DHA (Docosahexaenoic Acid) dan EPA (Eicosapentaenoic Acid) berperan penting dalam tumbuh kembang bayi dari baru lahir hingga usia 2 tahun. Yuk, simak manfaat DHA EPA untuk bayi!
Manfaat DHA & EPA untuk Bayi
DHA dan EPA adalah dua jenis asam lemak omega-3. Konsumsi DHA EPA untuk bayi yang mencukupi sejak dini bisa memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Mendukung Perkembangan Otak dan Kognitif
Otak berkembang paling cepat dari sejak lahir hingga usia dua tahun. Lebih dari setengah bagian otak terdiri dari lemak, dengan DHA menyumbang sekitar 10-15%.
DHA berperan membantu pembentukan jaringan otak, meningkatkan fungsi saraf, dan mendukung perkembangan daya ingat, pemecahan masalah, konsentrasi, serta kemampuan belajar anak.
Mencukupi DHA untuk bayi membantu si Kecil lebih fokus serta mudah memahami dan merespon stimulasi.
Sementara itu, EPA berperan mengurangi peradangan yang dapat membantu kesehatan dan fungsi otak secara tidak langsung.
Baca Juga: 9 Manfaat Omega 3 untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
2. Memperkuat Sistem Imun Bayi
Studi di British Journal of Nutrition menyebutkan bahwa asupan DHA & EPA dapat memengaruhi sistem imun, meski data spesifik pada bayi masih terbatas.
Studi lain di Developmental Biology menunjukkan bahwa omega-3, termasuk EPA, berperan mendukung perkembangan imun bayi prematur. EPA sendiri dinilai berpotensi mengurangi peradangan pada bayi prematur.
Asupan DHA EPA untuk bayi yang didapat dari suplemen Mama selama kehamilan dan menyusui juga dapat membantu mengurangi risiko bayi mengalami reaksi alergi.
3. Meningkatkan Kesehatan Mata
DHA adalah komponen struktural utama retina dan berperan penting dalam perkembangan visual bayi.
Studi menunjukkan bahwa asupan DHA yang cukup sejak dini mendukung kemampuan bayi melihat dengan jelas dan fokus, juga kemampuan menangkap detail dengan lebih baik dan lebih tajam.
EPA memiliki peran lebih kecil dalam perkembangan penglihatan secara langsung, tetapi EPA dapat dikonversi sebagian menjadi DHA.
Memastikan asupan DHA EPA untuk bayi yang cukup sejak dini sangat penting untuk perkembangan visual yang optimal.
4. Mendukung Koordinasi Gerakan Tubuh
Salah satu manfaat DHA EPA untuk bayi adalah mendukung keterampilan motorik dan koordinasi gerak tubuh. DHA membantu pembentukan sinaps dan mielinasi, sedangkan EPA berkontribusi pada fungsi neurologis.
Sinaps yang kuat memungkinkan transmisi sinyal yang lebih cepat dan akurat, sementara mielinasi membantu mempercepat impuls saraf sehingga gerakan bayi menjadi lebih terkoordinasi dan terkendali.
Dengan perkembangan neurologis yang baik, bayi dapat mengontrol gerakan tubuhnya dengan lebih halus dan terkoordinasi.
5. Menjaga Kesehatan Jantung Bayi
Omega-3 berupa EPA DHA untuk bayi bisa membantu menjaga kesehatan jantung dari berbagai penyakit pembuluh darah.
Lemak sehat ini bekerja dengan cara menurunkan lemak jahat dalam darah, menstabilkan sel-sel jantung, dan mencegah pembekuan darah serta peradangan.
Berapa Kebutuhan DHA & EPA untuk Bayi 6-12 Bulan?
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019 dari Kementerian Kesehatan RI, kombinasi omega-3 untuk bayi usia 6-12 bulan adalah sekitar 0,5 gram per hari.
Risiko kekurangan DHA EPA untuk bayi dikaitkan dengan penglihatan yang buruk dan masalah gangguan kognitif.
Baca Juga: 15 Resep Makanan Bayi 7 Bulan untuk Kecerdasan Otak
Sumber DHA & EPA untuk Bayi
DHA dan EPA banyak terkandung dalam ikan dan biji-bijian. Berikut beberapa sumber makanan yang tinggi DHA EPA untuk bayi:
1. Salmon
Salmon adalah salah satu ikan tinggi lemak omega-3 dan DHA.
Dalam satu porsi salmon budidaya terdapat sekitar 1,24 g DHA dan 0,59 g EPA, sedangkan salmon liar mengandung 1,22 g DHA dan 0,35 g EPA.
Selain itu, salmon juga mengandung protein, magnesium, dan kalium yang baik untuk tumbuh kembang bayi.
2. Ikan Kakap Putih
Ikan kakap putih memiliki rasa yang ringan dan tekstur yang lembut, cocok untuk bayi yang baru mulai mengenal makanan padat.
Setiap porsi ikan seabass mengandung 0,47 g DHA dan 0,18 g EPA. Selain itu, ikan ini juga kaya akan protein, selenium, kalsium, dan fosfor yang penting untuk pertumbuhan bayi.
3. Sarden
Sarden adalah ikan kecil yang padat nutrisi dan mudah ditemukan dalam bentuk kalengan. Satu porsi sarden kalengan mengandung 0,74 g DHA dan 0,45 g EPA.
Selain omega-3, sarden juga mengandung selenium, vitamin B12, dan vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang bayi.
4. Makarel
Makarel adalah salah satu ikan kecil berlemak yang kaya akan DHA dan EPA. Dalam satu porsi makarel terdapat sekitar 0,59 g DHA dan 0,43 g EPA.
Selain itu, makarel juga mengandung selenium dan vitamin B12 yang baik untuk mendukung sistem saraf bayi.
5. Ikan Herring
Ikan haring adalah salah satu sumber hewani DHA dan EPA yang sangat tinggi, dengan kandungan sekitar 2.150 mg per 100 gram.
Selain itu, ikan ini juga kaya akan vitamin B12 dan selenium yang penting untuk metabolisme dan daya tahan tubuh bayi.
Mama bisa mengukus atau memanggang ikan haring dan menyajikannya dalam porsi kecil untuk bayi.
Baca Juga: MPASI Bayi 8 Bulan yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Otak
6. Udang
Udang adalah sumber protein yang baik untuk bayi dan mengandung asam lemak omega-3 dalam jumlah sedang.
Satu porsi udang mengandung 0,12 g DHA dan 0,12 g EPA. Selain itu, udang juga kaya akan kalium yang mendukung fungsi otot dan saraf bayi.
7. Tiram
Tiram merupakan salah satu makanan laut yang unik karena mengandung tiga jenis utama omega-3, yaitu ALA, DHA, dan EPA.
Satu porsi tiram mengandung 0,14 g ALA, 0,23 g DHA, dan 0,30 g EPA. Selain itu, tiram kaya akan seng dan vitamin B12 yang penting untuk perkembangan otak dan sistem imun bayi.
8. Ikan Teri
Ikan teri mengandung sekitar 411 mg DHA dan EPA per 20 gram, menjadikannya salah satu pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan omega-3 bayi.
Selain itu, ikan teri juga kaya akan kalsium yang mendukung pertumbuhan tulang bayi.
Pastikan untuk memilih ikan teri yang rendah garam dan mengolahnya dengan cara yang sehat, seperti dikukus lalu dicampur dalam bubur bayi.
9. Telur Omega-3
Telur ayam biasa memiliki kandungan omega-3 yang terbatas. Namun, ada varian telur yang diperkaya DHA dari pakan ayam yang jadi sumber omega-3, seperti biji rami.
Meskipun begitu, kandungan omega-3 dalam telur omega tidak sebanding dengan konsumsi ikan atau biji-bijian.
10. Biji Chia
Jika Mama mencari sumber DHA dan EPA nabati, biji chia bisa menjadi pilihan yang tepat.
Meskipun biji chia lebih kaya akan ALA (5,055 g per 28 gram), tubuh dapat mengonversinya menjadi DHA dan EPA dalam jumlah kecil.
Biji chia juga mengandung serat dan protein yang mendukung pencernaan bayi. Mama bisa mencampurkan biji chia ke dalam bubur bayi atau dijadikan puding.
11. Biji Rami (flaxseed)
Biji rami merupakan salah satu sumber omega-3 nabati terbaik dalam bentuk asam alfa-linolenat (ALA). Di dalam tubuh, ALA dapat dikonversi menjadi DHA dan EPA.
Selain itu, biji rami juga mengandung serat dan magnesium yang baik untuk pencernaan bayi.
Mama bisa menambahkan biji rami yang telah dihaluskan ke dalam bubur atau MPASI bayi untuk meningkatkan kandungan omega-3.
12. Biji Kenari
Kacang kenari mengandung ALA yang bermanfaat bagi perkembangan otak bayi.
Setiap cangkir kenari mengandung sekitar 3,346 g ALA, menjadikannya pilihan makanan sehat bagi bayi yang mulai mengonsumsi makanan padat.
Kacang kenari dapat dihaluskan dan dicampurkan ke dalam makanan bayi, seperti bubur atau smoothie.
Baca Juga: 16 Makanan Bayi 9 Bulan untuk Kecerdasan Otak & Resepnya
Ide Resep MPASI Kaya DHA & EPA
Memenuhi kebutuhan DHA EPA untuk bayi bisa dengan memberikan MPASI yang mengandung omega-3 dari ikan dan makanan laut seperti berikut:
1. Bubur Salmon Creamy
Salmon adalah salah satu sumber terbaik DHA dan EPA. Resep bubur salmon creamy ini cocok untuk bayi yang baru mulai mengenal makanan padat.
Porsi: 2 kali makan.
Bahan-bahan:
- 2 potong salmon, potong dadu.
- ½ buah kentang, potong dadu.
- 1 butir telur omega rebus.
- Secukupnya tahu putih.
- Secukupnya brokoli.
- Secukupnya wortel.
- Secukupnya unsalted butter.
- Keju mini plain.
- Secukupnya ASI perah (ASIP).
Cara membuat:
- Cuci bersih dan potong kecil-kecil brokoli dan wortel.
- Siapkan panci. Kukus kentang terlebih dahulu hingga setengah matang.
- Kemudian, tambahkan brokoli, wortel, tahu, dan salmon ke dalam kukusan. Lanjutkan mengukus hingga semua bahan matang sempurna dan teksturnya lembut.
- Selagi bahan-bahan masih hangat, masukkan semuanya ke dalam blender atau food processor.
- Tambahkan telur omega rebus, butter, keju, dan ASIP.
- Haluskan semua bahan hingga mencapai tekstur yang sangat lembut.
- Setelah bubur halus, bagi menjadi 2 porsi.
2. Pepes Udang dan Tahu
Dikombinasikan dengan tahu sebagai protein, menu ini menjadi pilihan MPASI yang kaya gizi dan mudah dicerna bayi.
Porsi: 2 kali makan.
Bahan-bahan:
- ½ buah tahu kotak.
- 8 ekor udang ukuran sedang.
- 1 butir telur.
- 1 siung bawang merah.
- 1 siung bawang putih.
- Wortel parut secukupnya.
- Kaldu jamur secukupnya.
- Garam secukupnya.
Cara membuat:
- Hancurkan tahu hingga lembut dan cincang udang hingga halus. Haluskan juga bawang merah dan bawang putih sebagai bumbu dasar.
- Masukkan telur ke dalam campuran tahu dan udang yang sudah dihaluskan.
- Aduk rata semua bahan, lalu tambahkan kaldu bubuk, garam, dan lada sesuai selera.
- Cicipi adonan untuk memastikan rasa sudah sesuai dengan selera bayi. Sesuaikan jumlah bumbu jika perlu.
- Ambil daun pisang, letakkan adonan pepes di atasnya, dan bungkus dengan rapi.
- Kukus pepes yang sudah dibungkus selama kurang lebih 20 menit hingga matang sempurna.
3. Bubur Ikan Kakap
Ikan kakap adalah ikan rendah merkuri yang kaya DHA dan EPA. Mama bisa buat bubur yang sesuai dengan tekstur MPASI bayi usia 6-12 bulan.
Porsi: 4 kali makan.
Bahan-bahan:
- 100 g kakap putih tanpa tulang dan tanpa kulit, potong kecil-kecil.
- 20 sdm nasi putih
- 2 siung bawang putih, cincang.
- Secukupnya unsalted butter.
- Secukupnya garam.
- Secukupnya air.
- 1 sdm kecap manis.
- 2 sdt kecap asin.
- 2 sdt kaldu.
- 2 sdt kecap ikan.
Cara membuat:
- Lelehkan unsalted butter dalam wajan, lalu tumis bawang putih hingga harum.
- Masukkan potongan ikan kakap putih, tumis sebentar, kemudian tambahkan air secukupnya.
- Masak ikan hingga matang sempurna, lalu bumbui dengan garam dan merica secukupnya. Aduk rata.
- Dalam panci yang sama, masukkan nasi dan air. Tambahkan kecap asin, kecap manis, kaldu bubuk, kecap ikan, dan garam. Aduk hingga semua bahan tercampur rata.
- Masak bubur dengan api kecil selama 30 menit.
- Pada menit ke-10, tambahkan 100ml air atau sesuaikan dengan tingkat kelembutan bubur yang diinginkan.
- Setelah 30 menit, matikan api. Bubur siap disajikan.
Mencukupi kebutuhan DHA dan EPA untuk bayi sangat penting untuk mendukung perkembangan otak, penglihatan, dan kesehatan tubuhnya secara keseluruhan.
Coba variasikan menu MPASI si Kecil dengan download ebook Kreasi Nutrisi dari Nutriclub agar bayi tidak bosan dan tetap mendapatkan nutrisi terbaik untuk tumbuh kembangnya. Gratis!