Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Teri nasi untuk mpasi-nutriclub
Nutrisi

9 Manfaat Teri Nasi untuk MPASI, Tips Mengolah, dan Resepnya

Article Oleh : Mauliyana Puspa Adityasari 22 Maret 2024

Tahukah Mama bahwa memberikan ikan teri nasi untuk MPASI banyak manfaatnya untuk bayi karena ikan ini tinggi DHA dan EPA? Yuk, cari tahu manfaat dan resep MPASI teri nasi di sini!

Manfaat Teri Nasi untuk MPASI

Teri nasi adalah salah satu pilihan ikan laut yang bagus diolah jadi MPASI sejak bayi berusia 6 bulan. Berikut adalah manfaat teri nasi sebagai makanan bayi:

1. Tinggi DHA dan EPA

Ikan teri nasi mempunyai kandungan DHA dan EPA yang sangat tinggi. 

DHA dan EPA adalah jenis asam lemak omega-3 yang perannya penting untuk perkembangan kognitif dan sistem saraf bayi.

Fungsi utama DHA adalah untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif dan dan EPA lebih berperan untuk mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan jantung.

Ketika dikombinasikan, DHA dan EPA membantu pembentukan sel imun yang kuat dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh agar lebih efektif melawan infeksi dan penyakit.

Menariknya, kadar EPA dan DHA ikan teri nasi jauh lebih tinggi daripada ikan salmon yang sudah lebih lama dikenal sebagai ikan tinggi omega-3

2. Meningkatkan Fungsi Kognitif

Bagusnya teri nasi untuk MPASI adalah karena tinggi omega 3, terutama DHA, yang sangat penting untuk mendukung perkembangan otak bayi.

Sebab, omega-3 adalah salah satu jenis lemak yang menjadi komponen utama pembangun otak.

DHA bantu mempercepat laju komunikasi antar sel saraf di otak untuk optimalkan daya tangkap si Kecil. Sementara EPA mencegah dan melawan peradangan untuk menjaga kesehatan otak.

Berkat kandungan DHA dan EPA, ikan teri nasi bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kognitif bayi.

Hasil sebuah studi menunjukkan bahwa bayi yang mengonsumsi MPASI kaya omega-3 mengalami peningkatan kemampuan belajar dan menyimpan memori.

Baca Juga: 10 Menu MPASI 7 Bulan dan Panduan Jadwalnya

3. Kaya Zat Besi 

Manfaat teri nasi untuk MPASI juga sebagai cara memenuhi kebutuhan zat besi bayi selain dari ASI.

Dalam 100 gram ikan teri nasi, terdapat kandungan zat besi sebanyak 3,0 mg. Jumlah ini lebih tinggi daripada daging sapi yang hanya mengandung 2,6 mg dalam takaran yang sama.

Zat besi penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh organ dan jaringan tubuh, termasuk otak. 

Tanpa asupan zat besi yang mencukupi, otak bayi tidak dapat berkembang secara optimal dan menghambat perkembangan kognitifnya.

4. Sumber Protein yang Baik

Dalam 100 gram ikan teri nasi bisa memberikan asupan protein sebanyak 32,5 gram. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan ikan salmon yang mengandung 21,62 gram protein dalam porsi setara. 

Ketika bayi tidak mendapatkan asupan protein yang cukup, ini dapat memperlambat proses tumbuh kembangnya, bahkan dapat mempengaruhi perkembangan otaknya.

Teri nasi juga bagus sebagai asupan lemak tambahan MPASI untuk mendukung perkembangan otak bayi.

5. Tinggi Kalsium untuk Tulang dan Gigi

Lebih dari 99% total kalsium tubuh ditemukan di gigi dan tulang. Sisanya terdapat di dalam darah, otot, dan jaringan saraf.

Kandungan kalsium dalam 100 gram ikan teri nasi bisa mencapai sekitar 1.000 miligram (mg). Kadar kalsium teri nasi kering bisa lebih tinggi daripada teri nasi basah.

Jumlah ini jauh lebih tinggi daripada kalsium dalam ikan kembung yang hanya sekitar 136 mg dalam porsi sama banyak. 

Anak-anak yang memiliki tulang dan gigi yang kuat sejak usia dini memiliki risiko lebih rendah terkena osteoporosis ketika mereka dewasa.

6. Mencegah Stunting

Protein hewani memiliki kandungan asam amino lengkap yang sangat penting untuk dalam mencegah stunting pada bayi.

Penelitian juga menunjukkan, mengonsumsi MPASI dengan lauk lebih dari satu jenis protein hewani lebih bermanfaat dalam mencegah stunting daripada hanya mengandalkan satu jenis pangan hewani.

Oleh karena itu, sajikan berbagai jenis protein hewani dalam makanan si Kecil. Contohnya, bisa dengan menyajikan ikan teri nasi dan telur yang diolah menjadi perkedel.

7. Membantu Melindungi Tubuh dari Infeksi

Teri nasi juga dapat melindungi tubuh bayi dari berbagai infeksi. Asam lemak yang terdapat dalam ikan teri, seperti DHA dan EPA juga bermanfaat untuk mencegah infeksi atau peradangan.

Peradangan ialah respons alami tubuh untuk melawan infeksi, di mana saat tubuh merasa terancam oleh virus atau bakteri, sistem imun si Kecil akan berusaha melawan ancaman tersebut.

Makanan kaya asam lemak omega-3 yaitu ikan teri nasi, tuna, salmon, dan makarel. Namun, ikan teri nasi memiliki kandungan merkuri yang sangat rendah sehingga lebih aman untuk MPASI bayi.

Baca Juga: Baby Led Weaning, Benarkah Lebih Baik untuk Belajar Makan?

8. Mengurangi Risiko Anemia

Ikan teri nasi merupakan sumber zat besi yang baik untuk memenuhi kebutuhan bayi mulai usia 6 bulan. 

Memberikan teri nasi untuk MPASI dapat mencegah kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan anemia pada bayi. Anemia defisiensi besi sangat mempengaruhi kognitif dan pertumbuhan bayi.

Bahkan, anemia karena kekurangan zat besi dapat berdampak negatif ke kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motorik anak di bawah usia 24 bulan

Anemia pada anak juga bisa mempengaruhi fungsi sistem imun, sehingga bayi lebih rentan sakit dan mudah tertular infeksi.

9. Sumber Vitamin dan Mineral

Ikan teri nasi kaya akan kalium, fosfor, zinc, niacin, selenium, magnesium, asam folat, vitamin A, vitamin B12 dan vitamin E yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi optimal.

Ikan teri nasi mengandung sekitar 61 mikrogram (mcg) vitamin A dalam setiap 100 gramnya. Kandungan vitamin A bermanfaat untuk mendukung kesehatan mata dan daya tahan tubuh si Kecil.

Selain itu, baik niacin maupun vitamin B12 berperan untuk menjaga fungsi sistem saraf yang sehat pada bayi.

Mama juga bisa dapatkan panduan nutrisi untuk optimalkan tumbuh kembang dan imunisasi anak di The Parent's Guide Academy, lho. Ada pula fitur konsultasi 24/7 bersama expert seputar gizi dan tumbuh kembang anak secara gratis!

Cara Mengolah Teri Nasi untuk MPASI

Mengolah ikan teri untuk MPASI sebenarnya sangat mudah. Meski demikian, beberapa tips ini perlu Mama perhatikan agar manfaat ikan teri nasi bisa menjadi lebih optimal diterima si Kecil:

  • Hindari ikan teri nasi yang warnanya sudah terlihat pudar. Pilih ikan yang memiliki warna cerah dan tampak segar.
  • Pastikan ikan yang dipilih memiliki aroma segar, karena ikan teri yang mulai busuk akan mengeluarkan aroma amis yang sangat tidak sedap.
  • Pilih ikan yang memiliki mata jernih dan menonjol.
  • Hindari ikan yang mudah rapuh saat dipegang atau tampak lembap, karena ini mungkin menandakan ikan teri sudah disimpan dalam waktu lama.
  • Untuk mengurangi rasa asin, rendam ikan teri dalam air panas sebelum dimasak.
  • Olah ikan teri nasi sesuai dengan tekstur MPASI sesuai usia. Untuk MPASI pertama, haluskan ikan teri menjadi bubur dan saring sampai lembut.

Resep MPASI Ikan Teri Nasi

Sumber utama omega-3 untuk bayi tetaplah dari ASI sampai minimal di usia 6 bulan.

Namun untuk mencukupi kebutuhan si Kecil, Mama bisa mengolah teri nasi menjadi berbagai menu MPASI dan finger food untuk camilan lezat si Kecil. 

Berikut contoh ide resepnya:

1. Perkedel Teri Nasi

Bahan-bahan:

  • 1 buah kentang berukuran kecil
  • 1 sdm teri basah, dicincang halus
  • 1 siung bawang putih, iris halus
  • 1 butir telur ayam
  • ½ sdt kaldu jamur
  • Wortel parut secukupnya
  • Seledri secukupnya

Cara membuat:

  1. Kentang, wortel, dan ikan teri nasi dikukus selama sekitar 10 menit.
  2. Setelah itu, kentang, wortel, dan ikan teri nasi dihaluskan dan dicampur hingga merata.
  3. Campurkan kaldu jamur, seledri, dan setengah telur yang telah dikocok.
  4. Bentuk adonan menjadi bulatan pipih sesuai selera, kemudian celupkan ke dalam sisa telur yang sudah disiapkan sebelumnya.
  5. Goreng adonan hingga matang.

2. Bakso Teri Nasi

Bahan-bahan:

  • 2 sdm teri nasi
  • 1/4 daging sapi yang sudah digiling
  • 2 putih telur bebek
  • Sejumput garam dan lada
  • 1 sdm kaldu sapi

Bahan untuk kuah:

  • 1 buah wortel, iris tipis
  • Sejumput daun bawang
  • Sejumput kaldu sapi

Cara membuat:

  1. Gunakan blender atau chopper untuk menghaluskan bahan bakso.
  2. Setelah adonan sudah halus, bentuklah menjadi bulat-bulat sesuai selera dan masukkan dalam panci yang sudah berisi air.
  3. Pastikan air dalam panci belum mendidih agar adonan tidak hancur.
  4. Tambahkan potongan wortel, daun bawang, dan kaldu sapi ke dalam panci yang berisi bakso yang sedang direbus, kemudian koreksi rasa sesuai keinginan.
  5. Setelah adonan mendidih, matikan kompor, dan hidangkan dengan nasi putih.

Baca Juga: Panduan MPASI 9 Bulan: Jadwal, Porsi, Tekstur, dan Resepnya

3. Tim Gulai Teri Nasi

Bahan bumbu halus:

  • ½  ruas kunyit
  • ¼  sdt ketumbar
  • 1 buah kemiri
  • ½  ruas jahe

Bahan bumbu kasar:

  • 2 siung bawang merah, iris tipis
  • 1 siung bawang putih, iris tipis
  • 1 lembar daun jeruk
  • 1 batang sereh, digeprek
  • 1 lembar daun salam
  • Wortel parut secukupnya
  • 100 gram ikan teri nasi basah
  • 100 ml kaldu udang
  • 30 gram tempe, diiris
  • 100 ml santan
  • 60 gram nasi

Cara membuat:

  1. Masukkan semua bahan dalam wajan kecuali nasi putih.
  2. Aduk-aduk hingga tercampur rata dan masak hingga matang.
  3. Setelah itu, tambahkan nasi dan masak hingga nasi mencapai tekstur yang agak lembek.
  4. Sesuaikan tekstur makanan pendamping ASI (MPASI) sesuai dengan usia bayi. Jika bayi berusia 6 bulan, gunakan blender dan saring kembali hingga halus.

Saat mengenalkan ikan teri nasi untuk MPASI, mulailah dengan porsi kecil terlebih dahulu untuk mengamati apakah bayi memiliki reaksi alergi atau tidak. Semoga si Kecil lahap makan, ya, Ma!

  1. IDAI | Makanan Pendamping ASI (MPASI). (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/makanan-pendamping-asi-mpasi
  2. ‌Ajmera, R. (2019, October 9). Should Kids Take Omega-3 Supplements? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/omega-3-for-kids#dosage
  3. ‌Andri Setiyanto. (2019). Yuk Tau Lebih Tentang Ikan Teri, Kandungan Proteinnya Mengalahkan Salmon! – FKM UNAIR. Unair.ac.id. https://fkm.unair.ac.id/yuk-tau-lebih-tentang-ikan-teri-kandungan-proteinnya-mengalahkan-salmon/
  4. ‌Mrunal. (2018, August 2). Protein for Babies & Toddlers – Importance and Requirements. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/protein-for-babies-and-toddlers-importance-and-requirements/
  5. ‌US), M. (2024). Calcium. Nih.gov; National Academies Press (US). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK109827/
  6. Konsumsi kalsium untuk mencapai kepadatan tulang yang optimal - Direktorat P2PTM. (2018). Kemkes.go.id. https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-gangguan-metabolik/konsumsi-kalsium-untuk-mencapai-kepadatan-tulang-yang-optimal
  7. ‌Rokom. (2023, January 21). Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230121/1542263/protein-hewani-efektif-cegah-anak-alami-stunting/
  8. IDAI | Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi
  9. Data Komposisi Pangan Indonesia - Beranda. (2018). Panganku.org. https://panganku.org/id-ID/view
  10. Manfaat Ikan Teri bagi Kesehatan Tubuh. (2021, March 18). Unair.ac.id. https://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1245-manfaat-ikan-teri-bagi-kesehatan-tubuh
  11. ‌Salmon, V. (2020). Nutrition Comparison: Anchovy Vs Salmon. Soupersage. https://www.soupersage.com/compare-nutrition/anchovy-vs-salmon
  12. ‌(2011, January 29). LIVESTRONG.COM. https://www.livestrong.com/article/368113-are-anchovies-good-for-you/
  13. ‌Lang, A. (2021, August 24). Anchovies: Nutrients, Benefits, Downsides, and More. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/anchovy-nutrition
  14. Anchovies for Babies - First Foods for Babies - Solid Starts. (2024). Solidstarts.com. https://solidstarts.com/foods/anchovy/
floating-icon