Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
biang keringat pada bayi-nutriclub
Pola Asuh Anak

Biang Keringat pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

Article Oleh : intan 05 April 2024

Biang keringat pada bayi umumnya tampak seperti ruam merah yang gatal dan membuat rewel. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasi biang keringat di sini.

Penyebab Biang Keringat pada Bayi

Biang keringat adalah salah satu masalah kulit bayi yang umum, ditandai dengan kulit yang teriritasi, menjadi merah dan gatal dengan sensasi seperti tertusuk-tusuk.

Ini penyebabnya pada bayi:

1. Cuaca Panas dan Lembap

Cuaca panas dan lembap membuat bayi berkeringat banyak. Bayi juga belum bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri seperti orang dewasa,

Hal ini mengurangi kemampuan tubuhnya untuk mendinginkan diri sendiri sehingga jadi lebih berisiko terkena penyakit yang berhubungan dengan panas, termasuk biang keringat.

2. Bajunya Tidak Menyerap Keringat

Memakaikan baju yang terlalu tebal atau bahannya tidak menyerap di tengah cuaca panas bisa menjadi penyebab biang keringat pada bayi.

Gesekan terus-menerus antara kulit yang lembap dengan bahan pakaian dapat mengiritasi kulit yang memicu terbentuknya biang keringat.

Baca Juga: 10 Penyakit Kulit Umum pada Bayi dan Cara Tepat Mengatasinya

3. Bayi Sangat Aktif 

Risiko biang keringat makin meningkat bila si Kecil adalah bayi yang aktif dan banyak bergerak. Aktivitas fisik yang terlalu sering mudah membuat bayi banyak berkeringat.

4. Tidur Terlalu Lama 

Berbaring terlalu lama, apalagi saat sedang demam dapat meningkatkan risiko biang keringat pada bayi.  Hal ini karena saat demam ia akan lebih mudah berkeringat.

Berbaring lama membuat keringat menumpuk di tubuhnya dan tidak bisa menguap dengan baik, kemudian menimbulkan biang keringat.

5. Menggunakan Krim Bayi

Penggunaan krim atau minyak bayi terlalu banyak bisa menyumbat kelenjar keringat dan pori-pori. Apalagi kalau krim tersebut memang memiliki tekstur yang kental.

6. Obesitas 

Obesitas juga dapat menjadi penyebab bayi mudah mengalami biang keringat.

Pasalnya, berat badan berlebih membuat tubuh memiliki lebih banyak lipatan lemak, seperti di leher, tangan, atau selangkangan. 

Keringat di lipatan tubuh tersebut akan terjebak dan memicu munculnya biang keringat.

Ciri-Ciri Biang Keringat pada Bayi

Biang keringat bisa langsung terjadi dalam beberapa menit atau jam setelah si Kecil berkeringat. Bentuknya seperti jerawat kecil yang muncul di lengan, kaki, leher, dan di area kulit yang tertutup pakaian terlalu lama. 

Berikut ciri lengkap biang keringat pada si Kecil: 

  • Bruntusan atau bintik merah kecil seukuran 1-2 mm.
  • Kulit di bawah bintik memiliki warna kemerahan atau keunguan.
  • Sensasi tertusuk-tusuk, tajam, atau panas di sekitar ruam.
  • Gatal yang akan makin parah bila kulit berkeringat.

Rasa gatal dan sensasi panas yang ditimbulkan biang keringat pastinya membuat bayi tidak nyaman. Akibatnya, dia jadi rewel dan gampang menangis.

Tenang saja Ma, bila tangisan si Kecil tak kunjung berhenti karena merasa gatal dan tidak nyaman, cari cara mengatasi tangisannya di Health Immune Checker!

Baca Juga: Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi Eksim pada Bayi

Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi

Biang keringat tidak membahayakan, tapi bisa membuat si Kecil rewel karena tidak nyaman. Agar si Kecil bisa kembali nyaman, Mama bisa terapkan cara-cara mengatasi biang keringat ini:

1. Menjaga Suhu Ruangan

Jika bayi menangis terus karena gatal dan kepanasan, coba atur kembali suhu ruangannya agar tetap sejuk.

Nyalakan AC agar ruangan jadi lebih sejuk, atau pasang atau kipas angin tapi jangan arahkan anginnya langsung ke badan bayi.

Apabila Mama khawatir si Kecil kedinginan, hindari memakaikan selimut tebal karena ini akan membuatnya berkeringat. Selimuti tubuhnya dengan selimut tipis yang berbahan hangat.

2. Jaga Kulitnya Tetap Kering

Penting untuk selalu menjaga kulit bayi kering agar biang keringatnya cepat sembuh.

Jadi, segera keringkan badan bayi yang berkeringat dengan menepuk-nepuk lembut kulitnya dengan handuk lembut.

Mama juga sebaiknya jangan menggunakan matras atau alas tidur berbahan plastik karena bahan ini tidak menyerap keringat bayi.

3. Kompres dengan Air Dingin 

Cara mengatasi biang keringat padabayi yang ampuh adalah menempelkan kompres dingin untuk meredakan sensasi gatal dan panasnya.

Mama juga bisa dinginkan area yang terkena biang keringat dengan mengalirkan air ke kulitnya di siang hari agar si Kecil tidak kegerahan.

4. Mandikan dengan Air Dingin

Sebelum tidur malam, mandikan si Kecil dengan air dingin agar tidak rewel di malam hari.

Setelah mandi, segera keringkan badannya dengan menepuk-nepukkan handuk ke kulit untuk mencegah iritasi kulit. Pastikan semua lipatan kulitnya kering.

Baca Juga: 6 Tips Jitu agar Bayi Tidur Nyenyak di Malam Hari

5. Pakaikan Baju Berbahan Katun

Sangat penting untuk memakai baju berbahan katun yang mampu menyerap keringat dan membuat kulit tetap ‘bernapas.’ 

Jika kondisi memungkinkan, biarkan bayi tanpa pakaian dan tanpa popok untuk sementara waktu. Terutama jika cuaca sedang panas terik dan lembap.

Ini bisa jadi solusi yang sangat baik untuk mengatasi biang keringat pada bayi, karena ruam dan infeksi jamur sering kali disebabkan oleh kelembapan berlebih.

6. Kurangi Gendong Bayi

Saat cuaca panas dan biang keringatnya meradang, usahakan jangan terlalu sering menggendong bayi untuk sementara. 

Kontak langsung dengan kulit Mama yang suhunya jauh lebih hangat bisa membuat si Kecil semakin kepanasan dan mudah berkeringat. Apalagi jika suhu ruangan juga lembap dan kurang sirkulasi udara.

7. Oleskan Lotion Calamine 

Oleskan losion calamine pada kulit yang bruntusan. Calamine memberikan rasa dingin yang ampuh mengatasi biang keringat pada bayi.

Hindari menggunakan bedak bayi, losion bayi yang mengandung parfum, petroleum jelly, atau baby oil, karena akan menyumbat pori dan memperparah biang keringat.

8. Lepas Popok

Bila biang keringat muncul di area selangkangan bayi, lepaskan dulu popoknya selama beberapa jam agar gatal dan iritasinya tidak makin parah. 

Mama pun harus sering mengganti popok dan baju bayi, terutama saat ia berkeringat. 

Baca Juga: Penyebab Ruam Popok pada Bayi dan Cara Mengatasinya

9. Gunting Kuku Bayi

Rasa gatal yang ditimbulkan akibat biang keringat pada bayi biasanya akan makin parah bila digaruk.

Menggaruknya bisa menyebabkan luka dan menimbulkan infeksi. Kalau losion calamine tidak meredakan gatalnya, hubungi dokter.

10. Gunakan Sabun Khusus Bayi

Saat memandikan bayi yang sedang kena biang keringat, sebisa mungkin hindari menggunakan sabun anak-anak apalagi sabun orang dewasa.

Kulit bayi sejatinya sudah sensitif. Jadi, gunakanlah produk sabun yang memang ditujukan untuk kulit sensitif bayi.

Hindari sabun yang mengandung phenoxyethanol, paraben, phtalate, dan sulfat yang bisa semakin mengiritasi kulit si Kecil

11. Pastikan Bayi Cukup Minum

Berkeringat bisa menyebabkan bayi kehilangan cairan tubuh yang membuat bayi cepat haus.

Jangan biarkan si Kecil kehausan karena menahan rasa gatal dan kehausan bisa semakin membuat bayi rewel.

Jadi, pastikan Mama terus rutin menyusui bayi mengikuti keinginannya untuk menggantikan cairan yang terbuang keluar bersama keringat dan mencegah bayi mengalami dehidrasi.

Apakah Biang Keringat Berbahaya untuk Bayi?

Setelah melakukan cara-cara di atas, biasanya biang keringat akan hilang dalam waktu 1-3 hari. Namun, tetap penting untuk cepat mengatasi biang keringat bayi agar tidak berlarut-larut.

Biang keringat yang tidak kunjung sembuh dapat menjadi indikasi awal bayi mengalami overheatingOverheating dapat menyebabkan kematian bayi mendadak alias SIDS (sudden infant death syndrome)

SIDS umumnya terjadi saat si Kecil sedang tidur, sehingga kondisi ini juga sering disebut crib death. Kepanasan saat tidur dapat meningkatkan risiko SIDS pada bayi.

Kapan Harus ke Dokter?

Biang keringat yang tidak kunjung sembuh, semakin parah, atau disertai gejala di bawah ini, harus diperiksakan ke dokter:

  • Bintik merah di kulit bayi terasa panas.
  • Keluar cairan dari bintik merah.
  • Gatal luar biasa yang tak kunjung mereda meski sudah dioleskan losion atau krim.
  • Demam atau mual.

Jangan ragu untuk menghubungi dokter bila biang keringat tidak kunjung sembuh. Mama juga bisa bertanya langsung ke Nutriclub Expert Advisor yang siap 24/7 menjawab pertanyaan Mama seputar perawatan bayi newborn.

Cara Mencegah Biang Keringat Bayi

Mama bisa mencegah bayi mengalami biang keringat dengan cara: 

  • Berikan baju longgar dan berbahan katun pada si Kecil.
  • Nyalakan AC atau kipas angin saat cuaca panas. 
  • Pastikan tubuh si Kecil kering dan tidak berkeringat. 
  • Hindari berkegiatan di tempat yang panas.
  • Jangan gunakan krim, minyak bayi, atau petroleum jelly. 

Itu dia ulasan lengkap tentang biang keringat bayi, mulai dari penyebab, gejala, cara mengatasi, cara mencegah, dan hal yang harus diwaspadai. 

Jaga terus kesehatan kulit bayi ya, Ma! 

  1. Australia, Healthdirect. “Heat Rash.” Www.healthdirect.gov.au, 24 Oct. 2019, www.healthdirect.gov.au/heat-rash.
  2. Familydoctor Editorial Staff. “Heat Rash Symptoms, Treatment, and Prevention.” Familydoctor.org, 11 Dec. 2020, familydoctor.org/condition/heat-rash/.
  3. Karp, MD, FAAP, Dr. Harvey . “Is Your Baby Overheating? Signs Your Baby Is Too Hot.” Happiest Baby, www.happiestbaby.com/blogs/baby/baby-overheating.
  4. Kraft, Sy . “Heat Rash: Symptoms, Treatment, Appearance, and Causes.” Www.medicalnewstoday.com, 19 Aug. 2020, www.medicalnewstoday.com/articles/181512.
  5. Mayo Clinic. “Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) - Symptoms and Causes.” Mayo Clinic, Mayo Foundation for Medical Education and Research (MFMER), 19 July 2023, www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-infant-death-syndrome/symptoms-causes/syc-20352800.
  6. NHS. “Heat Rash (Prickly Heat).” Nhs.uk, 24 Oct. 2017, www.nhs.uk/conditions/heat-rash-prickly-heat/.
  7. Raising Children Network . “Heat Rash.” Raising Children Network, raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/heat-rash. Accessed 28 Feb. 2024.
  8. Villines, Zawn . “Baby Heat Rash: Types, Pictures, Treatment, Duration, and More.” Www.medicalnewstoday.com, 14 Mar. 2019, www.medicalnewstoday.com/articles/324702.

 

floating-icon