Cerebral palsy adalah salah satu gangguan tumbuh kembang yang bisa dialami anak sejak dini. Memahami kondisi ini, termasuk penyebab dan gejalanya, penting agar Mama dan Papa dapat mendukung si Kecil dengan perawatan yang tepat.
Apa Itu Cerebral Palsy?
Cerebral palsy (CP) adalah gangguan saraf yang memengaruhi kemampuan anak untuk bergerak, menjaga keseimbangan, dan mengontrol postur tubuh.
Istilah cerebral berarti otak, sedangkan palsy berarti kelemahan atau gangguan fungsi otot. Karena itu, CP sering disebut juga lumpuh otak.
Cerebral palsy memengaruhi kontrol gerak otot, yang memengaruhi gerak dan postur. Dibanding dengan gangguan motorik lain, disabilitas fisik pada anak dengan cerebral palsy umumnya tampak lebih jelas.
Kapan Cerebral Palsy Terdeteksi?
CP bisa mulai terdeteksi sejak bayi baru lahir sampai usia 1-2 tahun lewat pemeriksaan motorik dan gerakan umum oleh dokter.
Namun, banyak juga kasus cerebral palsy yang baru terdeteksi setelah usia 2-3 tahun. CP lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
Baca Juga: Perbedaan Motorik Kasar dan Motorik Halus serta Stimulasinya
Jenis-Jenis Cerebral Palsy
Setelah memahami apa itu cerebral palsy, kenali juga macam-macam cerebral palsy.
Jenis CP dibedakan dari keterbatasan gerak yang terjadi, bagian tubuh yang terdampak, serta keparahan gejala, yaitu:
1. Spastik
Spastik adalah cerebral palsy yang menyebabkan otot kejang dan kaku yang menyebabkan gerakan berulang atau kaku. Ini adalah jenis cerebral palsy yang paling umum.
2. Diskinetik
Tipe diskinetik menyebabkan anak dengan cerebral palsy memiliki gerakan tangan, kaki, dan lengan yang lambat dan tidak terkontrol.
Anak biasanya akan mengalami kesulitan untuk duduk tegak dan berjalan. Anak dengan cerebral palsy tipe diskinetik biasanya tidak memiliki masalah kecerdasan.
3. Ataksik
Apa itu cerebral palsy ataksik? Ini merupakan cerebral palsy yang memengaruhi keseimbangan dan koordinasi.
Anak dengan cerebral palsy tipe ataksik umumnya kesulitan dalam melakukan gerakan cepat yang membutuhkan ketepatan, seperti menulis, mengancing baju, dan mengambil buku.
4. Campuran
Merupakan jenis cerebral palsy yang ditandai dengan campuran berbagai gejala cerebral palsy di atas.
Apa Penyebab Cerebral Palsy?
CP terjadi karena ada gangguan perkembangan otak selama masa kehamilan. Hingga kini, tidak diketahui pasti apa penyebab gangguan perkembangan otak pada kasus CP.
Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko si Kecil mengalami CP:
- Kurangnya aliran darah atau asupan oksigen ke otak
- Mutasi genetik
- Infeksi yang terjadi saat hamil, seperti rubella, toksoplasmosis, atau cytomegalovirus
- Cedera atau trauma kepala sebelum atau tepat setelah lahir
- Kelahiran prematur
- Berat badan lahir bayi yang sangat rendah (di bawah 1,5 kg)
- Hamil kembar
- Komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia
- Paparan asap rokok atau alkohol selama masa kehamilan
Selain pada masa kehamilan, gangguan perkembangan otak juga dapat terjadi ketika anak sudah dilahirkan. Biasanya ini terjadi segera setelah kelahiran.
Kerusakan otak pada CP bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki, tapi gejalanya bisa ditangani.
Baca Juga: 5 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Apa Gejala Cerebral Palsy pada Anak?
Selain pengertian apa itu cerebral palsy, Mama juga perlu tahu gejalanya.
Gejala CP pada anak bisa dilihat mulai dari ringan hingga berat, yang dapat memengaruhi kemampuan motorik, wicara, dan perkembangan otaknya. Ini beberapa gejala yang dapat dialami:
- Otot kaku atau tegang
- Refleks atau gerakan berlebihan yang tidak dapat terkontrol
- Kelemahan pada lengan atau kaki
- Kesulitan berdiri atau berjalan (jalan jinjit, jongkok, atau kaki menyilang)
- Tremor atau gerakan tidak terkendali
- Masalah perkembangan motorik halus, seperti sulit menulis atau mengancing baju
- Keterlambatan perkembangan motorik, misal terlambat merangkak, duduk, atau berjalan
- Keterlambatan bicara
- Kesulitan menelan, makan, atau mengunyah
- Kejang atau eplepsi
- Perubahan bentuk tulang belakang (skoliosis)
- Kekakuan persendian
- Gangguan sensorik
Baca Juga: Anak 1 Tahun Belum Bisa Jalan, Apakah Normal?
Diagnosis Cerebral Palsy
Dokter spesialis anak biasanya dapat mendiagnosis cerebral palsy sebelum usia anak 1 tahun lewat kunjungan rutin ke dokter. Namun, penegakkan diagnosis mungkin akan menunggu anak berusia 18-24 bulan.
Dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mengeliminasi kemungkinan penyebab lain. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan, yaitu:
- Pemeriksaan fisik dan neurologi
- Pemantauan perkembangan motorik (ceklis tahapan perkembangan)
- Pemindaian otak, seperti MRI, CT scan, atau EEG
- Tes laboratorium untuk skrining genetik atau metabolisme
Jika anak terdiagnosis mengalami CP, Mama juga mungkin perlu menjalani beberapa tes lain untuk memeriksa kondisi kesehatan terkait, seperti masalah penglihatan, pendengaran, wicara, dan kecerdasan.
Apakah Anak Cerebral Palsy Memiliki Harapan Hidup Normal?
Cerebral palsy tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi, anak dengan cerebral palsy bisa punya harapan hidup yang baik tergantung dari tingkat keparahannya.
Anak dengan gejala ringan memiliki angka harapan hidup yang lebih baik. Meski demikian, kemajuan teknologi kesehatan dapat sangat meningkatkan kualitas hidup anak dengan CP.
Gejala cerebral palsy, bersifat non-progresif. Artinya, cenderung tidak memburuk seiring waktu. Bahkan, beberapa di antaranya bisa menunjukkan perbaikan.
Pengobatan dan Terapi untuk Cerebral Palsy
Meski belum bisa disembuhkan, gejala CP bisa Mama kendalikan lewat beberapa pengobatan. Terapi juga bisa membantu si Kecil untuk dapat lebih mandiri dan aktif.
Beberapa pengobatan dan terapi yang dapat dilakukan, antara lain:
- Pemberian obat antikejang untuk mengatasi kejang, mengurangi kekakuan otot, dan nyeri
- Fisioterapi, untuk melatih kekuatan otot, rentang gerak, dan koordinasi
- Terapi okupasi, untuk melatih anak dalam menjalani aktivitas sehari-hari
- Terapi wicara, untuk membantu kemampuan bicara atau komunikasi alternatif
- Penggunaan alat bantu, seperti kursi roda, walker, atau brace
Rencana pengobatan dan terapi ini dapat dievaluasi setiap beberapa waktu untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan kondisi si Kecil.
Baca Juga: Global Development Delay pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Pencegahan Cerebral Palsy
Mama Papa mungkin masih bertanya-tanya, apa itu cerebral palsy dan apakah bisa dicegah? Tidak semua cerebral palsy bisa dicegah, terutama yang disebabkan oleh genetik.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk menurunkan risikonya, terutama saat kehamilan, seperti:
- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
- Mendapatkan vaksinasi sebelum atau selama hamil untuk mencegah infeksi
- Menghindari paparan asap rokok, alkohol, atau obat terlarang
- Menjaga asupan nutrisi selama hamil
- Mengendalikan tekanan darah dan kadar gula darah selama hamil
- Segera mengobati infeksi pada bayi
Jika Mama masih butuh informasi mengenai apa itu cerebral palsy atau gangguan tumbuh kembang lainnya, jangan ragu untuk diskusi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor – tim ahli terpercaya di bidang nutrisi, parenting, dan tumbuh kembang anak. Hadir 24/7 untuk bantu Mama, gratis dan tanpa perlu buat janji.
Gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!