Loading...
Perkembangan Otak

9 Jenis Kecerdasan Anak dan Cara Menstimulasinya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Jenis Kecerdasan Anak
  • Faktor Apa Saja yang Memengaruhi Kecerdasan?
  • Cara Mengasah Multiple Intelligence Anak

Kecerdasan anak tidak hanya diukur dari kemampuan berhitung atau berbahasa saja, Ma. Sebab ada banyak jenis kecerdasan anak. Apa saja daftarnya?

Jenis Kecerdasan Anak

Secara teori, jenis-jenis kecerdasan pertama kali dicetuskan psikolog terkemuka dari Harvard University, Howard Gardner, pada 1983 dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences.

1. Kecerdasan Linguistik 

Seorang dengan kecerdasan linguistik memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mempelajari bahasa baru, memahami informasi tertulis, dan memanipulasi kata-kata. 

Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari Mama akan melihat si Kecil cenderung lebih suka membaca dan menulis cerita. Dalam berpendapat, ia dapat mengutarakannya secara persuasif. 

Selain itu, anak dengan kecerdasan linguistik juga mampu menyelipkan humor saat sedang mengobrol atau menyampaikan cerita. 

2. Kecerdasan Logika-Matematika

Jenis kecerdasan anak yang satu ini membuatnya lebih unggul dalam menganalisis masalah secara logis, memahami pola, memahami ide abstrak, dan menyelesaikan persoalan matematika.

Hal itulah yang membuat anak-anak dengan kecerdasan logika matematika cenderung terlihat lebih berprestasi secara akademis. 

Dengan karakteristik tersebut, anak yang kuat dalam area kecerdasan ini akan cocok untuk berkarir sebagai ilmuwan, ahli matematika, programmer, akuntan, atau engineer

3. Kecerdasan Kinestetik

Anak dengan kecerdasan ini sangat baik dalam mengelola tubuh. Jadi, performanya akan sangat bagus saat mengikuti pelajaran olahraga atau menari di sekolah. 

Selain itu, si Kecil juga cenderung memiliki koordinasi tangan dan mata yang baik sehingga sangat suka membuat kerajinan, melukis, dan kegiatan tangan lainnya. 

Oleh karena itulah, Ma, anak dengan kecerdasan kinestetik biasanya akan merasa kesulitan ketika diminta duduk diam untuk mendengarkan dan memahami penjelasan dari guru. 

Baca juga: 18 Ciri-Ciri Anak Pintar yang Bisa Dideteksi Sejak Dini

4. Kecerdasan Spasial

Mama mungkin dibuat pusing ketika harus keluar dari garden maze yang berputar-putar. Namun, tidak bagi si Kecil dengan kecerdasan spasial. Ia akan sangat menikmati permainan ini!

Anak dengan kecerdasan spasial pandai memvisualisasikan juga mengenali pola ruang yang luas maupun area yang lebih terbatas. 

Karenanya anak dengan kecerdasan ini sangat baik dalam mengenali arah, membaca peta, menyusun puzzle, membaca grafik, memahami video, dan memahami gambar. 

5. Kecerdasan Musikal 

Selain pandai bernyanyi, jenis kecerdasan anak ini membuat si Kecil memiliki apresiasi yang tinggi terhadap musik. Ia juga mampu mengenali jenis suara, perbedaan nada, dan ritme suara. 

Kemampuan tersebut membuat si Kecil lebih cepat belajar memainkan instrumen musik, menirukan lagu, maupun menyusun karya sendiri. 

Bila anak yang memiliki kecerdasan musikal diasah dengan baik, ia berpeluang punya karir cemerlang sebagai penyanyi, komposer, musisi, konduktor, atau guru musik.

6. Kecerdasan Interpersonal 

Anak dengan kecerdasan interpersonal pandai dalam berkomunikasi, peka terhadap emosi orang lain, mudah beradaptasi, berempati tinggi, serta suka menolong orang lain. 

Hal tersebut membuat seseorang dengan kecerdasan ini pandai dalam menjalin hubungan pertemanan dan menguasai keadaan, bahkan di tempat yang baru. 

Jadi, jenis kecerdasan anak ini sering membuat seseorang diasosiasikan sebagai ekstrovert

7. Kecerdasan Intrapersonal

Jika diberkahi dengan jenis kecerdasan anak intrapersonal, si Kecil cenderung punya pemahaman lebih baik tentang dirinya, Ma. 

Ia dapat menganalisa yang sedang dirasakan, seperti apa kondisi emosinya, hingga apa yang menjadi motivasi dan ketakutan terbesarnya dalam melakukan sesuatu. 

Hal ini membuat anak menikmati proses merefleksikan dan menganalisis diri sendiri, melamun, menguji kekuatan personal, serta menilai hubungannya dengan orang lain. 

8. Kecerdasan Naturalis 

Anak terlihat sangat suka dan pandai merawat hewan serta suka mengamati tumbuhan yang ada di sekitarnya? Mama, kemungkinan besar si Kecil kuat dalam kecerdasan naturalis

Seorang anak naturalis sangat tertarik untuk memelihara dan mengeksplorasi lingkungan, belajar berbagai macam spesies, juga peka terhadap perubahan lingkungan. 

Sedangkan di sekolah, si Kecil mungkin menunjukkan keengganan untuk belajar hal yang tidak berkaitan dengan alam. Sebab, ketertarikannya berpusat pada pelajaran biologi, zoologi, dan botani.

9. Kecerdasan Eksistensial

Mama mungkin kewalahan saat si Kecil mempertanyakan mengapa kita mengambil telur dari ibu ayam, kenapa kucingnya mati, atau kenapa ada anak yang tidak punya orang tua. 

Pertanyaan-pertanyaan besar mengenai kehidupan tersebut pada umumnya merupakan perwujudan dari kemampuan kognitif anak dengan kecerdasan eksistensial. 

Ia pandai memahami dan mengeluarkan pemikiran-pemikiran mendalam yang bersifat filosofis dan religius di usia belia. 

Baca juga: 7 Cara Mengetahui Bakat Anak Sejak Dini

Faktor Apa Saja yang Memengaruhi Kecerdasan?

Faktor genetik dinilai berperan penting dalam menentukan kecerdasan seorang anak.

Walau begitu, dalam Medical Library of Medicine, para peneliti menyatakan kecerdasan anak juga dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti lingkungan, pola asuh, kesempatan belajar, kondisi kesehatan, dan asupan nutrisi. 

Maka agar kecerdasan si Kecil lebih optimal, teruslah memberikan stimulasi yang tepat sesuai usia dan memenuhi nutrisinya dari makanan sehat serta dampingan susu yang bagus untuk kecerdasan otak

Pilih susu pertumbuhan yang diperkaya dengan DHA EPA yang lebih tinggi untuk dukung perkembangan kognitif dan daya tangkap si Kecil, juga kandungan FOS:GOS 1:9 untuk bantu perkuat imunitas si Kecil.

Seba, tubuh yang sehat dan intelegensi yang maksimal merupakan bekal terbaik bagi si Kecil untuk melangkah sebagai pemenang!

Baca Juga: Benarkah Kecerdasan Anak Menurun dari Ibu? Ini Jawabannya!

Cara Mengasah Multiple Intelligence Anak

Untuk mengasah 9 jenis multiple intelligence si Kecil, Mama dan Papa bisa memberikan stimulasi yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan kelompok usianya.

1. Ajak Bermain Puzzle

Bermain aneka puzzle sangat baik untuk menstimulasi dua jenis kecerdasan anak yaitu spasial dan logika-matematika. 

Bermain puzzle akan mengasah daya ingat, kemampuan anak memecahkan masalah secara logis, dan bereksperimen dengan ide-ide baru. 

Sambil menyelesaikan puzzle, ia juga akan berusaha memahami pola, bentuk, warna, dan posisi yang tepat. 

2. Mengajak si Kecil Belajar Musik

Untuk mengasah bakat anak di bidang musik, Mama dapat mengajak si Kecil mendengarkan berbagai jenis lagu dan bermain alat musik yang ada di rumah. 

Apabila di rumah tidak ada yang bisa bermain musik, Mama dapat mendaftarkannya di kelas musik dan membiarkan si Kecil dibimbing oleh profesional. 

3. Memelihara Hewan di Rumah

Mama bisa fasilitasi kecerdasan naturalis anak sambil mengajarkan tanggung jawab dengan mengijinkannya memelihara hewan. Pilih hewan yang bisa ditoleransi dan tidak menimbulkan alergi ya, Ma. 

Bimbing si Kecil untuk secara rutin memberi makan, menyisir bulu, membersihkan kandan, memandikan, dan mengajak hewan peliharaannya bermain. 

Selain itu, Mama juga bisa mengajak si Kecil berkebun, bermain ke pantai, atau mengunjungi pusat konservasi flora dan fauna untuk menstimulasi jenis kecerdasan anak naturalis.

4. Rajin Menulis Jurnal

Mama bisa dukung kecerdasan intrapersonal si Kecil dengan mengajari menulis jurnal harian. Jurnal ini dapat digunakan anak untuk melakukan refleksi pengalaman sehari-harinya. 

Selain itu, Mama juga bisa mendaftarkan si Kecil ke klub diskusi dan membaca. Dengan begitu, ia bisa melakukan percakapan mendalam mengenai hal-hal yang menggelitik minatnya. 

Mama, dengan bekal kemampuan intrapersonal yang terasah, si Kecil memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berkarir sebagai seorang penulis atau ilmuwan.

5. Belajar sambil Bermain

Semua penjelasan yang disampaikan secara lisan biasanya kurang efektif pada anak dengan jenis kecerdasan kinestetik. 

Mama perlu memfasilitasi kegiatan belajarnya dengan berbagai macam eksperimen atau aktivitas yang melibatkan gerak tubuh. 

Dalam pelajaran berhitung misalnya, ajak si Kecil untuk mengenal angka sambil melompat. Saat flash card bergambar angka 5, berarti si Kecil perlu melompat 5 kali sambil berhitung lantang. 

Baca Juga: 8 Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak yang Efektif

Itulah beberapa cara menstimulasi jenis kecerdasan anak. Perlu diingat bahwa setiap anak setidaknya memiliki satu atau beberapa jenis kecerdasan, dan dapat berbeda dengan anak lain.

Perlu Mama dan Papa lakukan adalah mengoptimalkannya tanpa menepikan minat si Kecil. Dengan begitu, ia semakin siap untuk melangkah sebagai pemenang. 

Agar Mama selalu update dengan informasi seputar nutrisi serta pertumbuhan dan perkembangan anak, yuk daftarkan diri Mama sebagai member Nutriclub sekarang! 

Di sini, Mama juga bisa dapatkan konten-konten digital eksklusif seperti E-book dan Podcast yang disusun oleh para ahli di bidangnya.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Existential, in. (2020, July 8). Howard Gardner. Howard Gardner. https://www.howardgardner.com/howards-blog/a-resurgence-of-interest-in-existential-intelligence-why-now
  2. Is intelligence determined by genetics?: MedlinePlus Genetics. (2015). Medlineplus.gov. https://medlineplus.gov/genetics/understanding/traits/intelligence
  3. ‌https://earlychildhood.qld.gov.au/early-years/early-learning-at-home/read-and-count/learning-with-puzzles
  4. ‌brightwheel. (2023, February 10). A Teacher’s Guide to Musical Intelligence. Mybrightwheel.com. https://mybrightwheel.com/blog/musical-intelligence
  5. Gardner’s Theory of Multiple Intelligences. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/gardners-theory-of-multiple-intelligences-2795161
  6. Bakić-Mirić N. (2021). Implementation of multiple intelligences theory in the English language course syllabus at the University of Nis Medical School. Srpski Arhiv Za Celokupno Lekarstvo, 138(1-2). https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20422920/
  7. What Is A Kinesthetic Learner? (2022, January 25). Bay Atlantic University - Washington, D.C. https://bau.edu/blog/kinesthetic-learner
  8. Extroversion. (2023). Jrank.org. https://psychology.jrank.org/pages/234/Extroversion.html#ixzz7xW9zy5co
Artikel Terkait