Kecerdasan anak tidak hanya diukur dari kemampuan berhitung atau berbahasa saja, Ma. Sebab ada banyak jenis kecerdasan anak. Apa saja macamnya?
Jenis Kecerdasan Anak
Teori jenis kecerdasan anak pertama kali dicetuskan psikolog terkemuka dari Harvard University, Howard Gardner, pada 1983 dalam bukunya Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences.
1. Kecerdasan Linguistik-Verbal
Seorang dengan kecerdasan linguistik memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mempelajari bahasa baru, memahami informasi tertulis, dan memanipulasi kata-kata.
Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari Mama akan melihat si Kecil cenderung lebih suka membaca dan menulis cerita. Dalam berpendapat, ia dapat mengutarakannya secara persuasif.
Selain itu, anak dengan kecerdasan linguistik juga mampu menyelipkan humor saat sedang mengobrol atau menyampaikan cerita.
Jenis pekerjaan di masa depan yang sesuai untuk kecerdasan ini adalah pengacara, pembicara, penulis, jurnalis, kurator, dll.
2. Kecerdasan Logis-Matematis
Jenis kecerdasan anak yang satu ini membuatnya lebih unggul dalam menganalisis masalah secara logis, memahami pola, memahami ide abstrak, dan menyelesaikan persoalan matematika.
Hal itulah yang membuat anak-anak dengan kecerdasan logika matematis cenderung terlihat lebih berprestasi secara akademis.
Dengan karakteristik tersebut, anak yang kuat dalam area kecerdasan ini akan cocok untuk berkarir sebagai ilmuwan, ahli matematika, programmer, akuntan, atau engineer.
3. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
Anak dengan kecerdasan ini sangat baik dalam mengelola tubuh. Jadi, performanya akan sangat bagus saat mengikuti pelajaran olahraga atau menari di sekolah.
Selain itu, si Kecil juga cenderung memiliki koordinasi tangan dan mata yang baik sehingga sangat suka membuat kerajinan, melukis, dan kegiatan tangan lainnya.
Oleh karena itulah, Ma, anak dengan kecerdasan kinestetik biasanya akan merasa kesulitan ketika diminta duduk diam untuk mendengarkan dan memahami penjelasan dari guru.
Jenis pekerjaan di masa depan yang sesuai untuk kecerdasan ini adalah penari, atlet, mekanik, carpenter, terapis jasmani, dll.
Baca juga: 18 Ciri-Ciri Anak Pintar yang Bisa Dideteksi Sejak Dini
4. Kecerdasan Spasial-Visual
Mama mungkin dibuat pusing ketika harus keluar dari garden maze yang berputar-putar. Namun, tidak bagi si Kecil dengan kecerdasan spasial. Ia akan sangat menikmati permainan ini!
Anak dengan kecerdasan spasial pandai memvisualisasikan juga mengenali pola ruang yang luas maupun area yang lebih terbatas.
Karenanya anak dengan kecerdasan ini sangat baik dalam mengenali arah, membaca peta, menyusun puzzle, membaca grafik, memahami video, dan memahami gambar.
Jenis pekerjaan di masa depan yang sesuai untuk kecerdasan ini adalah pilot, ahli bedah, arsitek, desainer grafis, dekorator interior, dll.
5. Kecerdasan Musikal
Selain pandai bernyanyi, jenis kecerdasan anak ini membuat si Kecil memiliki apresiasi yang tinggi terhadap musik. Ia juga mampu mengenali jenis suara, perbedaan nada, dan ritme suara.
Kemampuan tersebut membuat si Kecil lebih cepat belajar memainkan instrumen musik, menirukan lagu, maupun menyusun karya sendiri.
Bila anak yang memiliki kecerdasan musikal diasah dengan baik, ia berpeluang punya karir cemerlang sebagai penyanyi, komposer, musisi, konduktor, atau guru musik.
6. Kecerdasan Interpersonal
Anak dengan kecerdasan interpersonal pandai dalam berkomunikasi, peka terhadap emosi orang lain, mudah beradaptasi, berempati tinggi, serta suka menolong orang lain.
Hal tersebut membuat seseorang dengan kecerdasan ini pandai dalam menjalin hubungan pertemanan dan menguasai keadaan, bahkan di tempat yang baru.
Jadi, jenis kecerdasan anak ini sering membuat seseorang diasosiasikan sebagai ekstrovert. Jenis pekerjaan di masa depan yang sesuai untuk kecerdasan ini adalah guru, psikologis, manajer, marketing, humas, dll.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Jika diberkahi dengan jenis kecerdasan anak intrapersonal, si Kecil cenderung punya pemahaman lebih baik tentang dirinya, Ma.
Ia dapat menganalisa yang sedang dirasakan, seperti apa kondisi emosinya, hingga apa yang menjadi motivasi dan ketakutan terbesarnya dalam melakukan sesuatu.
Hal ini membuat anak menikmati proses merefleksikan dan menganalisis diri sendiri, melamun, menguji kekuatan personal, serta menilai hubungannya dengan orang lain.
Jenis pekerjaan di masa depan yang sesuai untuk kecerdasan ini adalah terapis, ahli psikologi, konselor, wiraswasta, rohaniawan, dll.
8. Kecerdasan Naturalis
Anak terlihat sangat suka dan pandai merawat hewan serta suka mengamati tumbuhan yang ada di sekitarnya? Mama, kemungkinan besar si Kecil kuat dalam kecerdasan naturalis.
Seorang anak naturalis sangat tertarik untuk memelihara dan mengeksplorasi lingkungan, belajar berbagai macam spesies, juga peka terhadap perubahan lingkungan.
Sedangkan di sekolah, si Kecil mungkin menunjukkan keengganan untuk belajar hal yang tidak berkaitan dengan alam. Sebab, ketertarikannya berpusat pada pelajaran biologi, zoologi, dan botani.
Jenis pekerjaan di masa depan yang sesuai untuk kecerdasan ini adalah botanis, ahli biologi, ahli astronomi, ahli meteorologi, ahli geologi, dll.
9. Kecerdasan Eksistensial
Mama mungkin kewalahan saat si Kecil mempertanyakan mengapa kita mengambil telur dari ibu ayam, kenapa kucingnya mati, atau kenapa ada anak yang tidak punya orang tua.
Pertanyaan-pertanyaan besar mengenai kehidupan tersebut pada umumnya merupakan perwujudan dari kemampuan kognitif anak dengan kecerdasan eksistensial.
Jenis kecerdasan anak ini membuatnya pandai memahami dan mengeluarkan pemikiran-pemikiran mendalam yang bersifat filosofis dan religius di usia belia.
Baca juga: 7 Cara Mengetahui Bakat Anak Sejak Dini
Faktor Apa Saja yang Memengaruhi Kecerdasan?
Faktor genetik dinilai berperan penting dalam menentukan jenis kecerdasan anak.
Walau begitu, dalam Medical Library of Medicine, para peneliti menyatakan kecerdasan anak juga dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti lingkungan, pola asuh, kesempatan belajar, kondisi kesehatan, dan asupan nutrisi.
Maka agar kecerdasan si Kecil lebih optimal, teruslah memberikan stimulasi yang tepat sesuai usia dan memenuhi nutrisinya dari makanan sehat serta dampingan susu yang bagus untuk kecerdasan otak.
Pilih susu pertumbuhan yang diperkaya dengan DHA EPA yang lebih tinggi juga kandungan FOS:GOS 1:9, untuk dukung perkembangan kognitif dan daya tangkapnya, serta bantu perkuat imunitas si Kecil.
Sebab, tubuh yang sehat dan intelegensi yang maksimal merupakan bekal terbaik bagi si Kecil untuk melangkah sebagai pemenang!
Baca Juga: Benarkah Kecerdasan Anak Menurun dari Ibu? Ini Jawabannya!
Keterampilan Penting Terkait Kecerdasan Majemuk Anak
Supaya si Kecil dapat mengembangkan kecerdasan ini secara maksimal, Mama juga perlu menstimulasi 8 winning skills si Kecil agar ia dapat belajar banyak hal baru dengan lebih mudah.
Jadi, apa saja winning skills yang perlu distimulasi? Berikut penjelasannya:
1. Atensi
Atensi termasuk dalam jenis kecerdasan interpersonal, Ma. Atensi merupakan kemampuan di mana anak mampu mengarahkan perhatiannya terhadap satu hal.
Anak juga biasanya lebih terampil dalam menilai emosi, motivasi, keinginan, dan niat orang-orang di sekitar mereka.
2. Fokus
Kemampuan fokus sangat penting untuk dimiliki anak dan sebaiknya mulai distimulasi secara rutin sejak dini.
Keterampilan ini penting untuk saat si Kecil di sekolah nanti, untuk bisa berkonsentrasi menyerap pelajaran dalam waktu yang lama.
Mungkin sebagian besar, anak akan mudah fokus pada kegiatan yang menyenangkan. Sementara hal-hal yang membosankan, mereka akan kesulitan untuk fokus.
3. Memori
Memori merupakan kemampuan untuk mengingat informasi yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan tugas.
Jika kemampuan memori anak tidak maksimal, maka akan memengaruhi kinerja mereka saat di dalam maupun di luar sekolah.
Kemampuan mengingat sendiri termasuk ke dalam kecerdasan spasial pada teori Howard Gardner.
4. Kemampuan Berbahasa
Kemampuan berbahasa termasuk bagian dari teori kecerdasan majemuk verbal-linguistik milik Howard Gardner.
Kemampuan ini sangat penting untuk dikuasai si Kecil sebab menjadi salah satu kunci keberhasilan menjalin relasi.
Di masa depan, kemampuan ini akan sangat berguna untuk menjalin komunikasi dengan rekan kerja dan masyarakat sekitar tempat tinggal.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia 1-5 Tahun
5. Psikomotor
Selanjutnya, kemampuan yang dimiliki anak adalah psikomotor. Kemampuan psikomotor termasuk dari kecerdasan kinestetik-tubuh pada teori Gardner.
Mama bisa melakukan kegiatan seperti olahraga bersama, berenang, berlari, mengajak si Kecil membuat kerajinan tangan dari tanah liat, hingga finger painting untuk melatihnya.
6. Kemampuan Berpikir Logis
Kemampuan logis juga masuk ke dalam teori kecerdasan Gardner, yaitu kecerdasan logis/matematis.
Kemampuan ini perlu dikuasai si Kecil supaya di masa depan ia dapat mengumpulkan fakta demi fakta di sekitarnya, untuk dapat mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
7. Kemampuan Bernalar
Kemampuan bernalar yaitu sebuah keterampilan berpikir anak untuk menganalisa informasi dengan logika, penalaran, serta kreativitas dalam memahami sesuatu.
Kemampuan bernalar ini penting diajarkan pada si Kecil sejak dini.
8. Kemampuan Mengambil Keputusan
Anak yang memiliki kemampuan mengambil keputusan yang baik akan mudah dalam menemukan solusi.
Keterampilan ini juga sangat berguna agar anak dapat berpikir lebih logis dalam memecahkan masalah.
Untuk meningkatkan keterampilan ini, ajak si Kecil untuk berdiskusi tentang masalah yang sedang dihadapi. Lalu, biarkan anak mengambil keputusan dan merasakan konsekuensinya.
Terkadang anak akan mengambil keputusan yang salah. Namun, itu hal yang baik agar dia dapat belajar dari kesalahan dan mencoba mengambil keputusan yang lebih baik kedepannya.
Mama bisa mengetahui sejauh mana perkembangan 8 kemampuan kognitif anak lewat tes 8 Winning Skills yang bisa diketahui melalui kesehariannya.
Setelah selesai tes, Mama akan mendapatkan Stimulation Kit secara gratis, lho!
Cara Mengembangkan Kecerdasan Majemuk Anak
Untuk mengasah 9 jenis multiple intelligence si Kecil, Mama dan Papa bisa memberikan stimulasi yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan kelompok usianya.
1. Ajak Bermain Puzzle
Bermain aneka puzzle sangat baik untuk menstimulasi dua jenis kecerdasan anak yaitu spasial dan logika-matematika.
Bermain puzzle akan mengasah daya ingat, kemampuan anak memecahkan masalah secara logis, dan bereksperimen dengan ide-ide baru.
Sambil menyelesaikan puzzle, ia juga akan berusaha memahami pola, bentuk, warna, dan posisi yang tepat.
2. Mengajak si Kecil Belajar Musik
Untuk mengasah jenis kecerdasan anak di bidang musik, Mama dapat mengajak si Kecil mendengarkan berbagai jenis lagu dan bermain alat musik yang ada di rumah.
Apabila di rumah tidak ada yang bisa bermain musik, Mama dapat mendaftarkannya di kelas musik dan membiarkan si Kecil dibimbing oleh profesional.
3. Memelihara Hewan di Rumah
Mama bisa fasilitasi kecerdasan naturalis anak sambil mengajarkan tanggung jawab dengan mengijinkannya memelihara hewan. Pilih hewan yang bisa ditoleransi dan tidak menimbulkan alergi ya, Ma.
Bimbing si Kecil untuk secara rutin memberi makan, menyisir bulu, membersihkan kandang, memandikan, dan mengajak hewan peliharaannya bermain.
Selain itu, Mama juga bisa mengajak si Kecil berkebun, bermain ke pantai, atau mengunjungi pusat konservasi flora dan fauna untuk menstimulasi jenis kecerdasan anak naturalis.
4. Rajin Menulis Jurnal
Mama bisa dukung kecerdasan intrapersonal si Kecil dengan mengajari menulis jurnal harian. Jurnal ini dapat digunakan anak untuk melakukan refleksi pengalaman sehari-harinya.
Selain itu, Mama juga bisa mendaftarkan si Kecil ke klub diskusi dan membaca. Dengan begitu, ia bisa melakukan percakapan mendalam mengenai hal-hal yang menggelitik minatnya.
Mama, dengan bekal kemampuan intrapersonal yang terasah, si Kecil memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berkarir sebagai seorang penulis atau ilmuwan.
5. Belajar sambil Bermain
Semua penjelasan yang disampaikan secara lisan biasanya kurang efektif pada anak dengan jenis kecerdasan kinestetik.
Mama perlu memfasilitasi kegiatan belajarnya dengan berbagai macam eksperimen atau aktivitas yang melibatkan gerak tubuh.
Dalam pelajaran berhitung misalnya, ajak si Kecil untuk mengenal angka sambil melompat. Saat flash card bergambar angka 5, berarti si Kecil perlu melompat 5 kali sambil berhitung lantang.
Baca Juga: 8 Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak yang Efektif
6. Menghabiskan Waktu Lebih Banyak dengan si Kecil
Walaupun sibuk dengan berbagai pekerjaan, Mama dan Papa perlu menyisihkan waktu untuk dapat beraktivitas bersama anak.
Tak perlu melakukan aktivitas khusus, Mama dan Papa hanya perlu menemaninya dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Contoh saat makan malam bersama, baca buku, dan bermain.
Dari aktivitas sehari-hari tersebut, Mama-Papa dapat mengetahui jenis kecerdasan anak dan hal-hal apa saja yang disukai si Kecil.
Mama dapat menstimulasi area tersebut dengan lebih “intens” supaya hal yang disukai anak dapat berkembang optimal dan dapat menjadi bekal bagi si Kecil di masa depan.
7. Mengajak Anak Menari
Untuk mengembangkan kecerdasan majemuk kinestetik anak, Mama dapat mendaftarkannya di sanggar tari.
Biarkan ia memilih jenis tarian apa yang ingin dipelajari seperti balet, modern dance, atau tarian tradisional.
Selain menyenangkan, belajar menari juga dapat membuka jalan karir baru bagi si Kecil. Siapa tahu ia tumbuh menjadi penari profesional yang berprestasi, kan, Ma?
8. Rutin Membaca Buku Bersama
Mama dapat bantu kembangkan jenis kecerdasan anak di bidang verbal-linguistik dengan menyediakan berbagai macam buku di rumah. Mulai dari buku cerita anak-anak, komik, hingga ensiklopedia.
Kemudian, secara rutin ajak anak untuk membaca bersama. Dengan membaca buku si Kecil akan belajar banyak kosakata baru dan memiliki bekal untuk belajar menulis juga membaca di masa depan.
Apabila Mama mengajaknya membaca buku secara responsif, si Kecil perlahan juga akan semakin pintar bicara. Kuncinya adalah saat membaca bersama ajukan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab bukan dengan “iya” atau “tidak”, tetapi menggunakan penjelasan singkat.
Kalau bosan di rumah, Mama dapat ajak si Kecil pergi ke perpustakaan atau toko buku untuk membaca.
Baca Juga: 6 Ide Aktivitas Stimulasi Seru untuk Anak Usia 1 Tahun
9. Ajak si Kecil Berburu Harta Karun
Anak dengan kecerdasan majemuk visual-spasial sangat menyukai konsep memanipulasi arah dan ruang.
Mama dapat mengajaknya bermain berburu harta karun untuk mengasah hal tersebut. Untuk memainkannya Mama dapat menyembunyikan salah satu mainan si Kecil.
Kemudian, ajak anak memecahkan teka-teki untuk mendapatkan potongan peta menuju tempat mainan tersebut berada.
Contoh teka-teki bisa menyatukan kepingan puzzle, menghitung jumlah stroberi di dalam mangkuk, serta membangun balok seperti bentuk yang ada pada gambar. Setelah semua potongan peta didapatkan, ajak ia untuk membaca peta dan memimpin perjalanannya.
10. Ajak si Kecil Bernyanyi
Anak-anak dengan kecerdasan musikal akan belajar dan mengingat informasi lebih baik dengan suara dan ritme.
Oleh karena itu, Mama dapat membantunya belajar lebih baik dengan menyanyikan ABC, nama-nama hari, nama buah, dan lain sebagainya.
Mama juga sebaiknya memutar latar belakang musik untuk mendampingi si Kecil saat mempelajari sesuatu yang baru.
Misalnya menggambar lingkaran dan menyatukan titik-titik sebagai proses belajar menulis.
11. Play Date
Mama, bantu kembangkan jenis kecerdasan anak di aspek interpersonalnya dengan membuat jadwal play date dengan teman-temannya, yuk!
Kegiatan ini dapat membantu si Kecil menajamkan kemampuannya dalam menjalin relasi sosial.
Selain itu, play date juga akan membantu si Kecil mempelajari hal baru dengan lebih baik. Sebab, ia perlu interaksi langsung untuk dapat memahami sesuatu.
12. Mengajak si Kecil Ngobrol
Mengajak anak ngobrol tentang kegiatan sehari-hari atau menceritakan pengalaman tak terlupakan merupakan aktivitas yang sangat menyenangkan bagi si Kecil.
Apalagi kalau Mama mengajaknya ngobrol sambil jalan-jalan di taman atau tempat lain yang tenang dan disukai si Kecil.
Walaupun tampak sederhana, kegiatan ini akan sangat membantu si Kecil mengembangkan kecerdasan majemuk intrapersonalnya.
Bantu si Kecil memahami dirinya lebih jauh lagi. Dengan begitu, ia tahu apa yang benar-benar diinginkan dan bagaimana cara mencapainya.
13. Berdiskusi
Anak yang diberkati dengan kecerdasan eksistensial sangat menyukai pembicaraan mendalam mengenai kehidupan.
Mungkin Mama dapat bantu menstimulasi kecerdasan ini dengan mengajak si Kecil berdiskusi tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan yang ada di sekitarnya.
Mama dapat menjelaskan mengapa langit berwarna biru, mengapa manusia harus makan supaya sehat, mengapa hewan peliharaannya mati, dan lain sebagainya.
Pilih topik yang sesuai dengan usia anak dan selalu gunakan bahasa yang sederhana supaya mudah dipahami.
Itulah beberapa cara menstimulasi jenis kecerdasan anak. Perlu diingat bahwa setiap anak setidaknya memiliki satu atau beberapa jenis kecerdasan, dan dapat berbeda dengan anak lain.
Hal paling penting, optimalkan kecerdasannya tanpa menepikan minat si Kecil supaya ia semakin siap untuk melangkah sebagai pemenang.
Agar Mama selalu update dengan informasi seputar nutrisi serta pertumbuhan dan perkembangan anak, yuk daftarkan diri Mama sebagai member Nutriclub sekarang!
Di sini, Mama juga bisa dapatkan konten-konten digital eksklusif seperti E-book dan Podcast yang disusun oleh para ahli di bidangnya.