Contoh prebiotik ternyata mudah ditemui di sekitar Papa Mama, lho! Jadi, Papa Mama bisa menjaga kesehatan si Kecil dengan mudah. Cek penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk!
Apa Itu Prebiotik dan Mengapa Penting untuk Anak?
Prebiotik adalah zat gizi yang tidak bisa dicerna, tetapi berperan sebagai makanan bagi bakteri baik di saluran cerna. Dengan begitu, jumlah bakteri baik di saluran cerna akan seimbang.
Keseimbangan jumlah bakteri baik berguna untuk menjaga kesehatan pencernaan, memperkuat daya tahan tubuh, hingga membantu penyerapan berbagai zat gizi.
Beberapa contoh prebiotik di antaranya inulin, fruktooligosakarida (FOS), dan galaktooligosakarida (GOS).
Manfaat Prebiotik untuk Anak
Bermacam-macam sumber prebiotik bisa meningkatkan kesehatan si Kecil secara menyeluruh. Apa sajakah manfaatnya?
1. Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan
Prebiotik menyeimbangkan jumlah bakteri baik dalam usus sehingga anak terhindar dari masalah pencernaan, seperti sembelit pada anak.
Prebiotik juga mempercepat proses fermentasi sisa makanan dan lalu menghasilkan asam lemak rantai pendek.
Efeknya, massa feses bertambah dan feses cepat keluar dari usus sehingga sembelit berkurang.
Bakteri baik yang hidup dari prebiotik akan menyusun dan memperkuat lapisan di dinding dan sel-sel untuk menghalau kuman penyebab penyakit pencernaan.
2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Studi terbitan Frontiers in Allergy (2024) menyatakan, 70-80% sel daya tahan tubuh ada di saluran pencernaan. Prebiotik memperkuat sel-sel imun di usus yang menekan peradangan tubuh.
Studi Foods menambahkan, FOS dan kombinasi prebiotik oligofruktan serta inulin membantu sistem imun bekerja sama dengan vaksin imunisasi untuk melawan virus influenza dan campak.
Prebiotik FOS juga mengurangi demam saat anak diare, mengurangi penggunaan antibiotik, mempercepat pemulihan sakit, dan mengurangi kejang demam pada anak.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Sukrosa & Laktosa dalam Susu Formula Anak
3. Membantu Penyerapan Nutrisi
Berbagai contoh prebiotik mempermudah penyerapan zat gizi, seperti zat besi dan kalsium. Ketika prebiotik dan bakteri baik di usus bereaksi, terbentuklah asam lemak rantai pendek.
Asam lemak ini meningkatkan keasaman permukaan usus. Asam akan bereaksi dengan zat besi dan kalsium, lalu mengubah struktur kedua mineral tersebut sehingga mudah diserap.
Prebiotik membantu bakteri baik di saluran cerna agar tetap hidup. Bakteri baik bisa membentuk vitamin B dan vitamin K di usus, di antaranya Bifidobacteria dan Lactobacillus.
4. Mengurangi Risiko Obesitas
Prebiotik umumnya hadir berupa serat yang rendah kalori. Bila dikonsumsi, prebiotik tidak meningkatkan asupan kalori secara drastis.
Asupan kalori berlebihan yang tidak diikuti dengan aktivitas fisik bisa membuat berat badan naik.
Serat dari beragam contoh prebiotik memperlambat pengosongan lambung. Sehingga, si Kecil kenyang lebih lama dan hasrat ngemil berlebihan berkurang hingga risiko obesitas pun ikut menurun.
Prebiotik menjaga keseimbangan jumlah dan keragaman bakteri baik probiotik. Bakteri baik ini bermanfaat dalam mengatur metabolisme sehingga menurunkan risiko obesitas.
5. Menjaga Kesehatan Otak dan Suasana Hati Anak
Beberapa studi baru menunjukkan, tubuh punya sumbu penghubung usus dan otak. Jadi, prebiotik menyehatkan usus sekaligus berdampak baik pada otak.
Diketahui, prebiotik berperan penting untuk menutrisi bakteri baik, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium.
Keduanya mengatur sistem dan zat kimia di otak, yaitu serotonin dan asam gamma-amino-butirat. Zat kimia ini membantu mengendalikan mood, mengurangi stres, dan meningkatkan fokus.
6. Menurunkan Risiko Alergi dan Eksim
Contoh prebiotik, seperti inulin, FOS, dan GOS, bisa menjaga keseimbangan bakteri baik. Nah, bakteri baik ini menekan respons imun berlebihan yang menyebabkan alergi dan eksim.
Studi menemukan, pemberian prebiotik yang terkandung dalam ASI berkualitas, lalu dilanjutkan dengan pemberian prebiotik sejak usia 6 bulan hingga 5 tahun bisa menurunkan risiko eksim dalam jangka panjang.
Baca Juga: 12 Manfaat Omega-3, 6, 9 untuk Anak, Perbedaan, dan Sumbernya
Contoh Prebiotik Alami dalam Makanan Sehari-hari
Berbagai minuman dan makanan yang mengandung prebiotik ternyata cukup mudah ditemukan. Bahkan, mungkin Papa Mama sudah sering menambahkannya dalam makanan harian.
Lantas, apa saja sumber prebiotik yang bisa ditemukan?
1. Sumber Nabati (Sayur dan Buah)
Sumber nabati ditemukan pada sayur dan buah yang secara alami mengandung prebiotik. Lantas, contoh makanan prebiotik apa saja?
- Pisang
- Kubis
- Bawang putih
- Bawang bombay
- Bengkuang
- Terong
- Daun bawang
- Alpukat
- Apel
2. Sumber Serat Tinggi Lainnya
Pada dasarnya, berbagai prebiotik berasal dari makanan tinggi serat. Nah, makanan yang mengandung prebiotik bisa ditemukan pada:
- Almond
- Gandum utuh
- Kedelai
- Jagung
- Kacang polong
- Rumput laut
- Asparagus
3. Sumber Olahan Fermentasi
Beberapa sumber olahan fermentasi menggabungkan probiotik dan prebiotik sekaligus. Jadi, manfaatnya lebih maksimal untuk kesehatan si Kecil.
Contoh olahan fermentasi kaya prebiotik di antaranya tempe dan kimchi.
Bolehkah Konsumsi Prebiotik dan Probiotik Secara Bersamaan?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, konsumsi prebiotik dan probiotik secara bersamaan aman untuk anak-anak yang sehat.
Kombinasi probiotik dan prebiotik disebut juga sebagai sinbiotik. Kombinasi ini menyeimbangkan bakteri baik dalam usus anak dan terbukti menjaga daya tahan tubuh anak.
Pada anak-anak, kedua asupan tersebut bisa diperoleh dengan cara mengonsumsi susu bubuk yang telah difortifikasi dengan serat pangan dan FOS:GOS yang memiliki rasio 1:9.
Nutrilon Royal 3 satu-satunya formula teruji klinis yang dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA EPA yang lebih tinggi, menjadikannya nutrisi optimal sebagai "The Formula to Win". Dukung daya tahan tubuh dan kemampuan berpikir si Kecil demi persiapkan anak untuk menang. Belanja aman dan lengkap hanya di NutriShop.
Baca Juga: Panduan Pola Makan Sehat dan Gizi Seimbang untuk Anak
Tips Aman Memberikan Prebiotik untuk Anak
Agar manfaat prebiotik untuk anak didapat dengan maksimal, ada beberapa cara aman pemberian yang bisa dilakukan, apa saja?
- Berikan sedikit demi sedikit untuk mencegah kembung.
- Perkenalkan 1 jenis terlebih dahulu, lalu amati apakah ada tanda-tanda alergi atau tidak.
- Gabungkan makanan yang mengandung prebiotik dan sumber probiotik sekaligus, seperti tempe dan yoghurt dengan potongan pisang.
- Cukupi kebutuhan air agar prebiotik bekerja dengan optimal.
- Segera temui dokter bila muncul gejala alergi atau gangguan pencernaan.
Baca Juga: Nutrisi untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Balita
Contoh prebiotik mudah dijumpai pada makanan harian si Kecil. Agar manfaatnya maksimal, olah prebiotik untuk anak dengan probiotik atau makanan kaya bakteri baik.
Gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta banyak exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!

