Keterampilan motorik kasar dan halus adalah kemampuan anak mengkoordinasikan anggota tubuhnya agar bisa bergerak dan beraktivitas. Yuk, pahami beda keduanya serta cara stimulasi dan ciri keterlambatannya!
Apa Perbedaan Motorik Kasar dan Halus?
Motorik kasar adalah kemampuan bergerak dengan memanfaatkan otot besar, seperti tubuh, lengan, dan kaki, guna mempertahankan keseimbangan dan koordinasi.
Motorik halus adalah keterampilan menggunakan otot-otot yang lebih kecil seperti otot di jari dan pergelangan tangan serta koordinasi tangan dengan mata untuk bergerak secara presisi.
Contoh manfaat motorik kasar adalah bisa berlari, menendang, memukul, dan melompat. Sementara contoh manfaat motorik halus adalah mahir memasang kancing, menggunting, dan menulis.
Cara Stimulasi Motorik Kasar dan Halus Anak
Si Kecil dapat mengembangkan kemampuan motorik melalui berbagai aktivitas yang melibatkan olah tubuh seperti:
1. Bermain Halang Rintang
Bermain halang rintang bisa meningkatkan kekuatan dan keseimbangan tubuh anak. Selain ke playground, Mama dapat memanfaatkan berbagai perabotan rumah untuk main halang rintang.
Misalnya latihan berjalan meniti garis lantai, merangkak di bawah kursi, melompati lantai yang berwarna putih, atau menggapai tali warna-warni yang diplester ke tembok.
Selain menstimulasi motorik kasar si Kecil, halang rintang juga bisa mengasah kemampuan anak dalam merencanakan gerakan dan menavigasi ruang dengan baik.
2. Bermain Bola
Anak-anak sangat suka bermain bola karena aktivitas ini sangat menyenangkan! Apalagi jika dimainkan ramai-ramai bersama teman.
Dengan bermain bola seperti melempar, menangkap, dan menendang, si Kecil tidak hanya merasa senang tetapi juga akan melatih kekuatan otot kaki dan tangannya.
Koordinasi mata dan tangan (hand-eye coordination) serta stamina si Kecil juga meningkat. Dengan begitu, motorik kasar dan halus anak terstimulasi dengan baik.
Baca Juga: 17 Rekomendasi Mainan Edukasi untuk Anak 1 Tahun
3. Lompat Tali
Lompat tali dapat Mama lakukan berdua dengan si Kecil atau dilakukan beramai-ramai dengan temannya. Permainan ini dapat meningkatkan motorik kasar dan kognitif, Ma!
Dalam permainan lompat tali, si Kecil akan mempelajari pola gerkan yang baru sehingga terjadi komunikasi antara sistem saraf, orak, pergelangan tangan, dan otot kaki anak.
Ternyata hal tersebut dapat bantu mendorong fungsi kognitif anak. Di samping itu, lompat tali juga bagus untuk melatih stamina, keterampilan spasial, dan keseimbangan tubuh.
4. Bermain Monkey Bar
Monkey bar adalah permainan bergelantung yang melatih kekuatan otot tangan, koordinasi, dan keseimbangan tubuh.
Saat bermain monkey bar anak akan menggenggam, berayun, memanjat, dan memanipulasi banyak gerakan tubuh lainnya.
Oleh karena itu, permainan satu ini sangat baik untuk menstimulasi keterampilan motorik kasar dan halus anak.
5. Jalan-jalan di Taman
Aktivitas sederhana seperti jalan-jalan di taman merupakan kegiatan fisik untuk stimulasi motorik anak. Bonus dapat asupan vitamin D dari paparan sinar matahari.
Saat jalan-jalan, si Kecil akan melangkahkan kakinya melalui medan yang beragam. Ada yang rata, berbatu, menanjak, menurun, dan memiliki anak tangga. Di sini otot kakinya semakin kuat.
Si Kecil juga akan tertarik pada lingkungan sekitarnya. Sambil berjalan, ia mungkin memungut bunga jatuh, memetik daun, atau menggenggam batu, sehingga motorik halusnya terasah.
6. Berenang
Berenang adalah salah satu keterampilan yang penting dimiliki anak untuk mencegah risiko tenggelam. AAP bahkan merekomendasikan anak mulai belajar berenang sejak usia 1 tahun.
Disamping itu, berenang juga sangat baik untuk melatih otot, stamina, dan kekuatan tubuh anak tanpa memberikan tekanan berlebihan pada sendi.
Dan karena saat berenang anak menggunakan banyak energinya, ia cenderung memiliki nafsu makan yang lebih tinggi dan bisa tidur lebih nyenyak di malam hari.
Baca Juga: Apakah Benar Anak yang Aktif Cenderung Pintar?
7. Bermain Balance Bike
Saat bermain balance bike, si Kecil perlu menjejakkan kakinya kuat-kuat ke tanah agar sepedanya bisa melaju kencang.
Jemari tangannya juga harus menggenggam kuat setang supaya sepeda melaju ke arah yang benar dengan stabil. Hal ini membutuhkan koordinasi mata-tangan yang baik.
Itulah mengapa bermain balance bike sangat baik untuk melatih motorik kasar dan halus si Kecil. Jadi, besok ia lebih mudah untuk belajar naik sepeda roda dua.
8. Menggambar dan Mewarnai
Sebagian besar anak suka menggambar dan mewarnai kemudian memajang karya mereka di pintu kulkas atau di dinding kamar.
Aktivitas ini ternyata melibatkan otot-otot halus di area jari serta koordinasi mata-tangan anak, Ma. Oleh karena itu, menggambar dan mewarnai sangat baik untuk melatih motorik halus si Kecil.
Menggambar dan mewarnai juga bisa tingkatkan imajinasi, kreativitas, rasa percaya diri, dan kemampuan anak mengekspresikan emosi, Ma.
9. Menggunting Kertas
Menggunting kerta mulai dari pola yang sederhana hingga yang rumit dapat menstimulasi perkembangan motorik halus anak.
Sebab kedua tangan si Kecil harus berkoordinasi dengan mata agar gerakan jari presisi, jadi ia memotong tepat di garis pola. Selain itu, kemampuan fokus anak juga meningkat.
Supaya kegiatan ini tidak membuat si Kecil terluka, jangan lupa gunakan gunting khusus anak dan kertas yang tidak terlalu tebal, ya, Ma.
10. Bermain Puzzle
Dalam proses penyusunannya, anak perlu mengambil kepingan puzzle satu-persatu dan memasangnya dengan posisi yang pas. Dengan begitu, terbentuklah gambar yang utuh.
Di sini bukan hanya otot halus serta koordinasi mata-tangan saja yang terstimulasi, Ma. Proses menyusun puzzle juga meningkatkan memori, problem solving, hingga daya fokus anak.
Baca Juga: 5 Ide Kegiatan untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak 1-2 Tahun
11. Merangkai Manik-Manik
Ketika merangkai manik-manik, anak perlu memegang benda kecil dan memasukkannya ke dalam seutas tali kecil.
Ini merupakan proses latihan koordinasi mata-tangan yang sangat kompleks namun sangat baik bagi perkembangan keterampilan motorik halus si Kecil.
Bukan hanya itu saja, aktivitas ini juga akan melatih kesabaran, konsentrasi, dan kreativitas, juga mengenalkan konsep matematika sederhana seperti urutan, jumlah, warna, serta bentuk.
12. Bermain Pasir
Bermain pasir, entah di pantai atau di sandbox, memberi banyak manfaat untuk motorik kasar dan halus anak.
Sebab ia akan sibuk berlari dan menggali pasir. Ia juga akan sibuk mencetak dan mencoba membuat sesuatu menggunakan jari-jari mungilnya.
Maka ia akan mengambil, menggenggam, meremas, mencetak, hingga menyusun pasir sedemikian rupa mengikuti kreativitas dan daya imajinasi si Kecil.
13. Bermain Playdough
Hampir sama seperti bermain pasir, saat main playdough ia akan menjimpit, meremas, membentuk, dan melakukan gerakan manipulasi bentuk lainnya menggunakan jari tangan.
Bedanya, playdough tersedia dalam berbagai macam warna dan lebih mudah dibentuk menjadi apapun yang diinginkan si Kecil.
Bermain playdough juga melatih kecerdasan kinestetik, imajinasi, fokus, dan pemahaman konsep dasar matematika anak.
14. Bermain Boneka
Bermain boneka adalah cara yang menyenangkan untuk mengasah motorik halus serta keterampilan sosial anak.
Saat anak mengganti pakaian boneka, menyisir rambutnya, atau menali pita, ia sedang melatih otot-otot jari dan koordinasi mata-tangan.
Kegiatan ini juga bisa membantu anak mengekspresikan emosi, memahami peran sosial, serta mengembangkan rasa empati.
15. Memasukkan Koin ke Celengan
Memasukkan koin ke celengan adalah aktivitas sederhana namun efektif untuk melatih motorik halus anak.
Saat anak mencoba memasukkan koin ke lubang yang sempit, ia sedang mengasah kemampuan untuk melakukan gerakan tangan yang presisi serta kesabaran.
Selain koin, Mama juga bisa menggunakan kancing besar warna-warni atau balok untuk dimasukkan ke lubang dan dikeluarkan lagi.
Baca Juga: 6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini dan Cara Stimulasinya
Selain dengan memberikan stimulasi yang rutin, teruslah lanjutkan pemenuhan nutrisi dari makanan bergizi seimbang yang didampingi 2 gelas susu formula pertumbuhan untuk kecerdasan anak setiap pagi dan malam sebelum tidur.
Pastikan pilih yang tinggi DHA dan EPA untuk memaksimalkan potensi intelegensi anak agar ia semakin siap melangkah sebagai pemenang.
Tanda Keterlambatan Motorik Kasar dan Halus yang Harus Diwaspadai
Perbedaan laju perkembangan motorik kasar dan halus menjadi tidak wajar dan perlu dikonsultasikan ke dokter, bila si Kecil menunjukkan tanda-tanda keterlambatan seperti:
1. Keterlambatan Motorik Kasar
Motorik kasar yang terhambat bisa menjadi tanda dyspraxia (gangguan koordinasi). Berikut tanda keterlambatan motorik kasar pada anak:
- Anak tidak tertarik beraktivitas fisik dengan teman-temannya.
- Anak kesulitan berdiri dan berjalan.
- Anak memberi tahu temannya cara melempar bola dan lompat tali, tapi ia sendiri tidak ikut bermain.
Baca Juga: Anak 1 Tahun Belum Bisa Jalan, Apakah Normal?
2. Keterlambatan Motorik Halus
Gangguan motorik halus disebut dengan dysgraphia. Ini ciri-ciri keterlambatan motorik halus yang perlu Mama amati:
- Sering menjatuhkan benda yang ia pegang.
- Tidak bisa mengikat tali sepatu.
- Kesulitan memegang sendok atau sikat gigi.
- Kesulitan menulis, mewarnai, atau memakai gunting.
Keterlambatan motorik kasar dan halus dapat menghambat kegiatan sehari-hari si Kecil. Jadi, jangan ragu untuk segera berkonsultasi pada dokter jika menemui tanda di atas.
Mama juga bisa menghubungi Nutriclub Expert Advisor yang siap menjawab pertanyaan dan kekhawatiran Mama seputar tumbuh kembang si Kecil.
Lalu untuk dapatkan lebih banyak artikel parenting eksklusif dan panduan lengkap tumbuh kembang anak yang tervalidasi expert, yuk gabung di Nutriclub sekarang.