Loading...
Banner Artikel Mengenal Perbedaan Sukrosa & Laktosa dalam Susu Formula Anak
Nutrisi

Mengenal Perbedaan Sukrosa & Laktosa dalam Susu Formula Anak

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 30 Agustus 2024

Diperbarui: 05 November 2025


  • Apa Itu Sukrosa dalam Susu Formula?
  • Apa Itu Laktosa dalam Susu Formula?
  • Perbedaan Sukrosa dan Laktosa dalam Susu Formula Anak
  • Keunggulan Laktosa Dibanding Jenis Gula Lain dalam Susu Formula
  • Mana yang Lebih Baik untuk Si Kecil: Sukrosa atau Laktosa?

Beda sukrosa dan laktosa perlu diketahui bila Papa Mama ingin memilih produk susu untuk si Kecil. Lantas, apa itu sukrosa dan apa itu laktosa? Apa keduanya menyehatkan untuk anak?

Apa Itu Sukrosa dalam Susu Formula?

Sukrosa adalah nama lain dari gula pasir. Gula jenis inilah yang biasa digunakan sebagai bahan pemanis tambahan dalam susu formula.

Sukrosa merupakan jenis gula disakarida yang terbentuk dari fruktosa dan glukosa. 

Sumber Sukrosa

Beda sukrosa dan laktosa adalah sukrosa biasanya dijumpai pada sayur dan buah, tetapi paling sering didapat dari tebu dan buah bit.

Bit, tebu, atau buah dan sayur lainnya mengalami proses penggilingan dan pemurnian. Lalu, sukrosa diambil dan dibentuk menjadi gula pasir.

Selain menjadi pemanis tambahan susu pertumbuhan, sukrosa juga digunakan pada makanan dan minuman yang biasa dijumpai pada produk kemasan hingga masakan rumahan.

Efek Sukrosa pada Tubuh Anak

Sukrosa memiliki struktur yang sederhana sehingga cepat diserap tubuh dan memberikan pasokan energi dengan cepat. Namun, sukrosa juga membuat gula darah cepat melonjak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, konsumsi sukrosa berlebih meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolik anak.

Untuk itu, WHO menetapkan asupan gula tambahan pada anak tidak lebih dari 10% seluruh kalori harian atau kurang dari 6 sendok teh per hari.

Risiko Sukrosa dalam Susu Formula

Susu sering dikonsumsi untuk pertumbuhan si Kecil. Namun, sukrosa berlebih pada susu menyebabkan gigi si Kecil akan susah makan sehingga asupan gizinya terganggu.

Susu formula tinggi sukrosa membuat anak menyukai makanan dengan rasa manis. Jadi, ia sulit menoleransi rasa makanan hambar tapi lebih bergizi, seperti sayuran dan lauk-pauk.

Sukrosa dalam susu formula sebenarnya untuk memperbaiki rasa susu yang hambar dan cenderung amis. 

Namun, pastikan jumlah sukrosa segelas susu masih dalam batas aman, yakni di bawah 5 gram dalam satu gelas.

Baca juga: Ragam Makanan Bergizi untuk Anak Usia 3 Tahun

Apa Itu Laktosa dalam Susu Formula?

Laktosa adalah gula alami yang terkandung dalam susu. Laktosa juga tergolong gula disakarida yang tersusun atas glukosa dan galaktosa.

Susu formula yang mengandung laktosa merupakan susu hewani. Jadi, laktosa sangat kecil dijumpai pada susu soya, almond, atau oat.

Sumber Laktosa

Beda sukrosa dan laktosa adalah laktosa merupakan gula alami pada komposisi ASI dan susu dari hewan mamalia, seperti sapi, kerbau, atau kambing.

Jadi, laktosa bukanlah pemanis tambahan susu formula seperti halnya sukrosa. Laktosa sudah terkandung pada susu sejak awal.

Manfaat Laktosa untuk Pertumbuhan Anak

Laktosa dipecah oleh enzim laktase, lalu menghasilkan glukosa dan galaktosa yang memberikan energi agar fungsi tubuh berjalan optimal.

Selain itu, laktosa penting untuk fungsi dan perkembangan otak. Otak menggunakan glukosa dari pemecahan laktosa sebagai sumber energi utama otak.

Galaktosa hasil pemecahan laktosa akan diubah tubuh menjadi galaktolipid dan glikoprotein.

Kedua zat ini berperan penting dalam perkembangan bagian otak yang memproses dan menangkap informasi dengan cepat.

Peran Laktosa dalam Penyerapan Kalsium

Beda sukrosa dan laktosa lainnya, yaitu laktosa bantu penyerapan kalsium dan magnesium, sedangkan sukrosa tidak.

Saat dicerna, laktosa meningkatkan keasaman usus, lalu bereaksi dengan kalsium dan magnesium. Hasil reaksinya mengubah susunan kedua mineral tersebut jadi lebih mudah diserap.

Bila kalsium mudah diserap, hal ini akan merangsang pertumbuhan dan meningkatkan kekuatan tulang anak.

Mengutip riset dari Frontiers in Nutrition (2020), kesulitan mencerna laktosa dan intoleransi laktosa erat kaitannya dengan pengeroposan dan patah tulang.

Baca juga: 7 Manfaat Kalsium untuk Anak dan Sumber Makanannya

Perbedaan Sukrosa dan Laktosa dalam Susu Formula Anak

Beda sukrosa dan laktosa adalah sukrosa merupakan pemanis yang ditambahkan dalam susu formula. Sementara, laktosa terkandung alami dalam susu formula dari sumber hewani.

Berikut tabel perbedaan sukrosa dan laktosa dalam susu formula anak.

Aspek

Sukrosa

Laktosa

Jenis gula

Disakarida, terdiri dari glukosa dan fruktosa

Disakarida alami, terdiri dari glukosa dan galaktosa

Sumber utama

Tebu dan bit

ASI dan susu dari hewan mamalia, seperti sapi dan kambing

Rasa

Lebih manis

Manis alami dan lembut

Cara pencernaan

Dipecah enzim sukrase menjadi glukosa dan fruktosa

Dipecah enzim laktase menjadi glukosa dan galaktosa

Dampak jangka pendek

Memberi energi cepat, gula darah melonjak tiba-tiba

Energi dilepaskan lebih lambat dan stabil

Dampak jangka panjang

  • Obesitas
  • Diabetes
  • Sulit toleransi rasa selain manis
  • Dukung pertumbuhan tulang dan gigi
  • Tingkatkan penyerapan kalsium dan magnesium

Kondisi khusus

Mudah dicerna, tapi gula darah naik drastis

Jika tubuh kekurangan enzim laktase, picu intoleransi laktosa

Indeks glikemik (GI)

Cenderung tinggi dan memicu lonjakan gula darah

Lebih rendah sehingga gula darah lebih stabil

Efek terhadap gigi

Menyebabkan gigi berlubang

Lebih ramah di gigi

Efek pada anak dengan intoleransi laktosa

Alternatif sementara pada susu bebas laktosa, tetapi perlu dibatasi

Memicu kembung, diare, dan sakit perut

Rekomendasi untuk anak

Penggunaannya sesedikit mungkin

Lebih direkomendasikan karena mendukung tumbuh kembang

     

Keunggulan Laktosa Dibanding Jenis Gula Lain dalam Susu Formula

Setelah mengetahui beda sukrosa dan laktosa, kini Mama Papa paham bila laktosa lebih unggul untuk kesehatan si Kecil. Apa saja kelebihannya?

1. Lebih Ramah untuk Gigi Anak

Sukrosa dengan bakteri di mulut dan menimbulkan asam yang intens. Asam ini yang membuat gigi keropos. 

Laktosa justru tidak memicu pembentukan asam di mulut seintens sukrosa, jadi tidak merusak gigi secepat sukrosa. Laktosa justru baik untuk gigi karena mempercepat penyerapan gula.

2. Tidak Menyebabkan Lonjakan Gula Darah

Laktosa memiliki indeks glikemik lebih rendah daripada sukrosa. Tingkat indeks glikemik laktosa sebesar 46, sedangkan sukrosa sebesar 65. 

Semakin rendah indeks glikemik, semakin lambat dan rendah kenaikan gula darah. Manfaatnya, menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, hingga membuat makan terasa puas.

3. Mendukung Penyerapan Nutrisi dan Kalsium

Beda sukrosa dan laktosa adalah laktosa membuat kalsium dan magnesium mudah diserap tubuh. 

Laktosa akan bereaksi dengan bakteri-bakteri di usus dan membuat permukaan usus lebih asam. Nah, peningkatan keasaman ternyata ikut bereaksi dengan kalsium dan magnesium. 

Hasilnya, kalsium dan magnesium berubah bentuk jadi mudah diserap usus halus. Laktosa juga menjaga keseimbangan bakteri baik di usus sehingga kesehatan pencernaan terjaga.

4. Sumber Energi Alami dari Susu

Laktosa tergolong ke dalam karbohidrat yang memberikan energi agar fungsi organ berlangsung lancar.

Dengan asupan laktosa, sel-sel bisa bertumbuh dan otak berkembang optimal.

Baca Juga: Manfaat Susu Formula Rendah Gula & Tips Memilih

 

Mana yang Lebih Baik untuk Si Kecil: Sukrosa atau Laktosa?

Setelah mengetahui beda sukrosa dan laktosa, manfaat laktosa lebih baik daripada sukrosa. Laktosa menyehatkan saluran cerna, bantu serap kalsium, dan tidak membuat gula darah melonjak.

Bahaya sukrosa dalam susu formula akan signifikan bila dikonsumsi dalam jumlah besar dan jangka panjang, seperti gigi berlubang, obesitas, hingga diabetes tipe 2.

Ingat, ambang batas aman sukrosa dan laktosa adalah 10% dari total kalori harian si Kecil.

Sebelum memberikan susu pertumbuhan untuk anak, pastikan Mama Papa melihat informasi nilai gizi yang ada pada kemasan. Salah satu susu dengan 0 sukrosa adalah Nutrilon Royal 3.

Nutrilon Royal 3
Teruji Klinis dengan kandungan double biotics
FOS:GOS dan DHA & EPA. Bantu dukung daya
Tahan tubuh dan Daya Pikir si Kecil
Pelajari Lebih Lanjut!

Nutrilon Royal 3 satu-satunya formula teruji klinis yang dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA EPA yang lebih tinggi, menjadikannya nutrisi optimal sebagai "The Formula to Win". Dukung daya tahan tubuh dan kemampuan berpikir si Kecil demi persiapkan anak untuk menang. ⁠Belanja di NutriShop sekarang.

Gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!

Informasi yang Wajib Mama Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Editorial Staff. (2025, July 2). What is Sucrose? Accessed on October 16th 2025. https://ific.org/resources/articles/what-is-sucrose/
  2. Dowse, P. (2021, May 26). What is sucrose? Accessed on October 16th 2025. https://www.sugarnutritionresource.org/news-articles/what-is-sucrose
  3. Bhupathiraju, S. N., & Hu, F. (2023, February 6). Carbohydrates, Proteins, and Fats. Accessed on October 16th 2025. https://www.msdmanuals.com/home/disorders-of-nutrition/overview-of-nutrition/carbohydrates-proteins-and-fats
  4. Editorial Staff. Guideline: Sugars intake for adults and children. (2015). Accessed on October 16th 2025. https://iris.who.int/server/api/core/bitstreams/4be74f01-de93-4596-bbd1-02a97afb1221/content
  5. Editorial Staff. (2017) Sugar Intake in Infants, Children, and Adolescents. Accessed on October 16th 2025. https://www.espghan.org/dam/jcr:9fdb9c21-494a-4237-9be7-303f68d8b0a2/2018_Sugar_Intake_in_Infants__Children_and_Adolescents.pdf
  6. Editorial Staff. (2016). Delegated regulation. Accessed on October 16th 2025. https://eur-lex.europa.eu/eli/reg_del/2016/127/oj/eng
  7. Editorial Staff. (2025, July 2). What Is Lactose? Accessed on October 16th 2025. https://ific.org/resources/articles/what-is-lactose/
  8. Dowse, P. (2023, May 17). How sweet it is to be human - how sugar made us smart. Accessed on October 16th 2025. https://www.sugarnutritionresource.org/news-articles/how-sweet-it-is-to-be-human-how-sugar-made-us-smart
  9. Anguita-Ruiz, A., Vatanparast, H., Walsh, C., Barbara, G., Natoli, S., Eisenhauer, B., … Gil, A. (2025). Alternative biological functions of lactose: a narrative review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 1–14. https://doi.org/10.1080/10408398.2025.2470394
  10. Deoni, S. C., Beauchemin, J., Bonham, K., & Klepac-Ceraj, V. (2024). Enhanced Brain Myelination and Cognitive Development in Young Children Associated with Milk Fat Globule Membrane (MFGM) Intake: A Temporal Cohort Study. Research Square, rs.3.rs-4999582. https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-4999582/v1
  11. Editorial Staff. (2016). Sugar and the Brain. Accessed on October 16th 2025. https://hms.harvard.edu/news-events/publications-archive/brain/sugar-brain
  12. Ilesanmi-Oyelere, B. L., & Kruger, M. C. (2020). The Role of Milk Components, Pro-, Pre-, and Synbiotic Foods in Calcium Absorption and Bone Health Maintenance. Frontiers in Nutrition, 7, 578702. https://doi.org/10.3389/fnut.2020.578702
  13. Editorial Staff. (2021). Digestion & absorption. Accessed on October 16th 2025. https://wsro.org/about-sugar/digestion-absorption
  14. Editorial Staff. (2023, August 30). Nutrition and Oral Health. Accessed on October 16th 2025. https://www.ada.org/resources/ada-library/oral-health-topics/nutrition-and-oral-health
  15. Rizkalla, S. W., Bellisle, F., & Slama, G. (2002). Health benefits of low glycaemic index foods, such as pulses, in diabetic patients and healthy individuals. The British journal of nutrition, 88 Suppl 3, S255–S262. https://doi.org/10.1079/BJN2002715
  16. Editorial Staff. (2020). MILK, OTHER DAIRY FOODS AND BLOOD GLUCOSE – Glycemic Index. Accessed on October 16th 2025. https://glycemicindex.com/2024/05/milk-other-dairy-foods-and-blood-glucose/
  17. Firrman, J., Liu, L., Mahalak, K., Hu, W., Bittinger, K., Moustafa, A., Jones, S. M., Narrowe, A., & Tomasula, P. (2023). An in vitro analysis of how lactose modifies the gut microbiota structure and function of adults in a donor-independent manner. Frontiers in Nutrition, 9, 1040744. https://doi.org/10.3389/fnut.2022.1040744
Artikel Terkait