Penyebab anak susah makan sangat bervariasi. Agar dapat mengatasinya secara tepat, simak selengkapnya di bawah ini yuk, Ma!
Penyebab Anak Susah Makan
Penyebab utama si Kecil susah makan biasanya karena pola pemberian makan yang kurang tepat. Selain itu, ada faktor lain juga membuat anak jadi susah makan, yaitu:
1. Pola Makan yang Sulit Diprediksi
Anak usia dini sering memiliki fase makan yang sulit diprediksi. Salah satu contohnya adalah fase makanan favorit.
Jadi dalam satu minggu ini, ia bisa saja sangat suka makan nasi dengan lauk telur mata sapi. Namun, di minggu berikutnya, ia tidak lagi mau menyentuh menu tersebut.
2. Ingin Terlihat Mandiri
Anak terkadang menolak makanan yang Mama sajikan karena ia ingin menunjukkan dirinya sebagai individu mandiri.
Terkadang, ia melakukannya juga sebagai caranya untuk “mengetes” seberapa jauh ia bisa melawan batasan yang telah Mama tetapkan.
Mama tidak perlu khawatir dan memaksanya untuk makan, karena ini merupakan fase normal dari perjalanan tumbuh kembang anak usia dini.
3. Terlalu Banyak Minuman Manis
Terlalu banyak minum minuman tinggi gula seperti jus buah kemasan, susu UHT macam-macam rasa, atau minuman bersoda akan membuat si Kecil cepat merasa kenyang dan menolak makan.
Minuman tinggi gula juga menaikkan risiko gigi berlubang dan obesitas di kemudian hari.
4. Terlalu Banyak Camilan
Pemberian camilan terus-menerus atau terlalu dekat dengan waktu makan utama juga dapat menjadi penyebab anak susah makan. Karena sudah kenyang camilan, otomatis selera makan nasinya jadi hilang.
Camilan juga cenderung tinggi gula dan garam yang cenderung membuat ketagihan, sehingga preferensi si Kecil terhadap makanan sehat berkurang karena hanya ingin makan camilan lagi.
Anak usia 2-4 tahun hanya boleh maksimal 15-16 gram gula per hari dan garam maksimal sebanyak 2 gram per hari untuk anak usia 1-3 tahun.
5. Kebiasaan Buat Camilan sebagai Hadiah
Terkadang orang tua merasa frustasi dan mencari jalan pintas supaya anak mau makan. Salah satunya adalah mengiming-imingi anak dengan camilan favoritnya.
Pada awalnya, ini mungkin akan berhasil. Namun, lama-kelamaan anak akan menggunakannya sebagai “senjata” untuk mendapatkan camilan.
Alhasil si Kecil mendapatkan camilan dan memakannya, perutnya akan terasa kenyang tanpa perlu mengonsumsi makanan utama yang rasanya dianggap kurang “enak”.
6. Sering Mengemut Makanan
Anak usia dini sangat sering mengemut makanan di dalam mulutnya. Hal ini dapat membuat waktu makan berlangsung sangat lama, bahkan lebih dari 1 jam.
Mengemut lama dapat membuat anak susah makan, karena masih merasa kenyang saat waktu makan berikutnya tiba. Selain itu, kebiasaan ini juga tingkatkan risiko kerusakan gigi anak.
Baca Juga: 10 Penyebab Anak GTM dan Cara Mengatasinya dengan Tepat
7. Kurang Bergerak
Anak mungkin terbiasa menghabiskan waktu untuk bermain dengan smartphone atau tablet. Sehingga, ia terlalu banyak duduk dan tiduran sepanjang hari.
Kebiasaan kurang bergerak aktif inilah yang membuat masih banyak energi tersimpan di dalam tubuhnya. Dengan begitu, perut si Kecil terasa tidak terlalu lapar saat jadwal makan tiba.
8. Merasa Kelelahan
Rasa lelah setelah beraktivitas sepanjang hari, melewatkan jam tidur siang, hingga kurang tidur di malam hari dapat membuat anak susah makan karena lebih memilih untuk tidur.
Apabila terlalu sering kecapekan, tubuhnya tidak mendapat nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang.
9. Anak Sedang Sakit
Saat tidak enak badan, salah satu tandanya adalah susah makan karena nafsu makan anak jadi menurun tajam. Berikut masalah kesehatan yang mungkin dapat memengaruhi nafsu makan:
- Batuk-pilek.
- Radang tenggorokan.
- Demam.
- Sariawan.
- Sembelit.
- Perut kembung.
- Diare.
- Muntah-muntah.
- Sakit perut.
Baca Juga: Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan Saat Tumbuh Gigi
10. Picky Eater
Si Kecil bisa saja merasa takut dengan bentuk, warna, aroma, tekstur, atau cita rasa makanan baru. Ini membuatnya cuma mau makan makanan yang sama.
Ketakutan mencoba makanan baru disebut juga neophobia dan termasuk hal umum pada anak 1-3 tahun. Namun, tak perlu khawatir berlebihan, sebab seiring berjalan waktu akan hilang.
Mama tetap bisa konsisten memperkenalkan makanan, serta kebiasaan makan yang baik, untuk menunjukkan pada si Kecil bahwa makanan baru tidak semenakutkan itu.
11. Trauma Makan
Menurut IDAI, trauma juga bisa sebabkan anak susah makan. Bisa terhadap makanan tertentu, atau proses ketika makan itu sendiri.
Coba Mama ingat-ingat, pernahkah memaksa si Kecil makan? Bukan tak mungkin itu membuatnya jadi merasa tak nyaman, lebih rewel, dan menolak saat waktunya makan tiba.
12. Anak Kesulitan Makan
Bila si Kecil sering batuk, tersedak, hingga kesulitan menelan maupun muntah yang berulang, segera konsultasi ke dokter.
Kondisi berulang sesaat makan lainnya juga perlu Mama waspadai, seperti mengalami sesak ketika makan. Selain itu, keadaan berkepanjangan seperti BB yang stagnan juga diare berdarah.
Jangan lupa bawa catatan sejak kapan si Kecil mulai kesulitan makan saat konsultasi ke dokter ya, Ma.
Cara Mengatasi Anak Susah Makan
Kalau anak susah makan apa solusinya? Ingat, memaksanya makan bukanlah solusi terbaik. Alih-alih melakukan hal tersebut, Mama bisa coba terapkan cara berikut:
1. Buat Jadwal Makan Teratur
Mama perlu buat jadwal makan yang dilakukan secara konsisten agar anak mengenal rasa lapar-kenyang. Gunakan waktu pengosongan lambung sebagai patokan pembuatannya.
Menurut IDAI, lambung anak umumnya akan kosong dalam waktu sekitar 200 menit setelah mengonsumsi makanan padat dan 150 menit setelah mengonsumsi makanan cair.
Jadi, kalau jadwal sarapan jatuh pada pukul 08.00, maka waktu ideal untuk makan siang adalah 3 jam kemudian, yaitu pukul 12.00. Kemudian, batasi durasi makan maksimal 30 menit.
2. Berikan Porsi Kecil
Anak susah makan bisa jadi karena merasa kewalahan dan tidak sanggup menghabiskan porsi yang terlalu besar.
Jadi begitu tiba waktu makan berikutnya, ia jadi merasa takut tidak dapat menghabiskan makanan. Coba berikan makanan dalam porsi kecil terlebih dahulu. Jika masih lapar, anak akan dengan sendirinya meminta tambahan porsi.
3. Sabar Mengenalkan Makanan Baru
Jika Mama memberi makanan baru, bisa jadi anak tidak akan langsung menyukainya. Hal ini normal terjadi dan Mama tidak boleh menyerah.
Anak memang perlu waktu untuk bisa memakan dan menyukai rasa makanan baru. Rata-rata proses pengenalan ini membutuhkan paling tidak sebanyak 10-15 kali.
Namun, jangan paksa anak untuk menyukai suatu makanan. Singkirkan jika setelah berkali-kali mencoba ia tetap tidak bisa menerimanya. Ganti dengan makanan lain yang nilai gizinya mirip.
4. Sajikan Bersama Makanan Favorit
Sajikan makanan baru bersama dengan makanan yang sudah dikenal dan disukai si Kecil. Kemudian, biarkan ia memilih dan mengeksplor makanan yang diinginkan.
Usahakan Mama tidak memberikan kritikan pada makanan yang dimakan dan tidak dimakan oleh si Kecil. Cukup berikan contoh untuk memakannya.
Sebab, kritikan dapat membuat si Kecil mengasosiasikan waktu makan sebagai aktivitas yang tidak menyenangkan. Apabila ini terjadi, si Kecil bisa jadi semakin sulit makan.
Baca Juga: 10 Resep Makanan Enak untuk Anak 1 Tahun yang Susah Makan
5. Variasikan Rasa dan Tekstur Makanan
Terkadang anak bisa susah makan karena bosan dengan rasa dan teksturnya. Oleh karena itu, Mama dapat membuat menu makanan sehat yang lebih kreatif.
Misalnya, Mama bisa membuat cita rasa baru dengan menambahkan keju dalam saus pastanya.
Mama juga bisa membalurkan tepung panir untuk memberikan tekstur kriuk di bola-bola kentang si Kecil.
6. Buat Tampilan Makanan Menarik
Jika anak susah makan nasi, Mama dapat menyajikan nasi dengan tampilan menarik agar tidak membosankan bagi si Kecil.
Misalnya, bentuk nasi berisi tuna menjadi segitiga dan membungkusnya dengan telur dadar kuning untuk membuat anak ayam. Gunakan nori untuk mata, mulut, dan ekornya.
7. Berikan Camilan Sehat
Mama bisa sajikan camilan anak 1 tahun yang tidak hanya sehat tapi juga menarik secara visual. Misalnya keripik sayur renyah, stick keju gurih, atau puding buah segar.
Manfaatkan sari buah alami, kayu manis, keju, susu UHT, unsalted butter, bawang, merica, dan bahan lainnya untuk menambah rasa makanan si Kecil.
8. Masak Bersama Anak
Melibatkan anak dalam proses menyiapkan makanan dapat menjadi salah satu cara efektif mengatasi anak susah makan dengan memantik antusiasme si Kecil melihat proses pembuatannya.
Ajak si Kecil menentukan menu apa yang ingin dimasak, belanja bahan-bahan makanan, hingga memasak bersama. Berikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan si Kecil.
Selama masak, ajari juga si Kecil untuk tidak terbiasa menambahkan terlalu banyak gula dan garam demi kesehatannya.
Baca Juga: Panduan Makan Anak 1 Tahun, Porsi, Frekuensi dan Ide Menu
9. Ajak Anak Makan Bersama
Agar motivasi anak untuk makan semakin meningkat, Mama dapat menyepakati waktu makan bersama keluarga secara rutin. Misalnya saat makan malam.
Makan malam bersama di meja makan membuat si Kecil merasakan kehangatan keluarga.
Anak juga bisa mengobservasi cara makan yang benar dari anggota keluarga lainnya dan termotivasi mencoba berbagai makanan baru.
10. Jadi Contoh Baik Bagi Anak
Anak akan mudah memiliki kebiasaan baik dengan melihat dan mencontoh tindakan orang-orang di sekelilingnya.
Jadi, sebelum meminta anak mencicipi makanan baru, Mama dan Papa perlu menunjukkan bahwa makanan tersebut tidak kalah lezat dari makanan kesukaannya.
Namun, jika Mama sudah mencoba berbagai upaya di atas, tapi masih saja anak susah makan dan bahkan berat badannya terlalu kurus sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Mama juga bisa langsung hubungi tim ahli dari Nutriclub Expert Advisor jika masih ada pertanyaan atau kekhawatiran tertentu terkait gizi si Kecil. Yuk, hubungi sekarang juga!