Anak tidak mau makan nasi tentu buat Mama khawatir kebutuhan nutrisi hariannya tidak terpenuhi dengan optimal. Yuk, pahami penyebabnya agar dapat ditangani dengan tepat!
Kenapa Anak Tidak Mau Makan Nasi?
Ada beberapa penyebab kenapa anak enggan makan nasi, apa sajakah itu?
1. Fase Picky Eater
Selama fase tumbuh kembang, ada kalanya anak jadi picky eater. Ia mungkin akan menolak sejumlah makanan, termasuk nasi.
Apabila minggu ini ia tidak suka warna dan bentuk nasi, bisa jadi 2 minggu kemudian ia tidak suka warna dan bentuk pasta, brokoli, atau makanan lain.
Hal ini normal dan biasanya hanya bersifat sementara. Anak usia dini memiliki fase tiba-tiba tidak menyukai makanan dari bentuk, tekstur, warna, atau bau tertentu.
2. Bosan dengan Nasi
Sama halnya dengan orang dewasa, terkadang anak juga bosan dengan suatu jenis makanan. Hal ini juga dapat berlaku pada nasi sehingga anak susah makan nasi.
Mungkin, si Kecil ingin mengonsumsi nasi dengan rasa, tekstur, dan bentuk yang berbeda. Bisa juga, ia ingin makan sumber karbohidrat lain yang bentuknya berbeda.
3. Anak punya Selera Sendiri
Anak usia dini umumnya ingin mulai menunjukkan kemandirian. Maka, si Kecil lebih suka makan sendiri daripada disuapi Mama.
Namun, konsekuensi dari makan sendiri adalah anak tidak mau makan nasi dan hanya mengambil makanan sesuai dengan seleranya saja alias selective feeding.
Misalnya, ia lebih memilih makan bola-bola daging dengan pasta gurih daripada nasi yang cenderung hambar.
Baca Juga: 7 Cara Memenuhi Asupan Nutrisi Penting untuk Anak
4. Terlalu Banyak Minum Manis dan Makan Camilan
Terlalu banyak minum manis bisa membuat nafsu makan anak menurun, sehingga anak tidak mau makan nasi. Minuman manis biasanya tinggi gula seperti minuman kemasan dan soda.
Makan camilan terus-menerus yang tinggi gula dan garam membuat si Kecil kehilangan selera makan karena merasa sudah kenyang.
Bukan hanya itu, rasa camilan yang gurih menurut lidah anak terasa “lebih menggiurkan”. Hal ini cenderung membuatnya menolak rasa makanan sehat yang lebih hambar.
5. Sensitif dengan Tekstur Nasi
Meski jarang, ada beberapa anak dengan gangguan pemrosesan sensorik, sehingga sulit memahami tekstur makanan tertentu di mulutnya, seperti nasi atau makanan bertekstur serupa.
Bila anak dipaksa makan tekstur tersebut, ia mungkin mengeluarkan suara seperti muntah hingga benar-benar muntah.
6. Faktor Psikologis
Faktor psikologis juga menjadi alasan anak tidak mau makan nasi. Misalnya, anak yang sering dipaksa makan nasi atau dimarahi saat makan nasi lama-lama membuatnya jengah, bahkan trauma.
Anak akan mengaitkan kegiatan makan nasi dengan pengalaman tidak menyenangkan sehingga ia enggan makan nasi.
Tak hanya itu, tersedak makan nasi bisa membuat ia malas makan nasi ke depannya.
Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan Saat Tumbuh Gigi
Apakah Berbahaya Jika Anak Tidak Mau Makan Nasi?
Anak menolak makan nasi bukanlah kondisi yang berbahaya. Asal, ia masih mau mengonsumsi sumber karbohidrat lain yang kandungan nilai gizinya mirip.
Namun, segera ajak anak ke dokter jika ia menolak sumber karbohidrat lain, berat badannya tidak bertambah atau menurun, dan menunjukkan tanda gangguan kesehatan lain.
Cara Mengatasi Anak Susah Makan Nasi
Ada cara mengatasi anak tidak mau makan nasi yang dapat dilakukan di rumah, yakni:
1. Batasi Minuman Manis dan Camilan
Utamakan memberi air putih untuk asupan cairan harian anak daripada memberi minuman manis.
Jika ingin memberikan jus buah, pastikan anak usia 1-6 tahun hanya minum sebanyak 120-180 ml sehari.
Batasi camilan anak agar ia tak terlalu kenyang saat harus makan makanan berat. Berikan camilan 1-2 kali sehari, maksimal 2 jam sebelum jadwal makan utama tiba.
Berikan camilan sehat tanpa tambahan gula dan garam, seperti greek yogurt dan chicken cheese stick homemade.
2. Hindari Minum saat Makan
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menyarankan pemberian air putih hanya dilakukan saat anak sudah selesai makan. Jadi, ia tidak terlalu kenyang untuk makan nasinya sampai habis.
Pemberian air putih di tengah waktu makan diperbolehkan hanya ketika anak membutuhkan. Contohnya saat si Kecil sulit menelan, kepedasan, atau tersedak.
Baca Juga: 10 Makanan Anak 1 Tahun yang Bergizi Tinggi dan Lezat
3. Sajikan dengan Porsi Kecil
Anak usia dini ukuran perutnya masih sangat mungil sehingga porsi makan yang dibutuhkannya hanya sedikit. Jadi, sajikan nasi dalam porsi kecil saja.
Jika menyajikan dalam porsi besar, anak justru akan merasa kewalahan dan ketakutan tidak bisa menghabiskannya.
Puji si Kecil ketika ia mau makan, walau hanya sedikit. Kemudian,tawarkan porsi tambahan dengan nada netral. Jangan paksa jika anak menolak dan segera akhiri sesi makan.
4. Tawarkan Sumber Karbohidrat Lain
Selain nasi, masih banyak sumber karbohidrat lain yang baik untuk dukung tumbuh kembangnya sehingga berat badan anak ideal. Contoh makanan pengganti nasi adalah:
- Ubi.
- Kentang.
- Jagung.
- Pasta.
- Roti gandum utuh.
- Mi.
- Beras merah.
- Oatmeal.
- Sereal tanpa gula yang telah difortifikasi zat besi.
5. Ajak Anak Terlibat Memasak Nasi
Supaya anak mau makan, coba ajak si Kecil memasak nasi agar ia tahu prosesnya. Coba berikan tugas sederhana yang sekiranya bisa dilakukan anak, seperti:
- Menyendok beras ke dalam baskom.
- Mencuci beras menggunakan kedua tangan mungilnya.
- Memencet tombol rice cooker.
6. Kreasikan Nasi Jadi Lebih Menarik
Apabila anak tidak mau makan nasi karena bosan dengan olahan begitu-begitu saja, coba masak atau sajikan nasi dengan cara yang lebih seru.
Coba buat nasi goreng, sushi, atau onigiri, yaitu nasi berbentuk segitiga yang bisa diisi wortel dan tuna mayo, lalu dibungkus dengan telur.
Coba juga mencampurkan nasi, salmon, dan tumis brokoli, lalu bentuk menjadi stick. Kemudian, baluri dengan tepung panir. Goreng sampai keemasan sehingga tekstur nasi menjadi renyah.
7. Berikan Susu Sesuai Kebutuhan
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak usia 1–3 tahun butuh susu sebanyak 480–720 ml susu dalam satu hari untuk bantu penuhi asupan gizi hariannya.
Idealnya, susu diberikan 2–3 kali dalam satu hari. Beri jarak paling tidak 2 jam sebelum makan supaya tidak merasa kenyang dengan susu dan mau melahap nasinya.
Mama Papa bisa berikan Nutrilon Royal 3 sebagai satu-satunya formula teruji klinis yang dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA EPA yang lebih tinggi, menjadikannya nutrisi optimal sebagai "The Formula to Win". Dukung daya tahan tubuh dan kemampuan berpikir si Kecil demi persiapkan anak untuk menang.
Temukan Nutrilon Royal 3 hanya di NutriShop, official store dengan pengalaman belanja terpercaya.
Baca Juga: Manfaat Susu Formula Rendah Gula & Tips Memilih untuk Anak
8. Makan Bersama Anak
Anak akan lebih nafsu makan nasi ketika makan bersama-sama. Saat makan bersama, beri anak sendok dan garpu supaya makan sendiri.
Biarkan anak mengambil sendiri nasi ke dalam piringnya. Hal ini akan membuat anak merasa bebas memilih dan memegang kendali atas dirinya sendiri. Jadi, ia lebih semangat makan!
9. Buat Jadwal Makan Konsisten
Untuk menghindari anak tidak mau makan nasi, cobalah buat jadwal makan konsisten.
Si Kecil perlu makan 3 kali sehari, dengan camilan 2 kali di sela waktu makan, dan durasi makan tidak lebih dari 30 menit.
Jadwal makan konsisten akan membuat si Kecil familier dengan kegiatan makan, serta melatih rasa lapar dan kenyang.
10. Libatkan Anak dalam Memilih Menu
Ma, ajaklah anak memilih menu makan. Berikan opsi masakan hari ini, lalu biarkan ia memilih. Bila perlu, ajak si Kecil berbelanja dan memilih bahan makanan.
Ia akan melihat makan dan proses memasak makanan menyenangkan sehingga akan suka waktu makan. Selain itu, ia jadi punya kendali dan mau makan menu pilihannya.
Itulah sejumlah penyebab dan cara mengatasi anak tidak mau makan nasi. Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Ma!
Gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!

