Kecerdasan intelektual adalah ukuran kemampuan mental seseorang untuk menganalisis suatu informasi dengan berpikir logis dan rasional. Secara sederhana berpikir logis artinya kemampuan untuk menarik kesimpulan yang benar dan masuk akal, dan bisa dibuktikan sesuai pengetahuan atau ilmu yang sudah diketahui. Kecerdasan intelektual disebut juga dengan Intelligence Quotient (IQ).
Istilah IQ ini dipopulerkan pada tahun 1900-an oleh seorang psikolog Perancis bernama Alfred Binet untuk mengukur kecerdasan seseorang dan perbandingannya dengan orang sebayanya. Sejak saat itu, IQ menjadi indikator penting dalam menilai kemampuan kognitif individu, termasuk kemampuan berpikir, memecahkan masalah, mengingat informasi, dan belajar.
Lantas, apa faktor yang memengaruhi kecerdasan intelektual dan bagaimana cara meningkatkan IQ anak? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini, ya, Ma.
Faktor yang Memengaruhi Kecerdasan Intelektual Anak
Kecerdasan seorang anak sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling terkait. Beberapa faktor seperti biologis, sosial dan lingkungan dapat memengaruhi perkembangan kecerdasan si Kecil. Berikut ini penjelasannya.
1. Genetik Warisan Orang Tua
Salah satu faktor utama penentu kecerdasan anak adalah genetik, khususnya kromosom yang diturunkan dari orang tua. Kromosom adalah bagian inti sel yang menentukan sifat-sifat manusia, karakteristik fisik, bahkan penyakit.
Setiap manusia memiliki satu pasang kromosom dalam setiap selnya. Perempuan memiliki dua kromosom X (XX), sedangkan laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY). Kromosom-kromosom ini yang akan diturunkan kepada anak.
Anak laki-laki akan mendapat kromosom X dari Mama dan kromosom Y dari Papa. Sementara itu, anak perempuan akan mendapat masing-masing kromosom X dari ibu dan ayahnya.
Nah, kromosom X sering disebut sebagai pembawa gen kecerdasan. Adapun Mama memiliki dua kromosom X, sedangkan Papa hanya memiliki satu jenis kromosom tersebut. Artinya, Mama lebih mungkin mewarisi gen kecerdasan pada anaknya.
Akan tetapi, gen terkait kromosom X sebenarnya tidak secara khusus berhubungan dengan kecerdasan. Kehadiran kromosom X lebih terkait dengan perkembangan otak manusia. Di samping itu, ada banyak gen lainnya yang terlibat dalam membentuk kecerdasan anak.
2. Pola Asuh Orang Tua
Meski genetik adalah salah satu faktor utama, itu bukanlah yang terbesar. Di luar dari genetik, cara orang tua mengasuh anak, terutama selama periode emasnya, sebenarnya cenderung lebih berpengaruh pada tingkat kecerdasan, lho.
Hal ini karena pada periode 1000 hari pertama kehidupan anak (sejak lahir sampai 2 tahun pertama) terjadi perkembangan otak yang sangat pesat melebihi masa-masa lain hidup anak.
Maka itu, memberikan stimulasi yang tepat dan didikan untuk mengembangkan mindset yang benar sejak dini menjadi fondasi paling krusial untuk menentukan masa depan anak.
Nah, mulai di usia inilah Mama dan Papa sudah bisa mengenalkan dan mencontohkan growth mindset pada anak. Tujuannya agar si Kecil selalu meyakini bahwa kecerdasan tidak hanya ditentukan oleh faktor tetap seperti genetik, tapi juga sebagai hasil dari kegigihan dan ketekunan mereka untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik.
Tidak perlu aktivitas yang merepotkan atau mainan edukatif yang mahal untuk merangsang perkembangan kognitif anak. Berkomunikasi dengan anak, membacakan buku, dan mendiskusikan cerita merupakan contoh stimulasi yang mudah dilakukan. Ragam kegiatan tersebut dapat membantu merangsang imajinasi anak dan mendorong si Kecil untuk berpikir kritis.
3. Asupan Nutrisi yang Optimal
Asupan nutrisi juga memiliki peran yang besar dalam memengaruhi kecerdasan intelektual anak dengan mendukung pertumbuhan dan fungsi otak yang optimal, terutama pada periode emasnya.
Salah satu contoh jenis gizi yang penting untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif dan daya pikir anak adalah asam lemak omega-3, terutama DHA (asam dokosaheksaenoat).
DHA adalah komponen penting dalam pembentukan struktur otak dan kekuatan pengiriman sinyal saraf, yang terkait dengan peningkatan fungsi kognitif, kemampuan belajar, dan penyimpanan memori.
Memenuhi kebutuhan gizi anak juga sangat penting untuk mengoptimalkan sistem imun si Kecil. Sebab, dalam dua dekade terakhir ini berbagai penelitian menyatakan bahwa sistem kekebalan ternyata memainkan peran penting untuk mendukung proses pembelajaran, penguatan memori, dan plastisitas otak
Plastisitas otak itu sendiri adalah kemampuan kapasitas otak untuk berubah dan beradaptasi mengikuti kemajuan perkembangan anak. Ini adalah salah satu kemampuan otak yang penting dalam pembelajaran dan memori. Selain itu, sistem kekebalan juga sangat berperan dalam pemeliharaan fungsi neurokognitif yang sehat.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi anak dengan makanan sehat yang didampingi dengan susu kecerdasan otak anak.
Pilihlah susu mengandung FOS:GOS 1:9, DHA dan EPA , serta 12 vitamin dan 9 mineral yang terbukti klinis mendukung imunitas dan mengoptimalkan kecerdasan si Kecil. Dengan nutrisi lengkap ini, si Kecil siap tumbuh jadi pemenang di masa depan.
Baca Juga: 8 Jenis Kecerdasan Anak yang Perlu Mama Ketahui
Ciri-Ciri Anak yang Memiliki Kecerdasan Intelektual Tinggi
Anak dengan kecerdasan intelektual tinggi sering disebut sebagai jenius atau anak berbakat. Istilah "jenius" atau "gifted children" merujuk pada anak yang menonjol dalam kemampuan kognitif dan memiliki potensi yang luar biasa dalam berbagai bidang intelektual.
Biasanya, kecerdasan si Kecil dapat diukur dengan tes IQ. Anak yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi cenderung memiliki skor IQ di atas 140, yang menandakan kecerdasan di atas rata-rata.
Berikut ciri-ciri anak yang memiliki IQ tinggi:
-
Cepat paham dalam mempelajari topik yang baru.
-
Memiliki keinginan untuk mengeksplorasi topik tertentu secara mendalam.
-
Mampu memproses informasi dengan cepat.
-
Punya rasa ingin tahu yang tinggi, sering kali dipenuhi dengan banyak pertanyaan yang diajukan atau yang ada di dalam pikirannya.
-
Memiliki kemampuan emosional yang lebih peka.
-
Memiliki selera humor yang baik.
-
Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
-
Imajinatif dan mampu menemukan solusi kreatif untuk memecahkan masalah.
Meski demikian, perlu diingat bahwa ciri-ciri ini dapat bervariasi dari satu anak ke anak lainnya. Sebagai orangtua, penting untuk mengenali potensi dan minat anak serta memberikan dukungan yang tepat untuk membantunya berkembang secara optimal.
Baca Juga: 13 Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak
Cara Meningkatkan Kecerdasan Intelektual (IQ) Anak
Meskipun IQ dapat memberikan gambaran tentang kemampuan kognitif anak, perlu Mama ketahui bahwa kecerdasan secara umum memiliki aspek yang lebih luas dan kompleks. Itu termasuk kecerdasan emosional dan sosial yang tidak dapat sepenuhnya diukur dengan angka.
Penelitian menunjukkan bahwa tes IQ tidak dapat mengukur tingkat kreativitas dengan baik. Tes IQ juga tidak mampu mengukur kecerdasan emosional dan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) seseorang.
Penting untuk diingat bahwa masing-masing anak punya potensi yang berbeda dan kecerdasan yang beragam. Beberapa anak mungkin memiliki tingkat IQ yang tinggi tetapi kurang berkembang dalam aspek kecerdasan emosional, sehingga dapat mengalami kesulitan dalam mengelola emosi dan hubungan sosialnya.
Meski begitu, kecerdasan intelektual anak merupakan hal yang dapat ditingkatkan. Meningkatkan IQ tidak hanya mengandalkan faktor genetik, tetapi juga upaya dalam mengembangkan potensinya melalui stimulasi kognitif yang tepat.
Berikut ini beragam cara yang bisa Mama lakukan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual anak:
1. Kenalkan Anak dengan Musik
Penelitian menunjukkan bahwa belajar memainkan alat musik memiliki dampak positif yang signifikan pada kemampuan kognitif si Kecil, Ma. Tidak hanya itu, belajar memainkan alat musik juga berdampak positif pada keterampilan membaca.
Penelitian menemukan hubungan antara belajar musik dan peningkatan kemampuan membaca anak. Saat terlibat dalam bermain, anak secara tidak langsung terlatih dalam memahami ritme, notasi, dan bahasa musik lainnya. Hal itu pada akhirnya meningkatkan kemampuan bahasa dan berpikir si Kecil.
2. Rutin Berolahraga
Melakukan olahraga secara rutin merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kecerdasan. Aktivitas fisik memiliki peran yang sama pentingnya dengan nutrisi dalam mendukung perkembangan pada anak.
Ketika anak berolahraga, otaknya dirangsang untuk menghasilkan endorfin, yaitu hormon yang memberikan efek positif bagi kesehatan mental dan emosional si Kecil.
Baca Juga: Apakah Benar Anak yang Aktif Cenderung Pintar?
3. Ajak Main Permainan Mengasah Otak
Sama seperti tubuh, otak juga membutuhkan latihan untuk mencapai kecerdasan intelektual yang optimal. Caranya yakni dengan mengajak anak bermain permainan yang mengasah otak.
Ada banyak pilihan permainan yang bisa Mama coba, seperti lego, puzzle, dan scrabble. Permainan seperti lego membantu mengembangkan kreativitas dan keterampilan pemecahan masalah anak, sementara puzzle dapat meningkatkan kemampuan logika.
Dengan bermain permainan mengasah otak, Mama dapat memberikan dukungan bagi perkembangan kognitif anak, sambil membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
4. Uji Ingatan Anak
Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kecerdasan intelektual anak adalah dengan "menantang" ingatan. Tantangan ini bisa diwujudkan melalui permainan yang merangsang fungsi otak atau hanya dengan meminta anak mengingat hal-hal tertentu.
Sebagai contoh, saat Mama berbicara dengan anak saat si Kecil berada di sekolah, dorong anak untuk mengingat dan menceritakan peristiwa yang terjadi selama hari itu. Cara ini dapat melatih kemampuan ingatan jangka pendek, sehingga anak dapat mengingat informasi penting dengan lebih baik.
5. Istirahat yang Cukup
Tidur yang cukup memainkan peran yang penting dalam perkembangan kognitif anak. Penelitian menunjukkan adanya hubungan langsung antara kecerdasan dan waktu tidur. Anak dengan durasi tidur yang tepat cenderung tampil lebih baik dalam penilaian kognitifnya, seperti dalam tes IQ atau penilaian akademik.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kecerdasan intelektualnya, pastikan anak punya rutinitas tidur yang konsisten, tercipta lingkungan tidur yang nyaman, dan terhindar dari gangguan seperti penggunaan gadget sebelum tidur.
6. Bacakan Buku
Terdapat beberapa bukti ilmiah yang menunjukkan manfaat membaca bagi anak, bahkan saat dimulai sejak bayi. Aktivitas membaca ini tidak hanya menjadi momen bonding anak bersama orangtua, tetapi juga berguna bagi perkembangan anak.
Membaca dapat membantu anak mengembangkan keterampilan bahasa dan mendengarkan dengan lebih baik. Aktivitas ini juga dapat memperluas perbendaharaan kata si Kecil.
Penelitian juga menemukan hubungan erat antara membaca dan tingkat kecerdasan anak. Aktivitas membaca secara konsisten membantu anak menjadi lebih cerdas dan mengasah kemampuan kognitifnya.
7. Perbanyak Eksplorasi
Membiarkan anak mengeksplorasi dunia sekitar adalah cara yang baik untuk memperluas pemikiran dan pengetahuannya melalui pengalaman baru. Mengajak anak mengunjungi tempat menarik seperti museum, kebun binatang, atau akuarium akan memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan berkesan bagi si Kecil.
Selama eksplorasi di luar rumah ini, anak akan terpapar banyak wawasan dan pelajaran yang bermanfaat bagi perkembangannya. Anak juga akan mengembangkan rasa ingin tahu pada lingkungan sekitarnya.
Temukan lebih banyak tips parenting serta panduan stimulasi anak yang tervalidasi expert dengan mendaftar di Nutriclub sekarang!
Mama juga unduh E-Book Stimulasi 8 Winning Skills untuk bantu optimalkan 8 keterampilan penting anak agar si Kecil siap jadi pemenang.