Pada usia 6 tahun, sebagian besar anak sudah mulai sekolah. Mama pasti penasaran apa saja perkembangan anak usia 6 tahun dan cara mengoptimalkannya agar ia semakin berprestasi di sekolah!
Perkembangan Anak Usia 6 Tahun
Ada setidaknya 6 aspek perkembangan anak yang dapat Mama amati saat si Kecil melakukan aktivitas sehari-hari. Berikut detail penjelasannya:
1. Perkembangan Kognitif Anak 6 Tahun
Perkembangan kognitif adalah kemampuan anak berpikir, bereksplorasi, dan memecahkan masalah. Pada anak 6 tahun, keterampilan kognitif umumnya ditunjukkan dengan:
- Bisa fokus selama 15 menit untuk menyelesaikan tugasnya.
- Mengerti perbedaan siang dan malam.
- Mengerti perbedaan kanan dan kiri.
- Bisa memberi tahu waktu.
- Menulis huruf dan angka dengan baik.
- Mengerti konsep angka.
- Bisa menghitung 3 nomor secara terbalik, misalnya 3-2-1.
- Bisa menyusun puzzle yang berisi 20 keping gambar.
2. Perkembangan Motorik Kasar Anak 6 Tahun
Motorik kasar adalah keterampilan bergerak yang melibatkan otot besar kaki, lengan, dan torso. Perkembangan anak usia 6 tahun dalam aspek motorik kasar di antaranya mampu:
- Berlari dengan gerakan tangan dan kaki yang berlawanan arah. Misal kaki kiri melangkah ke depan, tangan kiri bergerak ke belakang.
- Berlari dengan baik namun langkahnya kecil.
- Berlari mengelilingi suatu objek dengan tubuh yang seimbang.
- Berdiri dengan satu kaki paling tidak 10 detik.
- Melompat ke depan dengan dua kaki secara bersamaan tanpa diberi contoh.
- Melempar bola dengan tangan dan kaki yang berlawanan. Misalnya saat melempar dengan tangan kanan, kaki kiri yang maju ke depan.
- Melompati suatu benda dan mendarat dengan 2 kaki bersamaan.
- Bisa naik sepeda roda dua tanpa roda pengaman (training wheels).
3. Perkembangan Motorik Halus Anak 6 Tahun
Motorik halus adalah keterampilan yang melibatkan otot halus di area jari, tangan, dan kaki, sehingga terbentuk gerakan kecil yang presisi. Pada umumnya, anak di usia ini bisa:
- Memegang menggunakan 3 jari (jempol, telunjuk, dan jari tengah).
- Menulis dengan jari, bukan pergelangan tangan.
- Menulis di atas garis.
- Membuka resleting tas dan wadah bekal.
- Pakai baju dan celana sendiri, menali sepatu sendiri.
- BAK dan BAB sendiri.
- Memotong suatu pola dengan rapi.
- Menyusun lego atau mainan balok lainnya.
- Makan menggunakan garpu untuk makanan yang lunak.
- Menggambar dengan detail sehingga kita memahami objek yang digambar.
4. Perkembangan Sosial-Emosional Anak 6 Tahun
Perkembangan anak usia 6 tahun dari aspek kecerdasan sosial-emosional meliputi kemampuan anak mengenali, mengelola, mengekspresikan dan menanggapi emosi diri sendiri juga orang lain dengan tepat,seperti:
- Anak ingin lebih mandiri sehingga mungkin mencoba beberapa hal yang berbahaya.
- Ingin diterima oleh teman sebayanya, jadi ia belajar untuk bekerjasama dan berbagi.
- Anak laki-laki cenderung bermain dengan laki-laki, anak perempuan dengan perempuan.
- Anak mulai bisa bekerja atau bermain secara berkelompok.
- Lebih mahir mengekspresikan perasaan dan idenya.
- Bisa menceritakan kembali pengalamannya dengan lebih detail.
- Mulai berbohong.
- Mulai mencoba berbuat curang.
- Mungkin ingin mencoba mencuri barang.
5. Perkembangan Bahasa Anak 6 Tahun
Berikut ini adalah perkembangan anak usia 6 tahun dalam aspek bahasa yang perlu Mama perhatikan:
- Berbicara dengan kalimat sederhana yang lengkap dan terdiri dari 5-7 kata.
- Memahami dan mengeksekusi perintah 3 tahap.
- Mulai memahami bahwa sebuah kata mungkin memiliki beberapa makna.
- Mulai memahami kata imbuhan seperti me-, di-, ke-, atau -nya bisa mengubah makna kata.
- Mulai bisa membaca buku untuk kelompok usianya.
- Mengucapkan atau mencoba mengartikan kata-kata yang belum dipahami.
- Mulai bisa menulis huruf.
- Bisa bercerita dengan lebih panjang, detail, dan masuk akal.
Baca Juga: 10 Cara Mendidik agar Anak Jadi Pintar di Sekolah
Contoh Kegiatan untuk Anak Usia 6 Tahun
Ada banyak kegiatan sederhana yang dapat Mama lakukan bersama si Kecil untuk mendukung perkembangan anak usia 6 tahun agar lebih optimal. Apa saja daftar kegiatannya?
1. Bentuk Kebiasaan Membaca
Membaca sangat penting untuk dikuasai anak sebelum ia masuk sekolah. Selain meningkatkan minat dan daya baca, membaca sejak dini bantu anak berpikir kritis.
Namun, keterampilan membaca dan memahami isi bacaan tidak bisa dikuasai anak dalam waktu singkat. Si Kecil pasti butuh latihan dan pembiasaan sedini mungkin.
Oleh karena itu, mulai dari sekarang Mama dan Papa perlu membentuk kebiasaan membaca buku bersama. Misalnya setiap hari menjelang tidur malam.
2. Luangkan Waktu untuk Berbincang
Perbincangan yang hangat dan interaktif antara Mama, Papa, dan si Kecil di setiap kesempatan akan sangat baik untuk meningkatkan perkembangan anak usia 6 tahun dalam aspek bahasa.
Mama dan Papa bisa mengajak anak berbincang disetiap kesempatan yang ada. Bicarakan mengenai kejadian sehari-hari seperti pengalaman belanja Mama atau kejadian di sekolah.
Bisa juga buatlah tradisi “curhat” keluarga yang menyenangkan setelah makan malam secara bergantian dan gunakan beragam properti agar lebih seru.
3. Belajar Konsep Matematika Dasar
Memahami konsep matematika dasar penting untuk mendukung perkembangan kognitif anak.
Untuk melakukan ini, Mama bisa menggunakan cara yang seru dan rasanya seperti bermain. Contohnya, saat membuat kue, ajari anak menghitung lebih banyak mana antara 3 telur dan 5 apel.
Mama juga bisa kenalkan konsep bentuk, ukuran, warna, hingga volume pada anak lewat proses ini. Contohnya minta anak mengambil 2 sendok selai atau bentuk kue jadi segitiga besar dan segitiga kecil.
Baca Juga: 10 Cara Belajar Efektif untuk Anak dan Menyenangkan
4. Bolehkan Anak Bermain Bersama Teman
Memiliki kesempatan untuk terhubung dengan lingkungan sosial dan menjalin pertemanan yang positif sangat penting untuk mendukung perkembangan sosial-emosional anak usia 6 tahun.
Salah satu cara untuk menciptakan aktivitas sosial untuk anak adalah dengan membuat jadwal bermain bersama, dengan anak yang sebaya maupun sedikit lebih besar dan kecil.
Ajak si Kecil dan teman-temannya melakukan aktivitas yang membutuhkan interaksi intens seperti main petak umpet, membangun tower bersama, melukis di satu kanvas, dan lainya.
5. Ajak Menggambar, Mewarnai, dan Memotong
Supaya si Kecil lebih pintar menulis, Mama perlu melatih motorik halus si Kecil dahulu. Kegiatan seperti menggambar, mewarnai, dan menggunting mengikuti garis bisa jadi stimulasi yang baik.
Mama bisa siapkan kertas gambar dan aneka alat tulis. Minta ia menggambar suatu objek dan mewarnainya. Kemudian, pajang di dinding untuk memberikan rasa percaya diri pada anak.
Untuk menggunting, Mama bisa siapkan pola-pola sederhana yang nantinya bisa ditempel dan menjadi suatu gambar baru, misalnya bunga. Jangan lupa untuk gunakan gunting khusus anak, ya, Ma.
6. Membuat Kartu Ucapan
Untuk membuat anak lebih semangat belajar menulis, ia perlu memahami terlebih dahulu apa fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, Mama perlu membuat pelajaran menulis bermakna bagi si Kecil. Misalnya, saat Papa ulang tahun, Mama bisa minta si Kecil membuat kartu ucapan sederhana.
Kemudian, minta si Kecil membantu Mama menulis daftar belanjaan dan membacanya bersama Mama saat sudah sampai di supermarket.
Baca Juga: 18 Cara Melatih Fokus Anak yang Efektif Diterapkan di Rumah
Itulah beberapa ide stimulasi untuk optimalkan perkembangan anak usia 6 tahun. Jangan lupa terus sempurnakan asupan gizinya dengan menu makan sehat dan dampingan susu formula untuk kecerdasan anak yang tinggi DHA dan EPA.
Lalu jika ingin dapatkan lebih banyak tips parenting, info kesehatan, dan panduan tumbuh kembang anak terverifikasi expert, gabung di Nutriclub sekarang!