Loading...
Banner Artikel Anak Terlambat Bicara: Ciri, Penyebab, dan Cara Melatihnya
Tumbuh Kembang

Anak Terlambat Bicara: Ciri, Penyebab, dan Cara Melatihnya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020

Diperbarui: 01 Desember 2025


  • Apa Itu Speech Delay pada Anak?
  • Usia Berapa Anak Dikatakan Terlambat Bicara?
  • Ciri-Ciri Anak Terlambat Bicara
  • Kenapa Anak Terlambat Bicara? (Penyebab Umum Speech Delay)
  • Cara Melatih Anak yang Terlambat Bicara di Rumah
  • Kapan Harus ke Dokter atau Terapis Wicara?

Speech delay adalah kondisi anak terlambat bicara, mengucapkan kata, atau merangkai kalimat dibanding usia sebayanya. Penyebabnya bisa karena kurang stimulasi, gangguan pendengaran, oral-motorik, hingga terlalu banyak screen time.

Yuk, kenali apa itu keterlambatan bicara pada anak, tanda-tandanya, dan bagaimana cara membantu si Kecil agar lancar berbicara!

Apa Itu Speech Delay pada Anak?

Speech delay adalah kondisi ketika kemampuan bicara anak berkembang lebih lambat dibanding anak lain seusianya.

Kondisi ini dapat muncul sebagai kesulitan mengucapkan kata atau kesulitan memahami apa yang diucapkan orang lain.

Anak dengan speech delay biasanya mengerti apa yang dikatakan orang lain, tapi kesulitan mengungkapkannya secara verbal. Ia mungkin lebih sering menunjuk, menarik tangan Mama, atau menggunakan ekspresi wajah untuk menyampaikan keinginannya.

Berbeda dengan language delay yang berkaitan dengan pemahaman bahasa, speech delay lebih fokus pada kesulitan dalam mengucapkan kata dan berbicara.

Baca Juga: Gangguan Kognitif pada Anak: Penyebab, Jenis, Penanganan

Usia Berapa Anak Dikatakan Terlambat Bicara?

Anak dapat dikategorikan terlambat bicara (speech delay) apabila di usia 2 tahun belum mampu mengucapkan sekitar 25-50 kosakata, belum bisa menyusun dua kata menjadi kalimat sederhana, serta kesulitan mengikuti instruksi dasar.

Pada rentang usia 2–3 tahun, tanda keterlambatan biasanya makin tampak ketika anak belum dapat berbicara jelas untuk mengekspresikan kebutuhan, pikiran, atau perasaannya, meskipun perkembangan motorik dan sosialnya tetap baik.

Untuk memudahkan Mama mengenali kemampuan bicara pada anak, berikut milestone-nya untuk usia 1-3 tahun melansir laman IDAI (2025):

Usia Anak

Kemampuan Bicara yang Umum Terlihat

12 bulan

Sudah bisa babbling (“mamama”, “dadada”) 

18 bulan

Mengucapkan 5–50 kata sederhana

24 bulan

Mengucapkan minimal 25 kata dan mulai merangkai 2 kata (“mau susu”)

36 bulan

Bicara dalam kalimat 3 kata atau lebih dan bisa diajak percakapan ringan

Ciri-Ciri Anak Terlambat Bicara

Berikut ciri anak terlambat bicara yang perlu Mama dan Papa kenali:

  • Pada usia 12 bulan: tidak babbling atau hanya menggunakan gestur seperti menunjuk atau “dadah” pada usia 12 bulan.
  • Pada usia 15 bulan: belum bisa mengucapkan 3 kata 
  • Pada usia 18 bulan: tidak mengikuti perintah sederhana 
  • Pada usia 24 bulan: tidak bisa merangkai dua kata
  • Pada usia 3 tahun: bicara masih sulit dimengerti

Jika Mama menemukan tanda-tanda anak speech delay ini, segera konsultasikan dengan dokter anak atau terapis wicara, ya.

Kenapa Anak Terlambat Bicara? (Penyebab Umum Speech Delay)

Ada banyak faktor kenapa anak terlambat bicara. Agar Mama bisa mengantisipasinya, berikut beragam penyebab speech delay pada anak:

1. Kurang Stimulasi

Anak 2 tahun belum bisa bicara bisa jadi faktor utamanya adalah kurangnya stimulasi. Stimulasi bantu merangsang kemampuan bicara anak dan menambah kosakatanya.

Anak perlu sering diajak bicara agar otaknya terbiasa memproses bahasa. Jika jarang diajak berkomunikasi, kosakatanya tidak akan berkembang.

Selain itu, membaca dengan suara jelas dan memberi respons terhadap ocehan bayi dengan kata-kata sederhana juga bantu memperbanyak tabungan kosakatanya.

2. Masalah Pendengaran

Anak belajar bicara dengan cara meniru suara yang ia dengar. Gangguan pendengaran, baik sementara akibat infeksi telinga atau kondisi permanen, bisa membuat anak terlambat bicara.

Baca Juga: 8 Jenis Gangguan Tumbuh Kembang Anak yang Harus Diwaspadai

3. Gangguan pada Organ Mulut

Kondisi seperti tongue-tie (lidah terikat pendek) atau bibir sumbing membuat anak terlambat bicara karena kesulitan melafalkan kata. 

Namun, kondisi ini bisa dikenali sejak bayi, Ma. Biasanya anak yang mengalami tongue-tie akan mengalami kesulitan untuk menyusu.

4. Gangguan Oral-Motorik

Gangguan koordinasi otot mulut, lidah, dan rahang bisa menghambat kemampuan anak untuk mengeluarkan suara dengan benar. 

Akhirnya, hal ini membuat anak mengalami keterlambatan perkembangan bahasa dibanding teman-teman seusianya.

5. Autisme atau Gangguan Saraf

Beberapa anak dengan autisme mengalami kesulitan dalam komunikasi verbal dan nonverbal. Gejala biasanya disertai dengan kesulitan berinteraksi sosial.

Oleh sebab itu, tak jarang anak terlambat bicara padahal usianya sudah menginjak 2 tahun bahkan lebih.

6. Terlalu Banyak Screen Time

Melansir penelitian dalam Singapore Medical Journal (2023), anak dengan durasi screen time lebih dari 2 jam/hari berisiko 6 kali lebih tinggi mengalami speech delay.

Cara Melatih Anak yang Terlambat Bicara di Rumah

Melatih anak yang terlambat bicara dapat dilakukan dengan rutin mengajak berbicara dan menghindari bahasa cadel, merespons ocehan, membacakan buku, bernyanyi, serta membatasi screen time.

Berikut panduan untuk stimulasi anak agar cepat bicara:

1. Ajak Berbicara dan Narasikan Aktivitas

Ajaklah si Kecil berbicara kapan pun dan di mana pun, seperti setiap kali memberikan makan, memandikannya, memakaikan pakaian, menyiapkan makanan, sampai sebelum tidur. 

Sebagai contoh saat Mama sedang memasak, jelaskan apa yang sedang dilakukan, seperti “Sayurnya kita cuci dulu yuk sebelum dimasak. Wah, sayurnya segar ya, warnanya hijau.”

2. Gunakan Kalimat Pendek dan Jelas

Kira-kira, bagaimana latihan bicara untuk anak yang terlambat berbicara? Saat melatih anak terlambat bicara, selalu gunakan kalimat pendek dan jelas. 

Misal, “Adik, mau mandi?” atau “Mainannya dirapikan, yuk!”. Dengan begitu, si Kecil lebih mudah memahaminya dalam mengumpukan kosakata yang ia dengar.

3. Respon Setiap Ocehan Anak

Saat si Kecil mulai mengoceh, Mama bisa merespons dengan suara, gestur, atau ekspresi wajah yang hangat untuk mendorongnya berkomunikasi.

Cara ini bantu mencegah anak terlambat bicara jika konsisten dilakukan sejak ia lahir.

4. Hindari Bahasa Bayi atau Cadel

Namun, hindari penggunaan baby talk atau bahasa cadel ya, Ma, seperti “Ade mau mimi cucu?” atau “Adek jangan lali-lali, ya!”

Bicara cadel justru dapat menghambat keterampilan anak untuk berbicara dengan kosakata dan struktur yang benar.

5. Bacakan Buku Cerita Setiap Hari

Membacakan buku cerita setiap hari adalah cara efektif untuk membantu si Kecil cepat bicara dan memperkaya kosakatanya, Ma. 

Studi tahun 2016 menunjukkan bahwa anak yang rutin dibacakan buku bisa mengenal hingga 1,4 juta kosakata lebih banyak dibandingkan yang tidak.

Mama bisa mengunduh ebook Cerita Petualangan Marlo si ikan badut yang mencari mamanya untuk dibacakan pada si Kecil.

6. Ajak Bernyanyi Bersama

Mengajak si Kecil bernyanyi bersama adalah cara belajar bicara yang sangat menyenangkan. Mama bisa mengajak si Kecil bernyanyi Balonku, Bintang Kecil, dan lagu anak lainnya.

Bernyanyilah seekspresif mungkin sambil melakukan gerakan sederhana sesuai liriknya untuk bantu anak mengingat kata menjadi lebih mudah.

7. Tunjuk dan Sebut Nama Benda

Anak biasanya lebih sering menunjuk barang yang ia mau, bukannya meminta secara verbal. 

Jadi, bila si Kecil menunjuk sesuatu, ucapkan nama benda tersebut agar ia bisa meniru dan menyebut nama bendanya dengan sempurna. 

Sebagai contoh, bila si Kecil menunjukkan sebuah gelas berisi jus, Mama bisa menimpalinya, “Adik mau jus?” untuk mendorongnya mengulang kata atau frasa yang sama seperti yang ia maksud, yaitu “jus”. 

8. Beri Instruksi Sederhana

Mengatasi speech delay pada anak juga bisa dengan membiasakan memberi instruksi sederhana, seperti "Ambil mobil merah, Nak," atau “Dadah ke Papa, Nak!". 

Mendengar instruksi singkat dan sederhana dapat membantu anak memahami apa yang orang tuanya ucapkan. Lakukan setiap berkomunikasi padanya sebagai cara agar anak cepat bicara.

9. Gunakan Bahasa Isyarat

Anak kecil lebih mudah memahami bahasa isyarat, sehingga mereka bisa berkomunikasi dan mengekspresikan diri dengan lebih percaya diri.

Saat Mama ingin memperkenalkan kata ‘susu’, bisa tunjukkan bahasa isyarat minum susu (dengan membuat gerakan menenggak susu dari gelas) agar si Kecil bisa mengingat kata-katanya lebih baik.

Ulangi secara konsisten hingga ia mulai memahami kapan harus menggunakan isyarat dan kapan berbicara dengan kata-kata.

10. Batasi Screen Time Maksimal 1 Jam/Hari

Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak screen time pada anak usia dini adalah salah satu penyebab gangguan bicara anak. 

Untuk itu, batasi screen time maksimal 1 jam/hari dan dampingi si Kecil saat menonton untuk mencegah anak terlambat bicara.

Sebaliknya, perbanyaklah interaksi dengan si Kecil untuk merangsang kemampuan bicaranya.

Kuncinya, Mama tetap sabar dan terus berikan dukungan positif. Setiap kata pertama anak adalah hasil dari kasih sayang dan kesabaran Mama.

Baca Juga: 10 Stimulasi Anak 2 Tahun untuk Kembangkan Kecerdasannya

Pastikan Mama terus mendukung kekebalan tubuh si Kecil melalui nutrisi, kebersihan, dan stimulasi yang tepat di 1000 hari pertama kehidupannya. Download Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh 1000 Hari Pertama untuk dapatkan tips lengkap dan panduan dari para ahli untuk bantu si Kecil tumbuh kuat dan sehat sejak dini.

Kapan Harus ke Dokter atau Terapis Wicara?

Mengutip laman University of Utah Health, ada beberapa tanda bahaya keterlambatan bicara pada anak, yaitu anak anak tidak merespons suara, tidak memahami perintah, atau kehilangan kemampuan yang sudah dimiliki.

Jangan tunda ke dokter jika si Kecil mengalaminya. Biasanya prosedur pemeriksaan anak terlambat bicara meliputi tes pendengaran, evaluasi organ bicara, hingga terapi wicara anak.

Terapis wicara akan membantu si Kecil mengembangkan kemampuan bicara dan bahasanya, serta mengajarkan Mama cara memaksimalkan kemampuannya di rumah.

Butuh insight dari ahli di tengah kesibukan? Jangan ragu untuk diskusi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor – tim ahli terpercaya di bidang nutrisi, parenting, dan tumbuh kembang anak. Hadir 24/7 untuk bantu Mama, gratis dan tanpa perlu buat janji.

Gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!

Informasi yang Wajib Mama Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Pietrangelo, A. (2019, October 30). Language and Speech Delays in Toddlers. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/speech-delay-3-year-old-2#what-it-means
  2. Humas RSUP M Djamil Padang. (2025, January 30). Kenali Speech Delay, Penyebab dan Terapi yang Tepat – RS M Djamil. Rsdjamil.co.id. https://rsdjamil.co.id/berita/kenali-speech-delay-penyebab-dan-terapi-yang-tepat/
  3. Editorial Team. (2022). Delayed Speech or Language Development. Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/not-talk.html
  4. ‌Liang, W. H. K., Gn, L. W. E., Tan, Y. C. D., & Tan, G. H. (2023). Speech and language delay in children: a practical framework for primary care physicians. Singapore Medical Journal, 64(12), 745–750. https://doi.org/10.4103/singaporemedj.smj-2022-051
  5. IDAI | Keterlambatan Bicara. (2019). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara
  6. IDAI | Mencegah Terlambat Bicara pada Anak. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/mencegah-terlambat-bicara-pada-anak
  7. Marketing and Communication. (2025, June 2). Child Not Talking Yet? When to Worry About a Speech Delay. University of Utah Health | University of Utah Health. https://healthcare.utah.edu/healthfeed/2025/06/child-not-talking-yet-when-worry-about-speech-delay
Artikel Terkait