Loading...
Banner Artikel Tekstur MPASI 6 Bulan yang Tepat Menurut IDAI & Contoh Menu Banner Artikel Tekstur MPASI 6 Bulan yang Tepat Menurut IDAI & Contoh Menu
Nutrisi

Tekstur MPASI 6 Bulan yang Tepat Menurut IDAI & Contoh Menu

Foto Reviewer Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 23 Maret 2024

Diperbarui: 26 Agustus 2025


  • Kenapa Tekstur MPASI Itu Penting?
  • Seperti Apa Tekstur MPASI 6 Bulan yang Ideal?
  • Cara Mengukur Konsistensi MPASI
  • Contoh Menu MPASI Tekstur Halus (Puree)
  • Cara Memperkenalkan Tekstur MPASI 6 Bulan
  • Apakah Tekstur MPASI Mempengaruhi Berat Badan Bayi?

Memahami tekstur MPASI 6 bulan adalah langkah penting sebelum bayi mulai makan makanan pertamanya. Dengan tekstur yang tepat, proses makan jadi aman, menyenangkan, dan bergizi!

Kenapa Tekstur MPASI Itu Penting?

Tekstur MPASI yang tepat membantu bayi belajar mengunyah dan menelan dengan aman.

Jika diberikan sesuai usia dan perkembangannya, tekstur MPASI berguna untuk mendukung hal-hal berikut:

  • Melatih bayi bisa makan dengan baik dan mencegahnya susah makan nantinya.
  • Bayi bisa makan dengan baik bahkan meski belum memiliki gigi.
  • Membiasakan makan dengan rasa dan tekstur baru. 
  • Mencukupi kebutuhan nutrisi bayi sesuai dengan teksturnya.
  • Membantu stimulasi oromotor untuk melancarkan proses makan dan perkembangan bicara.
  • Bayi yang sedang belajar makan terhindar dari risiko tersedak.
  • Mencegah bayi menolak makanan bila teksturnya tidak sesuai.

Seperti Apa Tekstur MPASI 6 Bulan yang Ideal?

Tekstur MPASI bayi 6 bulan adalah makanan semi encer atau agak kental. Mama bisa menghaluskan bahan makanan jadi bubur puree agak encer, lalu, saring hingga teksturnya lebih halus. 

Hindari menghaluskan makanan hingga terlalu cair karena nutrisinya jadi kurang maksimal. Gunakan blender atau saringan, dan sesuaikan air secukupnya.

Baca Juga: 10 Manfaat MPASI dan Tahapan Pemberiannya pada Bayi

Cara Mengukur Konsistensi MPASI

Di awal pemberian MPASI, teksturnya sebaiknya halus tapi tidak encer. Mama bisa cek dengan membalik sendoknya.

Konsistensi tekstur makanan bayi 6 bulan ideal adalah yang perlahan jatuh dari sendok. 

Jika makanan langsung tumpah, tandanya terlalu cair. Kalau tidak bergeser sama sekali, berarti terlalu padat.

Encerkan dengan sedikit air/ASI/kaldu jika teksturnya terlalu padat, dan padatkan dengan nasi lembek, kentang, atau ubi lumat sesuai kebutuhan jika masih terlalu cair.

Contoh Menu MPASI Tekstur Halus (Puree)

Ada berbagai menu MPASI yang bisa diolah menjadi tekstur halus untuk awal proses si Kecil belajar makan. Beberapa contoh makanan yang cocok untuk tekstur ini adalah:

1. Bubur Nasi Saring

Bubur nasi saring bisa jadi menu awal yang diperkenalkan untuk bayi yang baru mulai makan. Agar kandungan gizinya lebih lengkap, coba tambahkan sumber protein hewani dan serat juga ya, Ma.

Bahan yang dibutuhkan:

  • 3 sdm nasi
  • 4 potong brokoli
  • 50 gram daging ayam
  • 1 pcs keju
  • 1 sdm minyak zaitun
  • 150 ml air matang
  • Bawang bombay secukupnya

Cara membuatnya:

  1. Potong, cuci bersih, dan kukus brokoli sampai empuk.
  2. Cincang daging ayam dan bawang bombay sampai halus.
  3. Siapkan wajan, panaskan minyak zaitun dan tumis bawang bombay hingga wangi.
  4. Masukkan daging ayam dan aduk-aduk sampai agak matang, lalu tambahkan nasi.
  5. Masukkan brokoli yang sudah dikukus tadi, tambahkan air dan masukkan keju.
  6. Jika sudah mendidih, matikan.
  7. Saring semua bahan sampai halus. 
  8. Bubur nasi saring dengan tambahan protein dan serat siap disajikan. 

Porsi: bisa untuk 2-3 kali makan.

2. Puree Alpukat dan ASI

Memperkenalkan buah di awal proses makan bisa lebih kaya gizi dengan tambahan ASI. Caranya membuatnya pun mudah, Ma, berikut bahan dan tahapannya.

Bahan yang dibutuhkan:

  • 1 buah alpukat matang
  • 3-4 sdm ASI

Cara membuatnya:

  1. Ambil atau kerok semua daging buah alpukat yang sudah matang.
  2. Hancurkan daging buah alpukat dengan cara ditekan-tekan menggunakan sendok.
  3. Jika perlu dan banyak bagian yang belum halus, saring daging buah alpukat.
  4. Ambil 3 sdm daging alpukat yang sudah halus, lalu tambahkan 3-4 sdm ASI dan aduk rata semuanya.
  5. Puree buah alpukat dan ASI sudah siap disajikan.

Porsi: bisa untuk 2-3 kali makan.

3. Puree Pisang dan Yogurt Plain

Buah lain dengan tekstur lembut yang bisa Mama coba berikan kepada bayi di awal adalah pisang. Coba tambahkan dengan yogurt agar teksturnya lebih segar.

Bahan yang dibutuhkan:

  • 100 gr pisang ambon atau pisang lainnya
  • 2 sdm yogurt

Cara membuatnya:

  1. Kupas pisang, lalu haluskan.
  2. Tambahkan yogurt, aduk rata semuanya.
  3. Siap disajikan, lebih enak bila disimpan lebih dulu di dalam kulkas.

Porsi: bisa untuk 2-3 kali makan.

4. Sayur Kukus yang Diblender dengan Kaldu

Ingin coba memberikan si Kecil sayur, Ma? Buat lebih bergizi dengan tambahan kaldu, yuk! Mama bisa membuat kaldu daging sapi atau kaldu ayam terlebih dahulu, lalu dicampur dengan sayuran kukus. 

Bahan yang dibutuhkan:

  • 15 gram wortel
  • 15 gram buncis
  • 200-300 ml kaldu ayam kampung/sapi

Cara membuatnya:

  1. Kupas, cuci bersih, dan kukus wortel serta buncis selama 15 menit.
  2. Siapkan kaldu. Jika sebelumnya disimpan di kulkas sehingga dalam keadaan dingin, hangatkan lebih dulu.
  3. Blender sayur kukus bersama dengan kaldu yang sudah hangat.
  4. Sajikan dalam keadaan hangat,

Porsi: bisa untuk 2-3 kali makan.

5. Bubur Nasi dan Wortel Campur Kaldu Ayam

Mama bisa coba bikin menu lengkap berisi karbohidrat, protein hewani, serat, hingga lemak sehat untuk sekali makan si Kecil. Sajikan dengan tekstur halus agar lebih mudah dikunyah, ya.

Bahan yang dibutuhkan:

  • 3 sdm nasi
  • 400 ml kaldu ayam
  • 40 gram daging ayam
  • 1 potong hati ayam
  • 1 siung bawang merah
  • 1 siung bawang putih
  • 15 gram wortel
  • 1 sdt minyak zaitun
  • 1 kotak unsalted butter

Cara membuatnya:

  1. Siapkan wajan dan panaskan minyak, lalu tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum.
  2. Masukkan daging ayam dan hati ayam, kemudian tumis sampai berubah warna.
  3. Tuang kaldu ayam kampung dan masak sampai mendidih, kemudian masukkan wortel.
  4. Jika wortel sudah empuk, masukkan nasi putih sampai kaldu sedikit menyusut.
  5. Matikan kompor, lalu blender atau saring semua bahan.
  6. Hasil saring atau blender siap disajikan dalam keadaan hangat. Sisanya bisa Mama simpan di kulkas untuk sesi makan berikutnya.

Porsi: bisa untuk 2-3 kali makan.

6. Puree Labu dan Tahu Campur Minyak Zaitun

Sumber karbohidrat lain yang bisa Mama berikan sebagai selingan nasi adalah labu. Labu, misalnya labu madu, punya rasa cenderung manis yang mungkin akan disukai si Kecil.

Bahan yang dibutuhkan:

  • 30-40 gram labu madu atau butternut pumpkin
  • 15 gram tahu atau tofu
  • Bawang bombay secukupnya
  • 1 kotak unsalted butter
  • 1 sdm minyak zaitun
  • 200 ml air kaldu

Cara membuatnya:

  1. Kukus labu madu sekitar 30 menit atau sampai empuk.
  2. Siapkan wajan dan panaskan minyak zaitun, lalu tumis bawang bombay sampai harum.
  3. Masukkan tahu atau tofu, tambahkan unsalted butter dan air kaldu. 
  4. Beri labu madu yang sudah dikukus sebelumnya, masak sampai semua matang.
  5. Saring atau blender semua bahan yang sudah matang, kemudian sajikan dalam keadaaan hangat.
  6. Pisahkan menjadi 2-3 porsi berbeda dan simpan sisanya di kulkas untuk sesi makan selanjutnya.

Porsi: bisa untuk 2-3 kali makan.

7. Daging Ayam Blender dan Kentang Campur Kaldu Sapi

Selain nasi dan labu, berikan juga kentang sebagai sumber karbohidrat lainnya untuk si Kecil. Tambahan daging ayam atau bisa diganti dengan protein lainnya, seperti daging sapi, juga cocok untuk jadi menu lengkap bayi.

Bahan yang dibutuhkan:

  • 1 buah kentang ukuran besar
  • 50 gram daging ayam
  • 4 potong brokoli
  • 1 sdm minyak zaitun
  • Bawang bombay secukupnya
  • 150 ml air

Cara membuatnya:

  1. Kupas kentang, cuci bersih, lalu kukus bersama brokoli sampai empuk.
  2. Cincang bawang bombay dan daging ayam sampai halus.
  3. Siapkan wajan dan panaskan minyak, lalu tumis bawang bombay sampai harum. 
  4. Masukkan potongan daging ayam aduk-aduk sampai berubah warna, kemudian tambahkan kentang dan brokoli yang sudah dikukus sebelumnya. 
  5. Tambahkan air dan tunggu hingga sedikit menyusut. 
  6. Matikan kompor, dan blender atau saring semua bahan. 
  7. Menu siap disajikan.

Porsi: 2-3 kali makan.

Butuh ide menu lainnya? Dapatkan inspirasi menu MPASI kaya nutrisi untuk bantu meningkatkan imunitas si Kecil di E-book Kreasi MPASI untuk Imunitas si Kecil! Koleksi inspirasi menunya variatif, jadi si Kecil tidak cepat bosan.

Cara Memperkenalkan Tekstur MPASI 6 Bulan

Pengenalan tekstur MPASI harus dilakukan bertahap sesuai kemampuannya saat ini agar bayi tidak kaget dan justru menolak makan. Berikut cara mengenalkan tekstur MPASI pada bayi 6 bulan:

1. Tambahkan Cairan saat Blender

Bayi usia 6 bulan sudah boleh diberikan makan daging (ayam/sapi), ikan, kacang-kacangan, hingga buah dan sayuran.

Namun, tekstur makanan ini masih cukup padat sehingga perlu diolah lagi sampai konsistensinya halus dan agak encer.

Jadi, saat memblender makanan tersebut tambahkan sedikit cairan seperti ASI, santan, minyak, atau kaldu agar konsistensinya sesuai dan bisa diberikan pada si Kecil.

Baca Juga: Panduan MPASI 6 Bulan, Resep, dan Jadwal Makannya

2. Coba dari Porsi Kecil

Bayi 6 bulan sudah boleh diberikan 2-3 sdm MPASI per satu kali makan untuk 3x sehari.

Namun, untuk mengenalkan tekstur MPASI 6 bulan, Mama perlu menyesuaikan porsi makanan yang tepat. Jadi, coba berikan 1 sdt dulu sebagai suapan pertama dan perhatikan reaksinya.

Agar si Kecil mau makan, sebaiknya berikan MPASI ketika bayi tidak terlalu lelah, lapar, atau rewel.

3. Berikan Secara Konsisten

Mengenalkan tekstur MPASI secara bertahap bermanfaat untuk melatih keterampilan bayi mengunyah makanan sampai nantinya bisa menelan makanan padat.

Berikan makan secara konsisten sesuai dengan jadwal makanan bayi 6 bulan agar si Kecil terbiasa menikmati makanannya. Apabila si Kecil lahap, Mama boleh menambah porsinya.

Baca Juga: Mengatur Jadwal MPASI yang Tepat untuk Bayi Usia 6 Bulan

4. Kenalkan Satu Jenis Makanan

Saat pertama kali mengenalkan tekstur MPASI bayi 6 bulan, sebaiknya berikan satu jenis makanan dulu untuk beberapa hari pertama.

Ini bertujuan untuk melihat respon bayi terhadap makanan yang diberikan, apakah cocok dan tidak berpotensi alergi.

Mama juga bisa coba berikan MPASI dari jenis makanan lain, seperti puree pisang yang dapat memberikan sensasi tekstur berbeda dari bubur nasi.

5. Perhatikan Tanda Bayi Lapar dan Kenyang

Pemberian MPASI adalah pengalaman baru bagi si Kecil. Oleh karena itu, wajar jika bayi akan menolak ketika pertama kali disuapkan makanan. 

Kenali tanda bayi lapar seperti membuka mulut saat disuapi, dan hindari memberi makan saat ia menolak.

Sebaliknya, ketika bayi merasa kenyang, bayi mungkin akan menutup mulutnya, memalingkan wajah, melepeh makanan, atau bahkan membuang makanan ke lantai.

6. Hindari Memaksa Bayi Habiskan Makanan

Hindari memaksa bayi untuk menghabiskan makanannya. Memaksa bayi bisa membuatnya merasa stres dan bahkan trauma terhadap waktu makan.

Hindari juga mengubah tekstur secara tiba-tiba karena bisa mengganggu proses adaptasi si Kecil mengenal makanan.

7. Harus Sabar

Saat baru mengenalkan tekstur MPASI 6 bulan, tak jarang si Kecil mungkin akan beberapa kali menolak makanan. 

Terkadang, dibutuhkan percobaan hingga 10x, atau bahkan lebih sampai ia terbiasa dengan tekstur baru.

Tetap sabar dan konsisten agar si Kecil terbiasa dengan tekstur makanan dan tumbuh sehat. Cobalah kenalkan tekstur MPASI dari cemilan bayi 6 bulan yang sehat.

Baca Juga: 30 Menu MPASI 6 Bulan Selama Sebulan yang Bergizi Tinggi

Apakah Tekstur MPASI Mempengaruhi Berat Badan Bayi?

Konsistensi dan tekstur MPASI dapat memengaruhi berat badan bayi berdasarkan cara pembuatannya.

Tekstur MPASI 6 bulan yang terlalu encer cenderung mengandung sedikit kalori dan gizi karena melewati proses penggilingan lebih lama. Hal ini tentu bisa berdampak pada total asupan nutrisi bayi.

Semoga panduan ini membantu Mama memberikan pengalaman makan pertama yang aman dan menyenangkan untuk si Kecil!

Informasi yang Wajib Mama Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama

CDC. (2025, March 20). Tastes and Textures. Infant and Toddler Nutrition. https://www.cdc.gov/infant-toddler-nutrition/foods-and-drinks/tastes-and-textures.html

Raising Children Network Editorial Team. (2023). ‌Introducing solids: why, when, what and how. (2023). Raising Children Network. https://doi.org/10.1097/01.mpg.0000304464.60788

NHS Editorial Team. (2020, December). Your baby’s first solid foods. Nhs.uk. https://www.nhs.uk/baby/weaning-and-feeding/babys-first-solid-foods/

‌Rayyan, B. (2022, May 19). Mpasi-bubur saring. Cookpad. https://cookpad.com/id/resep/16241349?ref=search&search_term=mpasi+bubur+saring

‌Nisa. (2018, April 16). Mpasi bayi 6 bulan ~ pure alpukat. Cookpad. https://cookpad.com/id/resep/4767466

Erlyn Bukhori. (2022, August 14). Pure Banana Yoghurt (ala dr. Meta Hanindita), MPASI 6m+. Cookpad. https://cookpad.com/id/resep/16436217?ref=search&search_term=banana+yogurt+mpasi+snack

‌Datu, T. (2023, February 28). Bubur Kaldu Ayam Kampung (MPASI Bayi 6 bln+). Cookpad. https://cookpad.com/id/resep/16820105

‌Ayu, D. (2025, July 26). H120. Telor Ceplok dan Sayuran Kukus (9 month+). Cookpad. https://cookpad.com/id/resep/24922315

‌Nuzulia Rachma. (2022, September 12). Butternut Dory (MPASI 6MO). Cookpad. https://cookpad.com/id/resep/16497938

‌Baby’s first foods: How to introduce solids to your baby. (2023). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/solids-finger-foods/introducing-solids_113

‌Clinic, C. (2022). Food Aversion Meaning & Causes. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22948-food-aversion

‌IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi

‌Feeding your baby: 6–12 months. (2019). Unicef.org. https://www.unicef.org/parenting/food-nutrition/feeding-your-baby-6-12-months

‌CDC. (2023, June 27). When, What, and How to Introduce Solid Foods . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/when-to-introduce-solid-foods.html

‌IDAI | Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pentingnya-mengatur-jadwal-makan-anak

‌CDC. (2023, July 10). Tastes and Textures . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/tastes-and-textures.html

‌Mrunal. (2018, August 17). Baby Food Stages – Your Child’s First, Second and Third Food. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/baby-food-stages-your-childs-first-second-and-third-food/

‌Swati Patwal. (2020, December 28). 11 Tips To Encourage And Teach Baby To Chew Their Food. MomJunction. https://www.momjunction.com/articles/teaching-babies-chewing-swallow-food-age-tips_00692606/

‌IDAI | Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana

4 Tips for Trying Out New Textures With Baby. (2024). CHOA | Strong4Life. https://www.strong4life.com/en/feeding-and-nutrition/starting-solid-foods/4-tips-for-trying-out-new-textures-with-baby

Artikel Terkait