Zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Jadi, Mama perlu tahu bagaimana cara menambah zat besi pada anak agar tumbuh kembangnya optimal.
Bagaimana Cara Mengetahui Anak Kekurangan Zat Besi?
Anak yang kekurangan zat besi bisa menunjukkan gejala seperti kulit pucat, lelah, sesak napas, nafsu makan menurun, sakit kepala, pusing, dan sulit konsentrasi.
Anak sering sakit dan lama sembuhnya juga menjadi salah satu pertanda defisiensi zat besi yang umum. Sebab, imunitas untuk melawan virus dan bakteri sangat bergantung pada kadar zat besi dalam tubuh.
Penyebab Anak Kekurangan Zat Besi
Zat besi adalah salah satu nutrisi penting untuk imunitas dan perkembangan otak anak. Defisiensi zat besi pada anak bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut:
- Asupan zat besi rendah: Tubuh hanya menyerap ±1 mg dari setiap 10–20 mg zat besi yang dikonsumsi.
- Pertumbuhan cepat: Meningkatkan kebutuhan zat besi dan produksi sel darah merah.
- Gangguan pencernaan: Kelainan atau operasi saluran cerna bisa menghambat penyerapan zat besi.
- Kehilangan darah: Misalnya karena perdarahan saluran cerna atau cedera.
Baca Juga: Dampak Kekurangan Gizi pada Imunitas Anak
Cara Menambah Zat Besi pada Anak
Asupan zat besi anak penting untuk dipenuhi agar si Kecil terhindar dari risiko anemia. Kenali beberapa cara efektif untuk meningkatkan asupan zat besi anak berikut ini:
1. Konsumsi Zat Besi dari Protein Hewani 2x Sehari
Protein dari sumber hewani mengandung zat besi heme yang lebih mudah diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Sebagai cara menambah zat besi pada anak, biasakanlah menyajikan menu makanan yang mengandung protein hewani setidaknya dua kali sehari.
Sebagai contoh, sarapan dengan nasi dan telur ceplok lalu makan siang dengan semur daging atau nasi dan ikan tongkol goreng. Mama juga bisa berikan si Kecil minum susu tinggi protein 2 jam setelah makan.
Nutrilon Royal 3 adalah satu-satunya susu pertumbuhan yang dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA EPA yang lebih tinggi, menjadikannya nutrisi optimal sebagai "The Formula For Winning Child". Teruji klinis perkuat imunitas dan bantu maksimalkan inteligensinya untuk persiapkan anak anda untuk menang.
Baca Juga: 10 Resep Makanan untuk Anak 1 Tahun yang Susah Makan
2. Terapkan Prinsip Double Prohe
"Double prohe" merujuk pada penggunaan dua sumber protein hewani dalam satu porsi makanan. Beberapa contoh kombinasi double prohe yang sering diberikan adalah:
- Ayam dengan telur (misalnya, nasi tim ayam kecap dan telur rebus)
- Ayam dan udang (seperti rolade atau dimsum ayam udang)
- Telur dan daging sapi (misalnya semur daging dan telur puyuh)
- Ikan dan telur (misalnya, ikan kembung goreng dan telur ceplok atau dadar)
Tujuan double prohe adalah untuk meningkatkan asupan zat besi anak serta nutrisi penting lainnya yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
3. Konsumsi dengan Sumber Zat Besi Nabati
Sumber zat besi hewani seperti daging sapi, ayam, ikan, dan hati mengandung zat besi heme yang mudah diserap tubuh.
Zat besi heme diserap hingga 40% lebih baik dibandingkan zat besi non-heme yang berasal dari protein nabati (sayur dan kacang-kacangan).
Meski begitu, nutrisi dari sumber zat besi non-heme tetap penting dan bisa melengkapi zat besi hewani agar kebutuhan protein si Kecil tercukupi.
Baca Juga: Pentingnya Pola Makan Sehat Bergizi dan Seimbang untuk Anak
4. Kombinasikan dengan Sumber Vitamin C
Vitamin C dapat membantu tubuh menyerap zat besi non-heme dengan lebih optimal.
Memberikan buah-buahan seperti jeruk, stroberi, atau sayuran seperti brokoli dan paprika bersamaan dengan makanan tinggi zat besi sangat disarankan.
Misalnya, nasi dengan bayam bisa dilengkapi dengan tomat atau jus jeruk. Ini adalah salah satu cara menambah zat besi pada anak secara alami dan menyenangkan.
5. Memasak dengan Cast Iron Pan
Menggunakan wajan atau panci besi cor (cast iron) bisa menambah kandungan zat besi dalam makanan yang dimasak.
Masakan yang berair seperti sup atau saus spaghetti dapat menyerap lebih banyak zat besi dari alat masak ini.
Walau jumlah zat besi yang terserap bervariasi, metode ini cukup efektif untuk menambah asupan harian anak.
Jadi, coba ganti teflon dan wajan anti lengket dengan cast iron pan. Pilihan ini juga aman dan bisa dijadikan kebiasaan memasak di keluarga Mama.
6. Hindari Konsumsi Penghambat Penyerapan Zat Besi
Minuman seperti teh dan kopi mengandung polifenol yang dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan. Terlalu banyak minum susu juga bisa mengganggu proses ini karena kandungan kalsiumnya.
Sebaiknya beri jeda waktu antara konsumsi zat besi dan minuman tersebut selama 2 jam sebagai cara menambah asupan zat besi anak.
7. Bantu dengan Suplemen Zat Besi
Dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen zat besi sebagai cara menambah zat besi pada anak yang aman, jika asupan dari makanan saja belum juga mencukupi.
Suplemen zat besi biasanya diminum saat perut kosong atau dengan jus jeruk untuk meningkatkan penyerapannya.
Anak mungkin akan mengalami efek samping ringan seperti feses yang lebih gelap, tapi ini hal yang normal.
Baca Juga: Panduan MPASI 1 Tahun: Porsi, Tekstur, Jadwal, dan Resepnya
Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak
Jika kebutuhan zat besi si Kecil tidak terpenuhi, ada berbagai risiko negatif yang mungkin memengaruhi tumbuh kembang, kesehatan, dan kecerdasannya. Berikut penjelasannya:
1. Gangguan Kognitif
Kekurangan zat besi dapat berdampak langsung pada perkembangan otak dan fungsi kognitif anak, terutama di usia dini.
Anak yang mengalami defisiensi zat besi cenderung mengalami gangguan konsentrasi, kesulitan belajar, dan keterlambatan berbicara.
Studi menunjukkan anak-anak dengan anemia kekurangan zat besi cenderung memiliki nilai akademik lebih rendah dan masalah kognitif jangka panjang yang bisa permanen.
2. Imun Lemah
Zat besi memegang peran penting dalam produksi sel darah putih yang melawan infeksi. Maka itu, anak yang kekurangan zat besi lebih rentan terserang penyakit karena imunnya lemah.
Bahkan, kekurangan zat besi kronis bisa membuat tubuh tidak mampu merespons infeksi secara efektif.
3. Kelelahan
Anak yang kekurangan zat besi sering kali tampak lesu, cepat lelah, dan kurang bertenaga meskipun sudah cukup istirahat.
Ini karena zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika tubuh kekurangan oksigen, otot dan organ tidak bisa bekerja optimal sehingga anak mudah merasa lelah bahkan saat beraktivitas ringan. Akibatnya, minat anak untuk bermain atau belajar bisa berkurang.
4. Anemia
Anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah sehat untuk membawa oksigen.
Ini adalah salah satu kondisi paling umum yang menyerang anak-anak akibat rendahnya asupan zat besi.
Anemia yang tidak ditangani bisa mengganggu pertumbuhan dan aktivitas harian anak. Anemia defisiensi zat besi biasanya didiagnosis melalui tes darah.
Dengan mengetahui berbagai cara menambah zat besi pada anak, Mama bisa membantu si Kecil terhindar dari berbagai masalah di atas.
Lalu, jangan lupa gabung jadi member Nutriclub sekarang untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!