- Pembahasan dalam artikel :
- Mengapa Kemampuan Pemecahan Masalah Penting?
- Bagaimana Cara Mengembangkan Kemampuan Problem Solving pada Anak Usia Dini?
- Ide Permainan untuk Mengasah Skill Problem Solving Anak
- Perkembangan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Anak
Keterampilan memecahkan masalah menjadi salah satu life skill yang harus dimiliki oleh setiap anak dan sebaiknya diajarkan sejak dini. Apalagi semakin usia anak bertambah ia akan masuk ke lingkungan baru dan berinteraksi dengan berbagai jenis orang. Lalu bagaimana cara yang tepat untuk mengasah skill ini? Simak informasinya sampai habis ya, Ma.
Mengapa Kemampuan Pemecahan Masalah Penting?
Keterampilan pemecahan masalah adalah keterampilan kognitif yang mencakup kemampuan berpikir analitis, berpikir lateral, berinisiatif, penalaran logis, dan pengambilan keputusan.
Mungkin Mama bertanya-tanya kenapa anak usia dini perlu memiliki kemampuan pemecahan masalah? Hal ini disebabkan karena sejak kecil anak nantinya akan menghadapi ketidakpastian dan berbagai permasalahan meskipun masih dalam skala kecil. Dengan memiliki keterampilan problem solving, buah hati bisa mengasah keterampilannya untuk berpikir logis, sistematis, dan kritis sejak dini.
Harapannya dengan belajar memecahkan masalah sejak dini bukan hanya sekadar menyelesaikan problem yang sedang dihadapi, tetapi anak tersebut juga mendapat pelajaran dan pengetahuan yang baru serta memahami konsep kehidupan.
Semakin bertambah usia, tentu permasalahan hidup yang dialami si kecil semakin beragam. Kemampuan pemecahan masalah yang baik menumbuhkan rasa percaya diri pada anak dan membuat anak semakin mandiri dalam menghadapi tantangan.
Penerapan metode pemecahan masalah yang dikembangkan sejak dini sangat membantu mengembangkan skill kognitif dan membantu si Kecil bisa menemukan solusi dari setiap rintangan yang dihadapi.
Bagaimana Cara Mengembangkan Kemampuan Problem Solving pada Anak Usia Dini?
Untuk memecahkan suatu masalah sendiri, terdapat 5 tahapan yang dapat mempermudah anak dalam prosesnya, yaitu mengenali masalah, mengembangkan beberapa solusi, menimbang baik dan buruk dari solusi tersebut, menentukan solusi, dan mencoba solusi yang sudah dipilih tersebut.
Terdengar rumit, ya? Namun, Mama tidak perlu menjelaskan semua ini ke anak secara mendetail. Mama cukup membimbing anak saat bermain dengan instruksi sederhana dan menunjukkan contoh. Misalnya saat bermain puzzle, Mama bisa menjelaskan bahwa anak perlu menyusun puzzle untuk melihat gambar utuh dari puzzle tersebut (mengenali masalah).
Saat bermain, ketika anak terlihat kesulitan, Mama bisa menunjukkan beberapa solusi, misalnya mencoba dengan memulai dengan menyusun keping puzzle di sisi tepi yang lebih mudah dikenal karena sisinya yang lurus tanpa lekukan atau berusaha memutar keping puzzle beberapa kali dan mencocokkannya dengan lekukan keping lainnya.
Kemudian biarkan anak mengeksplorasi dan mencoba sendiri berbagai solusi yang ada hingga ia menemukan mana yang menurut anak lebih baik.
Selain lewat permainan, Mama perlu juga mengajarkan kemampuan mendengarkan dan sabar dalam memahami setiap permasalahan. Di awal saat ada masalah, coba biarkan anak melakukan eksplorasi serta mencoba mencari jalan keluarnya sendiri.
Misalnya Mama bisa membiasakan si Kecil untuk melakukan pekerjaan rumah tangga sederhana dengan berbagai cara yang mereka punya sendiri. Hindari juga menghakimi cara yang mereka lakukan ya. Hal ini karena tidak ada cara yang benar atau salah untuk itu.
Baca Juga: 5 Cara Stimulasi untuk Melatih Kecerdasan Anak Usia 2 Tahun
Ide Permainan untuk Mengasah Skill Problem Solving Anak
Salah satu cara yang paling efektif untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah anak adalah melalui permainan. Karena lewat bermain, anak dapat bereksplorasi dengan berbagai objek karena sehingga pengetahuan serta pemahaman anak tentang dunia sekitarnya akan semakin berkembang.
Beberapa mainan yang bisa dipilih yaitu puzzle, bongkar pasang, dan maze dari kertas karton (permainan lajur berliku). Berikut penjelasannya
1. Puzzle
Permainan puzzle dapat dijadikan sebagai salah satu cara meningkatkan daya fungsi otak dan konsentrasi pada anak. Karena permainan ini mengajak si Kecil untuk menyelesaikan permasalahan berupa kepingan-kepingan yang berantakan kemudian ia harus mencari, menemukan, menyusun agar puzzle bisa menjadi bentuk yang utuh. Puzzle juga bisa dijadikan sebagai permainan si Kecil untuk melatih kesabaran.
2. Maze
Permainan ini identik dengan menemukan jalan untuk keluar, namun harus melewati jalur yang sempit dan berliku. Untuk memainkannya, Mama bisa membuat seperti labirin dari karton dan petunjuk yang mengarahkan anak ke sebuah tempat.
Petunjuk yang diberikan contohnya mencocokkan benda, mencocokkan orang dengan profesinya, dan lain sebagainya atau bisa juga jalur menuju sebuah tempat.
3. Bongkar Pasang Balok
Mirip seperti puzzle karena permainan bongkar pasang mengharuskan anak untuk menyusun atau membangun gambar atau konstruksi yang dipecah-pecah menjadi beberapa bagian.
Permainan ini mengharuskan si Kecil berpikir menentukan mana bagian yang cocok dengan bagian satu dan bagian yang lainnya agar terlihat gambar atau bangunan yang seharusnya.
4. Temukan Perbedaan
Coba Mama tunjukkan dua gambar yang sekilas serupa namun keduanya memiliki perbedaan. Kemudian minta anak untuk mencari tahu apa saja perbedaan yang ada di dalam gambar tersebut.
Permainan ini melatih anak untuk berusaha lebih konsentrasi terhadap detail akan sesuatu yang bermanfaat untuk di kemudian hari apabila menghadapi masalah ia perlu melihatnya dari berbagai aspek.
Baca Juga: 17 Cara Melatih Fokus Anak yang Efektif Diterapkan di Rumah
Mama juga bisa, lho, cari tahu sejauh mana perkembangan keterampilan problem solving anak melalui tes 8 Winning Skills si Kecil yang diidentifikasi dari kesehariannya. Dapatkan gratis Stimulation Kit Gratis di akhir tesnya!
Perkembangan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Anak
Di tahap pertambahan usianya, si Kecil akan mengalami keterampilan pemecahan masalah yang berbeda-beda. Selain itu, kemampuan problem solving seorang anak juga sejalan dengan perkembangan kognitifnya.
Hal ini dikarenakan skill memecahkan masalah juga melibatkan kemampuan anak untuk menyerap, mengingat, memikirkan, memahami, mencari pemecahan masalah, dan akhirnya bisa mengambil keputusan.
1. Usia Batita (1-3 tahun)
Misalnya di usia 1 tahun, anak sudah mampu memilih mainan yang ingin mereka mainkan dan meniru orang dewasa yang sering berinteraksi dengannya untuk memecahkan masalah sederhana.
Ketika menginjak usia 1-3 tahun, rasa ingin tahu akibat dari tindakannya muncul pada si Kecil. Jika ia merasa aktivitas atau permainan tersebut menyenangkan, maka ia akan senang mengulanginya berkali-kali.
Anak usia batita (1-3 tahun) sudah bisa diajarkan untuk menyusun balok, puzzle, mewarnai, maupun aktivitas variatif yang membutuhkan pemecahan masalah. Selain itu, semakin besar usia anak maka ia makin mengerti dengan hal-hal sebab akibat dan keberadaan benda.
2. Usia Balita (3-4 tahun)
Saat menghadapi masalah misalnya saat bermain, anak usia 3-4 tahun bisa saja mengalami rasa kesal, karena tidak dapat menyelesaikan masalahnya. Rasa kekesalannya ditunjukkan dengan menangis, meninggalkan atau membuang mainannya dan tidak ingin memainkannya.
Hal yang perlu Mama lakukan adalah jangan memarahinya ya dan tunjukkan bagaimana cara menyelesaikan masalahnya. Ajak anak untuk mengamati kemudian mencontohnya. Jangan lupa untuk beri pujian terhadap usaha anak untuk menyelesaikan masalahnya.
Baca Juga: Pantau Perkembangan Balita Usia 3 Tahun
Semoga dengan informasi di atas bisa membantu Mama memahami betapa pentingnya mengasah kemampuan pemecahan masalah pada anak. Ingat ya Ma jika setiap anak berbeda dan memiliki kemampuan belajar yang juga berbeda. Jadi, Mama perlu mencari tahu apa metode terbaik untuk mengajarkan anak.
Selain memberikan stimulasi kemampuan pemecahan masalah, pastikan juga untuk selalu memenuhi kebutuhan gizinya dari makanan yang bergizi serta tambahan susu pertumbuhan anak, seperti Nutrilon Royal 3 sebanyak tiga kali sehari untuk bantu penuhi kebutuhan gizi hariannya.
Susu Nutrilon Royal 3 dilengkapi dengan Omega 3 & 6 serta zat besi dan DHA, juga diperkaya dengan formula ACTIDUOBIO+ (perpaduan FOS:GOS rasio 1:9) yang bantu mendukung tumbuh kembang anak disertai dengan nutrisi dan stimulasi yang tepat.
Agar Mama selalu update dengan informasi seputar nutrisi serta pertumbuhan dan perkembangan anak, yuk daftarkan diri Mama di MyNutriclub sekarang! Di sini, Mama juga bisa dapatkan konten-konten digital eksklusif Podcast, E-book hingga Kulwap yang dimoderatori langsung oleh para ahli di bidangnya.