Memantau perkembangan motorik halus anak sangat penting untuk tahu apakah pertumbuhan si Kecil sudah sesuai jalur atau belum. Yuk, simak tahap perkembangan dan cara stimulasinya dalam artikel ini!
Apa Itu Motorik Halus dan Contohnya?
Motorik halus adalah kemampuan yang melibatkan penggunaan otot-otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Contoh kemampuan motorik halus di antaranya adalah sebagai berikut:
- Memegang sendok untuk makan.
- Memegang pensil untuk menulis.
- Menyusun puzzle.
- Memasukkan balok sesuai bentuknya,
- Bermain clay.
- Melipat kertas.
- Menggambar.
- Menyikat gigi.
- Mencuci tangan.
- Membuka dan menutup pintu.
- Memainkan instrumen musik.
Tahapan Perkembangan Motorik Halus Anak Berdasarkan Umur
Keterampilan motorik halus adalah salah satu pencapaian tumbuh kembang penting bagi anak memperoleh kemandirian. Berikut tahapan kemampuan motorik halus sesuai usianya:
1. Motorik Halus Anak Usia 1 Tahun
Anak umur 1 tahun memiliki kontrol otot tangan dan jari-jemari lebih baik dari sebelumnya. Berikut contoh perkembangan motorik halus anak usia 1 tahun:
- Bisa menjimpit benda dengan telunjuk dan ibu jari benda serta melepaskannya. Kemudian, mengambilnya lagi.
- Dapat membalik sampul buku hard cover atau satu halaman buku yang tebal.
- Memindahkan atau mengeluarkan benda dari tempatnya.
- Dapat menunjuk benda dengan jarinya.
- Menggenggam hingga menggunakan ujung jari dalam memegang krayon untuk membuat coretan abstrak hingga garis vertikal, gerakan melingkar di atas kertas dengan spontan.
- Dapat membangun menara dari 2-3 balok. Di usia 1,5 hingga mau 2 tahun anak mulai bisa menyusun 4-6 balok.
- Menyendokkan benda menggunakan sekop kecil, seperti menyerok pasir.
- Memasukkan makanan ke mulut.
- Tepuk tangan dan melambaikan tangan.
- Mendorong atau menarik sebuah benda.
- Mampu menyobek kertas.
- Menggenggam gelas plastik (sippy cup) menggunakan dua tangannya.
2. Motorik Halus Anak Usia 2 Tahun
Di usia ini, anak sudah lebih bisa menggerakkan jari secara mandiri untuk mengerjakan tugas lebih rumit. Beberapa contoh perkembangan motorik halus anak mulai di usia 2 tahun meliputi:
- Menggenggam krayon dengan jari (bukan lagi menjepitnya).
- Menyalin garis horizontal di atas kertas.
- Mampu membuka tutup wadah plastik dan memasangnya lagi.
- Membalik halaman buku satu per satu meski masih agak kesulitan.
- Mampu menyusun menara dari 8 balok.
- Menyalin bentuk lingkaran, meski belum sempurna.
- Bisa menerapkan cara minum dari cangkir biasa.
- Menggunakan garpu dan sendok dengan benar.
- Memutar kenop pintu.
- Mampu meremas kertas atau kain dengan lima jari.
- Mencuci tangan sendiri.
- Membuka tutup ritsleting pakaian.
- Bisa melipat kertas atau kain walaupun belum rapi.
- Mampu menggunting kertas walaupun belum mengikuti pola.
- Bisa melepas pakaian dan celana sendiri juga melepas kaus kaki dan sepatu mereka.
- Memasukan manik-manik besar ke dalam tali.
Baca Juga: Perbedaan Motorik Kasar dan Motorik Halus serta Stimulasinya
3. Motorik Halus Anak Usia 3 Tahun
Di umur ini, coretan acaknya mulai terlihat menyerupai huruf yang dapat dikenali dan kemungkinan si Kecil mulai menyusunnya menjadi kata-kata. Selengkapnya, berikut perkembangan motorik halus anak usia 3 tahun:
- Mampu menyalin gambar simbol plus (+) serta menggambar figur orang secara kasar.
- Belajar memotong kertas menjadi dua dengan gunting yang aman untuk anak.
- Dapat berpakaian sendiri.
- Melepas kancing baju.
- Memakai sepatu tanpa tali.
- Menyalin pola dengan bentuk sederhana di atas kertas.
- Menyusun menara dari 10 balok.
- Membentuk playdough dengan hasil yang lebih presisi, seperti membuat bola, ular, kue, dll.
- Memegang pensil sudah mantap yakni menjepit di dekat ujung pensil menggunakan jari telunjuk, jari tengah, dan ibu jarinya.
4. Motorik Halus Anak Usia 4 Tahun
Berikut adalah perkembangan motorik halus anak usia 4 tahun selengkapnya:
- Menggunakan sendok dan garpu dengan baik.
- Menggunting mengikuti garis.
- Menirukan gambar segitiga dan persegi.
- Membuat gambar silang.
- Mewarnai bagian dalam garis gambar.
- Menyusun sesuatu dengan balok kubus yang lebih kecil, seperti Lego.
- Mampu mengoles mentega atau memotong makanan lunak dengan pisau meja kecil (di bawah pengawasan).
- Mengenal huruf dan menulisnya dalam bentuk kapital.
- Menebalkan garis tipis.
- Menggunakan satu tangan secara konsisten untuk sebagian besar aktivitas.
- Menggunakan tangan yang tidak dominan untuk membantu dan menyeimbangkan objek.
- Merangkai rangkaian manik-manik kecil ke dalam tali.
- Menyelesaikan 4-6 puzzle yang saling terkait.
- memasang kancing.
- menyikat gigi.
- membuat simpul tali.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Kognitif Anak dan Cara Stimulasinya
5. Motorik Halus Anak Usia 5 Tahun
Anak usia 5 tahun umumnya sudah menunjukkan perkembangan motorik halus sebagai berikut:
- Memotong bentuk-bentuk sederhana.
- Menyusun balok sendiri.
- Memakai pakaian sendiri.
- Menulis huruf alfabet dan angka 1-10 secara mandiri.
- Menyalin bentuk segitiga.
- Mewarnai dengan garis.
- Menggunting dan menempel bentuk.
- Membuka kantong ziplock, wadah, dan kotak makan siang.
- Menggunakan pisau dan garpu untuk memotong makanan lunak.
- Mampu memasukkan benda-benda kecil (misalnya, manik-manik berukuran 1/4 inci) ke dalam botol dengan cepat.
Cara Stimulasi Motorik Halus Anak Usia Dini
Untuk mengasah perkembangan motorik halus anak usia dini, ada beberapa stimulasi yang bisa Mama dan Papa lakukan:
1. Mengisi dan Mengosongkan Keranjang
Mama dapat mengajak si Kecil untuk mengisi dan mengosongkan wadah dengan benda-benda dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Mama bisa sediakan keranjang besar dan kumpulan bola, balok warna-warni, atau boneka dari ukuran terkecil sampai paling besar.
Anak di usia ini sudah dapat mengerti kalimat instruksi satu langkah, jadi Mama bisa mengajaknya dengan berkata “Kak, ayo kita masukkan bola warna-warni ke keranjang merah!”
2. Bermain Balok
Bermain balok juga menjadi pilihan cara stimulasi motorik halus anak usia dini.
Sebab, aktivitas ini melibatkan kegiatan mengambil, menyusun, dan menyeimbangkan objek yang dapat memperkuat otot-otot dan jari tangan.
Mama dapat memberikan beberapa buah mainan balok terlebih dahulu. Lalu, tambahkan jumlah mainan balok seiring dengan pertambahan usianya.
Baca Juga: Permainan yang Mengasah Otak untuk Anak 1-3 Tahun
3. Bermain Playdough
Bermain playdough juga bermanfaat untuk meningkatkan motorik halus si Kecil. Kegiatan ini menggunakan otot-otot halus jari dan tangan yang dapat mengasah koordinasi tangan dan mata si Kecil.
Anak-anak bisa melatih ketangkasan jari-jarinya dengan menarik, meremas, menggulung, mencubit, atau memotong playdough yang lembut sesuka hatinya.
Seiring bertambahnya usia, ajak ia membuat bentuk yang lebih kompleks menggunakan playdough.
4. Menggambar dan Mewarnai
Menggambar dan mewarnai juga bisa menjadi aktivitas yang baik untuk perkembangan motorik halus anak. Langkah ini juga mempertajam koordinasi otot halus tangan dan mata.
Mama bisa mengajaknya menggambar dan mewarnai bersama. Buatlah bentuk segitiga, lingkaran, persegi, atau gambar manusia dengan 2-4 bagian tubuh dan biarkan si Kecil menirunya.
Mama juga bisa mencontohkan tulisan huruf kapital seperti C, D, H, S, T, V, atau lainnya. Lalu, warnai gambar-gambar yang telah dibuat dengan pensil warna, krayon, atau spidol.
5. Memasukkan Manik-Manik ke Benang
Sediakan tali atau benang dan manik-manik besar. Lalu, bantu si Kecil memasukkan manik-manik ke dalam benang untuk dijadikan kalung dan gelang.
Biarkan ia menentukan warna dan bentuk manik yang ingin digunakan sebagai aksesorisnya.
Melalui aktivitas ini si Kecil jadi belajar menggunakan kedua tangan demi menahan benda kecil secara stabil ketika memasukkan manik-manik dan mengontrol benang-benangnya.
6. Melukis dengan Tangan
Ide kegiatan motorik halus anak berikutnya adalah melukis dengan tangan. Tujuan kegiatan ini adalah menguatkan otot jari dan tangan, dan serta melatih koordinasi mata dan tangan.
Selain menggunakan cat air yang aman, Mama juga bisa membuatnya sendiri di rumah. Caranya, gunakan tepung kanji, pewarna makanan, dan air.
Campurkan seluruh bahan yang tersedia dan didihkan dengan air panas selama 1 menit. Tunggu suhunya dingin, lalu ajak si Kecil mencelupkan jari ke campuran tersebut dan melukiskan tangan pada kertas.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Emosi Anak Usia 1-5 Tahun
7. Melipat Origami
Keterampilan motorik halus selanjutnya adalah melipat origami. Ketika si Kecil melipat origami, gerakan otot-otot jari dan tangannya dapat terlatih.
Ada berbagai kreasi melipat origami yang bisa Mama lakukan bersama si Kecil. Misalnya membuat perahu, topi, burung, ataupun bunga.
8. Merobek dan Meremas Kertas
Ide aktivitas untuk perkembangan motorik halus anak berikutnya, yaitu merobek dan meremas kertas. Mama bisa berikan berbagai kertas yang sudah tidak terpakai untuk dirobek.
Supaya lebih menarik, sediakan lem atau selotip agar si Kecil dapat berkreasi menempelkan potongan kertas tersebut.
Selain merobek, ajak anak untuk meremas kertas yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot tangannya. Bisa juga bermain mengambil potongan kertas menggunakan pinset.
9. Latih Kemandirian si Kecil
Sambil mengasah keterampilan motorik halus anak, Mama bisa melatih kemandirian si Kecil.
Misalnya dengan membiarkan ia mengenakan dan melepas pakaian berkancing, menyisir rambut, menutup ritsleting jaket atau celana, menyikat gigi sendiri, atau buka tutup keran air.
Penting diingat untuk tetap dampingi anak saat sedang melakukan kegiatan tersebut sendiri, karena bisa saja ia kesulitan dan membutuhkan bantuan.
10. Memasak dan Menyiapkan Makan Siang
Sesekali ajak si Kecil membantu Mama memasak, Ma! Kegiatan seperti mengaduk, mencampur, memotong, dan meremas, makanan dapat melatih motorik halusnya.
Setelah itu, libatkan si Kecil saat Mama merapikan meja makan dan menyiapkan makanan. Misalnya, tempatkan piring plastik dan alat makan miliknya sendiri di atas meja.
Tunjukkan juga padanya cara melipat serbet besar dan ajak untuk meniru yang Mama lakukan.
Baca Juga: Kenali Perkembangan Psikomotorik pada Anak dan Cara Stimulasinya
11. Berkebun
Berkebun dapat bantu meningkatkan keterampilan koordinasi tangan-mata sehingga bisa dijadikan stimulasi untuk perkembangan motorik halus anak.
Ajak si Kecil menyekop pasir, tanah, kerikil, benih tanaman, atau pupuk dari satu wadah ke tempat lainnya, misalnya saat bantu Mama berkebun.
Menyendok pasir, tanah, atau pupuk dari satu wadah ke wadah lain menggunakan sendok juga merupakan latihan yang bagus untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak.
12. Penuhi Asupan Nutrisinya
Selain stimulasi, penting untuk selalu memenuhi asupan nutrisinya dari makanan sehat dan dampingan susu untuk perkembangan otak anak sebanyak tiga kali sehari demi bekal si Kecil untuk Menang.
Pilih yang dilengkapi kombinasi FOS:GOS dengan rasio 1:9 paling tinggi dan teruji klinis, serta kandungan omega 3 & 6, zat besi, dan DHA untuk bantu optimalkan tumbuh kembang anak.
Tanda-Tanda Keterlambatan Perkembangan Motorik Halus yang Harus Diwaspadai
Mama dan Papa sebaiknya harus waspada dan berkonsultasi dengan dokter anak bila si Kecil mengalami tanda keterlambatan perkembangan sebagai berikut:
- Usia 1 tahun ke atas, anak tidak dapat menggunakan capitan (ibu jari dan jari telunjuk) untuk mengambil benda kecil.
- Usia 1 tahun ke atas, anak tidak dapat menunjuk benda atau gambar dalam buku menggunakan jari telunjuk.
- Usia 1 tahun ke atas, anak tidak dapat memasukkan benda ke dalam wadah.
- Usia1 tahun ke atas, si Kecil tidak dapat menggunakan kedua tangan saat bermain.
- Usia 2 tahun ke atas, anak tidak mampu meniru garis vertikal, menyuapi dirinya sendiri dengan sendok, menyusun 2-3 balok, dan memisahkan balok sesuai bentuknya.
- Gerakan jari dan tangan tampak goyah atau kaku.
- Lengan dan tangan tampak sangat lemah.
- Anak usia 3 tahun ke atas belum mampu menyalin tanda silang, menggambar lingkaran dan garis lurus, menggunakan garpu dan sendok dengan baik.
- Usia 3 tahun ke atas, si Kecil belum mampu menggunakan dan melepas pakaian, celana, kaos kaki, juga sepatu sendiri.
Kelemahan pada keterampilan motorik halus berisiko memengaruhi kemampuan si Kecil untuk makan, menulis secara rapi, membalik halaman buku, hingga kesulitan untuk merawat diri.
Mama juga berkesempatan memperoleh lebih banyak konten parenting, koleksi E-book eksklusif panduan tumbuh kembang anak, promo menarik, dan akses tanya jawab dengan ahlinya di Nutriclub Expert Advisor dengan bergabung di Nutriclub.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Ma!