Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
probiotik-untuk-bayi
Nutrisi

8 Manfaat Probiotik untuk Bayi yang Wajib Mama Pahami

Article Oleh : Febriyani Suryaningrum 07 September 2021

Tahukah Mama bahwa tidak semua bakteri berbahaya bagi tubuh? Ada jenis bakteri yang baik dan memang secara alami hidup di dalam tubuh manusia, namanya probiotik. Karena baik, jumlah bakteri ini perlu Mama jaga dalam pencernaan bayi untuk mendukung kesehatannya. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut seputar manfaat probiotik untuk bayi menurut penelitian yang ada.

Apa Itu Probiotik?

Probiotik adalah mikroorganisme hidup, termasuk bakteri dan jamur ragi, yang dapat dikonsumsi melalui suplemen atau berbagai jenis makanan yang difermentasi. 

Ada tiga jenis probiotik yang umum ditemukan dalam sumber makanan, yaitu Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Saccharomyces Boulardii.

Lactobacillus merupakan jenis bakteri yang paling mudah ditemukan pada berbagai produk makanan hasil fermentasi seperti yogurt dan sauerkraut. Sedangkan Bifidobacterium umumnya dapat ditemukan pada produk susu olahan seperti keju dan kefir.  

Saccharomyces Boulardii itu sendiri merupakan golongan jamur ragi atau yeast yang dapat ditemukan dalam makanan hasilfermentasi seperti kombucha dan kefir. 

Baca juga: Dukung Perkembangan Daya Tahan Tubuh Si Kecil Melalui Pemenuhan Nutrisi

Manfaat Probiotik untuk Bayi

Penelitian secara klinis telah menunjukkan bahwa probiotik bermanfaat untuk kesehatan si Kecil secara umum termasuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berikut penjelasannya secara rinci:

1. Menyehatkan Saluran Pencernaan

Probiotik adalah bakteri baik yang memberikan manfaat bagi kesehatan pencernaan. Probiotik dapat mengembalikan keseimbangan alami bakteri di usus yang mungkin terjadi karena terlalu banyak bakteri jahat. 

Probiotik dapat membantu menjaga kesehatan saluran cerna bayi karena koloni bakteri baik ini dapat membantu melawan bakteri jahat penyebab penyakit pencernaan, seperti diare. Nah, konsumsi probiotik dari makanan pendamping ASI dapat membantu menjaga keseimbangan alami jumlah bakteri baik di dalam saluran pencernaan si Kecil.

Selain untuk mencegah terjadinya infeksi diare akut, probiotik juga berfungsi untuk meringankan diare yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik tertentu.

2. Meningkatkan Imunitas Tubuh 

Seperti yang telah dijelaskan di atas, probiotik adalah kumpulan bakteri baik yang hidup secara alami di dalam pencernaan manusia. Pada awalnya, bayi terlahir tidak memiliki probiotik tapi perlahan-lahan mulailah terbentuk koloni bakteri baik di dalam ususnya lewat pemberian ASI eksklusif.

Asupan probiotik yang mencukupi akan membantu tubuh si Kecil mencapai keseimbangan alami keberadaan bakteri baik dan bakteri jahat di dalam tubuh, sehingga ia dapat melawan berbagai ancaman infeksi virus, jamur, dan mikroba berbahaya lain. 

Baca Juga: 12 Manfaat Prebiotik untuk Daya Tahan Tubuh Anak

3. Mendukung Perkembangan Sistem Saraf

Tak hanya sistem pencernaan, probiotik ternyata juga berpengaruh terhadap perkembangan otak bayi pasca kelahiran. Sebab setelah dilakukan penelitian, ternyata perkembangan sel saraf otak sangat dipengaruhi oleh kesehatan sistem pencernaan anak. Oleh karena itu, asupan probiotik sangat penting terutama pada 1000 hari pertama kehidupan si Kecil.   

4. Meringankan Gejala IBS

IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah gangguan yang cukup umum terjadi pada bayi. Gangguan ini mempengaruhi kesehatan lambung dan usus dengan gejala seperti kram, sakit perut, kembung, diare, atau sembelit. 

Nah, menurut penelitian yang dilakukan oleh Professor P Moayyedi dari Department of Medicine, Division of Gastroenterology, McMaster University Medical Centre, asupan probiotik yang cukup dapat membantu meringankan gejala IBS.

Walau belum ada penelitian yang kuat apakah probiotik juga bekerja pada bayi yang mengalami IBS, namun Mama dapat mengkonsultasikan pemberian probiotik untuk si Kecil pada dokter anak ketika ia mengalami IBS.   

5. Membantu Meningkatkan Mood Bayi

Sistem pencernaan yang sehat dapat meningkatkan mood atau suasana hati anak menjadi lebih baik. Sebab, pencernaan yang sehat dan tidak terasa sakit adalah awal dari fungsi tubuh yang baik. 

Ketika bayi sehat, tentunya ia akan merasa lebih nyaman untuk melakukan berbagai aktivitas seperti bermain bersama Mama, mengeksplorasi lingkungan sekitar, makan, dan BAB.

6. Mengurangi Keparahan Alergi pada Bayi

Pemberian probiotik secara oral pada bayi terbukti secara klinis mampu mengurangi keparahan dan mencegah terjadinya alergi, terutama eksim, infeksi saluran pernafasan, dan meningkatkan respon imun yang dibentuk oleh vaksinasi. 

Konsumsi probiotik secara oral terbukti terbukti mampu membentuk kolonisasi bakteri baik pada bayi sehingga daya tahan tubuh si Kecil meningkat. 

Nah, pada bayi yang berisiko tinggi terkena alergi, intervensi probiotik harus dilakukan sejak sebelum Mama melakukan persalinan sehingga jalan lahir bayi mengandung banyak bakteri baik. 

7. Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi

Manfaat probiotik selanjutnya adalah membantu merawat kesehatan mulut. Mama, di dalam mulut si Kecil ternyata hidup lebih dari 700 spesies mikroba, lho. 

Nah, untuk membuat jumlah bakteri baik baik dan bakteri jahat seimbang, bayi perlu mendapat asupan probiotik yang cukup. Jadi, mulut dan gusi bayi lebih sehat dan terhindar dari beragam penyakit seperti sariawan. 

Selain itu Ma, bayi juga umumnya mulai tumbuh gigi pada usia 6-12 bulan. Nah, beberapa jumlah bakteri yang ada di dalam mulut si Kecil dapat menyebabkan terjadinya plak dan karies gigi. Namun, bakteri ini dapat dilawan dengan asupan probiotik secara oral.

Penelitian yang berjudul A Highly Arginolytic Streptococcus Species That Potently Antagonizes Streptococcus mutans menunjukkan bahwa bakteri probiotik Streptococcus baru yang diberi nama A12 mampu menghambat hingga menghentikan bakteri penyebab plak gigi untuk tumbuh dan merusak gigi..

8 Mengurangi Gejala Kolik

Kolik pada bayi merupakan kondisi dimana si Kecil menangis dengan kekuatan penuh selama setidaknya 3 jam dalam satu hari dan 3 hari dalam 1 minggu. Kondisi ini terus-menerus terjadi setidaknya dalam waktu 3 minggu berturut-turut. 

Ma, beberapa penelitian medis mengungkapkan bahwa flora usus pada bayi yang mengalami kolik berbeda dengan bayi yang sehat. 

Nah, untuk memperbaiki keseimbangan alami bakteri baik dan bakteri jahat di dalam usus si Kecil, disarankan untuk mendapatkan asupan probiotik sesuai dengan anjuran dokter.

Selain mengurangi gejala kolik, asupan harian probiotik yang mencukupi juga mampu merawat kesehatan saluran pencernaan si Kecil sehingga ia terhindar dari kolik.  

9. Mencegah Risiko Necrotizing Enterocolitis

Bayi Pprematur beresiko tinggi terkena necrotizing enterocolitis (NEC), yaitu penyakit yang berkembang ketika jaringan di lapisan dalam usus kecil atau besar menjadi rusak dan mulai mati sehingga menyebabkan usus mengalami peradangan. 

Kondisi tersebut dapat terjadi karena perkembangan mikroorganisme di dalam saluran pencernaan bayi belum optimal atau karena ia mendapatkan pengobatan antibiotik. 

Nah, suplemen probiotik dengan resep dokter anak dapat membantu bayi prematur dan bayi yang lahir dengan berat badan rendah untuk mengembangkan koloni mikroorganisme baik di dalam saluran pencernaannya. 

Baca juga: Jaga Kesehatan Anak dengan Prebiotik FOS dan GOS

Kapan Probiotik Boleh Diberikan pada Bayi?

Probiotik dapat Mama temukan dari berbagai macam makanan yang terfermentasi. Yogurt adalah sumber probiotik yang bagus. Sebagian besar bayi dapat mulai makan yogurt atau makanan sumber prebiotik lainnya segera setelah mereka mulai dikenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI), yaitu di sekitar usia 4 hingga 6 bulan.

Namun untuk mengantisipasi potensi risiko reaksi alergi, Mama dan Papa sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak sebelum memberikan probiotik dalam bentuk apa pun pada bayi. 

Mama juga bisa langsung berkonsultasi dengan tim Nutriclub Expert Advisor terkait segala pertanyaan dan kekhawatiran Mama soal pemberian makanan untuk bayi.

Makanan Sumber Probiotik yang Aman untuk Bayi 

ASI adalah sumber gizi terbaik, termasuk probiotik, bagi bayi. Oleh karena itu, sebisa mungkin harus diberikan secara eksklusif hingga si Kecil berusia 2 tahun. 

Setelah si Kecil selesai masa ASI eksklusif, Mama bisa mulai memberikan susu yang telah difortifikasi dengan probiotik untuk mendukung kesehatan saluran cernanya.

Nah, makanan sumber probiotik selanjutnya yang dapat diberikan kepada si Kecil adalah yogurt. Selain menyehatkan, tekstur yogurt yang lembut juga sangat cocok untuk digunakan sebagai makanan MPASI. 

Menurut beberapa artikel kesehatan, yogurt aman dikonsumsi oleh bayi 6 bulan ke atas asalkan tidak mengandung madu dan gula tambahan. Oleh karena itu, Mama perlu memperhatikan baik-baik label komposisi makanan pada yogurt sebelum memberikannya kepada si Kecil.

Pasalnya, madu sangat berbahaya bagi bayi di bawah usia 12 bulan karena berisiko menyebabkan infant botulism. Infant botulism adalah keracunan akibat zat toksik dari bakteri bernama Clostridium botulinum yang terdapat di dalam madu. 

Keracunan terjadi karena bayi belum memiliki sistem imun yang cukup kuat untuk melawan zat toksik dari bakteri tersebut. 

Baca juga: 8 Manfaat Yogurt untuk Kesehatan Anak

Kemudian, penting juga untuk mendukung pemenuhan nutrisi dari makanan MPASI bergizi dengan stimulasi yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil.  

Jadi, jangan lupa untuk memperkaya wawasan terkait perkembangan si Kecil di setiap fase pertumbuhannya dengan mengakses konten digital eksklusif seperti Podcast, Parenting E-book, atau Kulwap yang dimoderatori para ahli di bidangnya.

Semoga artikel ini membantu!

  1. Kim, S.-K., Guevarra, R. B., Kim, Y.-T., Kwon, J., Kim, H., Cho, J. H., Kim, H. B., & Lee, J.-H. (2019). Role of Probiotics in Human Gut Microbiome-Associated Diseases. Journal of Microbiology and Biotechnology, 29(9), 1335–1340. https://doi.org/10.4014/jmb.1906.06064

  2. Rivière, A., Selak, M., Lantin, D., Leroy, F., & De Vuyst, L. (2016). Bifidobacteria and Butyrate-Producing Colon Bacteria: Importance and Strategies for Their Stimulation in the Human Gut. Frontiers in Microbiology, 7. https://doi.org/10.3389/fmicb.2016.00979

  3. WebMD. (2022). What Are Probiotics? WebMD. https://www.webmd.com/digestive-disorders/what-are-probiotics

  4. Ansari, F., Alian Samakkhah, S., Bahadori, A., Jafari, S. M., Ziaee, M., Khodayari, M. T., & Pourjafar, H. (2021). Health-promoting properties of Saccharomyces cerevisiae var. boulardii as a probiotic; characteristics, isolation, and applications in dairy products. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 63(4), 457–485. https://doi.org/10.1080/10408398.2021.1949577

  5. WebMD Editorial Contributors. (2021, March 17). When Can a Baby Have Yogurt? WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/baby/when-can-a-baby-have-yogurt#:~:text=Yogurt%20is%20a%20great%20food,lactose%20intolerance%20in%20your%20family.

  6. Infant Botulism (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2020). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/botulism.html#:~:text=Infant%20botulism%20is%20caused%20by,should%20never%20be%20given%20honey.

  7. Probiotics: What is it, Benefits, Side Effects, Food & Types. (2020). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/14598-probiotics

  8. Wahome, C. (2022, May 11). What to Know About Probiotics for Infants. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/know-about-probiotics-for-infants

  9. Newberry, S. J. (2012). Probiotics for the Prevention and Treatment of Antibiotic-Associated Diarrhea. JAMA, 307(18), 1959. https://doi.org/10.1001/jama.2012.3507

  10. Moayyedi, P., Ford, A. C., Talley, N. J., Cremonini, F., Foxx-Orenstein, A. E., Brandt, L. J., & Quigley, E. M. M. (2008). The efficacy of probiotics in the treatment of irritable bowel syndrome: a systematic review. Gut, 59(3), 325–332. https://doi.org/10.1136/gut.2008.167270

  11. Irritable bowel syndrome - Symptoms and causes. (2022). Mayo Clinic; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/irritable-bowel-syndrome/symptoms-causes/syc-20360016

  12. Necrotizing enterocolitis: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2019). Medlineplus.gov. https://medlineplus.gov/ency/article/001148.htm#:~:text=Necrotizing%20enterocolitis%20(NEC)%20is%20the,in%20premature%20or%20sick%20babies.

  13. Baby’s First Tooth: 7 Facts Parents Should Know. (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/teething-tooth-care/Pages/Babys-First-Tooth-Facts-Parents-Should-Know.aspx#:~:text=Most%20babies%20will%20develop%20teeth%20between%206%20and%2012%20months.&text=Typically%2C%20the%20first%20teeth%20to,baby%20teeth%20by%20age%203.

  14. Ong, T. G., Gordon, M., Banks, S. S., Thomas, M. R., & Akobeng, A. K. (2019). Probiotics to prevent infantile colic. Cochrane Database of Systematic Reviews. https://doi.org/10.1002/14651858.cd012473.pub2

  15. Brown, S. (2018, January 25). Can Probiotics Help With Gum Disease? WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/oral-health/probiotics-gum-disease

  16. A Highly Arginolytic Streptococcus Species That Potently Antagonizes Streptococcus mutans | Applied and Environmental Microbiology. (2015). Applied and Environmental Microbiology. https://journals.asm.org/doi/full/10.1128/aem.03887-15

  17. Savilahti, E. (2011). Probiotics in the Treatment and Prevention of Allergies in Children. Bioscience and Microflora, 30(4), 119–128. https://doi.org/10.12938/bifidus.30.119

  18. Cerdó, T., Ruíz, A., Suárez, A., & Campoy, C. (2017). Probiotic, Prebiotic, and Brain Development. Nutrients, 9(11), 1247. https://doi.org/10.3390/nu9111247

comment-icon comment-icon