Mama pasti sudah sangat memahami bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki agar kehidupan menjadi lebih berkualitas. Wajar jika hal tersebut membuat Mama ingin secepat mungkin mengajarkan keterampilan menulis pada si Kecil. Kabar baiknya, anak sudah bisa diajari menulis sejak usia dini, asalkan dengan cara yang tepat. Yuk, cari tahu cara mengajari anak menulis dengan efektif dan menyenangkan pada ulasan di bawah ini.
Usia Berapa Sebaiknya Mengajarkan Anak Menulis?
Banyak orang tua yang menganggap bahwa cara mengajari anak menulis baru bisa dimulai saat ia masuk TK (Taman Kanak-Kanak). Namun, ternyata pemahaman tersebut belum tepat.
Sebenarnya, waktu yang tepat untuk anak belajar menulis menggunakan alat tulis adalah usia 2 tahun. Sebab, memasuki usia ini si Kecil akan mulai mengerti bahwa alat tulis dapat digunakan untuk scribbles alias corat-coret.
Kesiapan belajar menulis anak kemudian akan semakin matang ketika ia memasuki usia 3 tahun. Pada usia ini, kemampuannya akan berkembang dari scribbling ke membuat mock letters. Mock letters adalah simbol-simbol yang terlihat seperti huruf, tetapi sebenarnya bukan huruf sungguhan.
Mock letters ini akan digunakan anak untuk “menulis” berdasarkan panjang-pendek bunyi. Kemampuan ini bernama pre-fonologis.
Contohnya, si Kecil akan menulis menggunakan mock letters dengan susunan yang lebih pendek untuk menggambarkan kata yang berbunyi “burung merpati” daripada untuk menggambarkan bunyi “ayam”.
Kemudian, menuju usia 4 tahun si Kecil mungkin akan mulai mengenal dan bisa menuliskan beberapa huruf secara acak, teruma yang ada di dalam namanya. Bahkan, ada beberapa anak yang sudah bisa menulis nama panggilannya.
Walau begitu, Mama perlu mengingat bahwa setiap anak memiliki kecepatan pencapaian milestones yang berbeda-beda. Dengan begitu, Mama tidak perlu khawatir jika pada usia 2-4 tahun si Kecil belum mampu melakukan hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Mama dapat selalu membantu si Kecil mengejar ketertinggalannya dengan menyediakan stimulasi menulis sesuai dengan kemampuan dan kelompok usianya.
Baca Juga: 11 Cara Mengajari Anak Berhitung yang Mudah dan Menyenangkan
Berbagai Cara Mengajari Anak Menulis
Bagi orang dewasa menulis mungkin terlihat sebagai hal yang sederhana. Namun, bagi si Kecil menulis adalah hal yang sangat kompleks. Ia memerlukan waktu dan usaha keras untuk mempelajarinya.
Lantas, bagaimana cara mengajari anak menulis supaya si Kecil dapat menjalaninya sambil bermain dan bersenang-senang? Berikut ulasannya, Ma:
1. Membacakan Buku Cerita
Jauh sejak sebelum si Kecil lahir ke dunia, sebenarnya Mama sudah bisa memberikan stimulasi agar ia terlahir dengan kesiapan belajar menulis yang lebih baik, lho. Caranya adalah dengan membacakan buku cerita.
Janin sudah bisa mendengarkan suara yang berasal dari luar kandungan sejak berusia 27-29 minggu. Dengan membacakan buku secara konsisten sejak usia kehamilan tersebut, si Kecil akan tumbuh dengan pondasi literasi yang lebih baik.
Setelah si Kecil lahir, pastikan Mama tetap melanjutkan kebiasaan baik ini, ya. Luangkan waktu minimal sekali dalam satu hari untuk membacakan buku cerita dongeng. Misalkan di sore hari sepulang bekerja, selepas makan malam, atau menjelang tidur.
Ketika Mama secara konsisten membacakan dongeng cerita untuk anak, ia dapat:
-
Memiliki kamus kosakata yang lebih kaya.
-
Memiliki phonemic awareness, yaitu pemahaman bahwa suatu kata tersusun dari beberapa bentuk suara yang lebih kecil.
-
Menumbuhkan pengertian bahwa simbol-simbol di dalam buku cerita merupakan huruf dan angka.
-
Mengenali bentuk dan nama huruf.
Baca Juga: Ingin Anak Lancar Membaca Tanpa Mengeja? Yuk, Simak Tipsnya!
2. Menguatkan Motorik Halus Anak
Selain kemampuan literasi, keterampilan motorik halus juga merupakan pondasi penting dalam cara mengajari anak menulis.
Hasil penelitian yang diterbitkan oleh National Library of Medicine pada tahun 2018 menunjukkan bahwa keterampilan motorik halus yang optimal membuat tulisan anak menjadi lebih mudah dibaca.
Pasalnya, untuk memegang pensil dan menuliskannya dengan baik di atas kertas anak membutuhkan kematangan otot-otot halus di tangannya. Bukan hanya itu saja, dalam belajar menulis si Kecil juga memerlukan koordinasi yang baik antara mata dan tangannya.
Oleh karena itu, Mama dapat mengajak si Kecil untuk melatih kekuatan otot halus anak sejak dini dengan memberikan berbagai macam stimulasi seperti meremas-remas playdough, memasukkan koin ke dalam celengan, menempel stiker, dan lain sebagainya.
3. Menyediakan Ruang Belajar yang Menyenangkan
Agar si Kecil semangat dalam belajar menulis, Mama dapat mendekorasi ruangan sesuai dengan selera si Kecil.
Misalkan ia menyukai tokoh Mickey Mouse. Maka, Mama dapat menyediakan meja bergambar Mickey Mouse yang kokoh, permukaannya rata, dan sesuai dengan tinggi badan si Kecil.
Selain itu, pastikan ruangan belajar si Kecil memiliki pencahayaan yang cukup. Dengan begitu matanya tidak mudah lelah.
4. Menyediakan Alat Tulis yang Sesuai
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menyarankan agar anak mulai belajar menulis menggunakan alat tulis yang bentuknya gemuk supaya lebih mudah diambil dan digenggam. Maka, Mama dapat menyediakan krayon, pensil, atau spidol besar untuk si Kecil.
5. Ajak si Kecil untuk Scribbling
Cara mengajari anak menulis selanjutnya adalah dengan mengajak anak untuk scribbling. AKtivitas ini dapat dilakukan sejak anak berusia 2 tahun hingga 4 tahun. Untuk melakukan kegiatan ini, cukup sediakan berbagai macam alat tulis dan selembar kertas polos lebar.
Pada percobaan pertama, Mama boleh memberikan contoh pada si Kecil bagaimana cara menggenggam alat tulis yang benar. Tunjukkan juga bagaimana cara membuat goresan atau bentuk di atas kertas. Kemudian, bebaskan anak untuk menggoreskan alat tulis yang digenggamnya sesuka hati.
Selain memperkuat otot halus si Kecil, aktivitas ini juga dapat menumbuhkan minat anak untuk belajar menulis. Hal ini tentu sangat membantu proses belajarnya, terutama saat ia sudah memasuki usia sekolah.
6. Ajak Anak Membuat Garis
Dari waktu ke waktu, scribbling akan bantu memperkuat otot halus anak sehingga ia memiliki kontrol yang baik pada alat tulis yang dipegangnya. Dengan begitu, ia akan mulai mencoba membuat garis lurus dan melengkung.
Untuk membantu agar anak semakin terampil membuat garis, Mama bisa mengajaknya menghubungkan 2 titik berbentuk vertikal, horizontal, diagonal, hingga zig-zag.
Aktivitas ini sangat baik untuk diberikan pada anak hingga usianya 4 tahun untuk menunjang kesiapan belajar menulisnya.
Baca Juga: 18 Cara Melatih Fokus Anak yang Efektif Diterapkan di Rumah
7. Ajak Anak Menggambar Lingkaran
Setelah si Kecil tampak mahir membuat berbagai macam garis, Mama dapat meningkatkan level kesulitannya dengan mengajak anak menggambar lingkaran dengan arah yang berlawanan dengan jarum jam.
Lingkaran dengan goresan berlawanan arah dengan jarum jam merupakan pola yang akan digunakan untuk membentuk huruf saat menulis.
8. Menggambar Sticky Figure
Cara mengajari anak menulis selanjutnya agar tidak membosankan adalah dengan mengajak si Kecil membuat stick figure. Aktivitas ini bertujuan untuk melatih kemampuannya membuat garis dan lingkaran.
Mulai dengan memberikan contoh, lalu biarkan si Kecil menggambar dengan menggunakan kreativitasnya. Di akhir aktivitas ini, Mama bisa meminta anak memilih gambar mana yang menurutnya paling bagus kemudian pajang gambar tersebut di kulkas.
Hal ini dapat membuatnya merasa sangat bangga dengan usaha dan pencapaiannya. Dengan begitu, motivasi anak agar percaya diri untuk belajar menulis akan semakin meningkat.
9. Menghubungkan Titik-Titik
Semakin si Kecil merasa nyaman dalam menggunakan alat tulis, mungkin dengan sendirinya ia akan mulai tertarik untuk menulis beberapa huruf dan angka.
Biasanya momen pengenalan huruf dan angka ini muncul sebagai fase belajar menulis anak TK usia 4-5 tahun. Fase ini dikenal sebagai pre-reading skills.
Untuk mendukung si Kecil pada tahap ini, Mama dapat menyediakan buku menghubungkan titik-titik menjadi bentuk huruf dan angka.
Mulailah dengan angka dan huruf tunggal. Agar proses ini menjadi lebih mudah bagi si Kecil, gunakan huruf-huruf yang ada di dalam nama panggilannya terlebih dahulu.
Apabila pada percobaan pertama si Kecil terlihat kesulitan, Mama boleh membantunya dengan memegang dan menuntun tangannya terlebih dahulu. Setelah itu, biarkan si Kecil mencoba sendiri.
10. Mengajak Anak Finger Paint
Cara mengajari anak menulis tidak melulu harus pakai alat tulis, lho. Mama juga dapat mengajari anak menulis sambil bermain dengan melakukan finger paint.
Sediakan cat air yang aman bila termakan dan selembar kertas polos. Ajak si Kecil menuliskan huruf dan angka yang telah dipelajari menggunakan jari-jari mungilnya.
Selain menggunakan cat air, mengajarkan anak menulis bisa menggunakan material lain seperti pasir sintetis, bubuk kopi, tepung, beras, atau kacang kedelai.
Pilih bahan apa yang ingin Mama gunakan hari ini, lalu tuang dalam nampan. Ajak si Kecil menorehkan huruf dan angka di atasnya secara berulang-ulang. Mama juga dapat mengajak si Kecil menyusun biji-bijian yang ada menjadi bentuk huruf atau angka tertentu.
Namun, Mama perlu lebih waspada jika menggunakan biji-bijian untuk belajar menulis. Sebab bahan ini dapat membuat si Kecil tersedak jika dimasukkan ke mulut atau hidung. Selalu awasi gerak-geriknya.
Baca Juga: 4 Stimulasi Tepat untuk Dukung Kecerdasan si Kecil
11. Mengenal Urutan Alfabet
Kemampuan si Kecil mengenal urutan alfabet juga penting dalam proses belajar menulis. Untuk itu, cara mengajari anak menulis selanjutnya dapat Mama lakukan dengan mengajaknya menyebutkan alfabet secara berurutan sambil bertepuk tangan dengan ritme yang stabil.
Selain menggunakan tepuk tangan, Mama juga boleh bantu si Kecil menghafalkan alfabet secara berurutan menggunakan lagu.
12. Menulis Suku Kata
Setelah si Kecil mengenal huruf tunggal dengan baik, Mama dapat mengajaknya menulis suku kata, seperti su-su, bu-ku, atau sa-pu.
Fase belajar menulis anak TK ini bukan hanya membantunya belajar menulis, tapi juga akan meningkatkan kesiapannya untuk belajar membaca sejak dini. Sebab, melalui kegiatan ini ia mulai diajak mengeja.
13. Mengajak si Kecil Menulis Nama
Proses panjang mengenal huruf tadi akan bermuara pada waktu belajar menulis kata secara utuh. Di sini, Mama dapat mulai dengan menulis namanya sendiri.
Hasil penelitian yang diterbitkan pada tahun 2008 menunjukkan bahwa anak cenderung lebih cepat dalam mempelajari huruf-huruf yang ada di dalam nama mereka daripada alfabet lain. Terutama huruf dalam nama panggilan atau nama depan.
Hal ini terjadi karena nama merupakan hal yang memiliki makna paling jelas dan paling nyata bagi anak-anak. Selain itu, dari menulis namanya, anak akan memiliki dasar yang kuat dalam memahami alfabet, cara menulis huruf yang benar, dan cara mengeja suku kata.
14. Mengasah Motorik Kasar Anak
Motorik kasar adalah keterampilan anak untuk mengontrol otot-otot kasar. Otot-otot tersebut bertanggung jawab dalam aktivitas seperti berjalan, berlari, melompat, merangkak, berguling, dan gerakan besar lainnya.
Mungkin Mama bertanya-tanya, apa hubungannya motorik kasar dengan menulis? Ternyata Ma, keterampilan motorik kasar nantinya akan berpengaruh dalam kecepatan menulis tangan anak.
15. Menjadi Role Model
Ma, belajar menulis adalah proses yang panjang bagi si Kecil. Supaya ia terus termotivasi untuk melakukannya, Mama dan Papa perlu menjadi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, anak benar-benar mengerti bahwa menulis memiliki fungsi penting dalam hidup.
Mama dapat memulai dengan memberikan sounding fungsi dari tulisan yang Mama buat. Contohnya, “Nak, Mama sedang menulis shopping list. Dengan shopping list, Mbak yang membantu Mama tidak akan lupa barang-barang apa saja yang harus dibeli.”
Selain itu, libatkan juga si Kecil dalam proses menulis. Misalkan Mama sedang menulis birthday card untuk Papa. Ajak si Kecil untuk menorehkan beberapa kata sederhana. Walaupun berantakan dan mungkin tidak bisa dibaca, kegiatan ini akan memberikan arti mendalam untuk si Kecil.
Nah, itulah beberapa cara mengajari anak menulis yang efektif namun tetap menyenangkan bagi si Kecil.
Kemampuan menulis yang baik berarti si Kecil tumbuh memiliki satu dari 8 winning skills yang perlu dikuasai agar ia siap menjadi sosok pemenang di masa depan.
Mendampingi proses belajar anak memang tidak mudah. Tapi, Mama pasti ingin hadirkan Bekal Terbaik untuk si Kecil Menang di Setiap Langkahnya, bukan? Yuk, daftar di Nutriclub sekarang untuk dapatkan konten parenting eksklusif dan promo menarik dari setiap pembelian susu Nutrilon!
Dengan jadi member, Mama juga bisa dapatkan E-Book Stimulasi 8 Winning Skills yang telah divalidasi oleh ahli!
Selain dengan stimulasi, bekali setiap langkah si Kecil untuk menang dengan asupan nutrisi optimal dari susu Nutrilon Royal 4 Actiduobio+ sebagai "The Formula For Winning Child".
Nutrilon Royal 4 secara saintifik menggabungkan advanced ingredients Double Biotics FOS:GOS dan DHA EPA yang lebih tinggi dan teruji klinis untuk perkuat imunitas dan maksimalkan inteligensi anak, siapkan si Kecil jadi pemenang.