Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
protein-untuk-tumbuh-kembang-balita-yang-optimal_large
Nutrisi

Manfaat Protein untuk Anak, Jenis, dan Contoh Makanannya

Article Oleh : dr. Visakha 15 Januari 2020

Protein adalah salah satu zat gizi yang paling penting untuk mendukung anak bertumbuh kembang dengan optimal di usia dini. Ini karena protein berfungsi meregenerasi sel-sel tubuh, memperbarui sel-sel darah, memperkuat tulang serta jaringan kulit dan otot, dan meningkatkan kekebalan. 

Kekurangan protein dalam taraf ekstrem dapat mengganggu pertumbuhan serta perkembangan anak dan membuat anak rentan terkena penyakit. Itu kenapa jika dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak membutuhkan lebih banyak protein per kilogram berat badannya.

Apa saja manfaat protein, jenis, dan sumber protein untuk anak? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel ini!

Manfaat Protein untuk Tumbuh Kembang Anak

Protein adalah sumber asam amino yang penting untuk metabolisme tubuh. Ketika si Kecil mengonsumsi protein, sistem pencernaannya akan bekerja. Sistem ini akan memecah protein makanan menjadi unit dasar yang disebut sebagai asam amino. 

Asam amino inilah yang akan digunakan oleh tubuh sebagai bahan untuk pembentukan dan pemeliharaan otot, tulang, darah, dan organ tubuh lainnya. 

Beberapa asam amino, yang disebut sebagai asam amino esensial, tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Ada sembilan jenis asam amino di dalam tubuh yang hanya bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan kaya protein. Oleh karena itu, asam amino ini disebut juga asam amino esensial. 

Selain menyediakan asam amino, protein juga menyuplai energi dalam bentuk energi terbatas dari karbohidrat dan lemak. Protein atau asam amino berfungsi sebagai katalisator, pembawa, penggerak, pengatur, ekspresi genetik, neurotransmitter, penguat struktur, penguat imunitas, dan terutama untuk pertumbuhan si Kecil. 

Sebagian besar otot, organ tubuh, hingga sistem tubuh, disusun oleh protein. Protein akan membangun, menjaga, dan mengganti jaringan tubuh yang rusak. Tubuh kita menggunakan protein untuk sejumlah hal yang spesifik.

Misalnya, membuat hemoglobin (Hb), bagian dari sel darah merah yang menghantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, protein merupakan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.

Untuk memenuhi kebutuhan asam amino esensial, manusia hanya bisa mendapatkannya dari sumber protein hewani dan nabati. Apa perbedaan kedua jenis protein untuk anak ini?

Perbedaan Protein Hewani dan Nabati

Supaya kebutuhan protein harian anak terlengkapi, Mama perlu menyediakan menu yang seimbang antara sumber protein hewani dan sumber protein nabati. Apa bedanya protein nabati dan protein hewani? 

Protein hewani adalah protein yang berasal dari produk hewani, seperti daging merah, telur, ikan, serta seafood dan hasil olahannya. Protein hewani mengandung sembilan jenis asam amino esensial.

Sementara itu, protein nabati adalah protein yang berasal dari tanaman, seperti sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sebagian dari protein nabati hanya mengandung beberapa jenis asam amino.

Secara umum, mutu protein hewani lebih baik dibandingkan protein nabati. Di Indonesia, kontribusi energi dari protein hewani terhadap total energi relatif rendah, yaitu 4%.

Menurut FAO RAPA (1989), kontribusi energi dari protein hewani sebaiknya adalah sekitar 15% dari total energi. Guna memperoleh mutu protein dan mutu zat gizi mikro yang lebih baik, paling tidak seperempat (25%) dari angka kecukupan protein (AKP) dipenuhi dari protein hewani.

Selain itu, sumber protein hewani memang dianggap lebih superior dibandingkan sumber protein nabati. Itu karena sumber protein hewani seperti daging, telur, dan susu dapat memberikan jumlah atau kuantitas protein yang lebih banyak dibanding sumber protein nabati serta memberikan jenis asam amino yang lebih bervariasi. 

Meski demikian, bukan berarti Mama menghindari pemberian sumber protein nabati. Perlu diingat juga bahwa sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga mengandung nutrisi lain yang penting untuk tubuh yang tidak terdapat di sumber protein hewani, seperti serat serta beberapa jenis vitamin dan mineral.

Untuk melengkapi kebutuhan asam amino anak, Mama dapat mengombinasikan varian sumber proteinnya. Sebab, setiap sumber protein nabati memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri dalam hal kelengkapan kandungan asam amino.

Jika si Kecil vegetarian, Mama dapat melengkapi kebutuhan proteinnya dengan mengonsumsi sejumlah variasi sayuran dan kacang-kacangan. Hindari konsumsi makanan dengan variasi yang sangat minim. 

Faktanya, si Kecil tidak wajib untuk mengonsumsi seluruh jenis asam amino di tiap porsi makannya. Selama si Kecil mendapatkan variasi sumber protein setiap hari, maka tubuhnya akan mendapatkan apa yang diperlukan dari makanan yang ia makan.

Berapa Banyak Kebutuhan Protein Harian Anak?

Kecukupan protein per hari berbeda-beda untuk setiap anak, karena dipengaruhi oleh berat badan, usia, dan mutu protein dalam menu makanannya.

Nah, kebutuhan protein harian untuk anak Indonesia berkisar di angka 0,85-1,52 gram per kilogram berat badan. 

Seiring dengan bertambahnya usia si Kecil, angka pertumbuhannya akan melambat dan kebutuhan protein per kilogramnya juga akan menurun. 

Pada anak yang berusia 1-3 tahun, protein yang dibutuhkan adalah 5-20% dari total kalori. Sementara itu, pada anak yang berusia 4 tahun ke atas, protein yang dibutuhkan sebanyak 10-30% dari total kalori. 

Kebutuhan protein tertinggi anak adalah pada saat puncak percepatan tinggi terjadi (perempuan di usia 11-14 tahun, laki-laki di usia 15-18 tahun).

Kekurangan asupan protein secara konsisten pada masa tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya pertumbuhan linear, terlambatnya maturasi seksual, serta berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.

Apa Saja Pilihan Sumber Protein Terbaik untuk Anak?

Untuk mencukupi kebutuhan protein harian, Mama bisa memberikan si Kecil berbagai macam sumber protein terbaik berikut ini.

1. Daging Ayam

Daging ayam adalah salah satu sumber protein hewani yang sangat mudah Mama temukan di pasar atau pusat perbelanjaan. Mama bisa memilih daging ayam bagian dada yang mengandung sekitar 26 gram protein. 

Selain protein, daging ayam juga mengandung vitamin B12, vitamin B6, selenium, fosfor, kolin, zinc, zat besi, dan tembaga. Bahkan, ayam diketahui mengandung asam amino triptofan yang dipercaya dapat meningkatkan hormon serotonin untuk memperbaiki suasana hati (mood). 

Cara mengolah jenis makanan ini pun sangat mudah, Ma. Mama bisa mengolahnya menjadi berbagai macam kreasi makanan, seperti sup jagung ayam, nasi tim ayam jamur, atau lainnya. 

2. Daging Sapi

Selain daging ayam, daging sapi juga menjadi pilihan sumber protein hewani untuk anak yang bisa Mama berikan. 

Per 100 gram daging sapi terdapat kurang lebih sekitar 18 gram protein. Daging sapi juga mengandung gizi penting lain, seperti zinc, kalium, fosfor, dan vitamin B12. 

Daging juga mengandung zat besi yang menjadi mineral penting untuk menghasilkan sel darah merah. Sel darah merah sendiri bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Mengonsumsi daging sapi dapat membantu mendukung pertambahan berat badan si Kecil sekaligus menjaga massa ototnya.

3. Telur

Mama pasti setuju kalau telur adalah bahan makanan dengan harga paling terjangkau dan sangat mudah diolah menjadi berbagai masakan lezat. Telur memiliki kandungan protein berkualitas tinggi yang mengandung semua jenis asam amino. 

Bahkan, sebagian besar kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan dalam telur dapat kita temukan dalam kuning telur. Selain itu, putih telur juga mengandung kadar protein sebanyak 60%. 

Si Kecil biasanya akan menyukai telur. Karena itu, coba berikanlah makanan yang menarik bagi si Kecil, seperti roti bakar berisi telur, telur yang diorak-arik, pancake, atau omelet. 

4. Yogurt

Selain baik untuk pencegahan stunting, yoghurt juga terbukti berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendukung metabolisme tubuh, memperkuat tulang dan otot, dan mendukung pembentukan hormon pertumbuhan (HGH) di dalam tubuh. 

Namun, salah satu manfaat yogurt yang paling banyak dikenal adalah fungsinya untuk menjaga kesehatan pencernaan. Manfaat ini berasal dari kandungan probiotik yang didapat dari hasil  fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.

Kedua bakteri tersebut termasuk jenis bakteri baik yang dapat mendukung kerja sistem kekebalan tubuh anak untuk melindungi dan melawan serangan bakteri jahat penyebab masalah pencernaan.

Yogurt juga termasuk sumber makanan yang padat gizi untuk si Kecil, karena satu porsinya dapat mengandung sejumlah mineral dan vitamin penting, mulai dari vitamin A, B6, D, E, K, riboflavin, asam folat, niacin, hingga kalsium, fosfor, kalium, magnesium, zinc, dan lainnya. 

5. Tempe

Tempe adalah salah satu jenis protein nabati yang terbuat dari kacang kedelai. Kacang kedelai memiliki kadar protein paling tinggi dibandingkan sumber protein nabati lainnya lho, Ma.

Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, per 100 gram tempe terkandung 201 kkal kalori, 20,8 gram protein, 8,8 gram lemak, 13,5 gram karbohidrat, 1,4 serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. 

Supaya anak mau makan tempe, Ibu bisa kreasikan sumber protein nabati ini dengan protein hewani yang disukai si Kecil. Misalnya, membuat perkedel tempe daging, steak tempe, nugget tempe keju mozarella, atau sate lilit ayam tempe.

6. Tahu

Selain tempe, tahu juga terbuat dari kacang kedelai yang tinggi sumber protein nabatinya. Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, per 100 gram tahu terkandung 80 kkal kalori, 10,9 gram protein, 4,7 gram lemak, 0,8 gram karbohidrat, zat besi, kalsium, fosfor, tembaga, zinc, dan vitamin B.

Tahu juga sangat mudah untuk diolah menjadi lauk pauk mengenyangkan, Ma. Mama bisa membuat sup tahu, tahu bakso ayam, sup sapo tahu seafood, scrambled tahu, dan lain sebagainya. 

7. Edamame 

Contoh protein nabati berikutnya adalah edamame. Camilan favorit orang Jepang ini ternyata mengandung sekitar 17 gram protein serta berbagai vitamin dan mineral di dalamnya. 

Mama bisa mengolah edamame dengan cara membersihkan dan merebusnya sampai matang. Lalu, keluarkan isi kacang edamame sebelum memberikannya pada anak.

Jika anak Mama sudah berusia lebih besar, biarkan ia untuk mengeluarkan isi kacang edamame sendiri sebelum mengonsumsinya. Ini sekaligus bisa jadi cara yang baik untuk menstimulasi keterampilan motoriknya.

Kalau bosan dengan versi rebus, coba siasati mengolah edamame dengan bersama dengan bahan pangan lain, misalnya menjadi perahu telur edamame atau pasta edamame. 

8. Kacang Almond

Sumber protein nabati juga banyak terdapat pada kacang-kacangan, termasuk kacang almond. Dalam satu ons kacang almond mengandung enam gram protein di dalamnya. Tidak hanya sebagai sumber protein, kacang almond juga mengandung lemak sehat, vitamin E, dan antioksidan. 

Biasanya, kacang-kacangan jenis ini paling disukai oleh anak-anak sehingga Mama mungkin bisa mencoba untuk memberikannya langsung pada si Kecil. Tak ada salahnya menambahkan kacang almond dalam menu harian anak sebagai camilannya sehari-hari. 

Selain itu, almond bisa dikonsumsi dengan cara dipanggang atau mengolahnya menjadi susu almond, atau diolah bersama buah-buahan untuk dijadikan smoothies yang lezat.

9. Kacang Hijau

Kacang hijau sangat populer diolah menjadi burjo (bubur kacang ijo), es lilin kacang hijau, ataupun sup kacang hijau. Si Kecil pasti suka dengan rasa manisnya!

Supaya kandungan proteinnya juga bervariasi, coba tambahkan sumber protein hewani, seperti mengganti santan di burjo dengan yogurt atau menambahkan lelehan keju mozzarella di atasnya.

Selain mengandung sekitar 8,7 gram protein, kacang hijau juga memiliki kandungan serat yang tinggi dan flavonoid yang bertujuan untuk membuang racun dari dalam tubuh.

10. Bayam

Sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam ternyata juga menjadi pilihan makanan mengandung protein yang bisa diberikan si Kecil. 

Sebanyak 100 gram bayam diketahui mengandung sekitar 2,3 gram protein. Protein dalam sayur bayam mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perbaikan organ.

Tak berhenti sampai di situ, bayam juga kaya akan asam folat, vitamin A, vitamin C, magnesium, kalium, dan kalsium. 

Baca Juga: 15 Makanan Nutrisi Tinggi untuk Daya Tahan Tubuh Anak

Selain berbagai pilihan sumber protein di atas, Mama juga bisa melengkapi kebutuhan nutrisinya dengan memberikan susu pertumbuhan terfortifikasi, seperti susu Nutrilon Royal 3 sebagai Bekal si Kecil untuk Menang.

Susu Nutrilon Royal 3 diformulasikan dengan kandungan ACTIDUOBIO+, yaitu kombinasi prebiotik FOS:GOS 1:9 yang paling tinggi dan teruji klinis serta Omega 3 & 6 untuk mendukung  tumbuh kembang anak. 

Kandungan 12 vitamin dan 9 mineral penting di dalamnya juga dapat bantu mendukung daya tahan tubuh dan daya tangkap optimal anak agar si Kecil tumbuh jadi pemenang di masa depan.

Yuk, daftarkan diri Mama di MyNutriclub sekarang untuk dapatkan penawaran dan promo menarik seputar susu Nutrilon.

Mama juga bisa dapatkan konten-konten eksklusif tentang pemenuhan gizi anak usia dini dengan mengunduh E-book Nutrisi dan Imunitas Anak yang dimoderatori oleh ahli di bidangnya. Gratis!

  1. Zelman KM, Bhargava HD. Kid Nutrition: Quick Tips for Parents. WebMD. 2011. http://www.webmd.com/parenting/features/kid-nutrition-quick-tips-parents?page=2
  2. Lee DER. Children's Protein Consumption in Southeast Asia: Consideration of Quality as Well as Quantity of Children's Protein Consumption in Southeast Asia.Wharton Research Scholars Journal. 2014. Paper 115.
  3. Gavin ML. Different Kinds of Protein. Kids Health from Nemours. 2014. http://kidshealth.org/en/kids/protein.html#
  4. Food Insight. Getting Childhood Off to a Strong Start with Protein. International Food Information Council Foundation. 2015 http://www.foodinsight.org/Getting_Childhood_off_to_a_Strong_Start_with_Protein
  5. Hardinsyah. Riyadi H. Napitupulu V. KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN KARBOHIDRAT. 2012 Nutrisi pada Remaja. IDAI. 2013
  6. Data Komposisi Pangan Indonesia - Beranda. (2018). Panganku.org. http://www.panganku.org/id-ID/view
  7. pogored. (2021, January 29). 13 of the Best Vegetarian and Vegan Protein Sources. Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/13-of-the-best-vegetarian-and-vegan-protein-sources/
  8. Chertoff, J. (2016, March 11). 19 High-Protein Plant-Based Foods and How to Eat More of Them. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/food-nutrition/19-high-protein-vegetables#12.-Almonds
  9. WebMD Editorial Contributors. (2020, September 5). Health Benefits of Chicken. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-chicken#:~:text=A%20food%20rich%20in%20protein,the%20risk%20of%20heart%20disease.&text=Chicken%20contains%20the%20amino%20acid,%E2%80%9D%20hormone)%20in%20our%20brains
  10. Semeco, A. (2019, December 8). 10 Foods That Are Almost Pure Protein. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/10-foods-almost-pure-protein#TOC_TITLE_HDR_2
  11. Semeco, A. (2022, August 31). The 10 best vegetables for protein. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/318600#spinach
comment-icon comment-icon