Tahap Perkembangan Kognitif Anak dan Cara Stimulasinya
Loading...
burger menu
Perkembangan Otak

Tahap Perkembangan Kognitif Anak dan Cara Stimulasinya

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: dr. Citra Raditha, Sp.A (K)

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Apa yang Dimaksud dengan Perkembangan Kognitif pada Anak? 
  • Apa Saja Tahap Perkembangan Kognitif Anak? 
  • Bagaimana Cara Menstimulasi Perkembangan Kognitif Anak? 

Setiap tahap perkembangan kognitif anak perlu dipantau agar hasilnya maksimal. Mama bisa ketahui informasi lengkap setiap tahapan perkembangannya di bawah ini! 

Apa yang Dimaksud dengan Perkembangan Kognitif pada Anak? 

Perkembangan kognitif adalah pematangan segala jenis proses berpikir anak.  

Perkembangan kognitif pada anak meliputi kemampuan menerima dan memahami informasi, daya ingat, membentuk konsep baru, memecahkan masalah, berimajinasi, dan menalar.  

Apa Saja Tahap Perkembangan Kognitif Anak? 

Menurut teori yang dikemukakan oleh Jean Piaget, perkembangan kognitif anak dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:  

1. Tahap Sensori Motorik (Usia 0-2 Tahun) 

Tahap sensori motorik adalah fase si Kecil mendapatkan pengetahuan baru dari lingkungan sekitar mereka menggunakan keterampilan motorik dan sensorinya. 

Umumnya, pencapaian kognitif di tahap ini adalah:  

  • Memahami bahwa ia adalah individu yang berdiri sendiri. Ia berbeda dari orang maupun benda-benda di sekitarnya. 
  • Memahami dunia sekitarnya melalui aktivitas sederhana seperti menghisap, menggenggam, melihat, dan mendengar.  
  • Pemahaman hubungan sebab-akibat. Seperti menggoyangkan rattle toys menimbulkan suara atau menangis membuat Mama cepat datang ke kamar.  
  • Anak dapat merencanakan tindakan dan memprediksi hasilnya. 
  • Pada usia 6 bulan, mulai memahami bahwa benda yang tidak terlihat mata bukan berarti tidak ada (konsep objek permanen).   

Baca Juga: Apakah Benar Anak yang Aktif Cenderung Pintar? 

2. Tahap Pra-operasional (Usia 2-7 Tahun) 

Tahapan pra-operasional adalah tahap perkembangan kognitif anak yang ditandai dengan kemampuan berpikir pada tingkat simbolik. Anak pada tahap ini belajar kemampuan untuk imitasi dan bermain pura-pura.

Sederhananya, Kemampuan linguistik dan berpikir anak sudah semakin baik sehingga dapat menerjemahkan informasi yang terkandung dalam sebuah simbol, gambar, atau kata-kata. 

Namun, di tahap ini cara berpikir anak masih sangat konkret dan saklek, juga belum bisa memahami sudut pandang yang berbeda. 

Anak juga belum bisa menggunakan logika untuk mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide dan pikirannya. 

3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun) 

Tahap perkembangan kognitif anak berikutnya adalah operasional konkret. Di sini, sifat egosentris si Kecil mulai memudar. Ia mulai bisa menghargai pemikiran dan perasaan orang lain.  

Pola berpikir si Kecil juga menjadi lebih logis dan terorganisir daripada sebelumnya walaupun masih sangat saklek. Ia juga mampu menarik kesimpulan umum dari informasi spesifik.  

Misalnya si Kecil melihat beberapa jenis burung bisa terbang. Maka, ia menyimpulkan bahwa semua burung bisa terbang.  

4. Tahap Operasional Formal (Usia 11-15 Tahun) 

Operasional formal merupakan tahapan terakhir dari perkembangan kognitif anak teori Piaget.  

Ia mulai bisa berpikir secara abstrak dan memahami berbagai macam teori. Maka, ia secara bertahap bisa membuat dan mendiskusikan hipotesis, moral, filsafat, etik, sosial, agama, hingga politik.  

Selain itu, pada tahap ini si Kecil juga mulai bisa berpikir secara deduktif, yaitu menarik kesimpulan spesifik dari informasi yang bersifat umum dan luas.  

Bagaimana Cara Menstimulasi Perkembangan Kognitif Anak? 

Ada banyak cara menstimulasi kognitif anak. Cara paling dasar untuk menstimulasi adalah dengan permainan yang memfasilitasi anak untuk belajar hal disekitar mereka. Namun supaya efektif, Mama sebaiknya memberikan stimulasi yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak di usianya. 

1. Bermain Susun Balok 

Puzzle dan building blocks (menumpuk balok) adalah contoh permainan edukatif untuk anak yang dapat membantu merangsang perkembangan kognitif. 

Permainan ini dapat meningkatkan rentang konsentrasi anak, meningkatkan kecerdasan visual-spasial, keterampilan motorik halus dan motorik kasar, hingga kemampuan berbahasa. 

2. Membaca Buku Cerita Pop-up 

Membaca buku cerita pop-up bersama Mama dan Papa sangat menyenangkan bagi anak usia dini. Sebab, ada banyak “kejutan” tersembunyi di setiap halamannya.  

Disamping itu, kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman objek permanen anak. Ia mungkin berulang kali membalik halaman untuk memperhatikan proses muncul dan hilangnya pop-up. 

Setiap gambar yang ada di dalam buku cerita dan kosakata yang Mama ucapkan juga akan meningkatkan kemampuan representasi mental si Kecil.  

Baca Juga: 7 Permainan yang Mengasah Otak untuk Anak 1-3 Tahun 

3. Menirukan Tokoh Favorit 

Untuk meningkatkan tahap perkembangan kognitif anak dalam berbahasa, berkomunikasi, berimajinasi, mengobservasi, dan mengenali dunia disekitarnya, ajak si Kecil bermain peran. 

Mama bisa mulai dengan mengajak si Kecil menirukan tokoh favorit atau profesi yang familiar. Misalnya pura-pura menjadi dokter seperti Papa.  

Supaya permainan semakin seru dan untuk bantu si Kecil memahami peran lebih dalam, Mama bisa sediakan berbagai properti pendukung seperti stetoskop mainan dan jubah putih. 

4. Mengajarkan Empati 

Dalam tahap perkembangan kognitif anak fase operasional konkret, si Kecil masih kesulitan untuk memahami pendapat dan perasaan orang lain. Maka, Mama perlu mengajarkan cara untuk berempati.  

Bentuk hubungan yang hangat dan harmonis dengannya. Jadilah, pendengar yang baik setiap kali ia mengutarakan perasaannya.  

Mama juga bisa mengajak si Kecil berbicara tentang perasaan atau pendapat orang lain. Misal, “Nenek sedih karena Mama lama tidak berkunjung. Temani Mama ke rumah nenek, yuk!” 

5. Mengajak Anak Berdiskusi 

Berdiskusi merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam berkomunikasi, berpikir abstrak, dan memahami berbagai macam teori.  

Mama dapat mengawali diskusi dengan mengajukan open-ended questions, misalnya, “Nak, menurut kamu kenapa kita tidak boleh memukul teman walaupun sangat kesal?” 

Atau bisa juga ajukan pertanyaan yang akan memancing rasa penasarannya seperti, “Adik tahu tidak kenapa air laut rasanya asin?” Kemudian ajak si Kecil mencari tahu jawabannya bersama.  

6. Olahraga

Olahraga dan aktivitas fisik juga fundamental untuk menstimulasi kognitif anak. Latihan motorik akan memodifikasi otak yang akan membantu perkembangan fungsi kognitif.

Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Kecerdasan Intelektual (IQ) Anak 

Selain dari stimulasi yang konsisten, Mama juga perlu mendukung setiap tahap perkembangan kognitif anak dengan asupan makanan bergizi seimbang dan dampingan konsumsi rutin susu kecerdasan otak.  

Pilih susu yang tinggi nutrisi menguntungkan untuk otak seperti DHA & EPA, Omega 3, serta FOS:GOS untuk imunitas tubuh supaya si Kecil tidak gampang sakit dan proses belajarnya tidak terganggu.  

Yuk, daftar di Nutriclub sekarang untuk dapatkan lebih banyak expert-verified content, feature, dan hadiah juara agar si Kecil bisa menang di setiap langkah! 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Malik, F., & Marwaha, R. (2023, April 23). Cognitive Development. Nih.gov; StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537095/ 
  2. APA. (2024). APA Dictionary of Psychology. Apa.org. https://dictionary.apa.org/cognitive-development 
  3. What Is Piaget’s Theory of Cognitive Development? Verywell Mind. (2024). https://www.verywellmind.com/piagets-stages-of-cognitive-development-2795457 
  4. Morgan, K. K. (2021, March 10). Object Permanence: How Do Babies Learn It? WebMD. https://www.webmd.com/baby/what-age-do-babies-have-object-permanence 
  5. Herre van Oostendorp, & Goldman, S. R. (1998). The Construction of Mental Representations During Reading. Psychology Press. https://www.routledge.com/The-Construction-of-Mental-Representations-During-Reading/vanOostendorp-Goldman/p/book/9780805824292?srsltid=AfmBOooBrEE3DBblJQ08-aUyj0fbkfhtrTro3yz5kD6L0U1v__reUFTl 
  6. Pretend Play: Ways Children Can Exercise Their Imagination. (2023, March 24). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/family-life/power-of-play/Pages/pretend-play-ways-children-can-exercise-their-imagination.aspx 
  7. Talking to Your Children Is Important for Their Brain Development. (2018, February 13). Aau.edu. https://www.aau.edu/research-scholarship/featured-research-topics/talking-your-children-important-their-brain 
  8. Parlakian, R. (2016, February 1). How to help your child develop empathy. Zero to Three. https://www.zerotothree.org/resource/how-to-help-your-child-develop-empathy/
  9. Divyangana Rakesh, McLaughlin, K. A., Sheridan, M., Humphreys, K. L., & Rosen, M. L. (2024). Environmental contributions to cognitive development: The role of cognitive stimulation. Developmental Review, 73, 101135–101135. https://doi.org/10.1016/j.dr.2024.101135
Artikel Terkait