Loading...
Banner Artikel Jadwal Vaksin Cacar Air untuk Anak, Manfaat, & Efek Samping Banner Artikel Jadwal Vaksin Cacar Air untuk Anak, Manfaat, & Efek Samping
Imunitas

Jadwal Vaksin Cacar Air untuk Anak, Manfaat, & Efek Samping

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 20 Juni 2024

Diperbarui: 18 September 2025


  • Apa Itu Vaksin Cacar Air?
  • Manfaat Vaksinasi Cacar Air pada Anak
  • Apakah Vaksin Cacar Air Wajib?
  • Jadwal Imunisasi Cacar Air Menurut IDAI 2024
  • Efek Samping Vaksin Varisela
  • Siapa yang Tidak Dianjurkan Mendapatkan Vaksin?
  • Apakah Anak yang Sudah Kena Cacar Perlu Vaksin Lagi?
  • Tips Tambahan untuk Cegah Cacar Air

Cacar air mudah menular, terutama pada anak di bawah 5 tahun. Untuk mencegahnya, si Kecil perlu vaksin. Simak jadwal vaksin cacar air berikut ini, Ma!

Apa Itu Vaksin Cacar Air?

Vaksin cacar air adalah imunisasi untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan virus Varicella-zoster.

Vaksin yang dikenal dengan nama vaksin varisela ini terbuat dari virus Varicella-zoster yang hidup tapi sudah dilemahkan.

Vaksinasi cacar air bekerja dengan cara merangsang sistem imun untuk membentuk antibodi, sehingga tubuh si Kecil siap melawan virus Varicella-zoster bila masuk ke dalam tubuhnya.

Jenis vaksin ini tersedia dalam bentuk vaksin tunggal maupun vaksin kombinasi MMRV, yang sekaligus memberikan perlindungan terhadap campak, gondongan, dan rubella.

Manfaat Vaksinasi Cacar Air pada Anak

Ada banyak manfaat pemberian vaksinasi cacar air untuk anak, antara lain:

1. Pencegahan Infeksi & Komplikasi

Vaksin varisela memiliki efektivitas tinggi dalam melindungi anak dari infeksi cacar air. Jika anak yang sudah divaksin masih tertular, gejalanya biasanya lebih ringan dan cepat membaik. 

Selain itu, vaksin ini juga membantu mencegah terjadinya komplikasi serius, seperti pneumonia, ensefalitis (radang otak), hingga infeksi kulit berat.

2. Membuat Gejala Cacar Air Menjadi Lebih Ringan

Anak yang terkena cacar air harus izin sakit untuk isolasi selama beberapa hari agar tidak menyebarkan virus ke teman-temannya di sekolah. Semakin panjang durasi isolasi, tentu semakin jauh pula ketertinggalan yang si Kecil alami.

Vaksin cacar air tidak hanya berfungsi mencegah terjadinya cacar air, tetapi juga dapat membuat gejalanya jauh lebih ringan pada orang yang tetap terinfeksi setelah vaksinasi.

Dengan begitu, peluang sembuh bisa lebih cepat dan risiko komplikasi serius juga berkurang secara signifikan.

Baca Juga: Imun Tubuh Lemah pada Anak: Gejala, Penyebab & Cara Meningkatkannya

3. Herd Immunity

Vaksin cacar air terbukti mampu menurunkan angka kejadian penularan penyakit, risiko rawat inap, hingga komplikasi infeksi hingga lebih dari 80%. 

Vaksin ini juga membantu menciptakan herd immunity (kekebalan kelompok) yang mencegah penyebaran wabah, terutama di sekolah karena mungkin masih banyak anak-anak yang belum divaksin.

4. Perlindungan Jangka Panjang dari Herpes Zoster

Virus Varicella-zoster dapat tetap ada di dalam tubuh setelah seseorang sembuh dari cacar air. Di usia dewasa, virus ini bisa aktif kembali dan menimbulkan herpes zoster (shingles).

Nah, Ma, Vaksin varisela dapat membantu menurunkan risiko kondisi tersebut.

Pastikan Mama mengetahui kapan jadwal vaksinasi cacar air perlu dilakukan agar si Kecil mendapatkan berbagai manfaat vaksin di atas dengan optimal.

Apakah Vaksin Cacar Air Wajib?

Pemberian imunisasi cacar air termasuk program vaksinasi dasar yang wajib dari IDAI. 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan vaksin harus didapat tepat waktu untuk memberikan perlindungan optimal. 

Hasil penelitian menunjukkan, vaksin bisa 82% hingga mendekati 98% melindungi anak dari paparan infeksi cacar air setidaknya selama 10 hingga 20 tahun setelah vaksinasi.

Jika tertular, gejala dan risiko komplikasi yang dialami juga akan lebih ringan serta mudah diatasi.

Jadwal Imunisasi Cacar Air Menurut IDAI 2024

Menurut jadwal imunisasi IDAI 2024, vaksin untuk cacar air pertama kali diberikan mulai dari usía 12 bulan. 

Vaksin diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan untuk anak usía 1-12 tahun. Sementara untuk anak usia 13 tahun atau lebih intervalnya 4 sampai 6 minggu.

Bagi anak usia 2 tahun atau lebih yang belum mendapat vaksin MR/MMR dan vaksin cacar air dapat diberikan vaksin MMRV sebagai dosis primer.

Untuk anak usia kurang dari 2 tahun yang sudah mendapat vaksin MR/MMR atau vaksinasi cacar air sebelumnya, MMRV bisa diberikan sebagai booster.

Baca Juga: Jadwal 12 Imunisasi Lanjutan yang Perlu Anak Dapatkan

 

Efek Samping Vaksin Varisela

Pada umumnya, vaksin varisela aman dan tidak menimbulkan komplikasi. Namun, ada efek samping ringan yang mungkin akan timbul dan membuat si Kecil tidak nyaman, seperti:

  • Demam
  • Nyeri di sekitar bekas suntikan. 
  • Ruam merah di sekitar bekas suntikan. 
  • Sendi terasa nyeri dan kaku. 

Meskipun jarang terjadi, tapi ada juga efek samping yang lebih serius, meliputi:

  • Kejang demam.
  • Meningitis.
  • Ruam parah.
  • Infeksi paru-paru atau hati.
  • Reaksi alergi parah.
  • Infeksi parah.

Apabila si Kecil menunjukkan gejala efek samping yang serius, segera hubungi dokter anak atau bawa ke UGD agar mendapatkan penanganan medis. 

Cari solusi terbaik untuk atasi anak yang rewel akibat vaksin di Health Immune Checker. Sebab, tangisan bayi yang tak kunjung berhenti bisa menandakan masalah kesehatan tertentu. Tak perlu khawatir, karena setiap opsi penanganannya sudah diverifikasi oleh dokter ahli!

Siapa yang Tidak Dianjurkan Mendapatkan Vaksin?

Ada beberapa kondisi medis tertentu yang membuat anak tidak boleh mendapatkan vaksin sama sekali, yaitu:

  • Anak dengan daya tahan tubuh yang lemah karena penyakit seperti HIV atau pengobatan kemoterapi.
  • Anak yang telah menerima vaksin MMR dalam 4 minggu sebelumnya, atau akan menerima vaksin dalam 4 minggu mendatang
  • Menerima vaksin virus hidup lainnya dalam 28 hari terakhir. 
  • Anak yang mengidap tuberkulosis atau kanker. 
  • Memiliki gangguan sistem imun
  • Mengonsumsi obat yang memengaruhi imun. 
  • Pernah mengalami alergi terhadap vaksin varisela atau bahan-bahan di dalamnya. 
  • Memiliki riwayat alergi yang parah. 

Oleh karena itu, Mama sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan vaksin untuk cacar air.

Baca Juga: 10 Dampak Nyata Jika Anak Tidak Imunisasi

 

Apakah Anak yang Sudah Kena Cacar Perlu Vaksin Lagi?

Tubuh anak yang sudah pernah terkena cacar air biasanya sudah membentuk kekebalan alami, sehingga tidak perlu divaksin lagi.

Namun, jika Mama tidak yakin, vaksin tetap bisa diberikan untuk perlindungan ekstra bagi anak yang sudah pernah mengalami cacar air.

Vaksinasi cacar air ini akan memberikan perlindungan tambahan dan mencegah kemungkinan terjadinya infeksi ulang di kemudian hari.

Tips Tambahan untuk Cegah Cacar Air

Selain vaksin cacar air, Mama juga bisa mencegah penularan cacar air dengan langkah sederhana berikut:

  • Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang terinfeksi.
  • Jangan berbagi barang pribadi, seperti handuk atau peralatan makan.
  • Selalu jaga kebersihan diri dan lingkungan.
  • Jika terkena cacar air, tetap di rumah sampai semua lesi mengering

Gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!

Informasi yang Wajib Mama Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Editorial. (2025). Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan. Kemkes.go.id. https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/4127/manfaat-imunisasi-varisela-untuk-kesehatan-anak
  2. Editorial. (2019). Varicella Vaccine Composition, Dosage, and Administration. https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/varicella/hcp/administering-vaccine.html
  3. Editorial. (2024, January 12). Chickenpox Vaccine (Varicella Vaccine): Schedule & Side Effects. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22136-chickenpox-vaccine
  4. Editorial. (2024). IDAI | Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun, Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2024. Idai.or.id. https://www.idai.or.id/news-event/agenda-nasional/others/6798
  5. WHO. (2025). Chickenpox. Who.int. https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/chickenpox
Artikel Terkait