Loading...
tips-mengatasi-biang-keringat-pada-balita_large
Kesehatan

Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Biang Keringat pada Anak

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Apa Penyebab Biang Keringat pada Anak?
  • Ciri-Ciri Biang Keringat pada Anak
  • Cara Mengatasi Biang Keringat pada Anak
  • Tips Mencegah Anak Terhindar dari Biang Keringat

Biang keringat pada anak merupakan salah satu masalah kulit yang lazim terjadi di usia 1 tahun. Meski bukan kondisi yang serius, gejalanya mungkin bisa membuat si Kecil merasa tidak nyaman dan rewel. Supaya bisa ditangani dengan tepat, yuk cari tahu penyebab dan cara mengatasinya bersama Tim Ahli Nutriclub berikut ini!

Apa Penyebab Biang Keringat pada Anak?

Terdapat dua jenis kelenjar keringat di kulit tubuh manusia, yakni kelenjar ekrin dan apokrin. Biang keringat pada anak disebabkan oleh adanya sumbatan pada saluran kelenjar keringat ekrin, yang menutupi hampir seluruh permukaan kulit si Kecil dan bertugas mendinginkan tubuh melalui penguapan air dalam keringat.

Seharusnya, keringat yang dihasilkan oleh kelenjar di bawah kulit tersebut dapat mengalir ke atas permukaan melewati saluran tersebut dan keluar melalui pori-pori kulit.

Di lapisan teratas kulit, keringat kemudian akan menguap sendiri. Namun karena saluran itu tersumbat, cairan keringat justru terperangkap di bawah kulit. Hal ini menyebabkan peradangan dan ruam pada tubuh anak. 

Masalah kesehatan kulit ini umumnya rentan dijumpai pada bayi baru lahir. Pasalnya, sistem regenerasi kulitnya belum sempurna. Kondisi inilah yang mengganggu proses pengeluaran keringat pada kulit, lalu menyebabkan sumbatan. 

Sumbatan pada kelenjar keringat biasanya dipicu oleh cuaca yang panas, serta ditambah dengan kondisi si Kecil yang cenderung berada dalam kondisi hangat dan memakai pakaian berlapis-lapis, sehingga mudah mengalami biang keringat.

Berikut adalah beberapa faktor penyebab biang keringat pada anak dapat terjadi:

  • Kepanasan. Misalnya karena memakai pakaian tebal yang berlapis-lapis, beraktivitas panas-panasan di luar, atau tidur dengan selimut yang tebal saat cuaca panas. 

  • Iklim tropis. Iklim serta cuaca yang panas dan lembab juga menjadi penyebab biang keringat. 

  • Aktivitas fisik. Aktivitas fisik tertentu, seperti bermain lari-larian di tengah panasnya cuaca, sambil mengenakan pakaian berlapis dapat menyebabkan tubuh si Kecil mengeluarkan banyak keringat dan memicu terjadinya biang keringat.

  • Kelenjar keringat belum berkembang sepenuhnya. Kelenjar keringat pada anak balita belum berkembang sepenuhnya, jadi keringat lebih mudah tertahan di dalam kulit. Oleh karena itu, biang keringat lebih mudah ia alami.

  • Obesitas. Berat badan berlebih atau obesitas pada anak balita juga berisiko mengalami biang keringat, terutama di area lipatan-lipatan seperti leher, perut, dan selangkangan.

Baca Juga: Cara Mengatasi Demam Anak Naik Turun

Ciri-Ciri Biang Keringat pada Anak

Anak biang keringat bisa dikenali dari tanda dan gejala berikut ini:

  • Muncul bercak merah yang kadang membengkak.

  • Kulit gatal atau terasa perih.

  • Ada benjolan kecil seperti jerawat berwarna kemerahan.

Tanda dan gejala biang keringat umumnya terlihat pada wajah, leher, ketiak, dada, atau paha.

Namun, gejala biang keringat juga bisa tergantung pada seberapa parahnya sumbatan yang terjadi dan jenis biang keringatnya. Adapun jenis biang keringat yang umum pada anak adalah:

  1. Miliaria Kristalina: Bentuknya menyerupai bintil-bintil berisi cairan jernih berdiameter 1-2 mm, yang muncul pada area luas tubuh, terutama setelah terpapar suhu yang panas. Miliaria kristalina akan menghilang sendiri dengan meninggalkan sisik halus sehingga jarang menimbulkan keluhan yang berarti.

  2. Miliaria Rubra: umum dijumpai di area lipatan kulit seperti leher, lipatan paha, dan area kulit dengan banyak gesekan. Biasanya, terasa gatal dan perih disertai bintil-bintil merah dengan cairan jernih yang ukurannya lebih besar.

  3. Miliaria Profunda: sebagai akibat malaria rubra yang terjadi berulang-ulang. Gejalanya tampak seperti bintil putih keras berdiameter 1-3 mm, tidak gatal, dan tidak berwarna merah. 

Apabila tidak ditangani lebih lanjut, semua jenis biang keringat ini dapat menyebabkan infeksi bakteri yang membutuhkan pengobatan tambahan lebih lanjut.

Cara Mengatasi Biang Keringat pada Anak

Biang keringat memang biasanya dapat sembuh sendiri. Akan tetapi, Mama bisa membantu si Kecil mengatasi rasa tidak nyaman akibat biang keringat dengan beberapa cara berikut ini:

1. Pilih Pakaian yang Lembut dan Longgar

Saat anak mengalami biang keringat, pastikan Mama memakaikan si Kecil pakaian yang lembut dan longgar. Tujuannya adalah supaya gesekan kulit dan pakaian yang dikenakan tidak terlalu besar yang berisiko menimbulkan luka.

Pilihlah juga pakaian yang tidak menyerap panas agar dapat membantu menyembuhkan ruam pada kulit tanpa menyebabkan iritasi.

Bila perlu, biarkan si Kecil tidak memakai pakaian sampai tubuh dan area lipatan kulit kering secara alami. Hindari pula mengeringkan tubuh dengan handuk secara berlebihan agar gejala biang keringat tidak bertambah parah.

2. Pastikan Udara di Rumah Tidak Panas

Udara panas bisa menyebabkan anak banyak berkeringat. Keringat yang mengucur ini bisa memperparah biang keringat yang sudah ada, bahkan menimbulkan ruam baru. Untuk itu, Mama perlu mengatur pendingin di rumah, baik itu AC maupun kipas angin, supaya si Kecil tidak kegerahan.

Mama juga bisa mengajak anak mandi atau berendam air biasa untuk menenangkan kulit yang gatal, serta agar tubuhnya tidak kegerahan. 

Namun untuk ruam yang berukuran lebih kecil, lap kulit dengan kain basah dan biarkan kering sendiri, lakukan setiap 5-10 menit sekali ya, Ma. Sementara itu, ruam yang berukuran lebih besar bisa dengan memandikan si Kecil tiap 10 menit tanpa menggunakan sabun. 

3. Kompres Kulit dengan Air Dingin atau Es

Cara mengatasi biang keringat pada anak berikutnya adalah dengan kompres kulit dengan air dingin atau es. Langkah ini sangat efektif untuk menenangkan kulit yang iritasi dan gatal sehingga gejala biang keringat dapat mereda. 

Caranya, cukup bungkus beberapa buah batu es dengan handuk kecil, atau rendam handuk kecil ke dalam wadah berisi air dingin. Selanjutnya, tempelkan pada kulit tubuh si Kecil secara perlahan. 

4. Pakai Bedak

Pakaikan kulit si Kecil bedak dingin sebagai cara mengatasi biang keringat tanpa obat. Pilihlah bedak yang mengandung calamine atau menthol untuk membantu mengurangi rasa gatal. 

Pastikan Mama berhati-hati dalam memilih bedak di pasaran, ya, karena ada sebagian produk yang dapat memiliki potensi mengiritasi kulit si Kecil.

5. Mandi Oatmeal

Mandi oatmeal sering digunakan sebagai obat alami biang keringat pada anak. Akan tetapi, oatmeal yang digunakan adalah oatmeal koloid, bukanlah oatmeal yang biasa dimakan, ya. Oatmeal koloid diketahui dapat mengurangi rasa gatal dan menenangkan kulit.

Caranya, campurkan 1-2 cangkir gandum koloid mentah ke dalam bak mandi si Kecil yang berisi air hangat. Aduk rata air mandi tersebut dan kemudian biarkan ia berendam di dalamnya selama tidak lebih dari 20 menit.

Mama juga bisa membuat pasta dari campuran oatmeal dan air dengan perbandingan 1:1. Kemudian, aduk rata dan oleskan pada kulit bayi. Diamkan beberapa saat dan setelahnya bilas tubuh bayi hingga bersih dan keringkan.

5. Oleskan Gel Lidah Buaya

Lidah buaya (aloe vera) mengandung sifat antiradang yang dapat meredakan gejala biang keringat. Lidah buaya juga dapat memberikan sensasi dingin pada kulit si Kecil sehingga rasa perih dan gatalnya akan berkurang.

Selain itu, gel ini juga mengandung senyawa yang bersifat antiseptik sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi pada kulit anak. Mama bisa mengoleskan gel ini langsung ke area kulit anak yang bermasalah.

6. Pastikan Anak Banyak Minum Cairan

Cara mengatasi biang keringat berikutnya bisa pula dengan memastikan asupan cairan yang cukup untuk mencegah si Kecil mengalami dehidrasi.

Selain air putih, Mama juga bisa memenuhi kebutuhan cairan si Kecil dengan memberikan air kelapa, kuah sup hangat, buah tinggi air, atau segelas susu untuk daya tahan tubuh anak.

Pilih susu yang difortifikasi dengan Double Biotics, kombinasi antara prebiotik FOS:GOS 1:9 dan DHA EPA yang lebih tinggi. Nutrisi optimal sebagai "The Formula For Winning Child" yang telah teruji klinis membantu memperkuat daya tahan tubuh dan potensi intelegensi si Kecil.

Baca Juga: Penyakit Autoimun yang Umum Terjadi pada Anak 

Tips Mencegah Anak Terhindar dari Biang Keringat

Setelah melakukan berbagai cara mengatasi biang keringat di atas, Mama tentu berharap agar masalah kulit si Kecil ini tidak datang kembali di kemudian hari, ‘kan? Nah, Mama dan Papa dapat mencegahnya dengan beberapa cara di bawah ini:

1. Minta Anak untuk Tidak Bermain di Bawah Terik Matahari

Anak-anak memang senang bermain di luar rumah. Akan tetapi, Mama dan Papa perlu membatasi waktu bermain si Kecil di bawah terik matahari agar biang keringat tak muncul kembali. Jika anak sudah sangat berkeringat, segera ganti bajunya dan ajak ia ke tempat yang teduh, ya.

2. Cukupi Kebutuhan Cairan

Ketika anak bermain di tempat yang panas, pastikan kebutuhan cairannya tetap tercukupi ya, Ma. Ingatkan ia untuk sering minum air putih ketika dia bermain. Langkah ini juga membantu si Kecil untuk terhindar dari kondisi dehidrasi. 

3. Berikan Pakaian yang Menyerap Keringat

Pastikan anak Mama mengenakan pakaian dengan bahan yang menyerap keringat, seperti katun. Bahan yang mudah menyerap keringat akan membuat kulit tubuhnya tetap sejuk dan kering, sehingga mengurangi risiko munculnya biang keringat.

Dengan mengikuti tips dan cara yang telah dijelaskan di atas, diharapkan kondisi kulit ini bisa lebih cepat memulih sendiri. 

Mama juga dapat berkonsultasi dengan dokter bila tidak ada perkembangan lebih baik setelah 3-4 hari. Perhatikan juga gejala biang keringat yang memburuk dan bertambah banyak, berwarna lebih merah, menyebabkan rasa gatal luar biasa, hingga cairan bening yang berubah menjadi nanah, diiringi demam, sakit tenggorokan, atau rasa nyeri. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Setelah mengetahui penyebab biang keringat pada anak dan cara mengatasinya, Mama tidak jadi khawatir lagi, ‘kan? Sekarang, Mama bisa mengetahui kondisi si Kecil bersama Master of Immunity dengan belajar dan menerapkan 7 aspek penting bagi daya tahan tubuh si Kecil. Yuk, ikuti tantangannya, Ma!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Del Pozo-Maga BR, Lazo-Lagner A, Guti'erre-Castrell P, Ruiz-Maldonado R. Common dermatoses in children reffered to a specialized dermatology service in Mexico  a comparative study. ISRN Dermatology. 2012;351603.
  2. Kliegman RM, Stanton B, St. Geme J, Schor N, Berman RE. Nelson's textbook of pediatrics. 19th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders;2011.
  3. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 6th ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2010.
  4. WebMD. (2013, September 26). Heat Rash (Children). WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/first-aid/heat-rash-children
  5. Joy, R. (2021, September 11). What to Know About Heat Rash in Babies. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/heat-rash-toddler#prevention
  6. Dr Colin Tidy. (2022, May 19). Heat Rash and Prickly Heat (Miliaria). Patient.info. https://patient.info/skin-conditions/sun-and-sunburn/prickly-heat-and-heat-rash-miliaria#nav-0
  7. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/447/tips-atasi-biang-keringat-pada-anak
  8. Guerra KC, Toncar A, Krishnamurthy K. Miliaria. [Updated 2022 Aug 28]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537176/
  9. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/447/tips-atasi-biang-keringat-pada-anak
Artikel Terkait