Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
5 Cara agar Anak Cepat Bicara di Usia 1-3 Tahun

Stimulasi

5 Cara agar Anak Cepat Bicara di Usia 1-3 Tahun

Article By : Eka Rahmawati

Kemampuan bicara dan berbahasa adalah salah satu indikator penting untuk menilai seberapa baik perkembangan seorang anak. Sebab keterampilan bicara yang baik akan membuka pintu ke banyak pengalaman baru agar anak mudah belajar dan beradaptasi di berbagai situasi. Simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui cara dan tips membantu anak cepat bicara lancar.

Perkembangan Bahasa Anak 1-3 Tahun

Pada umumnya, kemampuan bicara akan diperoleh anak secara alami dan meningkat seiring bertambahnya usia ketika ia terus dilibatkan dalam interaksi sosial normal, misalnya diajak bercakap-cakap bersama ibu dan ayahnya.

Menurut IDAI, anak biasanya sudah dapat mengucapkan 3-6 kata yang berarti di sekitar usia 1 tahun. Ia sudah dapat mengangguk atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan dan mengikuti perintah satu langkah, seperti “Tolong ambilkan bola biru itu, Nak”.

Kemudian, kosakata anak bertambah dengan pesat sehingga pada usia 1,5 tahun ia sudah bisa mengucapkan 5-50 kata. Pada akhir masa ini, anak Mama sudah bisa menyatakan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata, misalnya “Aku lapar” atau “Mau susu.”

Setelah usianya menginjak 2 tahun, hampir setiap kata yang ia ucapkan bisa dimengerti oleh orang dewasa dan ia sudah bisa mengikuti perintah dua langkah, misalnya “Ambil bola biru itu dan tolong masukkan ke kotak putih ini ya”. Pada tahun ketiganya, anak akan mulai terbiasa menyusun kalimat terdiri dari 3 kata atau lebih, seperti “Mau main bola,” dan menggunakan kata tanya “Apa” dan “Kenapa?”.

Di usia 2-3 tahun, rata-rata anak juga sudah memiliki ragam kegiatan dan membangun hubungan sosial yang lebih luas. Ia mulai mampu mengelompokkan benda (bola, hewan, dan lain-lain), orang (mana orang tuanya, saudaranya, temannya), dan peristiwa (mengingat tentang aktivitas yang biasa ia lakukan di pagi hari dengan memberitahukan apa yang telah dilakukan).

Akan tetapi, perlu Mama pahami juga bahwa setiap anak melewati fase perkembangan yang berbeda satu sama lain. Ada beberapa anak yang bisa cepat bicara, ada pula anak yang membutuhkan waktu lebih.

Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengajari Anak Mendeskripsikan Benda

Cara agar Anak Cepat Bicara

Perkembangan berbicara setiap anak tidak selalu sama, karena masing-masing anak berkembang pada waktunya sendiri.

Akan tetapi apabila si Kecil masih belum bisa mengucapkan satu kata apa pun hingga usianya 2 tahun, kondisi seperti ini bisa menjadi tanda awal keterlambatan bicara yang perlu Mama perhatikan. 

Maka untuk merangsang kemampuan bicaranya, berikut adalah beberapa cara yang bisa Mama lakukan:

1. Sering-Sering Ajak Berkomunikasi

Kemampuan berbicara anak akan terus meningkat jika lingkungan sekitarnya, terutama Mama dan Papa, terus mendorongnya untuk banyak menghasilkan suara atau berbicara. 

Sebab, tidak bisa dipungkiri juga bahwa keluarga menjadi pihak yang menentukan perkembangan anak dalam segala aspek. Mama dan Papa juga saudara kandungnya merupakan orang-orang terdekat anak yang menjadi sumber pembelajarannya.

Apabila anak minim berkomunikasi dengan orangtuanya, si Kecil jadi kurang terekspos dengan kosakata dan pola kalimat yang akan sering ia gunakan di kehidupan sehari-hari.

Jadi, selalu libatkan anak dalam komunikasi sehari-hari. Kapan pun, di mana pun Mama berada bersama si Kecil, katakanlah apa yang sedang terjadi, apa yang sedang Mama lakukan, dan sebutkan nama benda-benda yang ditemui.

Jangan lupa beri respon terhadap ocehan si Kecil dengan kata-kata sederhana, serta lontarkan pertanyaan atau jawab pertanyaannya untuk membiasakannya berbicara.

2. Membaca E-Book

Pada fase 1-2 tahun, anak paling senang mendengarkan cerita. Itu kenapa membacakan buku cerita bersajak adalah cara yang baik untuk meningkatkan kosakata anak. Sembari membaca dengan suara yang lantang, dorong anak untuk menunjuk gambar dan menyebut nama benda yang ditunjuk.

Untuk memberikan pengalaman membaca yang berbeda, Mama bisa sediakan buku elektronik seperti E-Book cerita Petualangan Marlo Mencari Mama yang Hilang.

Penelitian dalam International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2021 melaporkan bahwa penggunaaan buku elektronik (e-book) bisa bantu meningkatkan pemahaman anak terhadap fonologi (bunyi bahasa) dan memperbanyak kosakata dibandingkan dengan buku cerita cetak.

Sebab, anak-anak dapat mendengarkan narasi sambil mengikuti kata-katanya. Mereka juga dapat menggunakan fitur interaktif untuk lebih memahami cerita.

3. Baby Karaoke 

Anak-anak umur 2-3 tahun sedang sangat suka-sukanya bernyanyi. Jadi, gunakanlah kesempatan ini untuk mengajak si Kecil bernyanyi bersama-sama supaya ia bisa cepat belajar bicara.

Supaya aktivitas bernyanyi bersama anak makin seru, Mama bisa menyediakan microphone karaoke rumahan untuk anak dan putar video animasi dari lagu anak-anak yang populer atau yang sudah sering didengar oleh si Kecil.

Dorong anak untuk bernyanyi sebisa mereka. Si Kecil pasti akan suka dengan kegiatan ini karena mereka bisa menari dan mendengar suara mereka menjadi lebih besar saat bernyanyi. 

Baca Juga:  7 Cara Mengetahui Bakat Anak Sejak Dini

4. Rekam Video 

Teknologi juga bisa dimanfaatkan sebagai cara mengajarkan anak cepat bicara di samping interaksi tatap muka, misalnya dengan membuat video bersama anak.

Mama bisa mengajak si Kecil mengobrol singkat sambil merekam aktivitas yang sedang dilakukan. Putar kembali video untuk melihat apa saja yang Mama dan si Kecil bicarakan dalam video tersebut. 

Cara lainnya, minta si Kecil untuk mengambil foto dari kamera smartphone Mama. Kemudian minta anak untuk menceritakan foto itu kepada Mama dan Papa semampu mereka.

5. Lakukan Video Call 

Tanpa disadari komunikasi menggunakan jalur virtual seperti video call via skype atau WhatsApp bisa menjadi salah satu cara agar anak cepat bicara dan menumbuhkan interaksi sosial.

Si Kecil jadi ingin ikut menunjukkan wajah dan berbicara kepada orang yang ada di layar seperti kakek-nenek, bibi-paman, teman, atau siapa pun karena melihat Mama dan Papa melakukannya.

Anak juga jadi tahu bagaimana konsep bergiliran selama percakapan, menjelaskan sesuatu kepada orang lain yang jauh atau tidak berada di ruangan yang sama dengan mereka,  bisa melihat reaksi orang lain yang diajak bicara, dan menambah kosakata yang bisa diperoleh dari orang lain selain Mama dan Papa. 

Baca Juga: Anak 2 Tahun Belum Bisa Bicara? Ini yang Bisa Mama Lakukan

Waspadai Red Flags pada Perkembangan Bicara Anak

Jika Mama merasa kemampuan bicara si Kecil cenderung tidak sesuai dengan usianya, ada baiknya untuk segera berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter anak. Terutama jika anak menunjukkan salah satu atau beberapa red flags dari IDAI seperti berikut ini:

  • Tidak bersuara sama sekali sampai usia 6 bulan.

  • Tidak mengoceh (babbling) sampai usia 12 bulan.

  • Tidak ada satu kata yang bukan mengoceh atau meniru ucapan orang lain pada usia 16 bulan.

  • Tidak mampu menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap benda pada usia 20 bulan.

  • Kurang mampu berbagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan.

  • Tidak mampu membuat frase yang bermakna setelah usia 24 bulan.

  • Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan.

  • Sering mengulang ucapan orang pada usia 30 bulan.

  • Respon yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi.

  • Hilangnya kemampuan bicara yang sebelumnya telah tercapai.

Penting untuk mengetahui tanda-tanda keterlambatan ini agar jika ada kondisi kesehatan yang mendasarinya, si Kecil bisa segera mendapatkan penanganan atau perawatan yang tepat.

Jangan lupa juga memberikan Susu Nutrilon Royal 3 sebanyak tiga kali sehari. Susu Nutrilon Royal 3 mengandung omega 3&6, DHA yang lebih tinggi, serta zat besi yang dapat membantu daya tangkap si Kecil. Omega 3 & 6 juga dapat mendukung perkembangan fungsi kognitif otak, penyimpanan memori, dan proses pembelajaran si Kecil yang lebih baik di usia prasekolah. 

Agar Mama selalu update dengan informasi seputar nutrisi, pertumbuhan, dan perkembangan anak, yuk daftarkan diri Mama di MyNutriclub sekarang. Di sini Mama bisa dapatkan konten-konten digital eksklusif tentang parenting dan kesehatan anak yang khusus dimoderatori para ahli dengan mendaftar di My Nutriclub. Gratis!

  1. Alomedika. (2019, May 3). Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak. Alomedika; Alomedika. https://www.alomedika.com/mengenali-keterlambatan-bicara-pada-anak
     
  2. IDAI | Mencegah Terlambat Bicara pada Anak. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/mencegah-terlambat-bicara-pada-anak
     
  3. IDAI | Keterlambatan Bicara. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara
     
  4. López-Escribano, C., Valverde-Montesino, S., & García-Ortega, V. (2021). The Impact of E-Book Reading on Young Children’s Emergent Literacy Skills: An Analytical Review. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(12), 6510. https://doi.org/10.3390/ijerph18126510
     
  5. Studi, P., Guru, P., Anak, P., Dini, U., Keguruan, F., & Pendidikan, D. (2016). Anizar Ahmad 2) ,Dewi Fitriani 3). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 36–45. https://media.neliti.com/media/publications/187403-ID-none.pdf
     
  6. PERKEMBANGAN BAHASA ANAK 0-3 TAHUN DALAM KELUARGA. (2013). https://media.neliti.com/media/publications/229679-perkembangan-bahasa-anak-0-3-tahun-dalam-3bcaa84a.pdf
     
  7. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/viewFile/48037/75676591268 Diakses pada 15 Oktober 2022
     
  8. Baby Karaoke. (2021, July). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/guides/baby-karaoke
     
  9. Using technology to help children’s communication skills. (2017). Action for Children. https://www.actionforchildren.org.uk/blog/using-technology-to-help-childrens-communication-skills/
     
comment-icon comment-icon