Kalium adalah salah satu mineral yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Fungsi kalium antara lain mengatur fungsi otot, menjaga keseimbangan cairan tubuh, serta mendukung kerja otak dan saraf.
Yuk, cari tahu apa lagi fungsi mineral yang satu ini!
Apa Itu Kalium?
Ma, kalium adalah mineral penting yang bantu jaga keseimbangan cairan, saraf, dan otot. Kalium juga berperan dalam mengatur tekanan darah dan menjaga kerja jantung.
Pada anak, fungsi kalium mendukung pertumbuhan otot dan kesehatan jantung. Asupan cukup sejak dini bisa cegah tekanan darah tinggi di masa depan.
Karena tubuh si Kecil nggak bisa produksi kalium sendiri, Ma, asupan dari makanan sangat penting. Kekurangannya bisa sebabkan lelah hingga gangguan jantung.
Fungsi Kalium untuk Anak
Asupan kalium yang cukup sejak dini berkontribusi langsung pada berbagai fungsi vital yang mendukung tumbuh kembang optimal. Berikut beberapa fungsi utama kalium untuk si Kecil.
1. Menjaga Kesehatan Otot dan Saraf
Ma, kalium bantu hantarkan impuls listrik di saraf dan otot. Ini penting agar otot bisa bergerak dan saraf merespons dengan baik..
Jika anak kekurangan kalium, anak akan mengalami kelemahan otot, kram, kesemutan, hingga gangguan irama jantung.
Dalam kasus yang lebih berat, hipokalemia (kadar kalium rendah dalam darah) bisa menyebabkan kelumpuhan otot atau masalah saraf serius.
2. Mendukung Kesehatan Jantung dan Sirkulasi Darah
Ma, kalium bantu jaga tekanan darah si Kecil tetap stabil dengan cara membuang kelebihan natrium lewat urine. Ini juga mengurangi ketegangan di pembuluh darah.
Dengan begitu, risiko tekanan darah tinggi bisa dicegah sejak dini. Nutrisi ini penting untuk menjaga kesehatan jantung si Kecil, Ma.
Kalau kekurangan kalium, anak bisa berisiko hipertensi, bahkan sejak kecil. Soalnya, tekanan darah saat anak-anak bisa terbawa hingga dewasa nanti.
3. Membantu Metabolisme dan Produksi Energi
Ma, kalium bantu jaga keseimbangan cairan di dalam dan luar sel si Kecil. Ini penting agar sel tetap berfungsi optimal dan hasilkan energi.
Selain itu, kalium juga berperan dalam aktivasi enzim yang diperlukan untuk metabolisme karbohidrat dan protein.
Keduanya adalah sumber energi yang penting bagi anak, jadi kekurangan kalium secara tidak langsung bisa membuat si Kecil cepat lelah dan lesu.
4. Meningkatkan Fungsi Kognitif dan Konsentrasi
Ma, kalium berperan sebagai salah satu nutrisi untuk optimalkan kecerdasan otak si Kecil. Mineral ini mendukung sinyal saraf di otak agar proses berpikir berjalan lancar.
Kalau asupan kalium kurang, Ma, si Kecil bisa sulit konsentrasi dan daya ingatnya menurun. Hal ini tentu berdampak pada proses belajarnya.
Dengan kalium yang cukup, otak si Kecil berkembang lebih optimal. Ia jadi lebih mudah berpikir kritis dan memecahkan masalah, Ma.
Baca Juga: 6 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Kognitif Anak
Berapa Kebutuhan Kalium Harian Anak?
Ma, mengacu Angka Kebutuhan Gizi oleh Kementerian Kesehatan RI, anak usia 1–3 tahun butuh 2.600 mg kalium per hari. Usia 4–6 tahun sedikit lebih tinggi, yaitu 2.700 mg per hari.
Data di atas adalah kebutuhan kalium rata-rata. Kebutuhan kalium satu anak bisa saja berbeda dengan anak lain seusianya karena satu atau beberapa alasan berikut.
- Aktivitas Fisik: Anak yang aktif atau yang banyak berolahraga membutuhkan lebih banyak kalium untuk menggantikan energi yang hilang melalui keringat.
- Kondisi Kesehatan: Anak dengan kondisi medis tertentu, seperti diare, muntah, atau gangguan ginjal, bisa kehilangan kalium lebih banyak.
- Pola makan yang rendah kalium. Kebutuhan kalium harus dipenuhi dengan makanan yang kaya kalium seperti pisang, kentang, dan sayuran hijau.
Penting untuk memastikan bahwa anak mendapatkan kalium yang cukup. Dengan begitu, fungsi kalium akan lebih optimal untuk otak, otot, dan sistem saraf anak.
Dampak Kekurangan dan Kelebihan Kalium pada Anak
Kurangnya asupan kalium pada anak bisa menyebabkan hipokalemia, sedangkan asupan kalium yang berlebihan bisa menyebabkan hiperkalemia.
Berikut adalah tanda-tanda dan risiko yang perlu Mama dan Papa waspadai.
1. Tanda dan Risiko Kekurangan Kalium (Hipokalemia)
Hipokalemia pada anak nggak selalu bergejala. Namun, jika sudah parah, anak bisa mengalami kelelahan, kram otot, lemas, sembelit, hingga gangguan irama jantung.
Jika dibiarkan, ini bisa mengganggu fungsi otot dan saraf yang penting untuk pertumbuhan dan aktivitas harian anak.
Kekurangan kalium pada anak bisa disebabkan oleh kehilangan cairan berlebihan, seperti saat diare, muntah, atau banyak berkeringat.
Pola makan rendah kalium, gangguan ginjal, atau penggunaan obat diuretik juga bisa meningkatkan risikonya.
2. Risiko Kelebihan Kalium (Hiperkalemia) dan Dampaknya
Hiperkalemia pada anak bisa menyebabkan gangguan detak jantung, lemas otot, mual, hingga nyeri pada perut dan dada.
Kondisi ini biasanya terjadi karena gangguan ginjal atau penggunaan suplemen kalium sembarangan, bukan dari makanan saja.
Untuk menjaga keseimbangan, pastikan asupan kalium anak berasal dari makanan alami seperti buah dan sayur, bukan dari suplemen tanpa anjuran dokter, ya, Ma.
Perhatikan juga kondisi anak yang mungkin memengaruhi kemampuan tubuh mengatur kalium.
Sumber Makanan yang Mengandung Kalium untuk Anak
Untuk memastikan kebutuhan kalium anak terpenuhi, penting memilih makanan yang kaya kalium tetapi tetap mudah dikonsumsi sehari-hari. Berikut beberapa contohnya:
- Pisang: 358 mg kalium
- Kentang (dimasak dengan kulit): 531 mg kalium
- Tomat: 237 mg kalium
- Bayam (dimasak): 636 mg kalium
- Kacang-kacangan (seperti kacang merah atau kacang hitam): 374–749 mg kalium
- Jeruk: 181 mg kalium
- Alpukat: 364 mg kalium
- Melon: 473 mg kalium
- Kacang kedelai: 443 mg kalium
- Paprika merah: 314 mg kalium
- Pisang raja: 358 mg kalium
Baca Juga: 15 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi untuk Anak
Nah, itulah berbagai fungsi kalium bagi pertumbuhan dan perkembangan anak serta sumber makanannya.
Agar si Kecil mendapatkan nutrisi tambahan, Mama bisa memberinya Nutrilon Royal 3, yaitu susu pertumbuhan untuk anak 1-3 tahun yang mengandung FOS:GOS dan DHA EPA yang lebih tinggi. Nutrilon Royal 3 bisa bantu maksimalkan inteligensi si Kecil!
Mama juga bisa bergabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan parenting content, akses ke call center dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards lainnya. Daftar gratis, sekarang!