Reflek pada bayi adalah gerakan tidak disengaja yang sangat normal pada bayi baru lahir.
Bahkan, ini jadi salah satu tolok ukur tumbuh kembang si Kecil, lho, Ma. Yuk, kenali jenis dan fungsinya!
Apa Itu Refleks pada Bayi?
Reflek pada bayi baru lahir adalah gerakan spontan yang terjadi tanpa bisa dikendalikan atau disengaja, sebagai penanda tahap awal perkembangan anak. Contohnya, mengisap dan menggenggam jari.
Umumnya, pada usia 4-6 bulan, refleks primitif bayi akan perlahan menghilang seiring perkembangan otaknya yang semakin matang, walau beberapa bertahan sampai dewasa.
Reflek bayi menjadi salah satu gambaran kondisi saraf si Kecil. Itu sebabnya, penting juga bagi Mama untuk memantau perkembangan refleks bayi baru lahir ini.
Baca Juga: 6 Cara Stimulasi yang Tepat untuk Bayi 1 Bulan
Jenis-Jenis Refleks pada Bayi dan Fungsinya
Ada berbagai macam reflek pada bayi baru lahir yang muncul pada usia awal kelahirannya. Refleks bisa menghilang dalam hitungan minggu, bulan, atau bertahan hingga ia dewasa.
Berikut adalah jenis reflek pada bayi baru lahir yang bisa Mama perhatikan:
1. Rooting Reflex (Reflek Menoleh)
Reflek rooting adalah refleks menoleh dan membuka mulut ketika pipi bayi disentuh dengan jari atau puting. Refleks ini membantunya menyusu dan mencari puting Mama.
Rooting reflex ini akan berkurang mulai usia 1 bulan dan hilang ketika si Kecil berusia 4 bulan.
2. Sucking Reflex (Refleks Mengisap)
Reflek sucking adalah refleks mengisap yang muncul ketika langit-langit mulutnya disentuh. Refleks ini membantu si Kecil mengatur ritme mengisap, bernapas, dan menelan.
Sucking reflex mulai muncul sejak masa kehamilan, tepatnya usia 32-36 minggu. Itu sebabnya, bayi prematur mungkin memiliki kemampuan mengisap yang lemah atau belum matang.
Mama juga kadang dapat melihat refleks ini saat melakukan USG, yaitu saat ia mengisap jempolnya di dalam perut.
3. Moro Reflex (Refleks Moro)
Refleks moro pada bayi disebut juga refleks kaget. Refleks ini muncul ketika si Kecil terkejut mendengar suara atau gerakan tiba-tiba, misalnya bayi yang sering kaget saat tidur.
Saat ada gerakan atau suara keras tiba-tiba, si Kecil akan secara otomatis mengulurkan lengan dan kaki, melebarkan jari tangannya, dan menangis. Namun, segera rileks kembali.
Refleks moro biasanya akan hilang saat bayi berusia 2 bulan.
4. Tonic Neck Reflex
Reflek tonic neck adalah refleks primitif yang muncul saat bayi menolehkan kepala ke satu sisi, secara otomatis ia akan meluruskan tangan di sisi yang sama, sedangkan tangan lainnya menekuk.
Posenya mirip dengan pemain anggar sehingga disebut juga fencing position. Refleks ini melatih koordinasi mata dan tangan bayi serta kesiapan menggenggamnya saat bayi berusia 4 bulan.
Tonic neck reflex mulai muncul saat usia kehamilan 35 minggu dan mulai menghilang pada usia 3-5 bulan.
Baca Juga: Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI dan Pencegahannya
5. Grasping Reflex (Refleks Menggenggam)
Grasping reflex adalah refleks menggenggam kuat bayi ketika telapak tangannya disentuh.
Refleks ini juga bisa Mama lihat ketika menyentuh telapak kakinya dan si Kecil mulai melengkungkan jari-jari kakinya.
Refleks menggenggam ini berfungsi untuk melatih kekuatan otot tangan dan kakinya. Di tangan, refleks ini bertahan sampai usia 6 bulan, sedangkan di kaki hingga 9-12 bulan.
6. Refleks Babinski
Refleks Babinski adalah refleks yang muncul ketika Mama membelai telapak kaki dan si Kecil akan langsung mengangkat jempol kakinya ke atas dan melebarkan jari kaki lainnya.
Refleks Babinski biasanya berlangsung hingga usia anak 1-2 tahun. Setelah usia 2 tahun, refleks Babinski seharusnya tidak ada lagi pada anak.
Jika refleks Babinski tetap muncul pada usia 2 tahun atau lebih, ini bisa jadi tanda adanya masalah pada sistem saraf pusatnya.
7. Step Reflex atau Walking Reflex
Stepping reflex atau walking reflex juga disebut dancing reflex. Refleks ini membuat bayi secara spontan menempatkan satu kaki di depan kaki lainnya, sehingga terlihat seperti melangkah atau menari.
Refleks ini akan muncul ketika Mama atau Papa menggendongnya dalam posisi tegak dan menapakkan kakinya ke lantai.
Reflek pada bayi ini berfungsi membantunya merangkak ke payudara Mama saat IMD di awal kelahiran.
Refleks stepping akan hilang setelah usia bayi 2 bulan, kemudian muncul lagi menjelang akhir tahun pertama untuk menunjukkan kesiapan belajar berjalan.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Mainan untuk Stimulasi Bayi 0-12 Bulan
Apa Artinya Jika Bayi Tidak Menunjukkan Refleks Ini?
Refleks primitif pada bayi adalah salah satu indikator kondisi tumbuh kembang si Kecil, khususnya perkembangan saraf. Dokter akan memantaunya di setiap pemeriksaan rutin.
Menurut Journal of Indian Speech Language & Hearing Association (2020), refleks primitif pada bayi perlu diwaspadai jika kemunculannya lebih lama dari waktu seharusnya, lemah, tidak simetris atau bahkan tidak muncul sama sekali.
Sebab, ini bisa menandakan adanya masalah pada sistem saraf pusat si Kecil. Konsultasikan dengan dokter jika Mama melihat reflek pada bayi tidak berfungsi optimal.
Baca Juga: Wonder Week Bayi: Definisi, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Cara Menstimulasi Perkembangan Refleks Bayi di Rumah
Refleks primitif bayi menandakan perkembangan motorik, sensorifk, juga kognitif anak. Memberikan si Kecil stimulasi yang tepat juga akan mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk menstimulasi refleks bayi, seperti:
- Melakukan skin-to-skin contact setiap hari
- Mengajaknya berbicara dan kontak mata
- Peluk dan ajak bayi bicara setiap hari
- Lakukan tummy time secara rutin
- Berikan mainan bayi yang lembut dengan warna yang kontras
- Pindahkan ia ke ruangan yang aman ketika mulai belajar merangkak
- Bernyanyi bersama si Kecil
Mama juga bisa mencoba menguji berbagai reflek pada bayi baru lahir di atas dengan menyentuh pipinya, tangan, ataupun kakinya sambil mengecupnya dan berbicara lembut.
Ini akan menciptakan bonding antara Mama dan si Kecil, sambil terus memberikan rangsangan terbaik untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Pastikan Mama terus mendukung kekebalan tubuh si Kecil melalui nutrisi, kebersihan, dan stimulasi yang tepat di 1000 hari pertama kehidupannya. Download Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh 1000 Hari Pertama untuk dapatkan tips lengkap dan panduan dari para ahli untuk bantu si Kecil tumbuh kuat dan sehat sejak dini.

