Protein untuk anak punya peran penting dalam mendukung tumbuh kembangnya. Kekurangan protein dapat mengganggu tumbuh kembang hingga membuat si Kecil rentan sakit.
Makanan Sumber Protein untuk Anak
Jenis-jenis protein meliputi protein hewani dan nabati, yang sama-sama penting untuk dukung tumbuh kembang anak. Jadi, makanan protein untuk anak apa saja?
1. Daging Ayam
Daging ayam adalah salah satu sumber protein hewani yang sangat mudah ditemukan. Dada ayam mengandung sekitar 26 gram protein.
Daging ayam juga mengandung vitamin B12, vitamin B6, selenium, fosfor, kolin, zinc, zat besi, tembaga, serta asam amino triptofan yang dipercaya dapat meningkatkan mood.
Mama bisa mengolah ayam menjadi berbagai macam kreasi makanan, seperti sup jagung ayam, nasi tim ayam jamur, atau lainnya.
2. Daging Sapi
Daging sapi juga menjadi pilihan sumber protein hewani untuk anak yang bisa Mama berikan. Per 100 gram daging sapi terdapat kurang lebih sekitar 18 gram protein.
Daging sapi juga mengandung zinc, kalium, fosfor, vitamin B12, dan zat besi. Zat besi penting untuk menghasilkan sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Daging sapi dapat membantu mendukung pertambahan berat badan si Kecil sekaligus menjaga massa ototnya.
3. Telur
Telur memiliki kandungan protein untuk anak berkualitas tinggi yang mengandung semua jenis asam amino.
Sebagian besar kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan dalam telur dapat ditemukan dalam kuning telur. Selain itu, putih telur juga mengandung kadar protein sebanyak 60%.
Si Kecil biasanya menyukai telur. Jadi, coba berikanlah makanan yang menarik bagi si Kecil, seperti roti bakar berisi telur, telur yang diorak-arik, pancake, atau omelet.
4. Yogurt
Yoghurt bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendukung metabolisme tubuh, memperkuat tulang dan otot, dan mendukung pembentukan hormon pertumbuhan (HGH).
Salah satu manfaat yogurt yang paling banyak dikenal adalah fungsinya untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Manfaat ini berasal dari kandungan probiotik yang didapat dari hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Baca Juga: Manfaat Vitamin C dan Zinc untuk Imunitas dan Kognitif Anak
5. Tempe
Tempe adalah protein nabati dari kacang kedelai. Kacang kedelai memiliki kadar protein paling tinggi dibandingkan sumber protein nabati lainnya lho, Ma.
Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, per 100 gram tempe terkandung 201 kkal kalori, 20,8 gram protein, 8,8 gram lemak, 13,5 gram karbohidrat, 1,4 serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi.
Kreasikan tempe dengan protein hewani yang disukai si Kecil. Misalnya, membuat perkedel tempe daging, steak tempe, nugget tempe keju mozarella, atau sate lilit ayam tempe.
6. Tahu
Selain tempe, tahu juga terbuat dari kacang kedelai yang bisa jadi pilihan protein untuk anak.
Per 100 gram tahu terkandung 80 kkal kalori, 10,9 gram protein, 4,7 gram lemak, 0,8 gram karbohidrat, zat besi, kalsium, fosfor, tembaga, zinc, dan vitamin B.
Mama bisa membuat sup tahu, tahu bakso ayam, sup sapo tahu seafood, scrambled tahu, dan lain sebagainya.
7. Edamame
Contoh protein untuk anak berikutnya adalah edamame, yang mengandung sekitar 17 gram protein serta berbagai vitamin dan mineral di dalamnya.
Mama bisa mengolah edamame dengan cara membersihkan dan merebusnya sampai matang. Lalu, keluarkan isi kacang edamame sebelum memberikannya pada anak.
Kalau bosan dengan versi rebus, coba siasati mengolah edamame dengan bersama dengan bahan pangan lain, misalnya menjadi perahu telur edamame atau pasta edamame.
8. Kacang Almond
Sumber protein nabati juga banyak terdapat pada kacang-kacangan, termasuk kacang almond. Dalam satu ons kacang almond mengandung enam gram protein di dalamnya.
Tidak hanya sebagai sumber protein, kacang almond juga mengandung lemak sehat, vitamin E, dan antioksidan.
Selain jadi camilan, almond bisa dikonsumsi dengan cara dipanggang, diolah jadi susu almond, atau dikombinasikan bersama buah-buahan untuk dijadikan smoothies yang lezat.
9. Kacang Hijau
Kacang hijau sangat populer diolah menjadi bubur kacang ijo (burjo), es lilin kacang hijau, ataupun sup kacang hijau. Si Kecil pasti suka dengan rasa manisnya!
Supaya kandungan proteinnya juga bervariasi, tambahkan sumber protein hewani. Contohnya, mengganti santan di burjo dengan yogurt atau tambahkan lelehan keju mozzarella di atasnya.
Selain mengandung sekitar 8,7 gram protein, kacang hijau juga memiliki kandungan serat yang tinggi dan flavonoid yang bertujuan untuk membuang racun dari dalam tubuh.
10. Bayam
Sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam ternyata juga menjadi pilihan makanan mengandung protein yang bisa diberikan si Kecil.
Sebanyak 100 gram bayam mengandung sekitar 2,3 gram protein. Protein dalam bayam mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan organ.
Tak berhenti sampai di situ, bayam juga kaya akan asam folat, vitamin A, vitamin C, magnesium, kalium, dan kalsium.
Baca Juga: 15 Makanan Nutrisi Tinggi untuk Daya Tahan Tubuh Anak
11. Ikan dan Makanan Laut
Makanan laut, termasuk ikan, udang, kepiting, dan lainnya, adalah sumber protein untuk anak. Ikan seperti tilapia, tuna, serta salmon, memiliki tekstur yang lebih lembut, sehingga lebih disukai oleh anak.
Selain protein, makanan laut juga kaya beragam vitamin dan mineral, termasuk vitamin B12, vitamin D, zat besi, yodium, kolin, hingga asam lemak omega-3 dan omega-6.
Semua nutrisi tersebut mampu mendukung perkembangan otak, sumsum tulang belakang, dan sistem kekebalan tubuh anak.
12. Keju
Keju merupakan sumber protein yang juga kaya kandungan kalsium dan berbagai vitamin.
Mama bisa mengolah jenis keju yang tinggi lemak, seperti keju cheddar, keju lunak, dan keju krim menjadi makanan yang lezat untuk si Kecil.
Misalnya, sandwich keju, roti panggang dengan taburan keju, ekstra keju pada pasta, dan lainnya.
13. Quinoa
Jenis biji-bijian ini merupakan sumber protein hipoalergenik yang baik, sehingga bisa menurunkan risiko reaksi alergi pada anak yang sensitiv terhadap protein tertentu.
Quinoa juga bebas gluten dan kaya nutrisi seperti serat, folat, seng, dan antioksidan. Mama hanya perlu menambahkan quinoa ke dalam makanan manis ataupun gurih.
Selain berbagai pilihan sumber protein untuk anak di atas, Mama juga bisa melengkapi kebutuhan nutrisinya dengan memberikan susu pertumbuhan terfortifikasi, seperti susu pertumbuhan Nutrilon Royal 3.
Nutrilon Royal 3 "The formula to Win", satu-satunya susu pertumbuhan teruji klinis yang dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA & EPA yang lebih tinggi. Dukung daya tahan tubuh dan kemampuan berpikir si Kecil demi persiapkan anak untuk menang.
Manfaat Protein untuk Anak
Protein punya peran yang penting tak hanya untuk tumbuh kembang, tapi juga mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan. Nah, Ma, berikut manfaat protein untuk si Kecil:
1. Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik
Protein memiliki struktur dasar berupa rantai asam amino esensial yang membantu pertumbuhan dan pembentukan sel, jaringan tubuh, serta otot terutama selama masa pertumbuhan anak.
Sel yang rusak pun dapat diperbaiki berkat peran protein. Itu sebabnya, jika asupan protein kurang, maka pertumbuhan anak berisiko terhambat.
2. Meningkatkan Sistem Imun Anak
Penelitian dari Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition menyebutkan, protein untuk anak sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh si Kecil.
Ini karena asupan protein yang cukup membantu tubuh memproduksi antibodi, enzim, sitokin, serta sel-sel imun yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
Ketika asupan protein kurang, maka sistem imun anak bisa melemah sehingga membuatnya lebih rentan sakit.
3. Menunjang Perkembangan Otak dan Fungsi Kognitif
Penting untuk memenuhi kebutuhan protein anak demi mengoptimalkan perkembangan otak selama masa pertumbuhan, Ma.
Protein punya fungsi penting dalam pembentukan neutrotransmitter dan struktur otak yang terlibat dalam daya ingat, konsentrasi, serta proses belajar anak.
Asupan protein yang kurang dapat berdampak pada terganggunya fungsi kognitif anak, seperti kemampuan berpikir dan fokusnya.
4. Mempercepat Proses Pemulihan Luka atau Sakit
Manfaat protein untuk anak yang tak kalah penting yakni membantu proses pemulihan luka pada anak.
Proses ini meliputi regenerasi jaringan tubuh yang rusak, membentuk sel baru, hingga mempercepat proses penyembuhan.
Itulah mengapa saat sakit atau terluka, anak butuh asupan protein yang lebih banyak agar penyembuhannya bisa lebih cepat dan meminimalisir risiko infeksi.
5. Menjaga Keseimbangan Hormon dalam Tubuh
Protein terlibat dalam produksi hormon penting, seperti hormon pertumbuhan dan insulin, yang penting untuk tumbuh kembang serta metabolisme tubuh anak.
Asam amino yang ada di dalam protein yang berperan dalam menjaga agar fungsi hormon tetap stabil.
Sebaliknya, asupan protein yang kurang berpengaruh pada produksi hormon sehingga turut berdampak pada pertumbuhan, metabolisme, dan kesehatan anak.
6. Menyediakan Energi Tambahan Saat Diperlukan
Jika tubuh tubuh tidak mendapatkan cukup kalori, lemak, atau nutrisi lainnya, maka protein akan dipecah untuk digunakan sebagai energi.
Begitu pula saat asupan protein lebih besar daripada yang dibutuhkan, maka tubuh akan memecah dan menyimpannya sebagai lemak.
Ini jadi salah satu alasan mengapa protein dipakai sebagai bahan pembangun utama di dalam tubuh.
Baca Juga: 10 Ide Cemilan Tinggi Protein untuk Anak yang Enak Bergizi
Berapa Banyak Kebutuhan Protein Harian Anak 1-5 Tahun?
Kebutuhan protein harian anak berbeda-beda tergantung usianya. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi menurut Permenkes 28 Tahun 2019, berikut kebutuhan protein anak usia 1-5 tahun:
- Anak 1-3 tahun: 20 gram protein per hari.
- Anak 4-5 tahun: 25 gram protein per hari.
Jangan lupa untuk gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!