-7-month-old-baby-development-and-milestones-4172912
  4. Watson, S. (2009, October 22). Baby Development: Your 8-Month-Old. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-8-month-old
  5. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf. 
  6. IDAI | Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-keterlambatan-perkembangan-umum-pada-anak
  7. Hirshlag, J. (2018, April 4). Your Guide to Well-Baby Visits. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/health-and-safety/well-baby-visits-guide/
  8. Cegah Stunting, Protein Hewani Harus Ada dalam MPASI – Info Sehat FKUI. (2020, October 5). Ui.ac.id. https://fk.ui.ac.id/infosehat/cegah-stunting-protein-hewani-harus-ada-dalam-mpasi/
  9. IDAI | Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19. (2020). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19
  10. Learning, Play, and Your 4- to 7-Month-Old (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/learn47m.html
  11. Verywell. (2022). Does My Baby Recognize Me? Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/when-babies-recognize-parents-5218236#toc-does-my-baby-recognize-me
comment-icon comment-icon