- Pembahasan dalam artikel :
- Apa Penyebab Biang Keringat pada Anak?
- Jenis-Jenis Biang Keringat pada Anak
- Ciri-ciri Biang Keringat pada Anak
- Cara Mengatasi Biang Keringat Anak
- Tips Mencegah Biang Keringat pada Anak
Biang keringat merupakan salah satu masalah yang lazim terjadi pada anak balita, terutama anak berusia 1 tahun. Biang keringat atau yang dikenal dengan istilah miliaria atau prickly heat memang biasanya dapat sembuh sendiri.
Meski biang keringat pada anak bukan kondisi yang serius, gejalanya mungkin bisa membuat si Kecil merasa tidak nyaman dan rewel. Supaya bisa ditangani dengan tepat, yuk cari tahu penyebab biang keringat pada anak dan cara mengatasinya bersama Tim Ahli Nutriclub berikut ini!
Apa Penyebab Biang Keringat pada Anak?
Terdapat dua jenis kelenjar keringat di kulit tubuh manusia, yakni kelenjar ekrin dan apokrin. Nah, biang keringat pada anak disebabkan oleh adanya sumbatan pada saluran kelenjar keringat ekrin, yang menutupi hampir seluruh permukaan kulit si Kecil dan bertugas mendinginkan tubuh melalui penguapan air dalam keringat.3
Seharusnya, keringat yang dihasilkan oleh kelenjar di bawah kulit tersebut dapat mengalir ke atas permukaan melewati saluran tersebut dan keluar melalui pori-pori.
Di lapisan teratas kulit, keringat kemudian akan menguap sendiri. Namun karena saluran itu tersumbat, cairan keringat justru terperangkap di bawah kulit. Hal ini menyebabkan peradangan dan ruam pada tubuh anak.
Biang keringat umumnya rentan dijumpai pada bayi baru lahir. Ini karena sistem regenerasi kulitnya belum sempurna. Kondisi inilah yang mengganggu proses pengeluaran keringat pada kulit, lalu menyebabkan sumbatan.
Sumbatan pada kelenjar keringat biasanya dipicu oleh cuaca yang panas, serta ditambah dengan kondisi si Kecil yang cenderung berada dalam kondisi hangat dan memakai pakaian berlapis-lapis, sehingga mudah mengalami biang keringat.
Berikut adalah beberapa faktor penyebab biang keringat pada anak dapat terjadi:
1. Kepanasan
Kepanasan menjadi salah satu penyebab biang keringat pada anak. Adapun beberapa pemicu yang menyebabkan si Kecil kepanasan adalah penggunaan pakaian tebal yang berlapis-lapis, atau tidur dengan selimut yang tebal saat suhu panas.
2. Iklim Tropis
Iklim serta cuaca yang panas dan lembab juga menjadi penyebab biang keringat pada anak dapat terjadi.
3. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik tertentu, seperti bermain lari-larian di tengah panasnya cuaca, sambil mengenakan pakaian berlapis dapat menyebabkan tubuh si Kecil mengeluarkan banyak keringat dan memicu terjadinya biang keringat.
4. Kelenjar Keringat Belum Berkembang Sepenuhnya
Kelenjar keringat pada balita belum berkembang sepenuhnya, sehingga keringat lebih mudah tertahan di dalam kulit. Oleh karena itu, biang keringat lebih mudah dialami si Kecil.
5. Obesitas
Tahukah Mama? Berat badan berlebih atau obesitas pada anak balita juga berisiko mengalami biang keringat, terutama di area lipatan-lipatan seperti leher, perut, dan selangkangan.
Baca Juga: Kenali Faktor Penyebab Alergi pada Si Kecil
Jenis-Jenis Biang Keringat pada Anak
Tergantung seberapa parahnya sumbatan yang terjadi, ada berbagai jenis biang keringat pada anak, yakni:
1. Miliaria Kristalina
Miliaria kristalina adalah salah satu jenis biang keringat paling ringan dan umum dijumpai pada bayi baru lahir. Bentuknya menyerupai bintil-bintil berisi cairan jernih berdiameter 1-2 mm, yang muncul pada area luas tubuh, terutama setelah terpapar suhu yang panas.
Miliaria kristalina akan menghilang sendiri dengan meninggalkan sisik halus sehingga jarang menimbulkan keluhan yang berarti.
2. Miliaria Rubra
Tipe biang keringat kedua adalah miliaria rubra. Jenis biang keringat yang lebih berat dari miliaria kristalina ini umum dijumpai di area lipatan kulit seperti leher, lipatan paha, dan area kulit dengan banyak gesekan. Biasanya, gejala yang ditimbulkan adalah gatal dan perih disertai bintil-bintil merah dengan cairan jernih yang ukurannya lebih besar.
3. Miliaria Profunda
Jenis biang keringat pada anak yang paling parah adalah miliaria profunda. Kondisi ini disebabkan oleh adanya sumbatan pada saluran kelenjar keringat yang terletak di bagian kulit yang lebih dalam.
Miliaria profunda dapat terjadi apabila malaria rubra terjadi berulang-ulang. Gejalanya tampak dari bintil putih keras berdiameter 1-3 mm, tidak gatal, dan tidak berwarna merah.
Apabila tidak ditangani lebih lanjut, semua jenis biang keringat ini dapat menyebabkan infeksi bakteri yang menyebabkan si Kecil membutuhkan terapi pengobatan tambahan lebih lanjut.
Ciri-ciri Biang Keringat pada Anak
-
Biang keringat pada anak bisa dikenali dari tanda dan gejala berikut ini:
-
Muncul bercak merah yang kadang membengkak.
-
Kulit gatal atau terasa perih.
-
Ada benjolan kecil seperti jerawat berwarna kemerahan.
Tanda dan gejala itu umumnya terlihat pada wajah, leher, ketiak, dada, atau paha.
Cara Mengatasi Biang Keringat Anak
Umumnya, biang keringat pada anak akan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, Mama bisa membantu si Kecil mengatasi rasa tidak nyaman akibat biang keringat dengan beberapa cara berikut ini:
1. Pilih Pakaian yang Lembut dan Longgar
Saat anak mengalami biang keringat, pastikan Mama memakaikan si Kecil pakaian yang lembut dan longgar. Tujuannya adalah supaya gesekan kulit dan pakaian yang dikenakan tidak terlalu besar yang berisiko menimbulkan luka.
Pilihlah juga pakaian yang tidak menyerap panas agar dapat membantu menyembuhkan ruam pada kulit tanpa menyebabkan iritasi.
Bila perlu, biarkan si Kecil tidak memakai pakaian sampai tubuh dan area lipatan kulit kering secara alami. Hindari pula mengeringkan tubuh dengan handuk secara berlebihan agar gejala biang keringat tidak bertambah parah.
2. Pastikan Udara di Rumah Tidak Panas
Udara panas bisa menyebabkan anak banyak berkeringat. Keringat yang mengucur ini bisa memperparah biang keringat yang sudah ada, bahkan menimbulkan ruam baru. Untuk itu, Mama perlu mengatur pendingin di rumah, baik itu AC maupun kipas angin, supaya si Kecil tidak kegerahan.
Mama juga bisa mengajak anak mandi atau berendam air biasa untuk menenangkan kulit yang gatal, serta agar tubuhnya tidak kegerahan.
Namun untuk ruam yang berukuran lebih kecil, lap kulit dengan kain basah dan biarkan kering sendiri, lakukan setiap 5-10 menit sekali ya, Ma. Sementara itu, ruam yang berukuran lebih besar bisa dengan memandikan si Kecil tiap 10 menit tanpa menggunakan sabun.
3. Pakai Bedak
Untuk mengurangi gesekan pada kulit yang bermasalah, pakaikan kulit si Kecil dengan bedak sebagai cara mengatasi biang keringat pada anak. Pilihlah bedak yang mengandung calamine atau menthol untuk membantu mengurangi rasa gatal.
Pastikan Mama berhati-hati dalam memilih bedak di pasaran, ya, karena ada sebagian produk yang dapat memiliki potensi mengiritasi kulit si Kecil.5
4. Mandi Oatmeal
Mandi oatmeal sering digunakan sebagai obat alami biang keringat pada anak. Akan tetapi, oatmeal yang digunakan adalah oatmeal koloid, bukanlah oatmeal yang biasa dimakan, ya. Oatmeal koloid diketahui dapat mengurangi rasa gatal dan menenangkan kulit.
Caranya, campurkan 1-2 cangkir gandum koloid mentah ke dalam bak mandi si Kecil yang berisi air hangat. Aduk rata air mandi tersebut dan kemudian biarkan ia berendam di dalamnya selama tidak lebih dari 20 menit.
Mama juga bisa membuat pasta dari campuran oatmeal dan air dengan perbandingan 1:1. Kemudian, aduk rata dan oleskan pada kulit si Kecil. Diamkan beberapa saat dan setelahnya bilas tubuh si Kecil hingga bersih dan keringkan.
5. Oleskan Gel Lidah Buaya
Lidah buaya (aloe vera) mengandung sifat antiradang yang dapat meredakan gejala biang keringat pada anak. Lidah buaya juga dapat memberikan sensasi dingin pada kulit si Kecil sehingga rasa perih dan gatalnya akan berkurang.
Selain itu, gel ini juga mengandung senyawa yang bersifat antiseptik sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi pada kulit anak. Mama bisa mengoleskan gel ini langsung ke area kulit anak yang bermasalah.
6. Pastikan Anak Banyak Minum Cairan
Cara mengatasi biang keringat pada anak berikutnya bisa pula dengan memastikan asupan cairan yang cukup untuk mencegah si Kecil mengalami dehidrasi.
Selain air putih biasa, Mama juga dapat memberikan kuah sayur sup hangat atau segelas susu hangat seperti susu Nutrilon Royal 3 untuk memenuhi kebutuhan cairannya.
Selain bermanfaat untuk mencukupi cairan tubuh anak, susu Nutrilon Royal 3 juga diformulasikan dengan kandungan ACTIDUOBIO+, yaitu kombinasi prebiotik FOS:GOS 1:9 dan Omega 3 & 6 lebih tinggi yang sudah teruji klinis untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh si Kecil di atas 1 tahun. Susu Nutrilon Royal adalah Bekal Anak untuk Menang karena juga dilengkapi dengan 12 vitamin dan 9 mineral penting untuk mendukung kecukupan gizi hariannya.
Baca Juga: Gatal pada Anak Bayi: 5 Alergi Kulit pada Bayi dan Cara Atasinya
Tips Mencegah Biang Keringat pada Anak
Setelah melakukan berbagai cara mengatasi biang keringat pada anak di atas, Mama tentu berharap agar masalah kulit si Kecil ini tidak datang kembali di kemudian hari, ‘kan? Nah, Mama dan Papa dapat mencegahnya dengan beberapa cara di bawah ini:
1. Batasi Waktu Bermain Anak di Bawah Terik Matahari
Bermain di luar rumah memang baik untuk perkembangan anak. Akan tetapi, Mama dan Papa perlu membatasi waktu bermain si Kecil di bawah terik matahari agar biang keringat tak muncul kembali. Jika anak sudah sangat berkeringat, segera ganti bajunya dan ajak ia ke tempat yang teduh, ya.
2. Cukupi Kebutuhan Cairan
Ketika anak bermain di tempat yang panas, pastikan kebutuhan cairannya tetap tercukupi ya, Ma. Ingatkan ia untuk sering minum air putih ketika dia bermain. Selain mencegah biang keringat, minum air putih yang cukup juga mencegahnya mengalami dehidrasi.
3. Berikan Pakaian yang Menyerap Keringat
Pastikan anak Mama mengenakan pakaian dengan bahan yang menyerap keringat, seperti katun. Bahan yang mudah menyerap keringat akan membuat kulit tubuhnya tetap sejuk dan kering, sehingga mengurangi risiko munculnya biang keringat.
Baca Juga: Timbulnya Bintik Merah pada Kulit Bayi, Apakah Harus Diwaspadai?
Itu dia berbagai informasi seputar biang keringat anak yang perlu Mama ketahui. Dengan mengikuti tips dan cara yang telah dijelaskan di atas, mengatasi biang keringat pada anak usia balita menjadi lebih mudah.
Mama juga dapat berkonsultasi dengan dokter bila tidak ada perkembangan lebih baik setelah 3-4 hari. Perhatikan juga gejala biang keringat yang memburuk dan bertambah banyak, berwarna lebih merah, menyebabkan rasa gatal luar biasa, hingga cairan bening yang berubah menjadi nanah, diiringi demam, sakit tenggorokan, atau rasa nyeri. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Jadilah Master of Immunity dengan belajar dan mempraktikan 7 aspek penting bagi daya tahan tubuh si Kecil. Yuk, ikuti tantangannya Ma!