Loading...
Banner Artikel 13 Makanan Sumber Protein untuk Anak dan Manfaatnya
Nutrisi

13 Makanan Sumber Protein untuk Anak dan Manfaatnya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020

Diperbarui: 22 Juli 2025


  • Makanan Sumber Protein untuk Anak
  • Manfaat Protein untuk Anak
  • Berapa Banyak Kebutuhan Protein Harian Anak 1-5 Tahun?

Protein untuk anak punya peran penting dalam mendukung tumbuh kembangnya. Kekurangan protein dapat mengganggu tumbuh kembang hingga membuat si Kecil rentan sakit. 

Makanan Sumber Protein untuk Anak

Jenis-jenis protein meliputi protein hewani dan nabati, yang sama-sama penting untuk dukung tumbuh kembang anak. Jadi, makanan protein untuk anak apa saja?

1. Daging Ayam

Daging ayam adalah salah satu sumber protein hewani yang sangat mudah ditemukan. Dada ayam mengandung sekitar 26 gram protein. 

Daging ayam juga mengandung vitamin B12, vitamin B6, selenium, fosfor, kolin, zinc, zat besi, tembaga, serta asam amino triptofan yang dipercaya dapat meningkatkan mood.

Mama bisa mengolah ayam menjadi berbagai macam kreasi makanan, seperti sup jagung ayam, nasi tim ayam jamur, atau lainnya. 

2. Daging Sapi

Daging sapi juga menjadi pilihan sumber protein hewani untuk anak yang bisa Mama berikan. Per 100 gram daging sapi terdapat kurang lebih sekitar 18 gram protein. 

Daging sapi juga mengandung zinc, kalium, fosfor, vitamin B12, dan zat besi. Zat besi penting untuk menghasilkan sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. 

Daging sapi dapat membantu mendukung pertambahan berat badan si Kecil sekaligus menjaga massa ototnya.

3. Telur

Telur memiliki kandungan protein untuk anak berkualitas tinggi yang mengandung semua jenis asam amino. 

Sebagian besar kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan dalam telur dapat ditemukan dalam kuning telur. Selain itu, putih telur juga mengandung kadar protein sebanyak 60%. 

Si Kecil biasanya menyukai telur. Jadi, coba berikanlah makanan yang menarik bagi si Kecil, seperti roti bakar berisi telur, telur yang diorak-arik, pancake, atau omelet. 

4. Yogurt

Yoghurt bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendukung metabolisme tubuh, memperkuat tulang dan otot, dan mendukung pembentukan hormon pertumbuhan (HGH).

Salah satu manfaat yogurt yang paling banyak dikenal adalah fungsinya untuk menjaga kesehatan pencernaan. 

Manfaat ini berasal dari kandungan probiotik yang didapat dari hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.

Baca Juga: Manfaat Vitamin C dan Zinc untuk Imunitas dan Kognitif Anak

5. Tempe

Tempe adalah protein nabati dari kacang kedelai. Kacang kedelai memiliki kadar protein paling tinggi dibandingkan sumber protein nabati lainnya lho, Ma.

Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, per 100 gram tempe terkandung 201 kkal kalori, 20,8 gram protein, 8,8 gram lemak, 13,5 gram karbohidrat, 1,4 serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi.

Kreasikan tempe dengan protein hewani yang disukai si Kecil. Misalnya, membuat perkedel tempe daging, steak tempe, nugget tempe keju mozarella, atau sate lilit ayam tempe.

6. Tahu

Selain tempe, tahu juga terbuat dari kacang kedelai yang bisa jadi pilihan protein untuk anak.

Per 100 gram tahu terkandung 80 kkal kalori, 10,9 gram protein, 4,7 gram lemak, 0,8 gram karbohidrat, zat besi, kalsium, fosfor, tembaga, zinc, dan vitamin B.

Mama bisa membuat sup tahu, tahu bakso ayam, sup sapo tahu seafood, scrambled tahu, dan lain sebagainya. 

7. Edamame 

Contoh protein untuk anak berikutnya adalah edamame, yang mengandung sekitar 17 gram protein serta berbagai vitamin dan mineral di dalamnya. 

Mama bisa mengolah edamame dengan cara membersihkan dan merebusnya sampai matang. Lalu, keluarkan isi kacang edamame sebelum memberikannya pada anak.

Kalau bosan dengan versi rebus, coba siasati mengolah edamame dengan bersama dengan bahan pangan lain, misalnya menjadi perahu telur edamame atau pasta edamame. 

8. Kacang Almond

Sumber protein nabati juga banyak terdapat pada kacang-kacangan, termasuk kacang almond. Dalam satu ons kacang almond mengandung enam gram protein di dalamnya. 

Tidak hanya sebagai sumber protein, kacang almond juga mengandung lemak sehat, vitamin E, dan antioksidan. 

Selain jadi camilan, almond bisa dikonsumsi dengan cara dipanggang, diolah jadi susu almond, atau dikombinasikan bersama buah-buahan untuk dijadikan smoothies yang lezat.

9. Kacang Hijau

Kacang hijau sangat populer diolah menjadi bubur kacang ijo (burjo), es lilin kacang hijau, ataupun sup kacang hijau. Si Kecil pasti suka dengan rasa manisnya!

Supaya kandungan proteinnya juga bervariasi, tambahkan sumber protein hewani. Contohnya, mengganti santan di burjo dengan yogurt atau tambahkan lelehan keju mozzarella di atasnya.

Selain mengandung sekitar 8,7 gram protein, kacang hijau juga memiliki kandungan serat yang tinggi dan flavonoid yang bertujuan untuk membuang racun dari dalam tubuh.

10. Bayam

Sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam ternyata juga menjadi pilihan makanan mengandung protein yang bisa diberikan si Kecil. 

Sebanyak 100 gram bayam mengandung sekitar 2,3 gram protein. Protein dalam bayam mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan organ.

Tak berhenti sampai di situ, bayam juga kaya akan asam folat, vitamin A, vitamin C, magnesium, kalium, dan kalsium.

Baca Juga: 15 Makanan Nutrisi Tinggi untuk Daya Tahan Tubuh Anak

11. Ikan dan Makanan Laut

Makanan laut, termasuk ikan, udang, kepiting, dan lainnya, adalah sumber protein untuk anak. Ikan seperti tilapia, tuna, serta salmon, memiliki tekstur yang lebih lembut, sehingga lebih disukai oleh anak. 

Selain protein, makanan laut juga kaya beragam vitamin dan mineral, termasuk vitamin B12, vitamin D, zat besi, yodium, kolin, hingga asam lemak omega-3 dan omega-6

Semua nutrisi tersebut mampu mendukung perkembangan otak, sumsum tulang belakang, dan sistem kekebalan tubuh anak. 

12. Keju

Keju merupakan sumber protein yang juga kaya kandungan kalsium dan berbagai vitamin. 

Mama bisa mengolah jenis keju yang tinggi lemak, seperti keju cheddar, keju lunak, dan keju krim menjadi makanan yang lezat untuk si Kecil. 

Misalnya, sandwich keju, roti panggang dengan taburan keju, ekstra keju pada pasta, dan lainnya. 

13. Quinoa

Jenis biji-bijian ini merupakan sumber protein hipoalergenik yang baik, sehingga bisa menurunkan risiko reaksi alergi pada anak yang sensitiv terhadap protein tertentu. 

Quinoa juga bebas gluten dan kaya nutrisi seperti serat, folat, seng, dan antioksidan. Mama hanya perlu menambahkan quinoa ke dalam makanan manis ataupun gurih. 

Selain berbagai pilihan sumber protein untuk anak di atas, Mama juga bisa melengkapi kebutuhan nutrisinya dengan memberikan susu pertumbuhan terfortifikasi, seperti susu pertumbuhan Nutrilon Royal 3.

Susu Nutrilon 3

 

Nutrilon Royal 3 "The formula to Win", satu-satunya susu pertumbuhan teruji klinis yang dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA & EPA yang lebih tinggi. Dukung daya tahan tubuh dan kemampuan berpikir si Kecil demi persiapkan anak untuk menang. 

Manfaat Protein untuk Anak

Protein punya peran yang penting tak hanya untuk tumbuh kembang, tapi juga mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan. Nah, Ma, berikut manfaat protein untuk si Kecil:

1. Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik

Protein memiliki struktur dasar berupa rantai asam amino esensial yang membantu pertumbuhan dan pembentukan sel, jaringan tubuh, serta otot terutama selama masa pertumbuhan anak. 

Sel yang rusak pun dapat diperbaiki berkat peran protein. Itu sebabnya, jika asupan protein kurang, maka pertumbuhan anak berisiko terhambat. 

2. Meningkatkan Sistem Imun Anak

Penelitian dari Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition menyebutkan, protein untuk anak sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh si Kecil

Ini karena asupan protein yang cukup membantu tubuh memproduksi antibodi, enzim, sitokin, serta sel-sel imun yang bertugas melawan infeksi dan penyakit. 

Ketika asupan protein kurang, maka sistem imun anak bisa melemah sehingga membuatnya lebih rentan sakit. 

3. Menunjang Perkembangan Otak dan Fungsi Kognitif

Penting untuk memenuhi kebutuhan protein anak demi mengoptimalkan perkembangan otak selama masa pertumbuhan, Ma. 

Protein punya fungsi penting dalam pembentukan neutrotransmitter dan struktur otak yang terlibat dalam daya ingat, konsentrasi, serta proses belajar anak. 

Asupan protein yang kurang dapat berdampak pada terganggunya fungsi kognitif anak, seperti kemampuan berpikir dan fokusnya.

4. Mempercepat Proses Pemulihan Luka atau Sakit

Manfaat protein untuk anak yang tak kalah penting yakni membantu proses pemulihan luka pada anak. 

Proses ini meliputi regenerasi jaringan tubuh yang rusak, membentuk sel baru, hingga mempercepat proses penyembuhan. 

Itulah mengapa saat sakit atau terluka, anak butuh asupan protein yang lebih banyak agar penyembuhannya bisa lebih cepat dan meminimalisir risiko infeksi. 

5. Menjaga Keseimbangan Hormon dalam Tubuh

Protein terlibat dalam produksi hormon penting, seperti hormon pertumbuhan dan insulin, yang penting untuk tumbuh kembang serta metabolisme tubuh anak. 

Asam amino yang ada di dalam protein yang berperan dalam menjaga agar fungsi hormon tetap stabil. 

Sebaliknya, asupan protein yang kurang berpengaruh pada produksi hormon sehingga turut berdampak pada pertumbuhan, metabolisme, dan kesehatan anak.

6. Menyediakan Energi Tambahan Saat Diperlukan

Jika tubuh tubuh tidak mendapatkan cukup kalori, lemak, atau nutrisi lainnya, maka protein akan dipecah untuk digunakan sebagai energi. 

Begitu pula saat asupan protein lebih besar daripada yang dibutuhkan, maka tubuh akan memecah dan menyimpannya sebagai lemak. 

Ini jadi salah satu alasan mengapa protein dipakai sebagai bahan pembangun utama di dalam tubuh. 

Baca Juga: 10 Ide Cemilan Tinggi Protein untuk Anak yang Enak Bergizi

Berapa Banyak Kebutuhan Protein Harian Anak 1-5 Tahun?

Kebutuhan protein harian anak berbeda-beda tergantung usianya. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi menurut Permenkes 28 Tahun 2019, berikut kebutuhan protein anak usia 1-5 tahun:

  • Anak 1-3 tahun: 20 gram protein per hari. 
  • Anak 4-5 tahun: 25 gram protein per hari. 

Jangan lupa untuk gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!

Informasi yang Wajib Mama Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. CHOC. (2023, May 25). The benefits of incorporating seafood into your family’s diet - CHOC - Children’s health hub. CHOC - Children’s Health Hub. https://health.choc.org/the-benefits-of-incorporating-seafood-into-your-familys-diet/
  2. ‌and, E. (2024, May 28). Summary. Nih.gov; National Academies Press (US). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK605440/
  3. NHS Editorial Team. (2020, December). What to feed young children. Nhs.uk. https://www.nhs.uk/baby/weaning-and-feeding/what-to-feed-young-children/
  4. NHS Editorial Team. (June 30, 2025). ‌HIGH PROTEIN AND HIGH ENERGY DIET FOR CHILDREN. (n.d.). https://www.worcsacute.nhs.uk/documents/documents/patient-information-leaflets-a-z/high-protein-and-high-energy-diet-for-children//?layout=file
  5. ‌Venlet, N. V., Hettinga, K. A., Schebesta, H., & Bernaz, N. (2021). Perspective: A Legal and Nutritional Perspective on the Introduction of Quinoa-Based Infant and Follow-on Formula in the EU. Advances in Nutrition, 12(4), 1100–1107. https://doi.org/10.1093/advances/nmab041
  6. ‌Kubala, J. (2018, June 28). 8 Evidence-Based Health Benefits of Quinoa. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/8-health-benefits-quinoa
  7. ‌Braun, K. V., Erler, N. S., Kiefte-de Jong, J. C., Jaddoe, V. W., van den Hooven, E. H., Franco, O. H., & Voortman, T. (2016). Dietary Intake of Protein in Early Childhood Is Associated with Growth Trajectories between 1 and 9 Years of Age. The Journal of Nutrition, 146(11), 2361–2367. https://doi.org/10.3945/jn.116.237164
  8. Medline Plus Editorial Team. (2023). ‌Protein in diet: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Medlineplus.gov. https://medlineplus.gov/ency/article/002467.htm
  9. ‌Verduci, E., & Köglmeier, J. (2021). Immunomodulation in Children: The Role of the Diet. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, 73(3), 293–298. https://doi.org/10.1097/mpg.0000000000003152
  10. ‌Kadosh, K. C., Muhardi, L., Parikh, P., Basso, M., Jan, J., Titis Prawitasari, Samuel, F., Ma, G., & Jan. (2021). Nutritional Support of Neurodevelopment and Cognitive Function in Infants and Young Children—An Update and Novel Insights. Nutrients, 13(1), 199–199. https://doi.org/10.3390/nu13010199
  11. ‌Molnar, J. A., Underdown, M. J., & Clark, W. A. (2014). Nutrition and Chronic Wounds. Advances in Wound Care, 3(11), 663–681. https://doi.org/10.1089/wound.2014.0530
  12. ‌UAUY, R., Anura KURPAD, Kwaku TANO-DEBRAH, OTOO, G. E., AARON, G. A., Yasuhiko TORIDE, & GHOSH, S. (2015). Role of Protein and Amino Acids in Infant and Young Child Nutrition: Protein and Amino Acid Needs and Relationship with Child Growth. Journal of Nutritional Science and Vitaminology, 61(Supplement), S192–S194. https://doi.org/10.3177/jnsv.61.s192
  13. ‌Bhupathiraju, S. N., & Hu, F. (2023, February 6). Carbohydrates, Proteins, and Fats. Merck Manual Consumer Version; Merck Manuals. https://www.merckmanuals.com/home/disorders-of-nutrition/overview-of-nutrition/carbohydrates-proteins-and-fats#Proteins_v60557901
  14. Kemenkes – Permenkes No 28 Tahun 2019 Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan - TP2S. (2019). Stunting.go.id. https://stunting.go.id/kemenkes-permenkes-no-28-tahun-2019-angka-kecukupan-gizi-yang-dianjurkan/
  15. Zelman KM, Bhargava HD. Kid Nutrition: Quick Tips for Parents. WebMD. 2011. http://www.webmd.com/parenting/features/kid-nutrition-quick-tips-parents?page=2
  16. Lee DER. Children's Protein Consumption in Southeast Asia: Consideration of Quality as Well as Quantity of Children's Protein Consumption in Southeast Asia.Wharton Research Scholars Journal. 2014. Paper 115.
  17. Gavin ML. Different Kinds of Protein. Kids Health from Nemours. 2014. http://kidshealth.org/en/kids/protein.html#
  18. Food Insight. Getting Childhood Off to a Strong Start with Protein. International Food Information Council Foundation. 2015 http://www.foodinsight.org/Getting_Childhood_off_to_a_Strong_Start_with_Protein
  19. Hardinsyah. Riyadi H. Napitupulu V. KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN KARBOHIDRAT. 2012 Nutrisi pada Remaja. IDAI. 2013
  20. Data Komposisi Pangan Indonesia - Beranda. (2018). Panganku.org. http://www.panganku.org/id-ID/view
  21. pogored. (2021, January 29). 13 of the Best Vegetarian and Vegan Protein Sources. Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/13-of-the-best-vegetarian-and-vegan-protein-sources/
  22. Chertoff, J. (2016, March 11). 19 High-Protein Plant-Based Foods and How to Eat More of Them. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/food-nutrition/19-high-protein-vegetables#12.-Almonds
  23. WebMD Editorial Contributors. (2020, September 5). Health Benefits of Chicken. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-chicken#:~:text=A%20food%20rich%20in%20protein,the%20risk%20of%20heart%20disease.&text=Chicken%20contains%20the%20amino%20acid,%E2%80%9D%20hormone)%20in%20our%20brains
  24. Semeco, A. (2019, December 8). 10 Foods That Are Almost Pure Protein. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/10-foods-almost-pure-protein#TOC_TITLE_HDR_2
  25. Semeco, A. (2022, August 31). The 10 best vegetables for protein. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/318600#spinach
Artikel Terkait