DHA adalah salah satu jenis nutrisi yang sangat dibutuhkan bayi untuk bisa bertumbuh kembang optimal. Jadi, yuk cari tahu manfaat DHA untuk bayi dan sumber terbaiknya!
Apa Itu DHA?
DHA (Docosahexaenoic Acid) adalah salah satu jenis asam lemak omega-3.
DHA adalah komponen utama dari lemak yang menyusun otak dan retina. Sekitar 40% lemak penyusun otak adalah DHA dan 60% dari lemak penyusun retina adalah DHA.
Penelitian melaporkan, bayi prematur berisiko kekurangan DHA karena DHA banyak diserap janin di trimester ketiga. Jika lahir terlalu cepat, asupan DHA bayi bisa kurang untuk perkembangan otak dan mata.
Kebutuhan DHA Harian Bayi Berdasarkan Usia
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2019 dari Kemenkes, kebutuhan DHA untuk bayi per hari berbeda dengan kebutuhan anak-anak. Berikut adalah rekomendasinya:
- Bayi usia 0-12 bulan: 0,5 gram omega-3 (termasuk DHA) per hari.
- Anak usia 1 - 3 tahun: 0,7 gram omega-3 (termasuk DHA) per hari.
Kekurangan DHA bisa memengaruhi perkembangan kognitif dan penglihatan bayi, yang dapat berdampak pada kemampuannya untuk belajar.
Manfaat DHA untuk Perkembangan Bayi
DHA tidak hanya dapat mendukung perkembangan otak tapi juga meningkatkan kualitas tidur bayi. Simak manfaat DHA untuk bayi selengkapnya, Ma!
1. Mendukung Perkembangan Otak
DHA adalah asam lemak omega-3 yang cepat terakumulasi di otak selama trimester ketiga kehamilan dan tahun pertama usia bayi untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat.
Sebuah studi menemukan bahwa asupan DHA dari ibu selama kehamilan dan menyusui dapat meningkatkan perhatian dan kemampuan pemecahan masalah pada bayi.
Asupan DHA dari ibu sejak masa kehamilan juga dikaitkan dengan berat badan lahir, lingkar kepala, dan panjang tubuh bayi yang lebih optimal.
2. Mendukung Daya Ingat dan Konsentrasi
Pemenuhan DHA sangat penting pada tahun pertama usia bayi karena pada masa ini otak berkembang pesat, terutama bagian yang berperan dalam ingatan dan memori.
DHA berperan besar dalam perkembangan sel saraf, fungsi sinapsis, serta kemampuan kognitif secara keseluruhan, termasuk proses belajar dan daya ingat.
Hasil penelitian dari studi dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa kadar DHA yang lebih tinggi dalam ASI juga dikaitkan dengan peningkatan daya ingat pada bayi.
Baca Juga: Benarkah Kecerdasan Anak Menurun dari Ibu? Ini Jawabannya!
3. Mendukung Perkembangan Mata
Manfaat DHA untuk bayi selanjutnya adalah untuk meningkatkan kesehatan mata dan ketajaman penglihatan. Sebab, DHA adalah komponen struktural utama retina.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan cukup DHA melalui ASI memiliki ketajaman penglihatan yang lebih baik.
DHA juga membantu menjaga kesehatan mata bayi dan mengurangi risiko gangguan penglihatan di masa depan.
4. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Studi menunjukkan bahwa DHA dari ASI mendukung perkembangan imun bayi dengan membantu pematangan sistem kekebalan.
Bayi prematur, yang sering kekurangan DHA, juga bergantung pada ASI untuk meningkatkan asupan DHA serta untuk mengoptimalkan fungsi imunnya dan perkembangan keseluruhan.
Meskipun hanya kurang dari 1% dari total asam lemak dalam ASI, asupan ASI sangat penting bagi imun bayi dan kesehatan jangka panjangnya.
Dengan imun yang kuat, bayi lebih tahan terhadap infeksi dan penyakit sejak usia dini, termasuk infeksi saluran pernapasan.
5. Mengurangi Peradangan
DHA memiliki sifat antiinflamasi yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Penelitian menemukan bahwa jika ibu yang menyusui bayi prematur ekstrem (lahir sangat dini) rutin mengonsumsi suplemen DHA, peradangan dalam tubuh bayi bisa berkurang.
Ini membantu melindungi bayi dari masalah kesehatan akibat peradangan. Peradangan berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis di kemudian hari.
6. Mendukung Perkembangan Saraf dan Koordinasi Motorik (Psikomotor)
DHA untuk bayi juga dapat membantu perkembangan motoriknya lebih baik. Pasalnya, DHA berperan dalam mendukung perkembangan saraf, pembentukan refleks dan gerakan koordinatif.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk memenuhi asupan DHA selama hamil hingga menyusui. Karena dari sinilah si Kecil mendapatkan nutrisi tersebut.
7. Mengurangi Risiko Alergi dan Asma
Peran DHA dalam menjaga perkembangan dan keseimbangan sistem imun juga dapat membantu dalam menekan reaksi alergi berlebihan.
Bahkan, studi menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan cukup asupan DHA baik selama masa kandungan maupun setelah lahir memiliki risiko asma lebih rendah.
8. Mencegah Risiko ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Penelitian menunjukkan bahwa anak dan orang dewasa dengan ADHD sering memiliki kadar DHA yang lebih rendah dalam darah.
Pasalnya, DHA berperan penting dalam fungsi otak, meningkatkan fokus, dan mengurangi hiperaktivitas pada otak.
9. Meningkatkan Kualitas Tidur Bayi
Studi menunjukkan bahwa DHA dari ASI, yang dipengaruhi oleh asupan makanan Mama, dapat berdampak positif pada kualitas dan pola tidur bayi.
Satu penelitian menemukan bahwa asupan DHA dari ibu selama kehamilan mengurangi gangguan tidur pada bayi baru lahir.
Pasalnya, DHA membantu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
10. Menjaga Keseimbangan Mikrobiota Usus
Asupan DHA untuk bayi juga membantu meningkatkan jumlah bakteri baik di usus, yang berperan dalam pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi.
Keseimbangan ini penting untuk mencegah gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit. Jadi, selain dari ASI, pastikan bayi juga mendapat sumber DHA dari menu makanannya ya, Ma.
Sumber DHA untuk Bayi
Asupan DHA bisa Mama dapatkan pada ASI, beberapa jenis ikan dan makanan lainnya. Berikut pilihannya:
1. ASI
ASI merupakan sumber DHA untuk bayi yang paling ideal dan harus diprioritaskan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI cenderung memiliki kadar DHA yang lebih tinggi di korteks otaknya dibandingkan dengan bayi yang tidak menyusu ASI.
Lemak dalam ASI menyediakan sekitar 50% energi yang dibutuhkan bayi, termasuk asam lemak esensial seperti DHA dan AA. Asam lemak ini mendukung perkembangan otak, mata, dan sistem saraf bayi sejak dini.
2. MPASI Sumber DHA
Jika si Kecil sudah masuk usia MPASI, Mama bisa memberikannya makanan yang kaya DHA.
DHA merupakan bagian dari asam lemak omega-3 yang dapat ditemukan di dalam ikan laut tinggi omega-3 seperti ikan salmon, tuna, makarel, sarden, kerang, dan teri.
Selain ikan, omega-3 juga terdapat di daging sapi dan telur omega-3.
Baca Juga: 15 Makanan Bayi 6 Bulan untuk Kecerdasan Otak dan Resepnya
3. Minyak Ikan
Minyak ikan adalah asupan DHA untuk bayi yang paling populer dan sering digunakan untuk mendukung perkembangan otak.
Adapun dosis yang aman untuk bayi hingga usia 12 bulan adalah 0,5 gram, tapi sebaiknya tetap konsultasi dulu ke dokter untuk memastikan dosis yang tepat.
Ma, 1000 hari pertama kehidupan adalah periode emas bayi. Jadi, pastikan si Kecil mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya dari ASI dan MPASI bergizi.
Untuk panduan lebih lengkap, Mama bisa baca panduan selengkapnya di e-book 1000 hari pertama dari Nutriclub.