Loading...
Kecerdasan emosional - Nutriclub
Tumbuh Kembang

Ciri Kecerdasan Emosional pada Anak & Cara Stimulasinya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Apa itu Kecerdasan Emosional Anak?
  • Apa Saja Ciri-Ciri Anak Memiliki Kecerdasan Emosional?
  • Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional Anak
  • Bagaimana Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak?

Kecerdasan emosional atau yang sering disebut EQ (emotional quotient) penting agar anak bisa menyelesaikan permasalahan sehari-hari dengan baik. Bagaimana cara stimulasi EQ anak?

Apa itu Kecerdasan Emosional Anak?

Kecerdasan emosional (emotional intelligence) adalah kemampuan mengenali dan mengungkapkan emosi, memotivasi diri sendiri, serta memahami dan memvalidasi perasaan orang lain. 

Sederhananya, anak dengan EQ yang baik bisa berpikir dan bertindak dengan cara paling tepat agar tercipta hubungan yang harmonis dengan orang lain tanpa merugikan diri sendiri.

Emotional intelligence perlu Mama dan Papa pupuk sejak dini agar si Kecil lebih mudah untuk melangkah menjadi pemenang di dalam kehidupan akademik maupun sosial. 

Apa Saja Ciri-Ciri Anak Memiliki Kecerdasan Emosional?

Anak dengan EQ yang baik pada umumnya akan menunjukkan ciri-ciri berikut ini:  

  • Tampak percaya diri
  • Mudah diajak berkomunikasi. 
  • Mampu memahami dan melabeli emosi yang sedang dirasakan. 
  • Menyadari bagaimana perasaannya memengaruhi orang di sekitarnya. 
  • Bisa  mengendalikan diri dan memikirkan konsekuensi sebelum bertindak secara impulsif. 
  • Mampu mengontrol emosi saat marah atau frustrasi.
  • Mudah beradaptasi dengan situasi maupun orang-orang baru. 
  • Mudah mendapatkan teman. 
  • Ketika membutuhkan bantuan, si Kecil tahu bagaimana cara memintanya.
  • Bisa berempati alias cepat paham ketika dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan perasaan atau kondisi orang lain. 
  • Memiliki kemampuan untuk fokus pada tujuan dan mencapainya meski ada perasaan negatif yang mengganggu prosesnya.

Baca Juga: Tahapan Perkembangan Emosi Anak Usia Dini dan Stimulasinya

Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional Anak

Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi kematangan emotional intelligence anak. Mama bisa simak penjelasan lengkapnya di bawah ini: 

1. Faktor Genetik 

Setiap anak terlahir dengan membawa personality traits masing-masing, yaitu bakat alami untuk menentukan kecerdasan, emosi, motivasi, dan perilaku dasar si Kecil. 

Personality traits diturunkan secara genetik dari orang tua. Jadi, orang tua dengan EQ matang lebih besar kemungkinannya untuk melahirkan anak dengan dasar EQ yang lebih baik.   

Namun, untuk berkembang secara optimal, personality traits perlu terus diberikan stimulasi positif melalui pola asuh, lingkungan tinggal, dan kebiasaan hidup yang baik. 

2. Lingkungan Keluarga

Mama dan Papa perlu membangun hubungan yang harmonis, penuh kasih, dan stabil dalam keluarga supaya si Kecil dapat tumbuh dengan kecerdasan emosional yang baik. 

Perlakukan seluruh anggota keluarga dengan penuh kesadaran emosional, empati, dan dukungan positif. Jangan lupa untuk meminta maaf saat membuat kesalahan.  

Lingkungan keluarga tersebut membuat anak tumbuh dengan EQ tinggi karena merasa disayangi, dihargai, didukung, dan dihormati. 

3. Lingkungan Sosial

Jika anak terpapar lingkungan yang terlalu emosional atau penuh konflik, ia mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur perasaan dan sikap saat berinteraksi dengan orang lain. 

Sebab, ia berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan sosial yang menciptakan tekanan berlebih. 

Oleh karena itu, memilih lingkungan tinggal yang positif serta menciptakan komunitas yang sehat sangat penting untuk mendukung perkembangan kecerdasan emosional anak.

Baca Juga: Peran Orang Tua Mendidik Anak agar Memiliki Growth Mindset

Bagaimana Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak?

Untuk meningkatkan EQ anak, Mama dan Papa dapat menerapkan pola asuh berikut di rumah: 

1. Mengenalkan Macam-Macam Emosi

Agar tumbuh menjadi anak yang cerdas secara emosional, ia perlu mengenali nama berbagai macam emosi yang mungkin dirasakan. Misalnya senang, sedih, marah, kecewa, iri, dan lainnya.

Dengan mengenali nama-nama tersebut, anak akan lebih mudah mengekspresikan perasaannya dan kelak dapat berempati pada orang lain yang mengalami perasaan tersebut. 

Mama dapat mengenalkan nama-nama emosi melalui buku cerita, flash card, dan refleksi kegiatan sehari-hari. Contohnya, “Adik senang tidak hari ini kita berkunjung ke rumah paman?” 

2. Menunjukkan Empati 

Ketika si Kecil tampak sedang bersedih atau kecewa, Mama dianjurkan untuk membantu anak mengenali apa yang dirasakan dengan berempati. 

Contoh, ketika si Kecil tidak sengaja merusak mainannya. Mama bisa coba katakan, “Mama juga sedih kalau barang kesayangan Mama rusak. Tidak apa-apa kalau Adik ingin menangis.”  

Baca Juga: 5 Cara Melatih Mental Anak Usia Dini agar Tumbuh Mandiri dan Berani

3. Mencontohkan Cara Mengekspresikan Perasaan

Memiliki kecerdasan emosional artinya anak perlu tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaan sesuai dengan norma sosial yang berlaku.

Caranya adalah mengartikulasikan pada anak dengan jelas ketika Mama merasakan suatu emosi. Contohnya, “Mama kesal belum bisa merajut dengan baik. Tapi Mama tidak boleh marah-marah dan menyerah.” 

Dengan mengetahui cara tersebut, si Kecil akan lebih mudah mengelola emosinya. Ia pun tidak bertindak semaunya sendiri ketika belum berhasil mendapatkan apa yang diinginkan.

4. Mengajari Anak Cara Mengelola Emosi

Anak perlu belajar mengelola emosi secara sehat agar ia tidak “meledak-ledak” setiap kali merasakan emosi tertentu. Salah satu metode yang dapat diajarkan adalah mengatur napas. 

Saat ia merasa sangat marah atau kesal, minta anak menarik napas panjang sambil menghitung sampai lima. Kemudian hembuskan perlahan lewat mulut. Lakukan berulang.

Selain itu, Mama juga dapat menyediakan media untuk membantunya meregulasi perasaan. Contohnya alat gambar sehingga ia bisa meluapkan perasaanya melalui warna dan bentuk. 

5. Ajarkan Cara Selesaikan Masalahnya

Kemampuan problem solving atau menyelesaikan masalah sangat dibutuhkan anak agar ia memiliki emotional intelligence yang baik. 

Bantu si Kecil mengenali sumber permasalahan yang sedang dihadapi. Kemudian, bantu si Kecil memikirkan hal-hal apa saja yang mungkin bisa menyelesaikan masalahnya.

Ketika satu cara tidak berhasil, semangati anak untuk mencoba cara lain sampai berhasil. Ketika si Kecil mulai frustasi, coba beralih dulu ke aktivitas lain untuk menyegarkan pikiran.

6. Ajarkan Anak Mengendalikan Diri

Anak-anak mudah terdistraksi oleh rasa tidak nyaman dan hal-hal kecil disekitarnya. Contohnya suara unik atau benda bergerak. 

Oleh karena itu, Mama perlu mengajari anak mengelola emosinya agar ia mampu menahan diri dan berhasil menyelesaikan aktivitas yang sedang dilakukan. 

Contohnya, saat anak belajar menulis. Katakan ia boleh istirahat saat jarum jam panjang sudah ada di angka 3. Kalau ia merasa lelah sebelum waktunya, ajak untuk menarik nafas panjang.

Baca Juga: 10 Cara Mendidik Anak agar Sukses dan Cerdas di Masa Depan

Itulah beberapa cara meningkatkan kecerdasan emosional anak yang dapat Mama dan Papa terapkan di rumah sejak anak berusia dini. 

Selain melalui stimulasi secara konsisten, jangan lupa optimalkan kebutuhan gizi si Kecil dengan memberikan makanan sehat dan susu yang bagus untuk kecerdasan otak dengan kandungan DHA & EPA lebih tinggi.

Untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai pola asuh anak, kesehatan, hingga tumbuh kembang Mama bisa bergabung menjadi member Nutriclub

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Patino, E. (2019, August 5). 5 factors of emotional intelligence. Understood. https://www.understood.org/en/articles/at-a-glance-5-factors-of-emotional-intelligence
  2. Editoral Team. How Personality Traits Are Developed and Change Over Time.(2016). Verywell Mind. https://doi.org/10.1037/a0039490"
  3. Kropotov, J. D. (2016). Affective System, Emotions, and Stress. Functional Neuromarkers for Psychiatry, 207–229. https://doi.org/10.1016/b978-0-12-410513-3.00013-9
  4. Editoral Team. Raising Emotionally Intelligent Children - HelpGuide.org. (2019, August 13). HelpGuide.org. https://www.helpguide.org/family/parenting/raising-emotionally-intelligent-children
  5. Editoral Team. How to Cultivate the Emotional Intelligence in Children. (2020). Unicef.org. https://www.unicef.org/romania/stories/how-cultivate-emotional-intelligence-children
  6. Rosen, P. (2019, August 5). Emotional intelligence: What it means for kids. Understood; Understood. https://www.understood.org/en/articles/the-importance-of-emotional-intelligence-for-kids-with-learning-and-thinking-differences
  7. Editoral Team. Temper Tantrums (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/tantrums.html#:~:text=Temper%20tantrums%20range%20from%20whining,normal%20part%20of%20child%20development.
  8. Editoral Team. ‌Temperament – What is it? (2024). Better Kid Care. https://extension.psu.edu/programs/betterkidcare/early-care/tip-pages/all/temperament-2013-what-is-it
  9. Editoral Team. Support your child’s social, emotional and behavioural development. (2021). HSE.ie. https://www2.hse.ie/babies-children/checks-milestones/social-emotional-behavioural/social-emotional-and-behavioural-development/
  10. Editoral Team. The Emotional Environment. (2021, April 11). Bristol Early Years. https://www.bristolearlyyears.org.uk/early-learning/birth-to-three/the-emotional-environment
  11. Editoral Team. 6 Parenting Strategies for Raising Emotionally Intelligent Kids. Verywell Family. (2028). https://www.verywellfamily.com/tips-for-raising-an-emotionally-intelligent-child-4157946#toc-label-your-childs-emotions
Artikel Terkait