Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Global Development Delay: Penyebab dan Cara Mengatasi pada Anak - Nutriclub
Tumbuh Kembang

Global Development Delay pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Article Oleh : Mauliyana Puspa Adityasari 08 Agustus 2023

Setiap anak idealnya bisa menunjukkan pencapaian atau perkembangan baru sesuai dengan usianya. Misalnya pada usia 1 tahun, anak biasanya sudah bisa mengucapkan “mama” atau “papa” maupun kata yang berulang lainnya, seperti “mimi” (minum). Di saat yang bersamaan, anak di usia 1 tahun pada umumnya juga sedang belajar berjalan sendiri sambil memegang furniture.

Tidak semua anak berkembang mengikuti pola yang sama persis, karena setiap anak adalah individu unik yang belajar sesuai kemampuannya sendiri. Akan tetapi, penting bagi Mama untuk mengenali tanda-tanda bahaya atau red flag yang dapat mengindikasikan adanya global development delay pada anak. Apa itu global development delay? Simak penjelasan selengkapnya di artikel ini ya, Ma.

Apa Itu Global Development Delay?

Global development delay (GDD) atau keterlambatan perkembangan umum didefinisikan sebagai keterlambatan perkembangan yang nyata dalam dua atau lebih ranah perkembangan anak.

Ranah perkembangan anak secara umum dibagi menjadi:

  • Keterampilan motorik, yaitu mencakup keterampilan motorik kasar seperti duduk atau berguling dan keterampilan motorik halus seperti mengambil benda kecil.

  • Keterampilan bahasa, ini termasuk mengoceh, meniru ucapan, mengidentifikasi suara, dan memahami apa yang orang lain coba komunikasikan kepada anak.

  • Keterampilan kognitif, yaitu kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru, memproses informasi, mengatur pikiran dan mengingat sesuatu

  • Keterampilan sosial dan emosional, yaitu mulai memahami, menanggapi kebutuhan dan perasaan orang lain.

Penundaan ini dapat dibuktikan secara fungsional serta dibandingkan dengan mengacu pada standar perkembangan anak. Biasanya, diagnosis keterlambatan perkembangan umum digunakan untuk anak di bawah usia 5 tahun.

Ciri-Ciri Global Development Delay pada Anak

Ciri-ciri anak yang mengalami GDD dapat bervariasi tergantung pada jenis keterlambatan perkembangan yang dialami. Untuk mengidentifikasi apakah seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan umum, penting untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini atau skrining perkembangan pada anak. 

Berikut ini beberapa gejala keterlambatan perkembangan umum yang mungkin terjadi pada anak.

1. Tanda Bahaya Perkembangan Motorik

Keterampilan motorik halus meliputi gerakan kecil seperti memegang mainan atau menggunakan krayon. Keterampilan motorik kasar membutuhkan gerakan yang lebih besar, seperti melompat, menaiki tangga, atau melempar bola.

Tanda-tanda bahaya perkembangan motorik yakni sebagai berikut.

  • Tangan dan kaki kaku.

  • Tidak bisa duduk tanpa dukungan pada usia 9 bulan.

  • Tidak mampu menahan beban pada kaki pada usia 1 tahun.

  • Tidak bisa bergerak dengan seimbang antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan.

  • Masih suka memasukkan benda ke dalam mulut pada usia 14 bulan.

  • Lebih dominan menggunakan tangan tertentu sebelum mencapai usia 1 tahun.

2. Tanda Bahaya Keterampilan Bicara

Perkembangan bicara pada si Kecil sebenarnya dimulai ketika bayi mengkomunikasikan rasa lapar dengan menangis, Ma. Menangis merupakan salah satu cara si Kecil untuk berkomunikasi dan memberitahu Mama saat bayi lapar, tidak nyaman, atau merasa sakit.

Berikut tanda bahaya keterampilan bicara yang perlu Mama ketahui.

  • Tidak bisa membuat kata bermakna setelah usia 2 tahun. Umumnya, di usia ini, anak sudah bisa menyampaikan dua kata, misalnya "Mama pergi" atau "minum susu".

  • Ucapan anak tidak terdengar jelas pada usia 30 bulan.

  • Tidak memberi respons saat namanya dipanggil. Kebanyakan bayi sudah memahami nama dan merespons ketika menginjak usia 9 bulan.

  • Sering mengikuti ucapan orang lain setelah usia 30 bulan.

3. Tanda Bahaya Gangguan Sosial dan Emosional

Perkembangan sosial dan emosional mengacu pada proses di mana seorang anak belajar memahami, mengekspresikan, serta mengelola emosinya. Tanda bahaya gangguan sosial dan emosional yang mengindikasikan anak mengalami global development delay antara lain.

  • Tidak dapat menunjukkan ekspresi wajah pada usia 9 bulan.

  • Tidak memberi respons saat dipanggil pada usia 1 tahun.

  • Tidak bisa bermain pretend play atau bermain peran pada usia 18 bulan.

  • Tidak bisa menggabungkan 2 kata yang bermakna pada usia 2 tahun.

  • Tidak adanya babbling dan kemampuan berinteraksi.

4. Tanda Bahaya Gangguan Kognitif

Perkembangan kognitif mengacu pada bagaimana anak berpikir, belajar, mengeksplorasi, mengingat, dan memecahkan masalah. Berikut ini tanda bahaya perkembangan kognitif pada anak yang perlu diketahui.

  • Kesulitan mengikuti gerak benda menggunakan matanya pada usia 4 bulan.

  • Tidak memberi respons atau mencari sumber suara pada usia 6 bulan.

  • Belum bisa merangkai 3 kata yang berarti pada usia 3 tahun.

  • Kesulitan mengingat sesuatu.

  • Tidak mampu menghubungkan sebab dan akibat.

Seorang anak mungkin mengalami keterlambatan perkembangan hanya dalam satu aspek perkembangan tertentu, misalnya dalam hal kognitif. Namun, ada juga kasus di mana anak mengalami keterlambatan dalam beberapa ranah perkembangan sekaligus, misalnya terjadi keterlambatan dalam motorik kasar, motorik halus, dan keterampilan bicara secara bersamaan.

Anak dengan global development delay umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memperoleh keterampilan baru sejak usia dini. Mereka mungkin mengalami keterbatasan dalam keterampilan dasar yang diperlukan untuk belajar, sehingga memperoleh keterampilan ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.

Oleh karena itu, anak yang mengalami keterlambatan perkembangan umum akan memerlukan dukungan tambahan dan intensif. Hal ini bertujuan untuk membantunya dalam mempelajari keterampilan baru dan mengejar ketertinggalan dari teman-teman seusianya. 

Baca Juga: Kenali Perkembangan Psikomotorik pada Anak dan Cara Stimulasinya

Penyebab Keterlambatan Perkembangan pada Anak

GDD merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan keterlambatan perkembangan pada anak. Oleh karena itu, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan dengan label global development delay ini.

Beberapa keterlambatan perkembangan dapat disebabkan oleh faktor genetik, di mana ada perubahan atau kelainan dalam materi genetik anak yang mempengaruhi jalannya perkembangan. Misalnya, adanya kelainan genetik atau kelainan kromosom tertentu seperti down syndrome yang dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan pada anak.

Selain faktor genetik, lingkungan menjadi faktor penyebab penting kondisi global development delay, baik sebelum maupun sesudah anak lahir.

Faktor lingkungan sebelum lahir seperti paparan zat beracun atau infeksi pada masa kehamilan, dapat mempengaruhi perkembangan janin dan mengakibatkan keterlambatan perkembangan.

Sementara itu, lingkungan setelah kelahiran dapat berupa kurangnya stimulasi yang tepat sehingga dapat berkontribusi terhadap keterlambatan perkembangan anak.

Cara Mencegah Global Development Delay

Anak-anak dengan keterlambatan perkembangan memerlukan beberapa terapi seperti terapi fisik, terapi wicara (bahasa), dan terapi okupasi.

Terapi fisik dapat membantu anak untuk mengatasi keterlambatan motorik. Sedangkan terapi wicara dapat membantu anak-anak belajar menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kebutuhan mereka dengan menekankan artikulasi, kosa kata, atau bentuk komunikasi lainnya. 

Terakhir, terapi okupasi yang dapat membantu meringankan masalah sensorik, mengembangkan keterampilan motorik halus, atau menyelesaikan tugas fungsional lainnya.

Berikut beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mencegah keterlambatan perkembangan umum pada anak:

1. Bermain dengan Anak

Bermain merupakan salah satu cara yang efektif untuk membantu anak mengembangkan berbagai keterampilan penting. Kegiatan bermain, seperti bermain playdough, dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halusnya.

Selain itu, bermain di taman dapat mengembangkan keterampilan motorik pada si Kecil. Ada banyak hal yang bisa anak eksplorasi di taman bermain seperti bermain perosotan, ayunan, hingga monkey bar (palang-palang besi untuk bergelantungan).

2. Batasi Screen Time

Belajar yang paling efektif yaitu melalui interaksi langsung dengan orang lain, bukan melalui tontonan televisi atau layar gadget. Adanya interaksi antara Mama dan anak memberikan kesempatan bagi si Kecil untuk berkomunikasi, berbagi ide, dan belajar secara langsung.

Oleh karena itu, penting untuk membatasi durasi penggunaan gadget pada si Kecil. Para ahli merekomendasikan anak di atas usia 2 tahun tidak menggunakan gadget melebihi 2 jam setiap harinya. Sementara itu, anak usia 0-2 tahun sebaiknya tidak menggunakan gadget sama sekali.

3. Membaca Buku Bersama

Membaca bersama anak merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dalam membantu si Kecil belajar bahasa.

Saat Mama membaca buku bersama, anak akan terpapar pada berbagai kata dan kalimat sehingga dapat memperluas kosa katanya. Semakin banyak kata yang didengar atau dibaca oleh anak, semakin banyak pula kata-kata yang akan ia pelajari.

4. Konsultasikan dengan Dokter Anak

Penting untuk selalu berkonsultasi secara teratur dengan dokter anak dalam hal perkembangan anak. Melalui konsultasi rutin dengan dokter anak, Mama dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kemajuan perkembangan si Kecil.

Dokter anak akan melakukan pemeriksaan fisik, mengamati perkembangan motorik dan kognitif anak, serta memberikan tips dan saran yang berguna untuk membantu anak berkembang sesuai usianya. 

Baca Juga: Mengenal Metode STEAM Education dan Manfaatnya untuk Anak

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai global development delay pada anak. Perlu diingat bahwa Mama-lah yang paling mengerti si Kecil. Apabila ada kecurigaan keterlambatan pada perkembangan anak, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Temukan berbagai informasi seputar panduan untuk mendukung daya tahan tubuh si kecil dilengkapi dengan tips untuk dukung tumbuh kembangnya, melalui E-Book 1000 HPK. Download sekarang juga secara gratis, Ma!

  1. Language development: 2-3 years. (2021, February 17). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/language-development/language-2-3-years
  2. Verywell. (2022). Global Developmental Disorder: What You Need to Know. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/what-is-global-developmental-delay-5271570
  3. ‌What is global developmental delay? (2023). Southampton.gov.uk. https://www.southampton.gov.uk/schools-learning/send-local-offer/intro-send/send-conditions/global-developmental-delay/
  4. ‌Developmental delay. (2022, September 8). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/developmental-delay
  5. ‌Global Developmental Delay (GDD) : Your Complete Guide. (2020, July 30). Mosaic Early Intervention. https://mosaicearlyintervention.com.au/global-developmental-delay/
  6. ‌IDAI | Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-keterlambatan-perkembangan-umum-pada-anak
  7. ‌Clinic, C. (2023). Developmental Delay in Children: Symptoms, Causes & Outlook - Cleveland Clinic. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14814-developmental-delay-in-children
  8. ‌Pietrangelo, A. (2020, August 13). What You Need to Know About Developmental Delay. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/developmental-delay#causes
floating-icon