Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Radang tenggorokan pada anak
Kesehatan

8 Cara Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak Tanpa Obat

Article Oleh : Mauliyana Puspa Adityasari 09 November 2023

Radang tenggorokan pada anak adalah salah satu masalah kesehatan yang sering jadi perhatian orang tua. Terlebih, radang tenggorokan merupakan salah satu jenis penyakit yang umum terjadi di kala musim hujan tiba.

Lalu, apa yang harus Mama lakukan untuk mengobati radang tenggorokan pada anak? Untuk mengetahui jawabannya, yuk pahami dulu apa penyebab dan gejala radang tenggorokan di artikel ini.

Penyebab Radang Tenggorokan pada Anak

Radang tenggorokan, atau dalam istilah medisnya dikenal sebagai faringitis, merupakan peradangan pada tenggorokan yang disebabkan infeksi virus atau bakteri. 

Infeksi virus lebih sering menjadi penyebab faringitis. Jenis virus penyebab faringitis pun bisa beragam, yang umumnya berasal dari golongan virus Influenza, Adenovirus, Rhinovirus, Coronavirus, dan Epstein-Barr.

Virus tersebut dapat menyebar dengan mudah, apalagi jika si Kecil sedang berada di sekolah, taman bermain, atau di lingkungan sekitar rumah. Untuk itu, penting bagi Mama agar meningkatkan kekebalan tubuh si Kecil untuk melawan virus dengan vaksinasi. Akan tetapi, infeksi bakteri dari jenis Streptococcus juga dapat menjadi penyebab infeksi pada tenggorokan.

Anak-anak tergolong yang paling rentan mengalami radang tenggorokan karena sistem imun si Kecil belum sekuat orang dewasa untuk melawan infeksi virus dan bakteri. 

Virus dan bakteri penyebab radang dapat menyebar ketika anak mengalami kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, misalnya saat berbicara, atau melalui tetesan liur yang keluar dari mulut saat penderita batuk dan bersin.

Risiko penularan penyakit ini pun dilaporkan cenderung meningkat karena dipengaruhi oleh tingkat polusi udara. Selain dapat bisa menjadi perantara penyebaran virus, polusi udara dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan pita suara yang dapat memicu gejala akut.

Tidak heran ketika tingkat polusi sedang tinggi-tingginya, banyak anak mungkin mengalami iritasi pada sistem pernapasan yang dapat mengakibatkan batuk, sakit tenggorokan, dan iritasi pada saluran napas.

Selain penyebab radang tenggorokan yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko si Kecil mengalami radang tenggorokan, antara lain:

  • Mempunyai riwayat alergi, misal terhadap makanan tertentu, debu, atau bulu binatang.

  • Terlalu lama berada di ruangan dengan kondisi udara kering atau ruangan ber-AC.

  • Sering berteriak atau melakukan aktivitas yang membuat ketegangan pada otot tenggorokan.

Penting bagi Mama mengambil tindakan penanganan yang sesuai dengan cepat agar kondisi ini tidak berkembang menjadi lebih serius pada si Kecil. Sebab, menunda penanganan radang tenggorokan pada anak dapat meningkatkan risiko penurunan berat badannya.

Baca Juga: 8 Obat Batuk Alami yang Ampuh untuk Anak

Gejala Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan pada anak memunculkan gejala sakit akibat tenggorokan yang teriritasi. Rasa sakitnya bahkan dapat membuat anak tidak mau makan, minum, dan berbicara. 

Bagi anak-anak yang masih dalam usia dini, mungkin agak sulit untuk mengungkapkan sejauh mana rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan ketika mengalami radang tenggorokan.

Namun, biasanya radang tenggorokan dapat dikenali melalui tanda-tanda seperti pembengkakan pada dinding tenggorokan yang berwarna merah dan adanya bintik-bintik putih yang terlihat pada bagian dalam mulut paling dekat dengan tenggorokan. 

Kondisi inilah yang mungkin akan membuat si Kecil mengalami kesulitan saat makan karena rasa tidak nyaman yang terjadi saat ada sesuatu yang masuk ke dalam tenggorokannya.

Berikut beberapa gejala yang muncul saat mengalami radang tenggorokan, antara lain:

  • Mengalami demam dan badan menggigil.

  • Suara mulai menghilang atau serak.

  • Tenggorokan gatal dan batuk.

  • Rasa pegal di seluruh badan.

  • Sesak napas atau hidung tersumbat.

  • Muncul mual hingga menyebabkan muntah.

  • Sakit kepala.

  • Amandel menjadi bengkak dan memerah.

Beberapa gejala radang tenggorokan tersebut dapat mirip dengan kondisi kesehatan lain. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah si Kecil benar mengalami radang tenggorokan, Mama bisa berkonsultasi ke dokter untuk melakukan diagnosis menyeluruh.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Influenza pada Anak dan Efek Sampingnya

Cara Menangani Radang Tenggorokan pada Anak

Jika anak mengalami radang tenggorokan, penting bagi orang tua untuk tetap tenang. Beberapa kasus radang tenggorokan mungkin dapat sembuh sendiri tanpa perlu obat, tapi penting untuk tidak mengabaikan gejala yang muncul. Tindakan pengobatan perlu dilakukan untuk meredakan gejala dan mencegah kemungkinan infeksi berbahaya lainnya.

Terutama, jika dalam waktu 7 hari gejala yang dialami belum juga membaik, atau muncul tanda-tanda lain seperti kesulitan menelan, kesulitan bernapas, ruam kulit, atau kesulitan membuka mulut, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

Mama juga dapat melakukan beberapa metode pengobatan untuk mengatasi radang tenggorokan yang bertujuan meredakan gejala, mengatasi infeksi, dan mencegah komplikasi, seperti:

1. Minta Anak Kumur Air Garam

Salah satu metode alami untuk mengobati radang tenggorokan yaitu dengan menggunakan air garam untuk berkumur. Salah satu bumbu dapur ini ternyata punya banyak manfaat karena mempunyai sifat antibakteri yang dapat membantu dalam proses penyembuhan radang.

Sebelum memberikan air garam untuk berkumur, Mama dapat melarutkan sekitar setengah sendok teh garam ke dalam air hangat. Selanjutnya, Mama dapat meminta si Kecil untuk berkumur dengan larutan tersebut sekitar 5-6 kali sehari.

Cara ini dapat membantu meredakan iritasi tenggorokan dan memberikan rasa nyaman pada anak yang mengalami radang tenggorokan.

2. Beristirahat

Memberikan si Kecil waktu istirahat yang cukup sangat penting dalam mengurangi gejala radang tenggorokan. Saat tidur, tubuh memiliki kesempatan untuk melakukan perbaikan dan pemulihan sel dan jaringan yang terpengaruh oleh peradangan tenggorokan. 

Ini membantu dalam proses penyembuhan dan mempercepat pemulihan kondisi radang tenggorokan pada anak. Selain itu, tidur yang cukup juga mendukung sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.

3. Memberikan Obat Antibiotik

Jika radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri, Mama bisa juga memberikan antibiotik sebagai langkah pengobatannya. Antibiotik merupakan jenis obat yang biasa digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Antibiotik memang bisa didapatkan dengan mudah, akan tetapi sebaiknya konsultasikan terlebih dulu dengan dokter. Sebab, penggunaan antibiotik harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan anak, dan juga jenis infeksi yang sedang diatasi.

4. Perbanyak Minum Air Putih 

Radang tenggorokan memang membuat rasa nyeri ketika anak menelan makanan atau minuman, meski demikian, Mama harus selalu pastikan si Kecil tetap terhidrasi dengan baik dengan memberikannya minum air putih secara teratur.

Jika anak bosan minum air putih yang rasanya tawar, coba tawarkan cairan hangat yang menenangkan tenggorokan, seperti teh panas dengan madu, kaldu sup, atau air hangat dengan perasan lemon. Minum teh herbal sangat menenangkan untuk sakit tenggorokan.

Selain dari air putih, Mama juga bisa meningkatkan cairan tubuh melalui pemberian susu Nutrilon 3 dengan kandungan ACTIDUOBIO+, yaitu kombinasi prebiotik FOS:GOS 1:9 dan Omega 3 & 6 yang terbukti dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh si Kecil di atas 1 tahun. 

5. Berikan Makanan Berkuah

Anak yang mengalami radang tenggorokan juga mungkin menolak untuk makan. Supaya anak tetap mendapatkan asupan makanan bergizi, Mama bisa memberikannya makanan yang lembut dan nyaman bagi tenggorokan, seperti bubur atau makanan berkuah.

Hal ini dapat membantu rasa tidak nyaman anak saat makan dan memastikan si Kecil tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan selama proses penyembuhan.

Isilah bubur atau sup si Kecil dengan makanan tinggi prebiotik untuk bantu meningkatkan daya tahan tubuhnya. Misalnya, Mama bisa menambahkan bawang merah, bawang putih, daun bawang, asparagus, kacang polong-polongan, serta bawang prei.

Untuk mengetahui lebih banyak lagi soal pemenuhan gizi harian anak guna mengoptimalkan imunitas tubuhnya agar terhindar dari radang tenggorokan, Mama bisa juga mengunduh e-book eksklusif Nutrisi dan Gizi untuk Imunitas Anak secara gratis. Yuk, download sekarang!

6. Melembapkan Udara dengan Humidifier

Terlalu lama berada di ruangan kering dapat membuat radang tenggorokan semakin parah. Untuk itu, menggunakan alat pelembab udara atau humidifier di kamar saat si Kecil tidur bisa membantu meredakan gejala radang tenggorokan.

Penggunaan alat ini dapat membantu menjaga kelembapan udara di dalam kamar, yang dapat mengurangi intensitas batuk yang mereka alami dan meminimalkan iritasi pada tenggorokan. Namun, penggunaan humidifier ini bukan untuk mengobati radang tenggorokan, tetapi untuk mengurangi gejalanya.

7. Berikan Minuman Dingin

Kadang, iritasi akibat radang pada tenggorokan anak dapat terasa seperti sensasi panas dan tajam. Solusinya, Mama bisa bantu “mendinginkan” tenggorokan si Kecil dengan memberikan makanan dingin, seperti es loli atau es krim. Tapi, berikan versi es krim yang lebih sehat dengan membuatnya sendiri di rumah menggunakan yogurt atau susu yang tinggi probiotik.

Probiotik adalah bakteri baik yang tinggal secara alami di dalam usus manusia untuk membantu melawan bakteri penyebab penyakit. Probiotik juga bekerja untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Anak agar Tidak Mudah Sakit

8. Terapi Uap Hangat

Uap hangat dapat membantu melegakan tenggorokan anak yang sedang teriritasi. Salah satu caranya adalah dengan menemani si Kecil duduk di kamar mandi sambil menyalakan shower air hangat.

Tunggu sampai suhu kamar mandinya menghangat sendiri dan ajak si Kecil mengambil napas dalam-dalam dari mulut agar uapnya mengalir ke tenggorokan. Coba lakukan tips ini selama 10-15 menit.

Mama juga bisa mengisi sebuah wadah atau baskom berisi air panas, kemudian posisikan kepala si Kecil menghadap tepat di atas permukaan baskom. Jangan lupa tutup kepala anak menggunakan handuk agar uap panas tidak keluar ke mana-mana. Pastikan juga jarak antara wajah dan air panas tidak terlalu dekat.

Semoga cara-cara alami di atas membantu Mama mengobati radang tenggorokan pada anak, ya. Mama juga bisa menanyakan segala hal terkait tumbuh kembang dan imunitas si Kecil dengan berkonsultasi ke tim Nutriclub Expert Advisor yang siap 24/7 untuk menjawab pertanyaan Mama. untuk temukan jawaban lengkapnya dari para ahli.

  1. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2157/masyarakat-cerdas-bijak-gunakan-antibiotik
  2. ‌‌Pharyngitis and Tonsillitis in Children - Health Encyclopedia - University of Rochester Medical Center. (2023). Rochester.edu. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=p02069
  3. Gerber, M. A. (2005). Diagnosis and Treatment of Pharyngitis in Children. Pediatric Clinics of North America, 52(3), 729–747. https://doi.org/10.1016/j.pcl.2005.02.004
  4. ‌‌Learn about allergic pharyngitis. (2019). Vinmec.com. https://www.vinmec.com/en/news/health-news/learn-about-allergic-pharyngitis/#google_vignette
  5. ‌Fernandez, J. (2022, October 6). Overview of Allergic Reactions. MSD Manual Consumer Version; MSD Manuals. https://www.msdmanuals.com/home/immune-disorders/allergic-reactions-and-other-hypersensitivity-disorders/overview-of-allergic-reactions
  6. Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Kemkes.go.id. https://upk.kemkes.go.id/new/mengenal-penyebab-radang-tenggorokan
  7. ‌5 Penyebab Radang Tenggorokan. (2022). Kemkes.go.id. https://ayosehat.kemkes.go.id/5-penyebab-radang-tenggorokan
  8. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1750/faringitis
  9. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1892/cegah-faringitis-dan-kenali-faktor-risikonya
comment-icon comment-icon