- Pembahasan dalam artikel :
- Manfaat Probiotik untuk Kesehatan Anak
- Jenis-Jenis Probiotik
- Pilihan Makanan yang Mengandung Probiotik
Selama ini mungkin Mama beranggapan bahwa segala jenis bakteri berbahaya bagi tubuh. Padahal, ada bakteri baik yang hidup secara alami di dalam tubuh manusia lho, Ma. Jenis bakteri baik ini disebut dengan probiotik yang dapat membantu menjaga kesehatan saluran cerna anak. Oleh karena itu, jumlahnya harus dijaga dengan baik. Salah satu cara untuk memperkaya jumlah bakteri baik dalam tubuh adalah lewat konsumsi makanan yang mengandung probiotik.
Manfaat Probiotik untuk Kesehatan Anak
Probiotik adalah bakteri hidup yang dapat dikonsumsi melalui suplemen atau berbagai jenis makanan yang difermentasi. Sejumlah penelitian klinis menunjukkan bahwa probiotik memberikan berbagai manfaat esensial bagi tubuh anak, antara lain:
-
Meningkatkan daya tahan tubuh.
-
Mengatasi gangguan pencernaan.
-
Mengurangi gejala peradangan usus halus.
-
Menjaga kesehatan mulut.
-
Membantu menjaga kesehatan saluran cerna.
-
Menjaga kesehatan saluran kemih dan area kewanitaan.
-
Membantu mengatasi penyakit kulit atau eksim.
-
Mencegah alergi, pilek dan infeksi saluran pernapasan atas.
-
Mencegah diare akibat efek samping penggunaan antibiotik.
-
Mengurangi risiko kanker.
Baca Juga: 12 Manfaat Prebiotik untuk Daya Tahan Tubuh Anak
Jenis-Jenis Probiotik
Probiotik dapat mengandung berbagai jenis bakteri asam laktat (lactic acid bacteria - LAB). Tiap-tiap jenis bakterinya memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda bagi tubuh manusia. Berikut penjelasan lengkapnya ya, Ma:
1. Lactobacillus
Lactobacillus adalah jenis bakteri probiotik yang paling mudah ditemukan di berbagai produk makanan hasil fermentasi seperti yogurt dan sauerkraut.
Bakteri baik satu ini dapat membantu penyembuhan diare dan membantu orang yang memiliki gangguan penyerapan laktosa, zat gula dalam susu sapi.
2. Bifidobacterium
Bifidobacterium ditemukan pada produk susu olahan. Bakteri ini dapat membantu meringankan gejala dari penyakit sindrom iritasi usus alias irritable bowel syndrome (IBS) dan gangguan saluran pencernaan lain.
3. Saccharomyces Boulardii
Berbeda dengan Lactobacillus dan Bifidobacterium yang termasuk dalam bakteri probiotik, Saccharomyces Boulardii merupakan jamur ragi (yeast) yang ada di dalam probiotik. Jamur ragi ini dapat membantu penyembuhan diare dan gangguan pencernaan lain.
Pilihan Makanan yang Mengandung Probiotik
Mama dapat memberikan asupan probiotik kepada si kecil melalui suplemen. Namun, sebenarnya banyak makanan sehari-hari yang kaya akan bakteri baik ini. Mama, berikut adalah 13 daftar makanan yang mengandung probiotik untuk mendukung kesehatan saluran pencernaan si Kecil:
1. Yoghurt
Yoghurt adalah makanan tinggi probiotik karena terbuat dari susu yang difermentasikan oleh bakteri baik Lactobacillus dan Bifidobacterium.
Yoghurt dapat membantu menurunkan risiko diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan juga mengobati diare yang diakibatkan oleh penggunaan antibiotik.
Selain itu, yoghurt dapat membantu memperbaiki gejala peradangan usus atau yang disebut irritable bowel syndrome (IBS).
2. Tempe
Ma, ternyata makanan hasil fermentasi kacang kedelai yang sangat sering kita konsumsi ini mampu meningkatkan jumlah probiotik di dalam saluran pencernaan si Kecil, lho.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tempe selama 28 hari meningkatkan jumlah bakteri probiotik bernama Bifidobacterium.
Selain meningkatkan jumlah bakteri baik, kacang kedelai sendiri dapat meningkatkan penyerapan dari zat besi dan zinc yang merupakan mineral baik bagi saluran cerna.
Proses fermentasi kacang kedelai dengan ragi juga membuat tempe menjadi makanan sumber vitamin B12.
3. Kimchi
Kimchi adalah makanan tradisional dari Korea terbuat dari berbagai jenis sayur yang difermentasi.
Proses fermentasi dalam pembuatan kimchi sebenarnya melibatkan banyak jenis bakteri, tapi yang paling dominan adalah probiotik bernama Lactic Acid Bacteria (LAB).
Oleh karena itu, kebaikan probiotik dalam kimchi dikatakan dapat memberikan manfaat kesehatan sama dengan yogurt.
Kimchi umumnya berwarna merah dan memiliki rasa asam pedas. Apabila Mama akan memberikan kimchi pada si Kecil, berikan kimchi yang tidak pedas ya, Ma. Untuk menikmati kimchi, Mama dapat menyajikannya dengan nasi putih hangat dan makanan pendamping lainnya.
4. Acar Mentimun
Mama pasti pernah melihat potongan acar mentimun tipis di dalam burger. Meski mungkin si Kecil tidak terlalu suka dengan rasanya, baiknya cobalah untuk pelan-pelan mengenalkan acar timun ini dalam makanan anak.
Acar timun (pickled gherkin) dibuat melalui proses fermentasi menggunakan air garam dan bakteri lactic-acid (BAL). Selain sumber dari probiotik, acar timun satu ini juga rendah kalori dan merupakan sumber dari vitamin K dan sodium.
Namun, perlu diingat ya Ma, bahwa pickled gherkin yang dibuat menggunakan cuka tidak akan mengandung probiotik hidup.
Oh iya, selain di dalam burger, Mama dapat menemukan acar ini dalam bentuk utuh di supermarket. Rasanya yang asam dan segar dapat digunakan sebagai pendamping berbagai macam makanan.
5. Minuman Mentimun
Ternyata Ma, kulit timun memiliki kandungan bakteri baik lactobacillus. Untuk itu, buah ini dapat dijadikan salah satu minuman prebiotik yang menyegarkan dan menyehatkan.
Untuk membuatnya, Mama dapat merendam timun yang telah dicuci bersih di dalam air garam yang dicampur dengan biji gandum hitam yang digiling kasar lalu difermentasi dalam suhu kurang-lebih 20 derajat Celcius. Simpan minuman timun pada suhu kurang lebih 20 derajat Celcius selama 7 hari untuk proses fermentasi.
Setelah 7 hari, Mama dapat menyaring air hasil fermentasi dan menyimpan minuman mentimun tersebut dalam suhu rendah.
Agar rasa minuman tambah nikmat, Mama dapat mencampurnya dengan lemon, jahe, gula, atau mint. Minuman ini dapat disimpan selama 28 hari pada suhu rendah tanpa penurunan kualitas bakteri baik.
6. Beberapa Jenis Keju
Walaupun hampir semua jenis keju melalui proses fermentasi dalam pembuatannya, namun tidak semua keju mengandung probiotik.
Untuk mendapatkan keju dengan kandungan probiotik, Mama dapat memberikan keju yang telah berumur, baik yang bertekstur lunak maupun keras. Kemudian, saat akan mengkonsumsinya, keju tidak dipanaskan terlebih dahulu.
Keju yang mengandung probiotik antara lain adalah keju swiss, provolone, gouda, cheddar, edam, gruyère, dan cottage.
Nah, selain menjadi sumber makanan yang mengandung probiotik, keju juga kaya akan vitamin dan mineral esensial seperti kalsium, vitamin B12, fosfor, dan selenium.
7. Kefir
Kefir merupakan minuman yang terbuat dari susu sapi, kambing atau domba yang difermentasi dengan biji kefir. Minuman ini memiliki rasa yang hampir mirip dengan Greek yogurt, namun dalam tekstur yang lebih encer.
Karena proses fermentasinya, kefir menjadi minuman sehat sumber dari lebih dari 30 jenis probiotik yang sangat baik untuk kesehatan si Kecil.
Salah satu probiotic unik yang hanya dapat ditemukan di dalam susu kefir, yaitu Lactobacillus kefiri.
8. Roti Sourdough
Sourdough adalah roti yang diolah menggunakan ragi yang difermentasi dengan bantuan bakteri lactic-acid (LAB). Proses fermentasi ini memberikan banyak manfaat bagi tubuh, antara lain menjadikan sistem pencernaan lebih baik dan meningkatkan penyerapan mineral dan vitamin.
9. Natto
Natto merupakan makanan asal Jepang terbuat dari kedelai yang difermentasi. Makanan ini mengandung bakteri baik bernama Bacillus subtilis.
Natto memiliki karakteristik unik yang membuatnya cukup sulit untuk disukai. Bau dan rasanya cukup tajam sedangkan teksturnya berserabut dan lengket.
Agar dapat mengkonsumsi natto dengan baik, mungkin butuh beberapa kali percobaan untuk mengenalkan makanan satu ini kepada si Kecil. Untuk menyajikannya, Mama cukup mencampurkan natto dengan nasi hangat.
10. Miso
Miso adalah bumbu masak tradisional asal Jepang berbentuk pasta yang dibuat dari fermentasi kedelai menggunakan garam dan sejenis jamur bernama koji.
Bumbu ini biasanya digunakan untuk membuat sup miso yang biasa disantap oleh masyarakat Jepang saat sarapan pagi.
Karena proses fermentasi miso, sup miso menjadi sumber makanan yang penuh dengan probiotik. Probiotik yang terkandung di dalam miso adalah A. oryzae yang dapat mengurangi risiko peradangan pada usus dan gangguan pencernaan lainnya.
11. Sauerkraut
Sauerkraut adalah makanan tradisional Jerman terbuat dari kubis (dikenal juga dengan nama kol) yang difermentasi. Dua gram sauerkraut mengandung serat (8%), lho Ma.
Kombinasi antara serat dan probiotik dalam Sauerkraut sangat baik untuk kesehatan pencernaan si Kecil. Selain itu, sauerkraut juga kaya akan sodium, karbohidrat, protein, zat besi, serta vitamin C.
12. Acar Zaitun
Fermented table olives terbuat dari buah zaitun yang masih hijau dan memiliki rasa yang pahit. Untuk mendapatkan rasa yang lebih nikmat, buah zaitun hijau akhirnya difermentasi menggunakan air garam.
Dalam proses fermentasi, bakteri lactic-acid (BAL) Lactobacillus pentosus dan Lactobacillus plantarum berperan penting dalam proses pengubahan gula yang ada di dalam daging buah zaitun.
13. Kombucha
Kombucha adalah minuman fermentasi yang terbuat dari teh hitam, ragi, dan gula yang difermentasikan selama satu minggu atau lebih.
Proses fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dan ragi secara bersamaan pada sebuah biang bernama SCOBY (Symbiotic Colony of Bacteria and Yeast).
Fermentasi tersebut menghasilkan minuman dengan kandungan berbagai macam vitamin B dan bakteri lactic-acid yang berfungsi sebagai probiotik yang baik untuk tubuh.
Itulah Ma, daftar makanan yang mengandung prebiotik dan dapat Mama berikan untuk si Kecil. Berbeda dengan probiotik, prebiotik merupakan makanan yang berfungsi sebagai asupan untuk bakteri baik (probiotik) dalam tubuh agar jumlahnya tetap terjaga. Prebiotik biasanya berupa makanan tinggi serat seperti gandum, kacang kedelai, bawang putih, bawang Bombay, daun bawang, asparagus, dan pisang. Sedangkan synbiotics adalah produk yang mengkombinasikan antara probiotik dan prebiotik.
Mama dapat mengkreasikan berbagai bahan makanan tersebut menjadi hidangan yang sehat dan bergizi agar si Kecil tumbuh optimal dengan saluran pencernaan yang sehat.
Namun, tetap perhatikan baik-baik ya Ma, apakah si Kecil ada alergi terhadap bahan makanan tersebut atau tidak. Mama bisa memanfaatkan tools Deteksi Risiko Keturunan Alergi si Kecil dari Nutriclub untuk membantu mengenali risiko alergi si Kecil. Gratis lho, Ma!